Anda di halaman 1dari 9

Kelompok I :

Nurdin Munthe
Dian Grace Puspita
Atik Sri Kurnia
Bhujangga Ayu Priyudahari

Nama Program : Sekolah Riset

1. Stakeholder merupkan unsur penting dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut

ISO 26000 SR pengertian dari stakeholder adalah individu atau kelompok yang

memiliki kepentingan terhadap keputusan serta aktivitas organisasi. Dalam dunia

pendidikan stakeholder diartikan sebagai orang yang menajadi pegangan dan pemberi

support terhadap kebijakan-kebijakan, keputusan, dan program-program yang

diselenggarakan di sekolah tersebut. Stakeholder ini dikategorisasikan menjadi 3 :

a. Stakeholder Utama (Primer)

merupakan stakeholder yang memiliki hubungan dan terkena pengaruh langsung

terhadap kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukan dalam sebuah lembaga

pendidikan, dalam hal ini yang menjadi stakeholder utama adalah Kepala sekolah dan

jajarannya, team manajemen mutu, dan guru. Secara bersama-sama memutusan

bagaimana kurikulum ini akan masuk daam pembelajaran, sehingga dapat memberikan

dampak yang sesuai dengan harapan awal.

b. Stakeholder Pendukung (Sekunder)

Stakeholder pendukung merupakan mereka yang tiak punya keterkaitan langsung

terhadap program yang dilaksanakan oleh sekolah namun memiliki keperdulia dan

keprihatinan sehingga turut memberikan andil suara dan masukan terhadap program-

program yang dilakukan. Dalam hal ini yang disebut sebagai stakeholder sekunder
adalah Lembaga aparatur pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki

tanggung jawab langsung.

 Lembaga pemerintahan yang terkait dengan issue tetapi tidak memiliki

kewenangan secara langsung dalam pengambilan keputusan.

 Berikutnya lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga swadaya masyarakat

yang bergerak dibidang yang sesuai dengan manfaat. rencana, dampak yang

muncul yang memiliki concern dan juga “termasuk organisasi masa yang

terkait”.

 Perguruan tinggi yakni kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting

dalam penmgambilan keputusan pemerintah serta pengusaha “Badan Usaha”

yang terkait sehingga mereka juga masuk dalam kelompok stakeholder

pendukung.

c. Stakeholder Kunci

Merupakan lembaga yang memiliki unsur eksekutif berdasarkan levelnya yang

memiliki wewenang secara legal mengambil keputusan yang dalam hal ini .

 Pemerintah Kabupaten

 DPRD

 Dinas Pendidikan D.I, Yogyakarta

d. Audiens :

