PEREKONOMIAN MASYARAKAT”
(Studi Di Wisata Alam Otak Aik Tojang Dusun Gelogor Desa Lendang Nangka)
Disusun Oleh
NIM: 160302023
MATARAM
2020
i
“PERAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DALAM
PEREKONOMIAN MASYARAKAT”
(Studi Di Wisata Alam Otak Aik Tojang Dusun Gelogor Desa Lendang Nangka)
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Sosial
Disusun Oleh
NIM: 160302023
MATARAM
2020
ii
iii
iv
vi
MOTTO
“barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan
keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
vii
PERSEMBAHAN
Rasa syukur tak terhingga ku panjatkan kepada Allah SWT, pemberi nikmat tanpa
batas dan Rasulullah SAW guru semua ummat yang terbaik disetiap waktu
Ayah dan Ibu tercinta, Safrudin dan Sarioni. Terima kasih untuk curahan
kasih sayang, cinta, doa, dorongan, semangat dan pengorbanan yang tiada
tara, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT
membalas semua pengorbanan Ayah dan Ibu.
Sahabat-sahabatku PMI B 16 terima kasih atas kebersamaan dan motivasi
kalian selama ini.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil aalamin. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta
alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan
dan bimbingan serta motivasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Dr. Muhammad Tohri, M.Pd sebagai pembimbing I dan Dr. Khairy Juanda, M.Si
sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi
mendetail.
2. Muhamad Azwandi, M.Hum selaku Ketua Program Studi Pengembangan
Masyarakat Islam atas kebijaksanaan dalam mengurus jurusan. Bapak dan Ibu
dosen atas ilmunya.
3. Dr. H Subhan Abdullah Acim, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi.
4. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Mataram.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang
berlipat-ganda dari Allah SWT. dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Aamiin.
Mataram, 2020
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
x
BAB III PEMBAHASAN
1. Pembahasan tentang kelompok sadar wisata (pokdarwis) dalam
menghadapi resistensi masyarakat terhadap pariwisata di dusun
gelogor desa lendang nangka .............................................................70
2. Kreativitas kelompok sadar wisata (pokdarwis) dalam membangun
keswadayaan masyarakat melalui usaha pariwisata di wisata otak aik
tojang di dusun gelogor desa lendang nangka....................................78
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. ...........83
B. Saran ........................................................................................ ...........84
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Hal
xii
“PERAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DALAM
PEREKONOMIAN MASYARAKAT”
(Studi Di Wisata Alam Otak Aik Tojang Dusun Gelogor Desa Lendang Nangka)
Oleh :
Reza Agus Fansuri
NIM: 160302023
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pokdarwis
menghadapi resistensi masyarakat terhadap pengembangan pariwisata di dusun
Gelogor dan untuk mengetahui dan mengeksplorasi bagaimanakah kreativitas
pokdarwis dalam membangun keswadayaan masyarakat melalui usaha pariwisata di
wisata Otak Aik Tojang di dusun Gelogor Desa Lendang. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Gelogor Desa
Lendang Nangka. Subjek penelitian ini adalah ketua Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) Lendang Nangka. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara.
Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan
menarik kesimpulan. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode kulitatif yang
dapat diartikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dengan
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.
Hasil penelitian ini adalah Pokdarwis memiliki upaya untuk menghadapi
resistensi masyarakat terhadap pengembangan pariwisata di Dusun Gelogor Desa
Lendang Nangka, yakni dengan melakukan langkah-langkah; (1) melakukan
musyarawah dengan mengajak masyarakat duduk bersila bersama membahas
permasalahan dan mencari solusi bersama-sama, (2) menggunakan tokoh untuk
menekan konflik yang terjadi ketika menjalankan program kepariwisataan, (3)
membuat pamplet yang berisikan hadist-hadist yang berkaitan dengan keindahan
alam. Terdapat adanya kreativitas pokdarwis dalam mengembangkan wisata
diantaranya; (1) adanya homestay pondok bambu, homestay pondok giroh, dan
homestay dengan kategori di rumah, (2) pengembangan wahana bermain, wahana,
dan spot-spot foto dengan menarik, (3) Mewujudkan salah satu peran Pokdarwis yaitu
Sapta Pesona.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Industri pariwisata sekarang ini menjadi salah satu sektor yang mampu
negara berkembang melalui pemanfaatan potensi alam yang ada.1 Tata kelola
yang baik melalui industri bisa menjadi salah satu media bagi negara atau
