Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI

ABBASIYAH

DISUSUN OLEH :

RIDHA AL BAROKAH (06041381924041)

Dosen pengampuh :

Dr.HUDAIDAH, S.PD,M.PD.,DR.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah swt atas rahmat dan karunianya karena telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongannya tentu kami tidak sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam kita curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad saw yang kita
nanti nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya ridha al barokah sebagai mahasiswa universitas sriwijaya program studi pendidikan sejarah
mengucapkan puji syukur kepada Allah swt atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik berupa fisik maupun
akal pikiran, sehingga saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini dari mata kuliah sejarah peradaban
islam dengan judul PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH.

Saya pun menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisaan ,seperti menyampaikan
informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Saya mohon maaf yang
sebesar besarnya jika ada kalimat atau kata kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali
llah swt.

Demikian saya ucapkan terima kasih atas waktu anda telah membaca makalah yang saya tulis

Palembang, 27 agustus 2019

…………………………………………
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang ………………………………………………………………………………………………………xix


2. Rumusan masalah…..…………………………………………………………………………………………….xix
3. Tujuan penulisan….……………………………………………………………………………………………….xix

BAB II ISI

1. Sejarah berdirinya dinasti abbasiyah……………………………………………………………………… 1


2. Para khalifah dinasti abbasiyah……………………………………………………………………………… 3
3. Masa kejayaan dinasti abbasiyah………………………………………………………………………….. 5
4. Dinasti-Dinasti yang memerdekakan diri dari Baghdad……………………………………….…. 7
5. Faktor yang menyebabkan kemunduran dinasti abbasiyah…………………………….……… 8
6. Berakhirnya kekuasaan dinasti abbasiyah……………………………………………………………… 9

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………… 10
2. Saran…………………………………………………………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ada sebagian diantara kita yang tidak tau sejarah peradaban islam pada masa dinasti
abbasiyah,tidak tau khalifah dinasti abbasiyah ,dan tidak tau pula masa kejayaan peradaban
dinasti abbasiyah .bahkan diantara sejarawan terdapat perbedaan tentang saat dimulainya
sejarah peradaban islam dinasti abbasiyah ,sehingga sungguh naïf bila belumsama sekali mampu
untuk menguraikan secara terperinci bagaimana dinasti abbasiyah atau bani abbasiyah
sebenarnya mulai dari awal terbentuknya hingga pada saat peradabannya dimana bani
abbasiyah mendapatkan kejayaannya

Pada pembahasan pemaparan dan penulisan ini akan mengarah kepada yang lebih mendasar
,yakni tentang sejarah peradaban islam di masa dinasti abbasiyah ,sehingga pada akhirnya
memiliki bekal mendasar tentang sejarah peradaban islam itu sendiri dan bagaimana
pandangan mereka yg belum mngetahui sejarah peradaban islam pada masa dinasti abbasiyah

B. Rumusan masalah
1. Apa isi cerita berdirinya dinasti abbasiyah
2. Bagaimana berdirinya dinasti abbasiyah
3. Seperti apa masa kejayaan dinasti abbasiyah
4. Siapa para khilafah dinasti abbasiyah

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui kisah berdirinya dinasti abbasiyah
2) Untuk mengetahui khalifah dinasti abbasiyah
3) Untuk mengetahui masa kejayaan bani abbasiyah
4) Untuk mngetahui Dinasti-Dinasti yang memerdekakan diri dari baghdad
ISI

1. SEJARAH BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH


Pemerintahan dinasti abbasiyah dinisbatkan kepada AL-Abbas,paman rasulullah saw,sementara
khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah Abdullah ash-shaffah bin Muhammad bin ali bin
Abdullah bin abbas bin abdul muthalib.1

Dinasti abbasiyah didirikan pada tahun 132 H/750 M,OLEH Abul Abbas ash-shafah,dan
sekaligus sebagai khalifah pertama.kekuasaan dinasti abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu
yang panjang,yaitu selama lima abad dari tahun 132-656 H (750 M-1258 M).berdirinya
pemerintahan ini dianggap sebagai kemenangan pemikiran yang pernah dikumandangkan oleh bani
hasyim (alawiyun)setelah meninggalnya rasulullah saw dengan mengatakan bahwa yang berhak
untuk berkuasa adalah keturunan rasulullah saw dan anak-anaknya.

Sebelum berdirinya dinasti abbasiyah terdapat tiga poros utama yang merupakan pusat
kegiatan ,anatara satu dengan yang lain memiliki kedudukan tersendiri dalam memainkan
peranannya untuk menegakkan kekuasaan keluarga besar paman rasulullah saw ,abbas bin abdul
muthalib .dari nama al-abbas paman rasulullah saw . Dari nama inilah nama ini disandarkan pada
tiga tempat pusat kegiatan , yaitu humaimah,kufah,dan khurasan.humaimah merupakan tempat
yang tenteram ,bermukmin di kota itu keluarga bani hasyim , baik dari kalangan pendukung ali
maupun pendukung pendukung keluarga abbas.khufah merupakan wilayah yang penduduknya
menganut aliran syi’ah,pendukung ali bin abi tholib,yang selalu bergolak dan ditindas oleh bani
umayyah.khurasan memiliki warga yang pemberani ,kuat fisik,teguh pendirian ,tidak mudah
terpengaruh dan tidak mudah bingung terhadap kepercayaan yang menyimpang,di sanalah
diharapkan dakwah kaum abbasiyah mendapat dukungan.

Di kota humaimah bermukmin keluarga abbasiyah ,salah seseorang pimpinannya bernama al-
iman Muhammad bin ali yang merupakan peletak dasar dasar bagi berdirinya dinasti abbasiyah .ia
menyiapkan strategi perjuangan menegakkan kekuasaan atas nama keluarga rasulullah saw.para
penerangan dakwah abbasiyah berjumlah 150 orang dibawah pimpinan yang berjumlah 12 orang
dan puncak pimpinannya adalah Muhammad bin ali

1
Prof.Dr.Hamka,sejarah umat islam,jilid II, Jakarta: Bulan bintang,1981,hlm. 102.

1
Propaganda abbasiyah dilaksanakan dengan strategis yang cukup matang sebagai gerakan
rahasia.akan tetapi,imam Ibrahim pemimpin abbasiyah yang berkeinginan mendirikan kekuasaan
abbasiyah,gerakannya diketahui oleh khalifah umayyah terakhir,marwah bin Muhammad.ibrahim
akhirnya tertangkap oleh pasukan dinnasti umayyah dan akan dipenjarakan di haran sebelum
akhirnya dieksekusi.ia mewasiatkan kepada adiknya abul abbas untuk menggantikan kedudukannya
ketika tahu bahwa ia akan terbunuh,dan memerintah untuk pindah ke kufah.sedangkan pemimpin
propaganda dibebankan kepada abu salamah.segeralah abul abbas pindah dari humaimah ke kufah
diiiringi oleh para pembesar abbasiyah yang lain seperti abu ja’ar,isa bin musa, dan Abdullah bin ali.

Penguasa umayyah di kufah,yazid bin umar bin hubairah,ditaklukkan oleh abbasiyah dan diusir ke
wasit. Abu salamah selanjutnya berkemah di kufah yang ditaklukkan pada tahun 132 H. Abdullah
bin ali,salah seorang paman abul abbas diperintahkan untuk mengejar khalifah umayyah
terakhir,Marwan bin Muhammad bersama pasukannya yang melarikan diri, di mana akhirnya dapat
dipukul di dataran rendah sungai zab. Pengejaran dilanjutkan ke mausul,harran dan menyebrangi
sungai eufrat sampai ke damaskus.khalifah itu melarikan diri hingga ke fustat di mesir, dan akhirnya
terbunuh di busir, wilayah Al-fayyum,tahun 132 H/750 M di bawah pimpinan salih bin ali,seorang
paman Al-abbas yang lain.dengan demikian maka tumbanglah kekuasaan dinasti umayyah , dan
berdirilah dinasti abbasiyah yang dipimpin oleh khalifah pertamanya ,yaitu abul abbas ash-shaffah
dengan pusat kekuasaan awalnya di kufah2

Pemerintahan abul abbas ash-shaffah


Bani abbasiyah mewarisi impremium besar dari bani umayyah. Mereka memungkinkan dapat
mencapai hasil lebih banyak karena landasannya telah dipersiapkan oleh bani umayyah yang
besar,dan abbasiyah yang pertama memanfaatkannya. Penggantian umayyah oleh abbasiyah ini di
dalam kepemimpinan masyarakat islam lebih dari sekedar penggantian dinasti.ia merupakan
revolusi dalam sejarah islam,suatu titik balik yang sama pentingnya dengan revolusi prancis,dan
revolusi rusia di dalam sejarah barat.3

Seluruh anggota keluarga abbas dan pimpinan umat islam menyatakan setia kepada abul abbas
ash-shaffah sebagai khalifah mereka.ash-shaffah kemudian pindah kea mbar, sebelah brat sungai
eufrat dekat Baghdad.ia menggunakan sebagian besar dari masa pemerintahannya untuk
memerangi para pemimpin arab yang kedapatan membantu bani umayyah.ia mengusir mereka
kecuali abbdurahman,yang tidak lama kemudian mendirikan dinasti umayyah di spanyol.ash-shaffah
juga memutuskan untuk menghabisi nyawa beberapa orang pembantu bani umayyah.

2
A.syalabi,sejarah dan kebudayaan islam III, Jakarta: pustaka alhusnah,1992, hlm. 7.

3
Syed Mahmudunnasir, islam konsepsi dan sejarahnya, Bandung:remaja rosda karya, 1994, hlm. 246.

2
Kekhalifahan ash-shaffah hanya bertahan selama 4 tahun Sembilan bulan.ia wafat pada tahun
136 H di abar, satu kota yang telah dijadikannya sebagai tempat kedudukan pemerintahannya,ia
berumur tidak lebih 33 tahun bahkan ada yang mengatakan umur ash-shaffah meninggal dunia
adalah 29 tahun.

Selama dinasti abbasiyah berkuasa pola pemerintahan yang diterapkan berbeda beda sesuai
dengan perubahan politik,social dan budaya,inilah 4 perubahan pola pemerintahan bani abbasiyah
menurut sejarawan.
1. Masa abbasiyah I ,yaitu semenjak lahirnya daulah abbasiyah tahun 132 H (750 M) sampai
meninggalnya khalifah al-watsiq 232 H (847 M ).
2. Masa abbasiyah II ,yaitu mulai khalifah al-mutawakkil pada tahun 232 H (847 M) sampai
berdirinya daulah buwaihiyah di Baghdad pada tahun 334 H (946 M )
3. Masa abbasiyah III ,yaitu dari berdirinya daulah buwaihiyah di tahun 332 H(946 M ) sampai
masuknya kaum saljuk ke Baghdad tahun 447 H (1055 M )
4. Masa abbasiyah IV ,yaitu masuknya orang-orang saljuk ke Baghdad tahun 447 H (1055 M)
sampai jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa mongol di bawah pimpinan hulagu khan pada tahun
656 H (1258 M ).4

2. para khalifah dinasti abbasiyah


Sebelum abul abbas ash-shaffah meninggal,ia sudah mewasiatkan penerusnya atau pun
penggantinya j, yakni saudarinya sampai ke keponakannya.sistem ini mengikuti cara dinasti bani
umayyah.para khalifah bani abbasiyah berjumlah 37 khalifah,mereka adalah
1. Abul abbas As-Shaffah. (pendiri) 749-754 M
2. Abu ja’ar Al-manshur 754-775 M
3. Abu Abdullah Muhammad Al-mahdi 775-785 M
4. Abu Muhammad musa Al-hadi 785-786 M
5. Abu ja’far harun Ar-rasyid 786-809 M
6. Abu musa Muhammad Al-amin 809-813 M
7. Abu ja’far abdullah Al-ma’mun 813-833 M
8. Abu ishaq Muhammad Al-mu’tashim 833-842 M
9. Abu ja’far harun Al-watsiq 842-847 M
10. Abu fadl ja’far Al-mutawakil 847-861 M
11. Abu ja’far Muhammad Al-munthasir 861-862 M
12. Abu abbas ahmad Al-musta’in 862-866 M
13. Abu Abdullah Muhammad Al-mus’taz 866-869 M

4
A. Hasjmy,sejarah kebudayaan islam, Jakarta:bulan bintang,cetakan ke-4,1993, hlm. 213.

3
14. Abu ishaq Muhammad Al-muhtadi 869-870 M
15. Abul abbas ahmad Al-mu’tamid 870-892 M
16. Abul abbas ahmad AL-Mu’tadid 892-902 M
17. Abul Muhammad ali Al-muktafi 902-905 M
18. Abul Fadl ja’far Al-muqtadir 905-932 M
19. Abu Mansur Muhammad Al-qahir 932-934 M
20. Abul abbas ahmad Ar-Radi 934-940 M
21. Abu ishaq Ibrahim Al-muttaqi 940-944 M
22. Abul Qasim Abdullah Al-mustaqfi 944-946 M
23. Abul Qasim Al-Fadl Al-mu’ti 946-974 M
24. Abul Fadl abdul karim At-thai 974-991 M
25. Abul abbas ahmad Al-qadir 991-1031 M
26. Abu ja’far Abdullah Al-Qaim 1031-1075 M
27. Abul QAsim Abdullah Al-muqtadi 1075-1094 M
28. Abul abbas ahmad Al-mustadzir 1094-1118 M
29. Abu manshur Al-Fdl Al-mustarsyid 1118-1135 M
30. Abu ja’far Al-mansur Ar-rasyid 1135-1136 M
31. Abu Abdullah Muhammad Al-muqtafi 1136-1160 M
32. Abul mudzafar Al-mustanjid 1160-1170 M
33. Abu Muhammad Al-hasan Al-mustadi 1170-1180 M
34. Abu Al-abbas ahmad An-nasir 1180-1225 M
35. Abu nasir Muhammad Az-Zahir 1225-1226 M
36. Abu ja’far Al-mansur Al-mustansir 1226-1242 M
37. Abu ahmad Abdullah Al-mu’thasim billah 1242-1258 M5

Pada masa bangsa mongol dapat menaklukkan Baghdad tahun 656 H/1258 M,ada seseorang bani
abbasiyah yang lolos dari pembunuhan dan meneruskan kekhalifahan dengan gelar khalifah yang
berkuasa di bidang keagamaan di bawah kekuasaan kaum mamluk di kairo (mesir),mesir tanpa
kekuasaan duniawi yang bergelar sultan. Jabatan khalifah yang disandang oleh keturunan abbasiyah
di mesir berakhir dengan diambilnya jabatan itu oleh sultan salim I dari turki usmani ketika
menguasai mesir pada tahun 1517 M. dengan demikian, hilangnya kekhalifahan abbasiyah untuk
selama lamanya
Para khalifah bani abbasiyah yang ada di mesir adalah sebagai berikut.
1. A-muntashir(1261-1261 M)
2. Al-Hakim I (1261-1302 M)
3. Al-mustakfi(1302-1340 M)
4. Al-wasiq (1340-1341 M)

5
Dr.Ali Mufrodi, islam di kawasan kebudayaan arab,Jakarta:logos, 1997, hlm. 98-99

4
5. Al-hakim II (1341-1352 M)
6. Al-mutadid I (1352-1362 M)
7. Al-mutawakkil I (1362-1377 M)
8. Al-mu’tashim (1377-1377 M)
9. Al-mutawakkil I (1377-1383 M)
10. Al-watsiq II (1383-1386 M)
11. Al-mu’tashim (1386-1389 M)
12. Al-mutawakkil I (1389-1406 M)
13. Al-musta’in (1406-1414 M)
14. Al-mu’tadid (1414-1441 M)
15. Al-mustakfi II (1441-1451 M)
16. Al-Qaim (1451-1455 M)
17. Al-mustanjid (1455-1479 M)
18. Al-mutawakkil II (1479-1479 M)
19. Al-mustamsik (1479-1508 M)
20. Al-mutawakkil III (1508-1516 M)
21. Al-mustamsik (1516-1517 M)
22. Al-mutawakkil III (1517-1517 M)
3. MASA KEJAYAAN PERADABAN DINASTI ABBASIYA
Puncak kejayaan dinasti abbasiyah terjadi pada masa khalifah abu ja’far harun Ar-rasyid
(786-809 M) dan anaknya abu ja’far Abdullah Al-ma’mun (813-833 M). ketika Ar-rasyid memerintah,
Negara dalam keadaaan makmur,kekayaan melimpah,keamanan terjamin walaupun ada juga
pemberontakan, dan luas wilayahnya mulai dari afrika utara hingga ke india.

Pada masanya, hidup pula para filsuf,pujanggara,ahli baca AL-qur’an, dan para ulama di bidang
agama.didirikan perpustakaan yang diberi nama baitul hikmah.khalifah harun Ar-rasyid sebagai
orng yang taat beragama,menunaikan ibadah haji setiap tahun yang diikuti oleh keluarga dan
pejabat-pejabatnya serta pula para ulama,dan berderma kepada fakir miskin.6

Pada masanya berkembanglah ilmu agama,seperti ilmu Al-Qur’an,qira’at,hadis,fiqh,ilmu


kalam,bahasa ,dan sastra. Empat mazhab fiqh tumbuh dan berkembang pada masa dinasti
abbasiyah.pendiri mhazab hanafi adalah imam abu hanifah(meninggal di Baghdad tahun 150 H/667
M),imam balik bin anas benyak menulis hadis dan pendiri mazhab maliki (wafat di madinah tahun
179 H/795 M),Muhammad bin idris ash-syafi’I (wafat di mesir tahun 204 H/819 M)adalah pendiri
mazhab syafi’i. Ahmad bin hanbal pendiri mazhab hanbali(w. tahun 241 H/885 M) . Di samping itu
berkembangnya oula ilmu filsafat,logika,metafisik,matematika,ilmu

6
Dr. Ali mufrodi,islam di kawasan kebudayaan Arab, hlm. 100.

5
alam,geografi,aljabar,aritmatika,mekanika,astronomi,music,kedokteran, dan kimia. Ilmu-Ilmu
umumm masuk ke dalam islam melalui terjemahan dari bahasa yunani dan Persia ke dalam bahasa
arab, di samping bahasa india. Pada masa pemerintahan Al-makmun, pengaruh yunani sangat kuat.

Di antara para penerjemah yang masyur saat itu adalah hunain bin ishak, seorang Kristen
Nestorian yang banyak menerjemahkan buku-buku bahasa yunani ke bahasa arab. Ia
menerjemahkan kitab republic dari plato,dan kitab katagori,metafisik,magna moralia dari
aristoteles7

Lembaga pendidikan pada masa dinasti abbasiyah mengalami kemajuan dan perkembangan
yang sangat pesat. Hal ini sangat ditentukan oleh perkembangan bahasa arab ,baiknsebagai bahasa
administrasi yang sudah berlaku sejak masa bani umayyah maupun sebagai bahasa ilmu
pengetahuan. Disamping itu , kemajuan tersebut paling tidak ditentukan oleh dua hal berikut ini,
1) Terjadinya asimilasi antara bangsa arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu
mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.pada masa pemerintahan bani
abbasiyah,bangsa non-arab banyak yang masuk islam.asimilasi berlangsung secara efektif
dan bernilai guna.bangsa-bangsa itu memberi saham tertentu dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dalam islam.
2) Gerakan penerjemah berlangsung dalam tiga fase.fase pertama,pada masa khalifah Al-
manshur hingga harun Ar-rasyid.pada fase ini yang banyak diterjemah adalah karya-karya
dalam bidang astronomi dan mantiq. Fase kedua berlangsung mulai masa khalifah Al-
makmun hingga 300 H. buku-buku yang banyak diterjemah adalah bidang filsafat dan
kedokteran. Fase ketiga berlangsung pada tahun 300 H,terutama setelah adanya pembuatan
kertas. Selanjutnya bidang-bidang ilmu yang diterjemah semakin meluas.8

Khalifah harun Ar-rasyid merupakan penguasa yang paling kuat di dunia pada saat itu, tidak ada
yang menyamainya dalam hal keluasan wilayah yang diperintahnya, dan kekuatan
pemerintahnya serta ketinggian kebudayaan dan peradaban yang berkembang di
negaranya.khalifah harun Ar-rasyid berada pada tingkat yang lebih tinggi peradabannya dan
lebih besar kekuasaannya jika dibandingkan dengan karel agung di eropa yang menjalin
persahabatan denganya karena motif saling memanfaatkan. Harun bersahabat dengan karel
untuk menghadap dinasti bani umayyah di Andalusia, sementara karel berkepentingan dengan
khalifah yang tersohor itu untuk menghadap bizantium. Baghdad sebagai ibukota abbasiyah
tidak ada bandingnya ketika itu, walau dengan konstantinopel sebagai ibukota bizantium
sekalipun.

7
Dr. Ali mufrodi,islam di kawasan kebudayaan arab, hlm. 103.
8
Dr.badri Yatim, M.A.,sejarah peradaban islam, Jakarta: RajaGrafindo persada,1998, hlm. 55-56

6
4. DINASTI-DINASTI YANG MEMERDEKAKAN DIRI DARI BAGHDAD
Dalam bidang politik, disintegrasi sebenarnya sudah mulai terjadi pada akhir zaman umayyah.
Sebagaimana diketahui, wilayah kekuasaan bani umayyah mulai dari awal berdirinya sampai masa
keruntuhannya, sejajar dengsan batas-batas wilayah kekuasaan islam.hal ini berbeda dengan bani
abbasiya. Kekuasaan dinasti ini tidak pernah diakui oleh islam wilayah spanyol dan afrika utara,
kecuali mesir.bahkan dalam kenyataannya, banyak wilayah yang tidak dikuasai khalifah. Secara riil,
daerah-daerah itu berada di bawah gubernur-gubernur provinsi yang bersangkutan. Hubungannya
dengan khalifah ditandai dengan pembayaran upeti.

Ada kemungkinan bahwa para khalifah bani abbasiyah sudah cukup puas dengan pengakuan
nominal dari provinsi-provinsi tertentu, dengan pembayaran upeti. Alasanya ,pertama, mungkin
para khalifah tidak cukup kuat untuk membuat mereka tunduk kepadanya. Kedua,penguasa bani
abbasiyah lebih menitikberatkan pembinaan peradaban dan kebudayaan dari pada politik dan
ekspansi.9

Akibat dari kebijaksanaan yang lebih menekan pembinaan peradaban dan kebudayaan islam dari
pada persoalan politik itu,beberapa provinsi tertentu di pinggiran mulai lepas dari genggaman
penguasa bani abbasiyah.

