Anda di halaman 1dari 2

resolusi konflik dan proses pengambilan keputusan

A. Pengambilan Keputusan
Decision making is the process of identifying problems and opportunities and then
resolving them. Decesion making involves effort both before and after the actual choice.
Thus, the decision as to whether to select Bill, Nancy, or Joan requires the accounting
manager to ascertain whether a new junior auditor is needed, determine the availability of
potential job candidates, interview candidates to acquire necessary information, select one
candidate, and follow up with the socialization oh the new employee into the organization to
ensure the decisions success.1
B. Melakukan negoseiasi untuk mengatasi konflik.
Kehhidupan sehari-hari menawarkan contoh-contoh negosiasi yang tidak terhitung
banyaknya. Kita melakukan negosiasi dengan agen penjual mobil untuk membeli mobil. Kita
melakukan negosiasi dengan teman mengenai aktivitas rekreasi yang akan dilakukan. Kita
melakukan negosiasi dengan atasan kita mengenai jumlah jam kerja dan kondisi kerja.
Manajer tingkat puncak melakukan negosiasi dengan analisis wall street mengenai hasil yang
diharapkan, dengan pemimpin serikat pekerja mengenai provisi kontrak, dengan para pakar
lingkungan mengenai cara terbaik untuk mencegah atau membersihkan polusi, dan dengan
karyawan mengenai penugasan pekerjaan tertentu.
Situasi negosiasi ditentukan oleh tiga karakteristik, diantaranya: 2
1. Ada konflik kepentingan antara dua pihak atau lebih: artinya, apa yang diinginkan
oleh sati pihak tidak selalu merupakan apa yang dikehendaki oleh pihak lain.
2. Mungkin tidak ada peraturan yang pasti atau mantap atau prosedur untuk
menyelesaikan konflik, atau pihat-pihak tersebut memilih bertindak diluar.
3. Semua pihak, sekurang-kurangnya pada suatu saat, lebih suka mencari persetujuan
daripada bertentangan secara terbuka, menyerah kepada satu pihak, memutuskan
hubungan secara permanen, atau membawa perselisihan mereka kepada pemegang
wewenang yang lebih tinggi untuk mendapatkan pemecahan.
Negosiasi adalah peroses komunikasi kompleks, semuanya semakin jelaskalau satu
ronde negosiasi hanya merupakan episode hubungan dalam jangka yang lebih panjang.
Keadaan seperti itu seringkali merupakan kasus dalam hubungan karyawan manajemen.
Persiapan merupakan perhatian kunci bagi negosiator. Persiapan tersebut harus menyertakan
1
2

Richard L. Daft. Management fifth edition. 2000. America, Harcourt Collage Publisher. Hal: 269
James A.F Stodner dkk. Manajemen Jilid I (Edisi Indonesia)I. 1996. Jakarta, PT Prenhallindo. Hal: 230

tinjauan proses negosiasi yang terjadi sebelumnya dan hasil dari negosiasi tersebut.
Negosiator mengambil resiko cukup bisar bila dia menganggap sejarah tidak penting bagi
pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai