Anda di halaman 1dari 12

MOBILE LEARNING SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN

YANG EFEKTIF DAN INOVATIF


Oleh: Bambang Warsita *)

Abstrak

Mobile learning (m-learning) merupakan sebuah model pembelajaran yang mengadopsi


perkembangan teknologi seluler dan perangkat handphone (HP) yang dimanfaatkan sebagai
sebuah media pembelajaran. M-learning dikembangkan dengan format multimedia yang
menyajikan teks, gambar, audio dan meminimalkan video dan animasi karena alasan keterbatasan
content size agar mudah diakses melalui HP sehingga menjadi bahan belajar yang menarik dan
mudah dipahami. M-learning merupakan model pembelajaran alternatif yang memiliki karakteristik
tidak tergantung tempat dan waktu. Potensi dan prospek pengembangan mobile learning ke
depan, sangat terbuka lebar mengingat kecenderungan masyarakat yang semakin dinamis dan
mobile serta tuntutan kebutuhan pendidikan yang berkualitas dan beragam. Konsep pembelajaran
tersebut di harapkan dapat mendorong terwujudnya suasana pembelajaran yang efektif dan
inovatif sehingga dapat memotivasi semangat belajar peserta didik dan guru.

Kata kunci: mobile learning, m-learning, e-learning, pembelajaran efektif, pembelajaran inovatif.

A. LATARBELAKANG DAN
PERMASALAHAN

Penggunaan Teknologi Informasi dan Perkembangan teknologi bergerak (mobile


Komunikasi (TIK) di dalam dunia pendidikan technology) sangat cepat, baik dalam hal
terus berkembang dalam berbagai strategi jaringan maupun peralatan (devices), telah
dan pola, yang pada dasarnya dapat menyebabkan teknologi ini melaju dengan
dikelompokkan ke dalam sistem e-learning akselerasi yang menakjubkan. Tak heran bila
(electronic learning) sebagai model pengguna HP saat ini sangat mudah ditemui,
pembelajaran yang memanfaatkan perangkat bahkan di pelosok daerah pedesaan dan
elektronik dan media digital, maupun mobile pedalaman. Perkembangan teknologi mobile
learning sebagai bentuk pembelajaran yang yang cepat terjadi pada konektifitas seperti
memanfaatkan perangkat dan teknologi Wi-Fi, third generation (3g) mobile
komunikasi bergerak. TIK banyak communications, serta Worlwide
menciptakan terobosan baru dalam Interoperability for Microwave Access
pembelajaran. Salah satu contoh adalah (WiMAX), dan pada peralatan (devices)
pembelajaran berbasis mobile (device by seperti smart phones, pocket PCs, tablet PCs,
handphone) telepon seluler yaitu mobile serta berbagai variasi pesawat Personal Data
learning. Assistants (PDAs).

*) Drs. Bambang Warsita, M. Pd., adalah staf Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom)
Departemen Pendidikan Nasional.

123
123
123
62 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
Faktor pendorong dalam pengembangan dan Kenyataan ini memunculkan kebutuhan akan
penerapan mobile learning sebagai sebuah perlunya pengembangan konten/aplikasi
model baru dalam kegiatan pembelajaran, berbasis perangkat bergerak yang lebih
diantaranya adalah tingkat penetrasi banyak, beragam, murah, dan
perangkat bergerak yang sangat tinggi, membelajarkan, serta mudah diakses. Selain
tingkat penggunaan yang relatif mudah, itu, pengembangan konten/aplikasi mobile
mudah diterima, dan harga perangkat yang learning harus dapat memacu (merangsang)
semakin terjangkau dibandingkan perangkat dan memicu (menumbuhkan) peserta didik
komputer personal (personal computer/PC), untuk belajar. Pertanyaannya bagaimana
tarif yang semakin murah dan fitur yang mengembangkan mobile learning sebagai
semakin berkembang dan canggih, model pembelajaran yang efektif dan inovatif?
jangkauan layanan wireless/seluler semakin Bagaimana mengembangkan model
luas. Selain itu mobile learning dapat pembelajaran dengan memanfaatkan
membentuk paradigma pembelajaran teknologi seluler ini?
fleksibel yang dapat dilakukan dimanapun
dan kapanpun.
B. KAJIAN LITERATUR
Beberapa potensi dan peluang menggunakan
perangkat seluler sebagai media 1. Pengertian Mobile Learning
pembelajaran (e-learning), yaitu: 1) pengguna Menurut Clark Quinn mobile learning
telepon seluler di Indonesia yang mencapai didefinisikan sebagai…The intersection of
lebih dari 96.410.000, teledensitas 36,39% mobile computing and e-learning:
dengan tingkat prosentase pertumbuhan accessible resources wherever you are,
pelanggan mencapai 28,26% pertahun. strong search capabilities, rich interaction,
(Balitbang Depkominfo, 2006), Sebagian dari powerful support for effective learning,
jumlah pengguna ini adalah peserta didik, and performance-based assessment. E-
pendidik dan kalangan akademisi. Bahkan Learning independent of location in time
sebuah survei menunjukkan bahwa tingkat or space (Wijaya, 2006). Mobile learning
kepemilikan HP para peserta didik ternyata merupakan model pembelajaran yang
sangat tinggi. Telepon genggam yang dimiliki memanfaatkan TIK. Mobile learning
peserta didik ini rata-rata memiliki fitur-fitur menyediakan materi pembelajaran yang
yang sudah canggih dan memiliki kapabilitas dapat di akses oleh peserta didik pada
untuk menjalankan konten-konten berupa setiap saat dan diberikan sajian
multimedia maupun aplikasi software. 2) visualisasi materi yang menarik.
adanya kemudahan akses internet melalui
perangkat telepon seluler seperti blackberry, Mobile learning adalah suatu model
iPhone, PDA, maupun smartphone- pembelajaran yang melibatkan perangkat
smartphone lain, 3) akses dan transfer data (device) bergerak sehingga peserta didik
menggunakan jaringan telepon seluler dapat mengakses materi pembelajaran,
semakin murah dan cepat, 4) pembuatan petunjuk belajar dan aplikasi
aplikasi-aplikasi untuk smartphone yang pembelajaran tanpa dibatasi oleh ruang
semakin mudah, dengan menggunakan dan waktu, dimanapun dan kapanpun
J2ME maupun BREW. Fenomena-fenomena mereka berada.
tersebut menjadi bahan pertimbangan dalam
pengembangan mobile learning. Mobile learning didefinisikan sebagai e-
learning melalui perangkat komputasi
Realitasnya saat ini masih sangat sedikit mobile (Yonatan Andy, 2007). M-learning
upaya pengembangan konten-konten adalah menyampaikan materi
pembelajaran berbasis perangkat bergerak pembelajaran elektronik melalui
yang dapat diakses secara luas. Kebanyakan komputasi mobile sehingga dapat diakses
konten yang beredar di lapangan masih peserta didik dari mana saja dan kapan
didominasi konten hiburan dengan saja. Pada umumnya, perangkat mobile
kandungan pendidikan yang minim serta hasil berupa telepon seluler digital dan PDA
produksi dari luar negeri yang memiliki latar (Ally, 2004). Namun, secara umum
budaya yang berbeda dengan negera kita. sebagai perangkat apapun yang

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 63
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
berukuran cukup kecil, dapat bekerja mahasiswa, guru, dosen, instruktur,
sendiri, dapat dibawa setiap waktu dalam fasilitator, dan sebagainya.
kehidupan sehari-hari, dan dapat d. Kelengkapan fungsi, peralatan
digunakan untuk beberapa bentuk genggam modern kini memiliki fitur
pembelajaran. Perangkat kecil ini dapat dan kemampuan fungsi yang
sebagai alat mengakses konten, baik semakin mendekati fungsi komputer
disimpan secara lokal pada device desktop, akses internet dan
maupun dapat dijangkau melalui kemampuan multimedia. Kedua
interkoneksi. Perangkat ini juga dapat kemampuan inilah yang paling
menjadi alat untuk berinteraksi dengan berpotensi mendukung proses
orang lain, baik melaui suara, maupun pembelajaran yang interaktif dan
saling bertukar pesan tertulis, gambar inovatif.
diam dan gambar bergerak. e. Instan, umumnya HP beroperasi
secara instan, jadi tidak
Adapun karakteristik mobile learning, membutuhkan waktu booting seperti
yaitu: 1) merupakan bagian dari e- halnya komputer laptop ataupun
learning, memanfaatkan TIK elektronik desktop.
dan digital; 2) dapat diakses dimanapun f. Long battery life, dengan kelebihan
dan kapanpun; 3) menyediakan fasilitas ini, HP dapat dimanfaatkan tanpa
knowledge sharing dan visualisasi harus terganggu dengan koneksi
pengetahuan yang atraktif dan interaktif; kabel daya, sehingga bisa
dan 4) tidak semua materi pembelajaran dimanfaatkan baik dalam ruangan
cocok memanfaatkan m-Learning maupun luar ruangan atau
mengingat memiliki ukuran file yang dimanapun peserta didik belajar.
terbatas (Clark Quinn, 2000). g. Kemampuan recording dan
processing information.
2. Pengembangan Mobile Learning h. Kemampuan memanipulasi,
Dengan degala potensinya teknologi menginterpretasi, serta membagi teks
bergerak, khususnya HP sangat mungkin sehingga files dan informasi dapat
dioptimalkan penggunaannya untuk ditransfer dari peserta didik ke guru
pembelajaran karena menawarkan ataupun sebaliknya secara cepat.
banyak peluang, seperti sebagai berikut: Kemampuan ini juga memudahkan
a. Portabilitas, dengan ukuran fisik yang pembentukan tim dan kolaborasi
sangat portable, perangkat yang ada dalam proses pembelajaran.
saat ini telah memiliki kemampuan i. Inklusif, dengan HP peserta didik
yang sangat baik dalam hal yang mengalami kendala psikis dan
multimedia akses internet, akses fisik, dapat mengikuti pembelajaran,
perangkat lunak komersial, maupun secara langsung maupun tidak
kemampuan lainnya yang sangat langsung.
kondusif dengan kegiatan j. Group/teamwork, HP memungkinkan
pembelajaran. peserta didik berinteraksi antara satu
b. Menghemat tempat, ukurannya kecil dengan lainnya secara lebih efektif.
dan ringan beratnya, telepon dan
komputer genggam tidak Potensi dan peluang tersebut telah
membutuhkan tempat khusus dan membuka kemungkinan untuk
mudah dipindahkan dari satu ruangan mengembangkan model-model
ke ruangan yang lain, apalagi karena pembelajaran baru yang inovatif secara
tidak membutuhkan konektifitas lebih efektif dan produktif. Meskipun
kabel. begitu, implementasi mobile learning
c. Konektifitas, dengan kemampuan dan perlu memperhatikan keterbatasan dari
kemudahan akses instant ke sumber- peralatan bergerak (mobile devices) yaitu:
sumber internet, email, dan forum 1) harga, 2) fungsi yang masih terbatas,
virtual, peralatan bergerak ini akan 3) biaya konektifitas, 4) keterbatasan
semakin mampu memfasilitasi keyboard, 5) ukuran layar yang kecil, dan
kegiatan pembelajaran peserta didik, lain-lain.

123
123
123
64 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
Aplikasi-aplikasi mobile learning perlu keterbatasan jumlah karakter yang dapat
memperhatikan beberapa aspek. Salah ditampilkan harus menjadi pertimbangan
satunya adalah bagaimana aplikasi dalam mengembangkan konten
tersebut dikemas seringan mungkin pembelajaran sehingga perlu strategi
sehingga memudahkan peserta didik khusus agar konten pembelajaran dapat
menggunakan untuk belajar melalui layar disampaikan secara tepat dan efektif.
monitor yang kecil. Tentunya dengan Contoh aplikasi pembelajaran berbasis
tetap memperhatikan aspek estetika serta teks (SMS) adalah Study TXT.
berbagai teori multimedia pembelajaran.
Selain itu, perlu memperhatikan dalam Perangkat bergerak yang ada sekarang
mengakses secara online, aplikasi mobile telah mampu menyajikan gambar.
learning tersebut tidak memberatkan Kualitas gambar yang ditampilkan dapat
peserta didik dalam membayar biaya beragam dari tipe monokrom sampai
untuk mengakses internet melalui seluler gambar berwarna berkualitas tinggi
yang dihitung per satuan data yang tergantung kemampuan divais. File
diunduh. Kemudian ada juga batasan gambar yang didukung oleh divais
mengenai jenis-jenis ekstensi yang dapat umumnya bertipe PNG, GIF, JPG.
ditampilkan dan mana yang tidak pada Pemberian gambar dalam konten
perangkat seluler (Ardiansyah, 2009). pembelajaran untuk melengkapi dan
memperjelas uraian teks.
Aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan
untuk mobile learning, diantaranya adalah Banyak perangkat bergerak saat ini telah
MOMO (Mobile Moodle), MLE (Mobile mampu menyajikan konten berformat
Learning Environment), Learning Mobile audio. Beberapa tipe file yang digunakan
Author, Desire2Learn 2GO, dan di lingkungan divais bergerak antara lain
ReadyGo, Morning dan aplikasi rm, mp3, amr dan lain-lain. File audio
pembelajaran Matematika melalui ponsel biasanya memiliki ukuran yang cukup
yakni Mathematic Mobile Learning (MML). besar, maka perlu diolah lebih dahulu
Aplikasi perangkat lunak ini mampu agar dapat digunakan di lingkungan divais
menggabungkan konten-konten bergerak yang kapasitas memorinya
pembelajaran seperti teks, audio dan relatif kecil.
video sehingga menjadi lebih interaktif.
Beberapa tipe divais bergerak telah
Jenis aplikasi yang saat ini banyak mampu menyajikan file video dan animasi
digunakan mobile learning, yaitu: aplikasi walaupun dalam kualitas dan ukuran yang
berbasis WAP/WML, aplikasi Java, terbatas. Format file yang didukung oleh
aplikasi Symbian, dan lain-lain. Kedepan divais bergerak antara lain adalah 3gp,
akan muncul banyak aplikasi-aplikasi lain MPEG, MP4, dan lain-lain. Sama seperti
yang gratis atau membeli, yang fokus file audio, kebanyakan file video memiliki
pada satu bidang atau yang umum, ukuran yang cukup besar sehingga harus
semuanya memiliki ciri khas masing- dikonversi dan disesuaikan dengan
masing. Tinggal memilih mana yang akan keterbatasan divais.
digunakan sesuai dengan kebutuhan,
kemampuan divais, karakteristik peserta Sebagai contoh format program mobile
didik, karakteristik konten, dan piranti learning yang dikembangkan oleh Balai
yang digunakan baik hardware maupun Pengembangan Multimedia Semarang,
softwarenya. yaitu mobiledukasi (m-edukasi). M-
edukasi dikembangkan menggunakan
Kebanyakan divais saat ini telah hardware adobe supported dengan
mendukung penyajian konten berformat konfigurasi PHP dan MySQL.
teks. Hampir semua HP yang beredar Softwarenya menggunakan flash lite.
saat ini telah mendukung penggunaan Jenis media yang diproduksi adalah
SMS. Kebutuhan memori yang relatif kecil multimedia dengan menyajikan teks,
memuat konten berbasis teks lebih gambar, audio dan meminimalkan video
mudah diimplementasikan. Namun, dan animasi karena alasan keterbatasan

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 65
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
content size agar mudah diakses melalui peserta didik membaca,
HP. Ke depan, program m-edukasi akan menginterpretasikan dan
dikembangkan dengan menambah atau menyerap konsep itu, diajukan
mengkombinasikan dengan format lain serangkaian pertanyaan atau
seperti Java, dan sejenisnya. tugas. Jika jawaban atau respon
peserta didik benar, kemudian
Pengembangan konten mobile learning dilanjutkan dengan materi
dapat dijelaskan sebagai berikut: berikutnya. Jika jawaban atau
a. Tipe versi produk (by type of respon peserta didik salah, maka
version), dalam progam m-edukasi peserta didik harus mengulang
dikembangkan 2 (dua) versi memahami konsep tersebut
berdasarkan pada ukuran layar secara keseluruhan ataupun
(screen size), yaitu: (1) program pada bagian-bagian tertentu saja
dengan screen size 128 x 160 pixel, (remedial). Pada bagian akhir
dan (2) program dengan screen size diberikan tes untuk mengukur
240 x 320 pixel. tingkat pemahaman peserta didik
b. Tipe aplikasi (by type of application), atas konsep atau materi yang
mobile learning dikembangkan disampaikan.
dengan menggunakan model format
sajian berikut: 3) Simulasi
1) Drill and practice Mobile learning dengan format
Format sajian ini dimaksudkan sajian ini mencoba menyamai
untuk melatih peserta didik agar proses dinamis yang terjadi di
memiliki keterampilan atau dunia nyata, misalnya untuk
memperkuat penguasaan suatu mensimulasikan pesawat
konsep. Program menyediakan terbang, dimana peserta didik
serangkaian soal atau seolah-olah melakukan aktivitas
pertanyaan yang biasanya menerbangkan pesawat terbang,
ditampilkan secara acak, menjalankan usaha kecil, atau
sehingga setiap kali pengendalian pembangkit listrik
menggunakan soal atau tenaga nuklir, dan lain-lain.
pertanyaan yang tampil selalu Format sajian ini mencoba
berbeda, atau paling tidak dalam memberikan pengalaman
kombinasi yang berbeda. masalah dunia nyata yang
Program ini dilengkapi dengan memiliki resiko besar, seperti
jawaban yang benar, lengkap pesawat akan jatuh atau
dengan penjelasannya sehingga menabrak, perusahaan akan
peserta didik bisa memahami bangkrut, atau terjadi malapetaka
suatu konsep tertentu. Pada nuklir.
bagian akhir, peserta didik bisa
melihat skor akhir yang dicapai, 4) Games edukasi
sebagai indikator untuk mengukur Bentuk permainan yang disajikan
tingkat keberhasilan dalam supaya tetap mengacu pada
memecahkan soal-soal yang proses pembelajaran, mobile
diajukan. learning berformat ini diharapkan
peserta didik dapat belajar sambil
2) Tutorial bermain. Dengan demikian,
Format sajian m-learning ini peserta didik tidak merasa bahwa
menyajikan materi secara tutorial, mereka sesungguhnya sedang
layaknya tutorial oleh guru atau belajar.
instruktur. Materi pembelajaran
tentang suatu konsep disajikan 5) Percobaan/eksperimen
dengan teks, gambar baik diam Format ini mirip dengan format
atau bergerak, dan grafik. simulasi, namun lebih ditujukan
Kemudian setelah diperkirakan pada kegiatan-kegiatan yang

123
123
123
66 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
bersifat eksperimen, seperti mobile dalam lingkungan flash lite
kegiatan praktikum di tidak dibutuhkan banyak kode
laboratorium IPA, biologi atau program, tetapi pengembang dapat
kimia. Program menyediakan menggunakan Integrated
serangkaian peralatan dan Development Environment berbasis
bahan, kemudian peserta didik grafis, yaitu dengan aplikasi
diminta melakukan percobaan Macromedia Flash Professional 8.
atau eksperimen sesuai petunjuk Bahasa scripting yang digunakan
dan kemudian mengembangkan dalam Flash Lite adalah Action Script,
eksperimen-eksperimen lain sama seperti Flash, tetapi memiliki
berdasarkan petunjuk tersebut. keterbatasan fitur.
Pada akhir kegiatan
pembelajaran diharapkan peserta Platform ini dapat di jalankan pada HP
didik dapat menjelaskan suatu yang support flash lite. Platform ini
konsep atau fenomena tertentu biasanya digunakan HP untuk
berdasarkan eksperimen yang aplikasi wallpaper atau screensaver
mereka lakukan secara maya yang berwujud animasi. Pada saat ini
tersebut. sudah banyak HP yang support flash
lite. Dalam pengunaannya, file flash
6) Ensiklopedi dapat dijalankan langsung tanpa
Kumpulan istilah dengan proses instalasi. Dalam proses
penjelasan lengkap bukan hanya pembelajarannya user membuka
dengan deskripsi verbal, mobile learning ini mengunakan flash
melainkan juga dengan gambar lite player. Jadi file flash ini merupakan
atau media lain. data yang dapat dijalankan oleh flash
lite player. File data dari mobile
Pengembangan konten mobile learning learning ini bisa di distribusikan
dapat dilakukan berdasarkan platform, mengunakan web, wap, bluetoot,
desain antar muka pengguna (user infrared, flashdisk, CD dan media
interface design), proses pengembangan penyimpanan yang lain. Dengan kata
(development process), komponen- lain dalam platform ini user dapat
komponen pengembangan sistem belajar secara offline.
(technical resources/system
requirements) dan format distribusi b. Desain antar muka pengguna (user
(distribution format) sebagai berikut: interface design)
a. Platform (by platform) Mobile learning sengaja dirancang
Ada beberapa platform yang bisa dengan memperhatikan desain
digunakan untuk pengembangan antarmuka bagi pengguna (user
program mobile learning, antara lain: interface design), seperti berikut ini:
Flash Lite, Java, Symbian, Windows 1) Opening, misalnya mobile
Mobile, Aplikasi WAP. Sebagai contoh learning yang dikembangkan oleh
Balai Pengembangan Multimedia BPM Semarang, Pada bagian
(BPM) Semarang, telah dan sedang opening akan dimunculkan
mengembangkan mobile learning beberapa tampilan, yaitu: Logo
dengan menggunakan platform flash Tut Wuri Handayani, Logo mobile
lite. learning Tulisan BPM Pustekkom
Kemdiknas, warna biru (kode:
Flash Lite #00FFFF) (muncul dengan efek
Platform ini dikembangan transisi zoom from point secara
mengunakan adobe flash. Flash lite bersamaan), Navigasi =>
player adalah versi ringan dari flash “Masuk” dan “Keluar”.,
player. Flash lite sendiri berbasiskan background opening berwarna
teknologi flash 4 scripting engine yang hitam (kode : #000000).
khusus ditujukan pada aplikasi
mobile. Untuk membangun aplikasi

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 67
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
2) Pendahuluan yang berisi judul pada halaman selanjutya.
program mobile learning dan h. Teks yang menerangkan
apersepsi (bisa berupa animasi, suatu istilah/nama asing
perpaduan grafis dan teks, atau ditulis miring (Italic).
teks saja), pada tampilan
pendahuluan tidak menggunakan 5) Simulasi
fasilitas scroll, navigasi => “Menu” a. Berisi simulasi yang
dan “Keluar”, warna background menekankan penjelasan dari
disesuaikan dengan mata materi pembelajaran. Pada
pelajaran. dasarnya simulasi mencoba
memberikan pengalaman
3) Kompetensi, berisi uraian langsung bagi peserta didik
kompetensi yang akan dicapai untuk mengalami kondisi
oleh peserta didik setelah nyata.
memanfaatkan program mobile b. Simulasi tidak selalu ada
learning, memuat navigasi => dalam program mobile
“Menu” dan “Keluar”, warna learning, disesuaikan dengan
background disesuaikan dengan kebutuhan di dalam topik
mata pelajaran. yang dipilih.

4) Materi pembelajaran 6) Latihan Soal


a. Berisi uraian materi a. Latihan soal ini dimaksudkan
pembelajaran yang akan untuk melatih peserta didik
dipelajari oleh peserta didik. sehingga memiliki kemahiran
Materi ini terbagi dalam dalam suatu keterampilan
beberapa menu, dimana atau memperkuat
peserta didik bisa memilih penguasaan suatu konsep.
dengan bebas. Materi Program menyediakan
pembelajaran disajikan dalam serangkaian soal atau
beberapa jenis media, antara pertanyaan yang biasanya
lain: teks, grafis, foto dan ditampilkan secara acak,
animasi. sehingga setiap kali
b. Teks materi berwarna hitam digunakan maka soal atau
(kode: #000000). pertanyaan yang tampil selalu
c. Teks judul sub menu ditulis berbeda, atau paling tidak
tebal (Bold). dalam kombinasi yang
d. Teks materi ditampilkan rata berbeda.
kiri (Left). b. Program ini dilengkapi
e. Teks materi disajikan dengan dengan jawaban yang benar,
teknik halaman per halaman, lengkap dengan
menggunakan navigasi penjelasannya sehingga
Lanjut (>) dan Kembali (<), diharapkan peserta didik
diberi keterangan posisi akan bisa pula memahami
halaman. suatu konsep tertentu. Pada
f. Teks materi juga disajikan bagian akhir, peserta didik
dengan teknik scroll ke Atas bisa melihat skor akhir yang
(^) dan ke Bawah (v). dicapai, sebagai indikator
g. Aturan pembuatan scroll untuk mengukur tingkat
maksimal 3 kali tinggi layar, ± keberhasilan dalam
500 pixel untuk program memecahkan soal-soal yang
dengan ukuran layar 128x160 diajukan.
pixel, dan ± 1000 pixel untuk c. Latihan soal ditampilkan
program dengan ukuran layar dalam program mobile
240x320 pixel. Jika lebih, learning dengan tipe drill and
disarankan untuk ditampilkan practice.