pariwisata mengalami perkembangan yang begitu cepat, tentu saja jika dilihat
dari kekayaan alam yang ada di Indonesia begitu luas. Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat memiliki banyak sekali sumber daya alam yang
Timur merupakan salah satu kabupaten yang berada di NTB yang mempunyai
maupun pantainya. Lombok Timur sebagai salah satu dari beberapa daerah
Pengembangan Pariwisata Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Wisata
Pantai Sine Di Kabupaten Tulungagung)”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,
Jurusan Ekonomi Syariah, Agustus 2019), hlm. 1
1
memiliki banyak obyek wisata yang perlu dikembangkan karena memiliki
perekonomian karena potensi alamnya yang luas guna untuk dijadikan sebuah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) salah satunya Desa Lendang Nangka yang
Desa Lendang Nangka memiliki pesona alam yang tidak kalah indahnya
dengan pesona alam yang dimiliki desa yang lain. Letak desa dengan desa-
desa wisata cukup dekat diantaranya terdapat objek wisata seperti sungai,
setempat ( adat perkawinan sasak, tarian dan musik gendang belek, dan
Selaparang yaitu Raden Mas Panji Tilar Negara. Desa Lendang Nangka
belas kekadusan yang diantaranya memiliki daya tarik tersendiri yaitu Dusun
Dusun Kampung Masjid, Dusun Lendang Belo, Dusun Gua Punik, Dusun
2
Bangket Lendang, Dusun Tojang, Dusun Punik Jaya, Dusun Mertasari, Dusun
ekonomi ibu-ibu rumah tangga melalui kerajinan piring lidi yang di pelopori
oleh bapak majerun dan beberapa homestay seperti Bale Bambu. 2) kekadusan
pedaleman, memiliki usaha dalam meningkatkan daya tarik terhadap desa dari
segi budaya yakni melestarikan budaya sasak seperti gendang belek, maulid
adat petangan, yang hanya ada di desa Lendang Nangka dan adat sasak
banyak. 6) kekadusan gelogor, memiliki wisata sungai, hutan, tiga mata air
yang besar dan wisata hutan, dan berbagai homestay seperti Pondok Bambu
wisata desa alami bahkan keindahan alam dan memiliki berbagai macam
3
potensi wisata yang cocok untuk didatangi wisatawan domestik. Suasana alam
pedesaan yang asli terlihat ketika memasuki kawasan Dusun Gelogor, udara
yang masih sejuk dan masih memiliki area persawahan dan pepohonan yang
luas dan hijau serta hutan yang lebat dan memiliki pesona mata air yang
bernama Otak Aik Tojang sebagai salah satu obyek wisata di dusun tersebut.
Mata air tojang merupakan mata air yang berlimpah. Mata air ini
sekitar baik sebagai air irigasi maupun objek wisata dikarenakan sebagian
Saat ini, mata air itu pemanfaatannya digunakan sebagai sumber air minum
bagi beberapa daerah yang di kelola Perusahaan Dareah Air Minum (PDAM).
prasarana yang tersedia di wisata tidak dikelola dengan baik. Kurangnya atau
objek wisata maka desa bekerja sama dengan suatu lembaga guna memberi
4
Pengembangan objek wisata di Desa Lendang Nangka khususnya di
Dusun Gelogor tidak terlepas dari peran masyarakat dan pemerintah desa
dikelola oleh pemerintah ada pula pariwisata yang dikelola oleh lembaga
2
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM.04/UM.001/MKP/2008 Tentang
Sadar Wisata
3
Pedoman Kelompok Sadar Wisata, (Jakarta: Direktur Jenderal Pengembangan
DestinasiPariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012), hal. 6.
5
Dalam melaksanakan perannya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
wisata alam Otak Aik Tojang. Peran kedua dari Kelompok Sadar Wisata
masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang ramah. Peran keempat, yaitu
Nangka mengajak masyarakat kerja bakti satu minggu sekali, hal ini
Tojang tentu belum optimal namun memberikan dampak yang positif bagi
6
dengan pengembangan tersebut diharapkan akan banyak masyarakat yang ikut
merasakan dampaknya.
B. Rumusan masalah
Lendang Nangka?
7
2. Untuk mengetahui dan mengeksplorasi Bagaimanakah kreativitas
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
8
E. Telaah Pustaka
Meiliana Dyah Rahmawati “Peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dalam Pengembangan Pariwisata Sebagai Upaya Peningkatan
4
Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Wisata Pantai Sine Di Kabupaten Tulungagung)”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,
Jurusan Ekonomi Syariah, Agustus 2019), hlm. 17-37
9
Tulungagung? Basis pengembangan kelompok sadar pengembangan objek wisata
pariwisata adalah potensi wisata. sebagai upaya peningkatan
sumber daya keragaman perekonomian masyarakat
budaya, seni, dan pesona yang berfokus pada upaya
alam. penanganan resistensi
3. Perekonomian masyarakat masyarakat tentang pariwisata
adalah kegiatan yang dan kreativitas dari Pokdarwis
berhubungan dengan di Wisata Alam Aik Tojang
pengelolaan harta dalam Dusun Gologor Desa Lendang
rumah tangga yang dilakukan Nangka.
oleh masarakat agar dapat
terkelola dengan baik.