Adapun dinasti yang melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad pada masa khalifah abbasiyah,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Thahiriyah di khurasan, Persia (820-872 M)
2. Safariyah di fars, Persia (868-901 M)
3. Samaniyah di transoxania (873-998 M)
4. Sajiyyah di Azerbaijan (878-930 M)
5. Buwaihiyah, Persia (932-1055 M)
6. Thuluniyah di mesir (837-903 M)
7. Ikhsidiyah di Turkistan (932-1163 M)
8. Ghazwaniyah di afganistan (962-1189 M)
9. Dinasti saljuk (1055-1157 M)
10. Al-Barzuqani, kurdi (959-1015 m)
11. Abu ali, kurdi (990-1095 M)
12. Ayyubiyah,kurdi (1167-1250 M)
13. Idrisiyah di maroko (778-985 M)
14. Aghlabiyah di Tunisia (800-900 M)
15. Dulafiyah di Kurdistan (825-898 M)

9
Dr. badri Yatim, MA, sejarah peradaban islam, hlm. 63.

7
16. Alawiyah di tabiristan (864-928 M)
17. Hamdaniyah di Aleppo dan musil (929-1002 M)
18. Mazyadiyah di hillah (1011-1150 M)
19. Ukailiyah di mausil (996-1095 M)
20. Mirdasiyah di Aleppo (1023-1079 M)
21. Dinasti umayyah di spanyol
22. Dinasti fatimiyah di mesir10

Dari latar belakang dinasti tersebut, tampak jelas adanya persaingan antarbangsa terutama
arab,Persia, dan turki. Di samping latar belakang kebangsaan, dinasti-dinasti itu juga dilatar
belakangi paham agama,ada yang berlatar belakang syi’ah da nada pula yang sunni.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMUNDURAN DINASTI


ABBASIYAH
Hal yang menyebabkan kemunduran daulah bani abbasiyah adalah sebagai berikut.
1. Persaingan antar bangsa
Khalifah abbasiyah yang bersekutu dengan orang-orang Persia. Persekutuan dilatar
belakangi oleh persamaan nasib kedua golongan itu pada masa bani umayyah
berkuasa.keduanya sama-sama tertindas. Setelah dinasti abbasiyah berdiri, bani abbasiyah
tetap mempertahankan persekutuan itu. Pada masa ini persaingan antar bangsa menjadi
pemicu untuk saling berkuasa.kecenderungan masing-masing bangsa untuk mendominasi
kekuasaan sudah dirasakan sejak awal khalifah abbasiyah berdiri
2. Kemerosotan ekonomi
Pada periode pertama,pemerintah bani abbasiyah merupakan pemerintah yang kaya. Dana
yang masuk lebih besar dari pada yang keluar, sehingga baitul mal penuh dengan harta.
Setelah khilafah mengalami kemunduran,pendapatan Negara menurun,dan dengan
demikian terjadi kemerosotan dalam nbidang ekonomi.
3. Konflik keagamaan
Konflik keagamaan yang muncul menjadi isu sentra sehingga mengakibatkan terjadinya
perpecahan.berbagai aliran keagamaan seperti mu’tazillah,syi’ah, ahlus sunnah, dan
kelompok-kelompokla lainnya menjadikan pemerintahan abbasiyah mengalami kesulitan
untuk mempersatukan berbagai faham keagamaan yang ada.

10
Dr. Badri yatim, M.A.,sejarah peradaban islam,hlm. 65-66;Jurji zaidan,histori of Islamic civilization, new
delhi:kitab bhavan, 1978, hlm.240-244

8
4. Perang salib
Perang salib merupakan sebab dari eksternal umat islam.perang salib yang berlangsung
beberapa gelombang banyak menelan korban. Konsentrasi danperhatian pemerintahan
abbasiyah terpecah belah untuk menghadapi tentara perang salib sehingga munculnya
kelemahan-kelemahan.

5. Serangan bangsa mongol (1258 M)


Serangan tentara mongol ke wilayah kekuasaan islam menyebabkan kekuatan islam menjadi
lemah, apalagi serangan Hulagu Khan dengan dengan pasukan mongol yang biadab
menyebabkan kekuasaan abbasiyah menjadi lemah dan akhirnya menyerah kepada
kekuatan mongol.11

6. AKHIR KEKUASAAN DINASTI ABBASIYAH


Akhir kekuasaan dinasti abbasiyah iyalah ketika Baghdad dihancurkan oleh pasukann mongol
yang di pimpin oleh Hulagu Khan,(656 H/1258 M). Hulagu Khan adalah seorang saudara kubilay khan
yang berkuasa di cina hingga asia tenggara,dan saudara mongke khan yang menugaskannya untuk
mengembalikan wilayah-wilayah sebelah barat dari cina ke pangkuannya.