Guru disekolah tersebut

2. Analisis Teori Program dan Model Logis


Sekolah Unggul berbasis Riset (SBR), istilah ini barangkali baru di Indonesia,
tetapi beberapa negara maju istilah ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1980an-1990an.
Pada intinya, konsep ini memiliki sebuah target yaitu membangun semangat dan budaya
meneliti dikalangan guru. Budaya meneliti bisa berupa melakukan penelitian tindakan
kelas (PTK).
Konsep SBR bermula dari dua komponen utama yaitu, guru dan kegiatan riset. Ide
untuk melibatkan guru dalam kegiatan penelitian pendidikan, misalnya Lawrence
Stenhouse pada tahun 1960-1970an yang merupakan pakar pendidikan Inggris, Jean
Rudduck pada tahun 1980an, dan Donald Mclntyre pada era 1990an. Mereka adalah dosen
terkenal di Universitas Cambridge.
Konsep penelitian di kalangan guru harus terus dikembangkan di sekolah. sehingga
dengan cepat guru dapat memperbaiki cara mengajarnya. Sheldon mengemukakan empat
hal penting yang harus dikritik dalam pengajaran yaitu materi, metode, guru dan siswa.
Point kritikan terhadap guru misalnya, class management, cara berdiri bahasa yang
dipergunakan dan sebagainya. Semuanya menjadi konsep-konsep dasar dalam penelitian
tindakan kelas (PTK) yang digunakan sekarang. Sekolah guru di Tokyo pada tahun 1883
mengawali konsep jugyou kenkyuu, yaitu guru mengobservasi kelas guru lain dan sejak
saat itu menyebar ke semua sekolah di Jepang, pada tahun 1960-an ditetapkan sebagai
strategi wajib dalam in-service training untuk guru di Jepang. Saat ini, jugyou kenkyuu
telah menjadi strategi menjadi tradisi di sekolah-sekolah di Jepang. Namanya dikenal
dengan lesson studi.
Dengan demikian pelibatan guru dalam riset pedidikan di sekolah bukanlah barang
baru di beberapa negara. Tetapi, dari gambaran sejarah di atas, kita dapat memahami bahwa
menjadikan penelitian/riset sebagai sebuah tradisi atau budaya di sekolah akan memakan
waktu yang lama namun dapat memberikan dampak bagus demi kualitas pembelajaran
guru.
Secara logis, program Sekolah Unggul Berbasis riset ini akan diadakan mulai dari
mengidentifikasi inputnya berupa anggaran biaya, fasilitas yang dibutuhkan, kurikulum
dan peserta yang berasal dari guru. Selanjutnya aktivitas program ini dapat berupa
pelatihan dan lokakarya. Sedangkan outcome dari program Sekolah Unggul berbasis Riset
ini diharapkan pembelajaran guru semakin baik dengan asumsi bahwa dengan meneliti
metode dan gaya mengajar guru diharapkan guru menemukan metode yang ideal.
3. Analisis ketersediaan personel
Ketersediaan personel juga mendukung program riset disekolah ini berikut sebagian dari
prestasi yang telah diraih oleh guru dan siswa dalam bidang riset:

NO PRESTASI PELAKSANA TINGKAT TAHUN


2003 Heppy Yermiana Satyalancana Karya Satya Presiden Nasional
10 Tahun
2004 Edi Kawuryan Sunaringati KARYA SATYA PEMERINTAH Nasional
RI
2007 Reni Triestieni Karya Satya 10 Tahun PRESIDEN RI Nasional
2007 Harwanto SATYALANCANA PRESIDEN Nasional
KARYASATYA REPUBLIK
INDONESIA
2007 Tri Nugraheni Harsiwiyanti Satya Lencana Karya Pemerintah RI / Nasional
Satya 20 tahun Presiden