2. Yolla Monica 1. Bagaimana peran 1. Pokdarwis merupakan salah Persamaan Perbedaan penelitian yang
Ayu Kelompok Sadar satu unsur pemangku penelitian ini dilakukan oleh Ayu
Anggeraeyny Wisata kepentingan dalam masyarakat adalah membantu Aggeraeyny tersebut dengan
“Peran (Pokdarwis) yang memiliki keterkaitan dan penulis dalam penelitian yang akan peneliti
Kelompok Sonokeling dalam peran penting dalam mencari referensi lakukan adalah pengambilan
Sadar Wisata mengembangkan mengembangkan dan kajian teori, obyek penelitian, penelitian
(Pokdarwis) wisata Basecamp mewujudkan sadar wisata dan analisis data, dan yang dilakukan oleh Ayu
Sonokeling Gunung sapta pesona. penggunaan tersebut meneliti peran
Dalam Tanggamus 2. Peran Pokdarwis yakni sebagai pendekatan kelompok sadar wisata
Pengembangan ditinjau dari penggerak utama dalam penelitian yakni (pokdarwis) Sonokeling dalam
Wisata fungsi manajemen kebijakan pengembangna secara deskritif pengembangan wisata
Basecamp POAC? pariwisata serta membangun kualitatif. basecamp Gunung
Gunung 2. Apa saja faktor kesdaran masyarakat untuk Penelitian tersebut Tanggamus yang berfokus
Tanggamus (Di pendudkung dan ikut memelihara dan menjaga berkaitan dengan pada peran pokdarwis ditinjau
Pekon faktor lingkungan objek wisata agar bidang kajian dari fungsi manajemen POAC
Sidokaton, penghambat yang wisatawan merasa nyaman penelitian yang sedangkan penelitian yang
Kecamatan berasal dari berkunjung, sehingga banyak akan peneliti akan dilakukan peneliti adalah
10
Gisting, internal dan wisatawan yang berkunjung ke lakukan, yaitu peran kelompok sadar wisata
Kabupaten eksternal objek wisata tersebut. mengenai (pokdarwis) dalam
Tanggamus)” 5 Kelompok Sadar 3. Objek wisata dalam kelompok sadar pengembangan objek wisata
Wisata pengembangan ditentukan oleh wisata. sebagai upaya peningkatan
(Pokdarwis) kemampuan pihak pengelola perekonomian masyarakat
Sonokeling dalam wisata daerah yang yang berfokus pada upaya
mengembangkan bersangkutan, dengan kata lain penanganan resistensi
wisata Basecamp berhasil atau tidaknya suatu masyarakat tentang pariwisata
Gunung daerah dikembangkan menjadi dan kreativitas dari Pokdarwis
Tanggamus? daerah tujuan wisata di Wisata Alam Aik Tojang
ditentukan oleh pihak Dusun Gologor Desa Lendang
pengelola dan sikap Nangka.
masyarakat.
4. Basecamp digunakan untuk
beristirahat sebelum atau
setelah melakukan pendakian
dan merupakan tempat untuk
menitipkan kendaraan.
Namun, di Gunung
Tanggamus para pendaki
menggunakan istilah
basecamp sebagai shelter,
yaitu merupakan tempat yang
digunakan oleh pendaki
gunung beristirahat sejenak
Yolla Monica Ayu Anggeraeyny “Peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sonokeling Dalam Pengembangan Wisata Basecamp
5
Gunung Tanggamus (Di Pekon Sidokaton, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus)”, (Skripsi, Universitas Lampung, Jurusan Sosiologi, Januari
2019), hlm. 10-23
11
sebelum para pendaki
melanjutkan ke puncak
gunung.
3. Agung 1. Bagaimana peran 1. Pengertian peran adalah Persamaan Perbedaan penelitian yang
Suryawan Pokdarwis sebuah tingkah laku seseorang penelitian ini dilakukan oleh Agung
“Peran Sendang Arum yang diharapkan sesuai dengan adalah membantu Suryawan tersebut dengan
Kelompok dalam kedudukan, posisi, tugas, dan penulis dalam penelitian yang akan peneliti
Sadar Wisata pengembangan fungsi dari seseorang tersebut mencari referensi lakukan adalah pengambilan
(Pokdarwis) potensi pariwisata dalam suatu sistem sosial kajian teori, obyek penelitian, penelitian
Sendang Arum di Desa Wisata tertentu. analisis data, dan yang dilakukan oleh Meiliana
Dalam Tlahap? 2. Pokdarwis merupakan salah penggunaan tersebut meneliti peran
Pengembangan 2. Apa saja faktor satu komponen dalam pendekatan kelompok sadar wisata
Potensi pendukung dan masyarakat yang memeliki penelitian yakni (pokdarwis) Sendang Arum
Pariwisata”6 penghambat bagi peran dan kontribusi penting secara deskritif dalam pengembangan potensi
Pokdarwis untuk membentuk kesadaran kualitatif. pariwisata yang berfokus pada
Sendang Arum masyarakat akan Penelitian tersebut peran, faktor pendudkung dan
dalam pembnagunan pariwisata di berkaitan dengan penghambat, serta dampak
mewujudkan daerahnya. bidang kajian dari peran Pokdarwis
Desa Wisata 3. Pengembangan pariwisata penelitian yang sedangkan penelitian yang
Tlahap sebagai adalah suatu strategi dan usaha akan peneliti akan dilakukan peneliti adalah
daerah tujuan yang bertujuan untuk lakukan, yaitu peran kelompok sadar wisata
wisata? memperbaiki, meningkatkan, mengenai (pokdarwis) dalam
3. Apa saja dampak menata, dan memajukan kelompok sadar pengembangan objek wisata
dari peran kondisi kepariwisataan suatu wisata. sebagai upaya peningkatan
6
Agung Suryawan “Peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sendang Arum Dalam Pengembangan Potensi Pariwisata”, (Skripsi,
Universitas Negeri Yoyakarta, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Juli 2016), hlm. 51-72
12
Pokdarwis objek wisata, sehingga dapat perekonomian masyarakat
Seendang Arum menarik wisatawan untuk yang berfokus pada upaya
dalam berkunjung serta dapat penanganan resistensi
pengembangan memberikan manfaat bagi masyarakat tentang pariwisata
potensi dan masyarakat di sekitar dan juga dan kreativitas dari Pokdarwis
mewujudkan pemerintah. di Wisata Alam Aik Tojang
Desa Wisata 4. Potensi pariwisata adalah Dusun Gologor Desa Lendang
Tlahap sebagai segala hal yang nyta baik Nangka.
