Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL

Oleh : Javier Yolivio / 130116022/ Kp A

ABSTRAK

Seiring berjalannya waktu persaingan dalam dunia bisnis juga semakin ketat,

persaingan yang sangat ketat membuat banyak perusahaan berlomba-lomba untuk

memperlebar sayap perusahaannya. Hal ini terjadi akibat banyaknya pemasaran global yang

dilakukan perusahaan untuk memperluas target penjualan produknya serta memperbanyak

pelanggannya.

Dalam pemasaran global juga memiliki strategi yang harus dicermati oleh perusahaan

agar pemasaran global ini dapat berjalan dengan baik. Faktor yang harus dicermati yaitu

faktor-faktor pertimbangan utama dalam melakukan pemasaran global hingga mode of entry

yang akan digunakan.

Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan pemasaran global ini yang

membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pelaksanaannya.


USULAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING
PRODUK MEBEL ROTAN

Industri mebel rotan merupakan salah satu andalan sektor industri di Indonesia
dimana sentra pengolahan rotan terbesar adalah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Namun,
terdapat beberapa kendala dalam industri mebel rotan di Cirebon ini diantaranya semakin
ketatnya persaingan antar produsen dunia dan kebijakan pemerintah memperbolehkan ekspor
rotan yang menyebabkan keuntungan di pihak negara pesaing Oleh karena itu, dibutuhkan
suatu strategi untuk meningkatkan daya saing produk rotan di pasar dunia.

Rotan merupakan komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu atau HHBK yang potensial di
Indonesia. Kurang lebih 85% produksi rotan dunia berasal dari Indonesia
(http://dishut.jabarprov.go.id).

Oleh karena itu, industri mebel rotan menjadi andalan industri mebel di Indonesia.
Salah satu yang menjadi tempat pengolahan rotan terbesar di Indonesia adalah di Kabupaten
Cirebon, Jawa Barat. Namun setelah tahun 2005 industri mebel ini mengalami penurunan
jumlah produksi yang dipicu oleh kebijakan pemerintah membuka kran ekspor rotan dan
akibat dari persaingan dengan China dan Vietnam. Beberapa industri yang masih bertahan
adalah perusahaan-perusahaan yang merupakan anggota dari Asosiasi Pengusaha Mebel
Indonesia (ASMINDO). Berdasarkan hal-hal tersebut maka dibutuhkan suatu strategi yang
dapat membuat produk mebel rotan Indonesia khususnya untuk klaster Cirebon.
( http://journal.ipb.ac.id/index.php/jmagr/article/view/21616/15193)

Strategi ini dapat ditemukan dengan menganalisis keseluruhan aktifitas-aktifitas yang


terjadi diantara pelaku-pelaku yang berperan dalam penambahan nilai produk mebel.
Aktifitasaktifitas tersebut dikenal dengan nama value chain. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis rantai nilai produk mebel rotan di Cirebon, menganalisa tahapan-tahapan yang
harus dilakukan dalam membangun strategi kompetitif untuk produk mebel rotan di Cirebon,
dan mendapatkan strategi kompetitif yang tepat untuk diterapkan oleh setiap pelaku rantai
nilai produk mebel rotan di Cirebon sesuai dengan tahapan-tahapan yang dilakukan.

(http://portalgaruda.ilkom.unsri.ac.id/index.php?
ref=browse&mod=viewarticle&article=120648)
Kondisi Yang Dibutuhkan Bagi Terwujudnya Wholly
Owned Subsidiary With The Licence Agreement Dan Join
Venture Dalam Industri Medis

Wholly Owned Subsidiaries, artinya bisnis internasional dilakukan dengan


membangun perusahaan tersebut di negara-negara lain.
Contoh yang dapat dilihat adalah Pun Hlaing Siloam Hospital yang melakukan entry
mode dengan model wholly owned subsidiaries, Pun Hlaing Siloam Hospital, rumah
sakit joint venture Lippo dan FMI Kerja sama kedua grup usaha dimulai dengan
penyelesaian peningkatan peralatan medis, layanan, dan keahlian pendirian rumah sakit
ini bukan sekadar upaya mencari pendapatan serta keuntungan, melainkan memperluas
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Melihat dari keadaan tersebut dapat pahami bahwa strategi menjadi faktor penting
dalam menjalankan bisnis internasional. Perlunya memahami keadaan internasional dan lokal
dalam mengambil setiap keputusan bisnis. Hal ini berkaitan dengan adanya dinamika yang
rumit dalam lingkungan bisnis, selain itu strategi juga mampu meningkatkan keuntungan
kompetitif antar pesaing bisnis internasional. Disisi lain, pentingnya strategi dikarenakan pola
pasar internasional yang abstrak dan memiliki banyak kemungkinan. Daniels (2007)
menjelaskan bahwa strategi membantu perusahaan untuk memperoleh objektivitasnya.
Objektivitas dalam kata lain merupakan goal yang ingin dicapai suatu perusahaan, umumnya
berbentuk profit. Strategi sendiri didasarkan atas kemampuan dan nilai kompetitif yang ada
disetiap negara.
Porter (1990) menjelaskan bahwa terdapat empat hal yang mempengaruhi nilai
kompetitif suatu negara dalam bisnis internasional. Pertama yaitu faktor kondisi, artinya
kemampuan bersaing negara dalam memposisikan diri terhadap faktor produksi seperti
infrastruktur atau SDM berkualitas. Kedua kondisi permintaan, adalah kondisi yang harus
diperhatikan negara dalam menjalankan aktivitas produksi agar tidak terjadi kekurangan
produk maupun over-production. Ketiga, related and supporting industries artinya  adanya
keterkaitan antara keberadaan supplier dan industri kompetitif dalam bisnis nasional maupun
internasional. Terakhir strategi, struktur dan persaingan perusahaan dalam negara. Diartikan
bahwa lingkungan negara menjadi pendukung pembentukan dan pengorganisiran perusahaan
dan industri dalam negeri, yang mana menjadi arena binis yang kompetitif (Porter, 1990).

Sumber : https://www.beritasatu.com/dunia/280563/pun-hlaing-siloam-hospital-resmi-
beroperasi , (http://athaya-aushafina-fisip15.web.unair.ac.id/artikel_detail-209760-
MNU301%20%20Bisnis%20Internasional-Entry%20Mode%20dan%20Strategi%20dalam%20Bisnis
%20Internasional.html), (http://dimas-rahmad-sanubari-fisip15.web.unair.ac.id/artikel_detail-
209750-MNU301-Bisnis%20Internasional%20:%20Kesempatan,%20Strategi%20dan%20Entry
%20Mode.html
Upaya Mempromosikan Model Bisnis Non-Profit Di Indonesia.

Pemasaran semakin menarik minat organisasi non profit seperti perguruan tinggi,
rumah sakit, gereja, dan kelompok kesenian, khususnya di Negara-negara maju. Berbagai
instansi pemerintah dan lembaga non – profit swasta juga meluncurkan kampanye pemasaran
sosial untuk mengurangi merokok, minum alkohol, penggunaan obat bius.
(https://imassitimasfufah.wordpress.com/2013/03/04/peranan-pemasaran-dalam-organisasi/)

Social marketing merupakan sarana dan strategi yang cocok untuk organisasi nirlaba
dalam merubah perilaku individu maupun kelompok dalam masyarakat. Dengan pendekatan
kepada kelompok masyarakat yang akan dituju, pelaksanaan strategi social marketing tidak
akan lepas dari aktivitas mempengaruhi. Melalui strategi social marketing kelompok sasaran
yang dituju akan dengan mudah menerima, mengolah, mengubah pandangan serta sikap suatu
individu maupun kelompok masyarakat sebagai hasil pencapaian akhir dari penerapan
strategi social marketing. (https://www.hestanto.web.id/iklan-sosial-masyarakat/)

3 Strategi Komunikasi Pemasaran Digital Organisasi Nirlaba yaitu

- Positioning yang jelas dan mudah diingat oleh audiens akan menjadi kunci
keberhasilan komunikasi pemasaran termasuk di digital, Organisasi nirlaba
punya banyak sekali pemangku kepentingan mulai dari pendonor, calon pendonor,
media, masyarakat yang ingin jadi target pemberdayaan, masyarakat umum,
anggota, calon anggota dll. Oleh karena itu keberadaan situs web sifatnya vital.
Situs web tidak perlu sering diupdate, karena akan membutuhkan sumberdaya
yang lumayan, di tengah anggaran yang terbatas. Minimal situs web hadir, dan
berisi berbagai informasi mendasar yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan,
misalnya kapan berdiri, visi dan misi organisasi, susunan kepengurusan, apa saja
yang sudah dilakukan dan akan dilakukan, liputan media, dan hal yang juga
penting, kontak bila ada yang ingin menghubungi untuk berbagai alasan.
- Hadir di media sosial untuk lebih dikenal publik, dan menjadi sarana untuk
menjadi viral dengan story telling yang kuat, dan meminta audiens untuk
membantu menyebarkan informasi, Organisasi nirlaba harus hadir di media
social karena ini adalah cara yang paling mudah dan efektif untuk dikenal oleh
publik. Publik tahu isu apa yang menjadi perhatian organisasi nirlaba tersebut.
Orang tahu apa yang bisa dibantu dan dibutuhkan oleh organisasi nirlaba tersebut.
- Kolaborasi dengan berbagai platform digital dan selebritis digital untuk
menjangkau lebih luas. Digital adalah tentang kolaborasi, organisasi nirlaba bisa
saling melengkapi dengan kelebihan dan keahlian masing-masing untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Saat ini ada berbagai platform digital yang bisa
membantu memberikan solu))si bagi organisasi nirlaba, misalnya ada kitabisa.com
untuk mengumpulkan dana dari pendonor. Sebuat market place di mana pendonor
dan organisasi nirlaba bisa bertemu. Ini bisa dimanfaatkan kalau Anda
membutuhkan fundraising.
(https://www.tuhunugraha.com/digital-strategy/2016/11/07/3-strategi-komunikasi-
pemasaran-digital-organisasi-nirlaba/)

Anda mungkin juga menyukai