2007 Dwi Aspariningsih Satya Lancana Karya Presiden RI Nasional


Satya 20 tahun
2007 Telly Mathilda Satyalencana Karya Satya SMA N 6 Nasional
10 tahun YOGYAKARTA
2007 Bambang Edy Sulistyanto Satya Lencana Karya Preside RI Nasional
Satya 20 tahun
2009 Theresia Ita Wijayanti Pengabdian 20 th Presiden RI Nasional
2009 Andriyani Triwulandari SATYALANCANA SMA NEGERI 6 Nasional
KARYA SATYA 10 YOGYAKARTA
TAHUN
2011 Sri Lestari Satya Lancana Karya SMA Negeri 7 Nasional
Satya 10 tahun Yogyakarta
2011 Estri Utami Estri Utami Pemerintah Pusat Nasional
2012 Purwantini LOMBA PENULISAN DINAS Kab/kota
KARYA ILMIAH GURU PENDIDIKAN
SMA&SMK KOTA
YOGYAKARTA
2012 Heppy Yermiana Satyalancana Karya Satya Presiden Nasional
20 Tahun
2013 Sri Hartati Satya Lancana Karya Presiden R I Nasional
Satya XX Tahun
2013 Purwantini JUARA 3 SELEKSI DIKPORA DIY Propinsi
ANUGERAH
KONSTITUSI DIY
2014 Akhmad Fatoni Guru Berprestasi Dinas Kab/kota
Pendidikan Kota
Yogyakarta
2014 Akhmad Fatoni Guru Berprestasi Kanwil Kemenag Propinsi
Propinsi D.I.Y
2014 Riadiani Pembimbing Olimpiade SMA N 6 Propinsi
Penelitian Siswa IndonesiaYogyakarta
2014 Yuani Kusmastiti Satyalancana XX tahun Presiden RI Nasional
2015 Edi Kawuryan Sunaringati KARYA SATYA PEMERINTAH Nasional
RI
2015 Tri Nugraheni Harsiwiyanti Satya Lencana Karya Pemerintah RI / Nasional
Satya 30 Tahun Presiden
2015 Riadiani Pembimbing OPSI SMA N 6 Propinsi
Yogyakarta
2015 Dwi Aspariningsih Satyalancana Karya Satya Presiden RI Nasional
30 tahun
2015 Telly Mathilda Satyalencana Karya Satya SMA N 6 Nasional
20 tahun YOGYAKARTA
2016 Sri Lestari Satya Lancana Karya SMA Negeri 6 Nasional
Satya 20 tahun Yogyakarta
2016 Reni Triestieni Karya Satya 20 Tahun PRESIDEN RI Nasional
2016 Tri Nugraheni Harsiwiyanti Juara 3 Lomba OSN Guru Pem Kota Dinas Kab/kota
Kimia Pendidikan
2016 Riadiani Pembimbing OPSI SMA N 6 Propinsi
Yogyakarta
2016 Bakhrun SATYA LANCANA PRESIDEN Nasional
KARYA SATYA XXX
TAHUN
2016 Yuani Kusmastiti Sertifikat Pelatihan Guru Kemendikbud Propinsi
Sasaran Kurikulum SMA
DI
2017 Bambang Edy Sulistyanto Sata Lencana Karya Satya Presiden RI Nasional
30 tahun
2018 Redita Yuliawanti Juara 3 Olimpiade Guru Kementrian Nasional
Nasional Bimbingan dan Pendidikan dan
Kons Kebudayaan RI