daerah tujuan berupa sumber daya alam
wisata? maupun kekayaan budaya
manusia yang dikelola
sedemikian rupa yang
dimanfaatkan sebagai
kemampuan, unsur-unsur yang
diperlukan untuk
pengembangan pariwisata dan
dikembangkan sebagai daya
tarik wisata di daerah tersebut.
13
1. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Ekonomi Syariah, Meilliana
Dyah Rahmawati, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
14
2. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Sosiologi, Yolla Monica Ayu
pendudkung dan faktor penghambat yang berasal dari internal dan eksternal
obyek penelitian, penelitian yang dilakukan oleh Ayu tersebut meneliti peran
15
masyarakat yang berfokus pada upaya penanganan resistensi masyarakat
tentang pariwisata dan kreativitas dari Pokdarwis di Wisata Alam Aik Tojang
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah peran kelompok sadar wisata
16
(Pokdarwis) dalam pengembangan objek wisata sebagai upaya peningkatan
17
F. Kerangka Teori
1. Konsep Peran
masyarakat atau pihak lain untuk dilakukan oleh seseorang sesuai dengan
status yang mereka miliki sehingga peran atau peranan dapat dirasakan
peran sebagai aspek dinamis dari suatu kedudukan (status). Apabila seseorang
menjalankan suatu peranan.8 Hal ini berarti bahwa antara hak dan kewajiban
disimpulkan bahwa peran adalah tindakan atau tingkah laku seseorang sesuai
a. Pengertian pemberdayaan
7
Abdulsyani, Sosiologi: Sistematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.
94
8
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), hlm. 212
18
Pemberdayaan menurut para ahli diantaranya, Rappaport dalam Totok
Desa Wayharu Kecamatan Bangkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat”, (Skripsi, Universitas
Negeri Raden Intan Lampung, Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Juni 2018), hlm. 20
Kesejahteraan Keluarga Melalui Pendidikan Dan Ekonomi”, (Skripsi, Universitas Lampung, Jurusan
Sosiologi, Januari 2018), hlm. 9
19
yang memiliki daya yang masih terbatas, dapat dikembangkan hingga
mencapai kemandirian.
kemandirian masyarakat.13
13
Mardikanto totok, dan Soebianto Poerwoko. Pemberdayaan masyarakat dalam perspektif
kebijakan publik. ( Bandung: Afabeta CV. 2017), hlm. 28.
20
mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatian.14
14
Mardikanto totok, dan Soebianto Poerwoko. Pemberdayaan masyarakat dalam perspektif
kebijakan publik. ( Bandung: Afabeta CV. 2017), hlm. 29
15
Mardikanto totok, dan Soebianto Poerwoko. Pemberdayaan masyarakat dalam perspektif
kebijakan publik. ( Bandung: Afabeta CV. 2017), hlm. 30-32
21
adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki
langkah lebih positif, selain hanya dari menciptakan iklim dan suasana.
menutupi dari interaksi, karena hal itu justru akan mengerdilkan yang
22
bukan membuat masyarakat makin terganggu pada berbagai program
pemberian (charity).
23
membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian
mandiri.
3. Konsep Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Universitas Negeri Semarang, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, September 2016), hlm. 16-17
24
dan “wisata” berarti ‘perjalanan’ atau ‘bepergian’. Berdasarkan arti
17
Bungaran Antonius Simanjuntak, dkk, Sejarah Pariwisata: Menuju Perkembangan
Pariwisata Indonesia, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), hlm. 1
18
Ismayanti, dkk, Pariwisata dan Isu Kontemporer, (Jakarta: CV Garuda Mas Sejahtera,
2015), hlm. 3
25
b) Menurut Hunzieker dan K. Krapt, tourism is totally of the
mencari nafkah.
19
Oka Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata, (Bandung: Angkasa, 1983), hlm. 114
26
b. Macam-macam Pariwisata
berikut:20
Pengembangan Pariwisata Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Wisata
Pantai Sine Di Kabupaten Tulungagung)”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,
Jurusan Ekonomi Syariah, Agustus 2019), hlm. 32-35
27
3) Wisata Cagar Alam. Jenis wisata ini biasanya diselenggarakan
menikmati alam yang sehat dan alamiah bebas dari polusi kota,
28
ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke
penting, yaitu:
29
3) Sarana penunjang kepariwisataan
kebutuhannya.