Baghdad di bumi hanguskan dan diratakan dengan tanah.khalifah bani abbasiyah yang terakhir
dibunuh,dan buku-buku yang terkumpul di baitul hikmah dibakar dan dibuang ke sungai
tigris,sehingga berubahla warna air sungai tersebut menjadi hitam kelam karena lemburan tinta
yang ada pada buku tersebut

Dengan demikian, lenyaplah dinasti abbasiyah yang telah memainkan peran penting dalam
percaturan kebudayaan dan peradaban islam dengan gemilang

11
Dr. badri yatim, MA, sejarah peradaban islam, hlm. 80-85.

9
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kisah sejarah peradaban islam pada masa dinasti abbasiyah, dari didirikannya hingga
akhirannya,dinasti ini memiliki banyak bangsa bangsa yang berasal dari luar,hal ini merupakan
salah satu dari akhirnya dinasti abbasiyah,hal ini pula dikarenakan persaingan bangsa bangsa
untuk saling berkuasa di dinasti ini. Dan dari kesimpulan ini, bangsa bangsa lain yang berada di
dinasti ini bersifat antusias untuk menguasai dinasti abbasiyah ini,kemungkinan ada yang
merasa tidak setuju dengan ajaran dari dinasti abbasiyah ini, maka dari itu mereka berunjuk rasa
untuk menguasai dinasti ini.

Dinasti abbasiyah ini juga memiliki konflik keagamaan antar bangsa-bangsa yang berada di
dinasti ini,hal ini bisa jadi mengakibatkan terjadinya keruntuhan dinasti abbasiyah,dikarenakan
sebagian bangsa yang merasakan perbedaan agama ini,ingin menjatuhkan dinasti abbasiyah

B. SARAN
Saran dari kisah bani abbasiyah ini,sebaiknya kita harus bersatu walaupun ada yang berbeda
suku,agama,bahasa,ajaran dan lain lain perbedaan. Kita meski tetap bersatu karena perdamaian
itu lebih baik dibandingkan terpecah belahnya suku,agama,bahasa,ajaran,dan lain sebgaianya.
Dan juga bila kita berteman,kita tidak harus memilih-milih meskipun mereka berbeda
agama,suku,bangsa,dan lainya,maka dari itu kita harus bersatu untuk menjalinkan perdamaian
agar tidak terpecah belah.

10
DAFTAR PUTAKA
Prof.Dr.hamka,sejarah umat islam,jilid II, Jakarta:bulan bintang,1981

A. syalabi,sejarah dan kebudayaan islam III, Jakarta: pustaka alhusna, 1992

Syed mahmudunasir, islam konsepsi dan sejarahnya, bandung: remaja rosda karya,1994

A hasjmy, sejarah kebudayaan islam, Jakarta:bulan bintang,cetakan ke-4,1993

Dr. Ali Mufrodi, islam di kawasan kebudayaan arab, Jakarta:logos, 1997

Dr.Ali mufrodi,islam di kawasan kebudayaan arab

Dr.Ali mufrodi,islam kawasan kebudayaan arab.

Dr. Badri yatim, M.A.,sejarah peradaban islam,Jakarta: rajagrafindo persada,1998

Dr.Badri yatim,M.A.,sejarah peradaban islam

Dr,Badri yatim,M.A.,sejarah peradaban islam, hlm. 65-66;jurji zaidan,history of Islamic civilization, new
delhi;kitab bhavan, 1978

Dr.Badri yatim,M.A.,sejarah peradaban islam

Rizem Aizid,sejarah peradaban islam,diva pers

Dr. Salamah Muhammad Al-harafi, sejarah peradaban islam

Anda mungkin juga menyukai