123
123
123
68 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
inspiratif, menyenangkan, menantang,
7) Tes memotivasi peserta didik untuk
a. Tes berisi soal-soal yang berpartisipasi aktif, serta memberikan
diperuntukkan bagi peserta ruang yang cukup bagi prakarsa,
didik untuk mengetahui kreativitas, dan kemandirian sesuai
sejauh mana penguasaan dengan bakat, minat, dan perkembangan
kompetensi yang telah fisik serta psikologis peserta didik (Pasal
dipelajari. 19, PP No.19 th 2005 tentang Standar
b. Pada bagian akhir, peserta Nasional Pendidikan). Artinya kegiatan
didik bisa melihat skor akhir pembelajaran yang dilaksanakan
yang capai, sebagai indikator sekarang ini harus memenuhi standar
untuk mengukur tingkat proses pembelajaran yaitu interaktif,
keberhasilan dalam inspiratif, menyenangkan, menantang,
penguasaan kompetensi dan memotivasi (I2M3) peserta didik
yang telah dipelajari. untuk belajar. Kegiatan pembelajaran
c. Tes ditampilkan dalam tersebut akan dapat diwujudkan dengan
program mobile learning salah satunya memanfaatkan m-learning.
dengan tipe tutorial.
Sebagai contoh model mobile learning
8) Bantuan yang dikembangkan oleh Balai
a. Berupa panduan lengkap Pengembangan Multimedia (BPM)
dalam penggunaan program. Semarang UPT Pustekkom Kemdiknas
b. Adapula keterangan berupa yaitu mobiledukasi (m-edukasi) adalah
referensi materi terkait yang salah satu model pembelajaran dengan
ada di website (http://www.m- menggunakan HP sebagai sarana untuk
edukasi.net)/wapsite M- belajar. Sedangkan m-edukasi.net (http:/
edukasi (BPM, 2009). /www.m-edukasi.net) merupakan portal
penyedia layanan program m-edukasi
yang dapat diakses melalui komputer
3. Pemanfaatan Mobile Learning personal (PC) maupun HP.
Mobile learning dapat diterapkan sebagai
salah satu model pembelajaran pada Cara mendapatkan materi pembelajaran
satuan pendidikan formal seperti pada di m-edukasi yaitu: 1) buka situs www.m-
sekolah maupun perguruan tinggi. edukasi.net atau wap.m-edukasi.net
Bayangkan jika seorang peserta didik melalui PC atau HP, 2) pilih dan klik
yang biasanya rajin tiba-tiba, suatu hari, program yang diinginkan, 3) pilih dan klik
tidak dapat mengikuti pelajaran karena judul program m-edukasi yang diinginkan,
sakit atau alasan penting lain. Namun, dia 4) klik download (materi akan ditransfer
tidak terlalu risau. Peserta didik ini cukup ke PC jika Anda mengakes melalui PC,
mengambil HP, mengikuti pembelajaran materi akan tertransfer ke HP jika Anda
kelasnya melalui video streaming atau mengakses melalui HP), 5) setelah materi
video-calling, mengunduh aplikasi tersimpan di PC Anda, lalu materi dapat
pembelajaran yang telah disediakan di transfer ke HP dengan menggunakan
dalam bentuk aplikasi Java, mengunduh kabel data, atau dengan menggunakan
rekaman kegiatan pembelajaran dalam bluetooth. Bagi peserta didik yang men-
bentuk MP3 atau 3GP, mengikuti ulangan download melalui HP, program m-edukasi
melalui WAP, dan aktifitas-aktifitas belajar dapat langsung dimanfaatkan untuk
lainnya. Mungkin terkesan futuristik, tetapi kegiatan pembelajaran. Gambar tampilan
hal ini sebenarnya telah dapat dilakukan web m-edukasi.net sebagai berikut:
karena teknologi HP yang ada sekarang
ini sudah cukup memungkinkan.

Mengingat proses pembelajaran pada


setiap satuan pendidikan sekarang ini
supaya diselenggarakan secara interaktif,

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 69
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
Gambar 1. Tampilan Web M-edukasi.net

Spesifikasi HP yang diperlukan agar materi pembelajaran menjadi lebih


dapat menjalankan program m-edukasi menarik dan menyenangkan; d) dapat
adalah semua merk dan jenis HP yang membantu memberikan dan mendukung
sudah dilengkapi dengan flash player pembelajaran literasi, numerasi dan
dapat menjalankan program m-edukasi. bahasa; e) memfasilitasi pengalaman
Sebagian besar HP “middle end” yang belajar baik secara individu maupun
diproduksi tahun 2007 ke atas sudah kolaboratif; f) dapat membantu melawan
memiliki fitur flash lite player (untuk lebih penolakan terhadap penggunaan TIK
jelasnya kunjungi website resmi adobe dengan menyediakan jembatan antara
flash). Untuk HP yang tidak memiliki fitur buta teknologi telepon seluler dan PC; g)
flash lite player, download dan instal flash telah dapat membantu peserta didik untuk
lite player sesuai dengan os atau platform tetap lebih fokus untuk waktu yang lebih
HP pada link dibawah ini: Symbian S60 lama; dan h) dapat membantu
2 rd. meningkatkan percaya diri dan penilaian
diri dalam pendidikan (Gumbira, 2008).
Device (perangkat akses) agar peserta
didik dapat mengakses program M- 4. Mobile Learning Sarana untuk
edukasi harus menggunakan HP dengan Meningkatkan Efektivitas
spesifikasi berikut: 1) size layar adalah Pembelajaran
128 x 160, 2) resolusi yang digunakan Belajar tidak mengenal usia dan tidak
320 atau 340, c) content size-nya mengenal batas. Belajar kini bisa dimana
maksimal 300 kb, 4) di-support oleh flash saja dan kapan saja tanpa harus dibatasi
lite, 5) memiliki fasilitas polyphonic, 6) oleh ruang dan waktu. Materi
memiliki perangkat transfer data, yaitu: pembelajaran dapat diakses secara
bluethot, infra red atau kabel data. online. Maksudnya belajar bisa dimana
saja dan kapan saja sepanjang masih ada
Beberapa manfaat dari m-learning, yaitu: jaringan operator seluler. Artinya peserta
a) memberikan pembelajaran yang didik dapat belajar melalui telepon seluler
benar-benar dimanapun, kapanpun, dan (ponsel). Tidak ada notebook atau PDA,
terpersonalisasi; b) dapat digunakan Ponsel pun bisa menjadi sarana penting
untuk menghidupkan, atau menambah dalam proses pembelajaran.
variasi pada pembelajaran konvensional;
c) dapat digunakan untuk menghilangkan Mobile Learning merupakan model
beberapa formalitas yang tidak menarik pembelajaran yang dilakukan antar
atau menakutkan, dan dapat membuat tempat atau lingkungan dengan

123
123
123
70 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
menggunakan teknologi yang mudah pembelajaran dengan memanfaatkan
dibawa pada saat peserta didik berada fasilitas perangkat mobile. Model m-
pada kondisi mobile. Dengan berbagai learning ini akan mencakup: 1) materi
potensi dan kelebihan yang dimilikinya, pembelajaran, 2) forum komunikasi
mobile Learning diharapkan akan dapat dalam pembelajaran antar user (dalam
menjadi sumber belajar alternatif yang hal ini peserta didik dan guru), dan 3)
dapat meningkatkan efisiensi dan latihan (ujian). Model m-learning ini
efektifitas proses dan hasil belajar peserta dijalankan baik secara offline (materi
didik di Indonesia di masa mendatang. pembelajaran disimpan terlebih dahulu
didalam perangkat bergerak untuk
M-learning bisa membantu peserta didik dipelajari guru dan peserta didik kapan
untuk belajar dimana saja dan kapan saja dan dimanapun) dan online (proses
sesuai kebutuhan. M-learning merupakan pembelajaran secara langsung terhubung
bagian dari e-learning, pembelajaran kepada sistem untuk melakukan
menggunakan teknologi internet yang pengaksesan materi pembelajaran, soal
banyak digunakan diberbagai sekolah. dan berinteraksi dengan peserta didik dan
Model pembelajaran ini merupakan suatu guru, yang dilakukan kapan dan dimana
bentuk inovasi dalam membantu proses saja asalkan memiliki akses internet).
pembelajaran. Hal ini merupakan sebuah
peluang bagaimana HP dimanfaatkan Sebagai contoh lain, Universitas Terbuka
untuk pembelajaran, selain kegiatan (UT) selama ini pembelajaran online
pembelajaran dikelas. Pembelajaran hanya dapat dilakukan melalui komputer
dengan m-learning memang tidak akan yang terkoneksi dengan internet. Namun,
sepenuhnya menggantikan dengan M-Learn UT kendala
pembelajaran, namun dengan keterbatasan koneksi internet di daerah
menggunakan model ini akan lebih dapat diatasi dengan kemajuan teknologi
disesuaikan dilingkungan dimana komunikasi seluler yang sudah
computer aided learning tidak tersedia. mempunyai fasilitas GPRS dan Web
Oleh karena itu, agar kegiatan Base Course (WAP). Untuk kota-kota
pembelajaran lebih efektif perlu besar sudah berbasiskan HSDPA.
menggabungkan m-learning dengan Akhirnya UT memanfaatkan teknologi
pembelajaran lain, sehingga m-learning seluler untuk kegiatan pembelajaran
sebagai suplemen. secara online dengan menggunakan
media HP yang telah dilengkapi dengan
Contoh pada Yayasan TEI Bandung, fasilitas GPRS dan Web Base Course
mengembangkan model m-learning (WAP). Tampilan m-learn UT dapat
tingkat SMP untuk membantu kegiatan disajikan sebagai berikut:

Gambar 2. m-learn UT

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 71
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
WAP serta memanfaatkan teknologi
M-Learn merupakan fasilitas tambahan GPRS/CDMA dan/atau teknologi transfer
untuk proses pembelajaran online melalui lain seperti bluetooth, infrared, untuk
media HP (m-learn=ut-online versi transfer dan instalasi aplikasi. Perangkat
mobile), prinsip pembelajarannya sama yang dapat digunakan untuk
seperti pada kegiatan tutorial online. M- pembelajaran ini adalah HP yang
learn dapat diakses melalui browser di HP mendukung WAP dan Java.
dengan alamat http://mlearn.ut.ac.id.
Misalnya pembelajaran Matematika
Sebagai contoh lain, Pusat tentang topik Trigonometri adalah sebuah
Pengembangan dan Pemberdayaan cabang matematika yang berhadapan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan sudut segi tiga dan fungsi
(PPPPTK) Matematika, Kementerian trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan
Pendidikan Nasional telah dan sedang tangen. Aplikasi ini membahas beberapa
mengembangkan mobile learning, hal dasar mengenai Trigonometri dari
khususnya untuk konten pembelajaran pengertian sinus, cosinus, tangen sampai
Matematika dan konten pendidikan dengan rumus identitas. Konten
secara umum dalam upaya menyediakan pembelajaran Matematika mobile
sumber belajar alternatif yang enovatif. learning yang dikembangkan PPPPTK
Pengembangan mobile learning ini Matematika ini tampilannya dapat
mengunakan aplikasi software Java dan disajikan dalam gambar berikut:

Gambar 3. Mobile Learning untuk Matematika

manusia.
C. PENUTUP
b. Kehadiran teknologi seluler
menjanjikan adanya peluang yang
1. Kesimpulan
cukup potensial untuk
a. Pada masa mendatang akan lahir dan
dikembangkannya model
berkembang berbagai bentuk dan
pembelajaran yang inovatif
model-model pembelajaran yang
mengingat tingginya tingkat
inovatif sebagai penerapan m-
kepemilikan perangkat serta harga
learning sesuai dengan kebutuhan,
perangkat serta tarif yang semakin
tantangan dan masalah belajar dan
murah dan fitur yang semakin
pembelajaran yang dihadapi
canggih.

123
123
123
72 123
123 Vol. XIV No. 1 Juni 2010
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
c. Kelebihan utama dari m-learning
adalah proses pembelajaran dapat DAFTAR PUSTAKA
dilakukan kapanpun dan dimanapun
dengan biaya yang relatif murah. Balai Pengembangan Multimedia, Mobil Edukasi
d. Mobile learning merupakan Sebuah Model Pembelajaran Berbasis
pembelajaran yang dilakukan dengan Multimedia, Semarang, 2009.
menggunakan teknologi yang mudah Robso, Robby;” Mobile Learning And Handheld
dibawa, pembelajaran antar konteks, Devices In The Classroom “,Eduworks
tempat, dan pada kondisi peserta Corporation, Corvallis, Oregon, USA;IMS
didik dalam keadaan mobile. Australia, 2003.
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran,
2. Saran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Penerbit
a. Peserta didik agar dapat mengakses Reneka Cipta, 2008.
mobile learning (m-edukasi) supaya W e b s i t e s : h t t p : / / b l o g . m a t h . u n y. a c . i d /
menggunakan HP dengan spesifikasi yulialinguistika/2009/10/28/mobile-learning
berikut: 1) size layar adalah 128 x http://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/22/
160, 2) resolusi yang digunakan 320 prospek-cerah-pemanfaatan-e-learning-
atau 340, c) content size-nya secara-mobile
maksimal 300 kb, 4) di-support oleh http://blog.math.uny.ac.id/yulialinguistika/2009/
flash lite, 5) memiliki fasilitas 10/28/mobile-learning
polyphonic, 6) memiliki perangkat http://blog.math.uny.ac.id/kholidaagustin/2009/
transfer data, yaitu: bluethot, infra red 10/28/pengertian-mobile-learning
atau kabel data. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-
b. Berkembangnya teknologi bergerak, tentang/mobile-learning
semakin banyak pula peluang untuk http://www.m-edukasi.net
mengembangkan dan http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http:/
mengimplementasikan m-learning 4 . b p . b l o g s p o t . c o m /
untuk kegiatan pembelajaran. mobile_learning5.jpg&imgrefurl=http://
Perkembangan yang cukup teichno.com/mobile learning
menggembirakan adalah makin http://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/22/
meningkatnya kapabilitas pesawat prospek-cerah-pemanfaatan-e-learning-
HP, harganya terjangkaunya, oleh secara-mobile
karena itu, dalam memilih alternatif h t t p : / / m . p 4 t k m a t e m a t i k a . o r g / 2 0 0 9 / 11 /
teknologi tersebut perlu trigonometri/
mempertimbangkan kondisi yang ada Wijaya, Stevanus Wisnu, Mobile Learning
supaya teknologi tersebut dapat Sebagai Model Pembelajaran Alternatif Bagi
mendukung pencapaian tujuan Pemulihan Pendidikan di Daerah Bencana
pembelajaran. Alam Gempa Bumi Yogyakarta, Universitas
c. Mobile learning banyak digunakan Sanata Dharma, Yogyakarta, 2006
jenis aplikasi berbasis WAP/WML,
aplikasi Java, aplikasi Symbian, dan
kemungkinan kedepannya makin uuuuuuuuuuuuuu

banyak muncul aplikasi-aplikasi baru


yang inovatif dan menarik, semuanya
memiliki ciri khas masing-masing
supaya dipilih aplikasi yang sesuai
dengan kebutuhan, karakteristik
peserta didik, karakteristik konten,
dan piranti yang digunakan baik
hardware maupun softwarenya.

1234
1234
Jurnal Teknodik 1234
1234
1234 73
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234
1234

Anda mungkin juga menyukai