Pengembangan Pariwisata Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Wisata
Pantai Sine Di Kabupaten Tulungagung)”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,
Jurusan Ekonomi Syariah, Agustus 2019), hlm. 32-35
30
4. Pengembangan Pariwisata
22
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional
Indonesia, 2014), hlm. 201
23
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: PT. {ustaka Insan Madani,
2012), hlm. 53
24
Rahim Firmansya, Pedoman Kelompok Sadar Wisata, (Jakarta: Direktur Jenderal
Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012), hlm 4 - 5
31
berpartisipasi dan berperan aktifsebagai subjek atau pelaku maupun
secaraberkelanjutan”
bahwa masyarakat menjadi pelaku penting yang harus terlibat secara aktif
32
Sadar Wisata dan Sapta Pesona yang dikembangkan secara konsisten di
adalah potensi sumber daya keragaman budaya, seni, dan alam (pesona
bersih.
sebagainya.
33
4) Flora dan fauna yaitu tumbuhan aneh, barang-barang beragam jenis
binatang buas, taman nasional dan taman suaka binatang buas dan
sebagainya.
c. Prasarana-prasarana
lain.
34
2) Rumah sakit, apotek, bank, pusat-pusat perbelanjaan, rumah
dan sebagainya.
d. Prasarana wisata
35
semua itu menjadi kekayaan budaya yang menarik wisatawan ke
negara mereka.25
5. Perekonomian Masyarakat
Pengembangan Pariwisata Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Wisata
Pantai Sine Di Kabupaten Tulungagung)”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,
Jurusan Ekonomi Syariah, Agustus 2019), hlm. 32-35
26
Gamal Suwantoro, Dasar-Dasar Pariwisata, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 95
36
jasa. Secara umum ekonomiadalah aturan rumah tangga atau
masyarakatdiantaranya yaitu:28
1) Investable resources
27
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2001), hlm. 854
Pengembangan Pariwisata Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Wisata
Pantai Sine Di Kabupaten Tulungagung)”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,
Jurusan Ekonomi Syariah, Agustus 2019), hlm. 38-40
37
daya tersebut antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia
2) Human resources
pendidikan yang terencana dengan baik, selain itu peran orang tua
bidang, antara lain dalam hal eksploitasi sumber daya yang ada,
kualitas ini harus dipenuhi dan tidak dapat berdiri sendiri. Kombinasi
38
3) Teknologi dan inovasi
efisiensi, dan basis teknologi ini adalah inovasi. Karena itu, inovasi
pemerintah. Setiap karya itu pada dasarnya lahir dari sebuah inovasi
39
proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan itu berkaitan dengan
G. Metode penelitian
1. Pendekatan Penelitian
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis
segala cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
29
Nana Syaodih sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010). hlm.5
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2013). hlm. 1
40
tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
masyarakat di wisata alam Otak Aik Tojang dusun Gelogor desa Lendang
Nangka.
a. Data Primer yakni berupa data pokok yang diperoleh langsung dari
31
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012).
hlm. 6
41
b. Data Sekunder yakni data pendukung yang diperoleh dari bahan-
bahan kepustakaan.
data yang akan digunakan, jadi teknik pengumpulan data yang akan dipakai
a. Observasi
32
Husain Usman, Metodologi Penelitian Sosial. (Bandung: Bumi Aksara, 1995). hlm. 56
42
dengan cara peneliti berada di tempat/lokasi dan hanya dilakukan ketika
melakukan penelitian, dan tidak ikut serta atau tidak melibatkan diri
data, dengan alasan agar lebih di ingat dan banyak sedikitnya fenomena
yang perlu di catat terkait kondisi yang ada pada tempat penelitian.
b. Wawancara
dua orang atau lebih, di mana keduanya bertingkah sesuai dengan status
33
Nurul Zuriah, Metodelogi penelitian Sosial dan Pendidikan Teori – Aplikasi. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009). hlm. 179
43
c. Dokumentasi
didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah
44
dipilih-pilih dan dikelompokan menurut jenisnya masing-masing, yaitu
data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara
tertulis atau lisan dan juga perilakunya yang nyata, diteliti dan dipelajari
34
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normative Suatu Tinjauan Singkat. (Jakarta: Raja
Grafindo, 1998). jlm 12
35
Djarwanto, Pokok-Pokok Metode Riset Dan Bimbingan Tekhnis Penulisan Skripsi.
(Yogyakarta: Liberty, 1948). hlm.9
45
lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.36. Berdasarkan data
Huberman, diantaranya 37 :
Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulan:
penarikan/verifikasi
a. Pengumpulan data
36
Husain Usmani, Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). hlm 83
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2013). Hlm 91-92
46
b. Reduksi data
berkelanjutan.
c. Display data
dan evaluasi pada catatan lapangan atau upaya yang luas untuk
38
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial. (Bandung: Mundu Maju, 1990). hlm 2
47
H. Sitematika Pembahasan
1. Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Telaah Pustaka
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Pembahasan
mungkin untuk menjaga jarak dan menahan diri agar tidak mencampuri
48
diuraikan menjadi data hasil penelitian, data terlebih dahulu dilakukan
3. Pembahasan
di bagian pendahuluan.
4. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
49
BAB II
tropis yang dimana musim kemarau lebih panjang dari musim hujan.
Curah hujan yang turun rata-rata antara 2.000 s/d 3.000 mm pertahun,
luas desa ± : 571 Ha/M2 pada ketinggian 300 m diatas permukaan air
yang tersebar di 13 dusun. Dari jumlah tersebut, terdiri dari laki-laki 5.361
50
Tabel 2.1
pariwisata39
Otak Aik Tojang merupakan salah satu objek wisata alam yang
berada di dusun Gelogor desa Lendang Nangka. Udara yang masih sejuk
dan masih memiliki area persawahan dan pepohonan yang luas dan hijau
serta hutan yang lebat. Memiliki kawasan dengan luas sekitar 32 ribu
meter persegi. Otak Aik Tojang merupakan sumber mata air yang
berlimpah dengan debit air sekitar 850 liter perdetik. Mata air ini
51
masyarakat sekitar baik sebagai air irigasi maupun objek wisata
digunakan sebagai sumber air minum bagi beberapa daerah yang di kelola
Lombok Timur pertama kali di Tete Batu pada tahun 2010 yang dibawa
52
membangun pariwisata melalui bawah, Uncle Kus mengajak Kawan-
asosiasi Pokdarwis yang saat itu bernama forum pokdarwis yang diketuai
kesejahteraan masyarakat.
Jarak yang ditempuh dari Kota Kabupaten kurang lebih 11 kilometer. Visi
53
3. Struktur Organisasi Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)
Lendang Nangka
Nangka
Gambar. 1
Struktur Organisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lendang Nangka
Pembimbing
Dinas Kebudayaan Dan
Pariwisata Kabupaten Lombok
Timur
Penasehat
H. Radi’ah
Ketua
Wendi Sazali
54
Dengan jumlah anggota 72 orang (Terlampir)40
C. Paparan Data
Paparan data dalam penelitian ini bertujuan untuk menyajikan data apa
adanya dari informan yang terkait dengan permasalahan yang dibahas atau
memaparkan suatu temuan yang berkaitan dengan fokus penelitian agar tidak
meluas ke masalah lain. Fokus penelitian dalam penelitian ini ada dua poin,
yaitu:
Dusun Gelogor memiliki salah satu objek wisata yaitu wisata alam
Otak Aik Tojang yang menjadi pusat kegiatan wisata di Dusun Gelogor.
mata air. kegiatan maulid adat petangan yang berlangsung ketika hari
maulid Nabi yang hanya di lakukan di lokasi wisata yakni mata air yang
ada di wisata alam Otak Aik Tojang dan juga kegiatan berwisata seperti
40
SO Kelompok Sadar Wisata (Pokadrwis) Lendang Nangka
55
foto dll. Adapun penyediaan homestay di Dusun Gelogor, yaitu homestay
terjadi disebabkan sebagian masyarakat ditempat wisata ada yang pro dan
setempat:
41
Hasil wawancara dengan Bapak (Masyarakat setempat di Dusun Gelogor ), Tanggal 05
Agustus 2020
56
b. Rusaknya lingkungan
c. Perubahan budaya
42
Hasil wawancara dengan Bapak Usman (Masyarakat setempat di Dusun Gelogor ),
Tanggal 05 Agustus 2020
57
begitu juga buruk untuk anak muda di sekitar, nanti mereka ikut
ikutan dengan gaya kehidupan pengunjung yang memang dapat
merusak akhlak karena gayanya kekotaan yang gaul, mereka
mengecat rambut yang memang terlihat aneh bagi masyarakat
disini dan masyarakat menjadi risih dengan tingkah mereka. Terus
yang ditakutan akan merusak citra masyarakat yang memang taat
beribadah apalagi ada pondok pesantren yang ada di dekat sini,
gak enak dilihat nanti para pemuda yang rambutnya berwarna
atau di cat aneh gitu lewat di depan orang-orang alim karena
jalur menuju tempat ini ya harus melewati pondok pesantren itu.43
setempat.
43
Hasil wawancara dengan Bapak Nas (Masyarakat setempat di Dusun Gelogor ), Tanggal
05 Agustus 2020
58
Budaya tabayyun lebih cocok untuk menangani resistensi di
masyarakat karena tabayyun ini memang harus di sosialisasikan
karena apa! Tidak hanya di bidang pariwisata, pembangunan
ataupun pemerintah desa, kalau tabayyun ini minim konflik sudah
yang terjadi, karena itu kita menerapkan etika orang tua dulu,
apabila kita duduk bersama apapun permasalahannya pasti akan
selesai, itu sebabnya tadi kesepakatan antara masyarakat dan
pokdarwis adalah cara pertama menghadapi permasalahan.44
Ketokohan
59
Dari pemaparan diatas bahwa Pokdarwis Lendang Nangka
nantinya di masyarakat.
46
Hasil wawancara dengan Bapak Safwan (anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka), Tanggal 15 Juni 2020
47
Hasil wawancara dengan Bapak Wendi (Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka ), Tanggal 15 Juni 2020
60
Sekarang masyarakat sedikit demi sedikit mulai terbuka dan
kepariwisataan.
dengan agama.
61
Pemikiran seperti ini tercipta karena masyarakat melihat apa yang
ada di Senggigi.48
langkah pertama, dengan menerapkan etika orang tua dulu atau lebih
hadist tentang keindahan ciptaan Tuhan dan dibuatkan untuk setiap masjid
48
Hasil wawancara dengan Bapak Wendi (Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka ), Tanggal 15 Juni 2020
62
2. Paparan Tentang Kreativitas Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis)
Lendang Nangka
Pariwisata ini koncinya kreatif saja dengan tekstur, kontur dan kultur
yang ada lengkap sudah, sudah jadi semuanya. Tidak perlu orang
pintar dengan catatan semua masyarakat harus sepakat harus ada
masyarakat dominan sehingga di Lendang Nangka saya balik konsep
home stay yang semulanya para wisatawan dibuatkan penginapan,
dibalik sekarang rumah warga yang dijadikan home stay.49
wendi:
49
Hasil wawancara dengan Bapak Wendi (Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Beriuk
Lendang Nangka ), Tanggal 15 Juni 2020
63
Ketika misalnya kita akan jadikan Lendang Nangka desa wisata,
adakan musdes (musyawarah desa). Musdes ini adalah forum
tertinggi di Desa, nah disana harus disepakati bahwa pariwisata ini
harus seperti apa kita akan terapkan, minimal ada stakeholderlah
pelaku wisata itu. Dalam forum itu harus di sepakati apakah harus
ada homestay, apakah homestay ini kategorinya dirumah berserta
aturannya.50
Dari pemaparan diatas bahwa Pokdarwis memiliki kerativitas dalam
50
Hasil wawancara dengan Bapak Wendi (Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka), Tanggal 15 Juni 2020
51
Hasil wawancara dengan Bapak Wendi (Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka ), Tanggal 15 Juni 2020
64
b. Pengembangan Wahana, Sarana dan Prasarana
Wendi:
52
Hasil wawancara dengan Bapak Safwan (Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka), Tanggal 15 Juni 2020
53
Hasil wawancara dengan Bapak Wendi (Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka), Tanggal 15 Juni 2020
65
prasarana untuk menarik pengunjung datang dan masyarakat setempat
lokasi wisata.
54
Hasil wawancara dengan Bapak Wendi (Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka), Tanggal 15 Juni
66
d. Melakukan kerja Sama dengan Bumdes
Kita potensi di Lendang Nangka ini kalau dari hasil alam, saya
identifikasi ada 53 jenis hasil alam yang bisa dikomersilkan dari jenis
tambak, kelapa. Pokoknya hasil alam yang bisa dikomersilkan, nah
dari jumlah 53 ini kita musyawarah di desa dari sekian potensi desa
ini mana yang akan kita jadikan unit usaha di lokasi wisata, karena
potensi terbesar adalah air, maka air mejadi unit usaha. Nah dengan
sumber air terbesar di lombok timur ini kita bisa manfaatkan untuk
diolah menjadi air mineral, akan tetapi untuk melakukan itu kita perlu
kerjasama dengan pihak desa seperti Bumdes.55
Pernyataan diatas dipertegas melalui kerjasama Pokdarwis dengan
55
Hasil wawancara dengan Bapak Wendi (Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka), Tanggal 15 Juni 2020
56
Hasil wawancara dengan Bapak Sunarno (anggota kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka), Tanggal 15 Juni2020
67
Bentuk kerjasama Pokdarwis dengan Desa sebagai upaya membangun
keswadayaan masyarakat melalui usaha pariwisata dijelaskan oleh
bapak Wendi:
57
Hasil wawancara dengan Bapak Wendi (Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Lendang Nangka), Tanggal 15 Juni 2020
68
Sadar Wisata (Pokdarwis) Lendang Nangka tersebut perekonomian sebagian
69
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil
penelitian serta teori yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Data-data
58
Rahim Firmansya, Pedoman Kelompok Sadar Wisata, (Jakarta: Direktur Jenderal
Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012), hlm 12
70
Wisata (Pokdarwis) sebagai wujud dari konsep pengembangan potensi
masyarakat.
59
Syaidina Iskandar Malik KM, Partisipasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam
Mengembangkan Pariwisata di Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, (Bandar
Lampung: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2017), hal. 23.
71
pengunjung maka semakin hingar bingar yang terjadi dan
kenyamananpun hilang.
2. Rusaknya lingkungan
3. Perubahan budaya
72
Berdasarkan hasil temuan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat
perubahan dalam suatu daerah. Dalam hal ini, Pokdarwis memiliki upaya
a. Melakukan musyarawah
73
dekat wisata. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lendang Nangka
musyawarah.
74
untuk mengembangkan kepariwisataan di daerahnya dan memiliki
60
Pedoman Kelompok Sadar Wisata, (Jakarta: Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi
Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012), hlm. 6
75
Lendang Nangka adalah orang yang tidak di tokohkan tapi
bagaimana dan seperti apa pariwisata ini, nantinya orang yang tidak
61
Made Antara dan Nyoman Sukma Arida, Panduan Pengelolaan Desa Wisata Berbasis
Potensi Lokal, (Denpasar: Pustaka Larasan, 2015), hlm. 7
76
Pembuatan pamplet yang berisikan hadist-hadist yang berkaitan
77
mengembangkan dan memanfaatkan obyek wisata dan daya tarik
Nur Rika Puspita Sari, “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Obek Wisata
62
Oleh Kelompok Sadar Wisata Dewabejo Di Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmonjo Kabupaten
GunungKidul”, (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Desember
2012), hlm. 4
78
Sekarang ini, wisatawan lebih dominan tinggal di rumah-rumah
warga dan apa adanya. Homestay berbasis rumah warga akan ada
atau turun ke sawah bekerja dengan para petani. Pergi pagi hari saat
matahari belum terbit, berjalan kaki dari rumah ke sawah atau ladang,
79
pulang sore hari menjelang matahari terbenam. Ikut berternak dan
tersebut.63
dan terdapat daya tarik tersendiri pada setiap spot yang tersedia dan
para wisatawan yakni Rp. 2000 per orang. Tidak ingin wisatawan
aksesoris di air dan membangun spot foto yang unik agar banyak
sediakan.
Wisata Tista Kabupaten Tabanan”, Jurnal Program Studi Pariwisata, Universitas Udayana, 2017, hlm.
3
80
Bagi pengelola wisata, akseoris spot poto buatan adalah hal yang
wajib ada. Karena saat ini banyak orang akan datang ke sebuah
destinasi wisata jika ada spot buatan yang unik. Dengan munculnya
Daerah Istimewa Yogyakarta”, (Skripsi, Universitas sanata Dharma Yogyakarta, Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, November 2017), hlm. 2
81
harus diwujudkan bagi terwujudnya lingkungan yang kondusif dan
65
Rahim Firmansya, Pedoman Kelompok Sadar Wisata, (Jakarta: Direktur Jenderal
Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2012), hlm 6
82
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
terselesaikan.
terhadap pariwista.
warga.
83
b. Mengembangkan wahana yang ada di Otak Aik Tojang seperti wahana
B. Saran
84
DAFTAR PUSTAKA
85
Nurul Zuriah, Metodelogi penelitian Sosial dan Pendidikan Teori – Aplikasi.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2009).
86
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Kecamatan Masbagik
B. Riwayat Pendidikan
C. Riwayat Pekerjaan :-
D. Prestasi/Penghargaan :-
E. Pengalaman Organisasi :-
F. Karya Ilmiah :-
87
LAMPIRAN
88
HASIL OBSERVASI
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
(Studi Di Wisata Alam Otak Aik Tojang Dusun Gelogor Desa Lendang Nangka)
5. Agenda rutin -
89
wisata Otak Aik Tojang
wisata
Lombok Timur
Penasehat : H. Radiah
Seksi-seksi :-
90
PEDOMAN WAWANCARA
1. Identitas Diri
a. Nama : (Laki/Perempuan)
b. Usia :
c. Agama :
d. Pekerjaan :
e. Alamat :
2. Tanggapan
a. Bagaimana pendapat masyarakat tentang adanya Pokdarwis di desa?
b. Bagaimana interaksi dan komunikasi Pokdarwis dengan masyarakat terkait
kegiatan yang akan diadakan?
c. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang kegiatan yang dilakukan oleh
Pokdarwis dalam mengembangkan pariwisata?
d. Apakah pokdarwis memiliki permasalahan di tengah masyarakat terkait
kegiatan yang diadakan?
e. Bagaimana solusi yang diberikan Pokdarwis kepada masyarakat apabila
terjadi pertentangan mengenai pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh
Pokdarwis?
f. Apa sajakah penyebab-penyebab masyarakat melakukan resistensi terhadap
pariwisata?
91
g. Bagaimana strategi Pokdarwis dalam menghadapi resistensi masyarakat
terhadap pariwisata?
h. Bagaimanakah upaya Pokdarwis agar kegiatan yang akan dilaksanakan
berjalan dengan optimal?
i. Apakah pokdarwis memiliki kreativitas di dalam melaksanakan setiap
kegiatan pengembangan pariwisata?
j. Apa saja bentuk-bentuk krativitas pokdarwis dalam setiap kegiatan?
k. Apakah kreativitas dari setiap kegiatan yang dilakukan Pokdarwis mampu
membangun keswadayaaan masyarakat?
l. Bagimanakah upaya pokdarwis agar kereativitas dari setiap kegiatan tersebut
dapat di terima oleh masyarakat?
m. Mengapa bentuk kreativitas dari kegiatan tersebut harus di terapkan
dimasyarakat?
n. Bagaimanakah program kedepan pokdarwis untuk membangun keswadayaan
masyarakat?
o. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dari kreativitas Pokdarwis dalam
membangun keswadayaan masyarakat melalui usaha pariwisata?
p. Apa harapan Anda kedepannya terhadap Pokdarwis?
92
Gerbang masuk ke wisata Otak Aik Tojang.
93
Pintu masuk memasuki hutan di wisata Otak Aik Tojang
94
Sumber Mata air Otak Aik Tojang
95
Homestay Pondok Giroh
Homestay H. Radiah
96
Wawancara dengan ketua Pokdarwis dan anggota Pokdarwis Lendang Nangka
Wawancara dengan Bapak Wendi dan Bapak Sunarno selaku pengurus Pokdarwis
97
Wawancara dengan bapak Suhail (warga setempat)
98
99
100
101
102
103