1 Juara I, LKIR Bidang Teknologi. LIPI Nasional 2003


2 Juara II, Lomba Inovasi Bisnis Depdiknas Nasional 2003
Pemuda.
3 Juara II Lomba karya Tulis Ilmiah HIMA Biologi UNY DIY – Jateng 2003
HIMA Biologi UNY
4 Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah HIMA Teknik Lingkungan Jawa – Bali 2003
Tingkat SMU se Jawa – Bali HIMA ITB
T. Lingkungan ITB
5 Official Delegates, The Young Depdiknas Internasional 2004
Entrepreneurship Day Meeting,
Brunei.
6 Peneliti Remaja Terbaik Perkemahan LIPI Nasional 2004
Ilmiah Remaja LIPI Nasional ke III
7 Juara I Lomba Penelitian Ilmiah Dinas Pendidikan Provinsi DIY 2004
Remaja tingkat SMA Dinas
Pendidikan Prop DIY
8 Juara Harapan I, LKIR ke 36 bidang LIPI Nasional 2004
Teknologi.
9 Juara I, LKIR LIPI Bidang IPS. LIPI Nasional 2005
10 Juara 1 Lomba Karya Tulis dan TTG UWM Jawa – Bali 2005
11 Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah HIMA Kimia UNS Jateng – DIY 2005
Tingkat SMA HIMA Kimia UNS
12 Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah STIE YKPN DIY 2005
Tingkat SMA Lustrum STIE YKPN
13 Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah UII DIY 2006
14 Official Delegates IEYI, Indonesia. LIPI Internasional 2007
15 Juara I Lomba Inovasi Pengolahan FMIPA UNY DIY 2007
Limbah
16 Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Bakosurtanal Nasional 2007
Geospasial.
17 Juara I, LKIR LIPI Bidang Teknologi LIPI Nasional 2007
18 Juara II, LKIR LIPI Bidang IPS LIPI Nasional 2007
19 Juara I Lomba Karya Ilmiah Menristek Nasional 2007
Teknologi, Menristek.
20 Juara 1 Lomba Penulisan Karya UGM DIY 2007
Ilmiah Lustrum ke IV. Teknologi
Industri Pertanian UGM.
21 Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah BPPO Dinas Pend Prov DIY 2007
Pemuda Tingkat SMA BPPO Dinas DIY
Pendidikan DIY
22 Juara 1 Lomba Gebyar Sains Menristek Nasional 2007
Nasional ke 1
23 National Young Innovator awards, LIPI Nasional 2008
LIPI
24 Juara III LKIR LIPI Bidang LIPI Nasional 2008
Teknologi.
25 Juara I Kontes Robot Pintar Taman Pintar Kota 2008
Yogyakarta
26 Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Fakultas Teknologi DIY 2008
Tingkat SMA se DIY Lustrum ke IX Pertanian UGM
Fakultas TP. UGM
27 Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah UPN Yogyakarta DIY dan 2009
Jateng
28 Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah F. Teknik UMY. DIY 2009
Tingkat SMA Milad UMY ke 28
29 Juara 1 Lomba Gebyar Sains Menristek Nasional 2009
Nasional ke 2
30 Juara I Lomba NYIA ke 2 LIPI. LIPI Nasional 2009
31 Juara I Lomba NYIA ke 3 LIPI LIPI Nasional 2010
32 Medali Emas ICYS Indonesia Kemdiknas Internasional 2010
33 Medali Perak IEYI Vietnam LIPI Internasional 2011
34 Medali emas, perak dan perunggu Provinsi DIY Provinsi 2011
LPB Prop. DIY
35 Juara 1 Lomba Gebyar Sains Menristek Nasional 2012
Nasional ke 3
36 Special Awards ICYS di Belanda Kemdiknas Internasional 2012
37 Medali Perak APCYS di Kemdikbud Internasional 2012
Palangkaraya
38 Medali Emas Lomba NYIA ke 4 LIPI LIPI Nasional 2012
39 Medali Perak OPSI 2012 Kemdikbud Nasional 2012
40 Medali Perak ISPO 2013 bidang ISPO Nasional 2013
Teknologi
41 Juara 1 Science Writing Competition ITS Nasional 2013
42 Medali Perak ISPO bidang Biologi ISPO Nasional 2013
43 Tim Indonesia Untuk ICYS 2013 di Surya Institute Internasional 2013
Bali
44 Tim Indonesia Untuk Olympiade ISPO Internasional 2013
Design Internasional Dreamline
Turki.
45 Tim Indonesia Untuk IEYI 2013 di LIPI Internasional 2013
Malaysia

4. Analisis kebutuhan dan ketersediaan instrument teknologi/perlengkpan yag


dibutuhkan.
SMA 6 dilengkapan dengan sarana sebgaia berikut:

1. Data Sarana Pendukung Pembelajan Berbasis Teknologi Informasi

No Nama Barang Jumlah Keterangan


1 Komputer PC 71 buah Berada di ruang Guru, wakasek, kelas,
Perpustakaan , BP/BK, Lab Komputer dan
kantor TU
2 Laptop 8 buah
3 Televisi 15 buah Terpasang di ruang Guru, Waka, BP/BK
Kantor TU, Perpustakaan, Piket dan Kelas
4 LCD Proyektor 23 buah Dipasang tetap di Ruang kelas, AVA dan
Laboratorium
5 Internet 1 paket Wave line
6 Hotspot 1 paket
7 CCTV 1 unit Terpasang di ruangrawan dan halaman
depan sekolah
8 Daya listrik 3 paket 46.200tt

5. Data Sarana Pendukung Pembelajan di Perpustakaan Sekolah

No. Jenis Buku Jumlah Judul Jumlah


1 Buku Fiksi Indonesia 315 1.480 buku
2 Buku Fiksi Asing 20 315 buku
3 Buku Non Fiksi 25 8.920 buku
4 Buku Non Fiksi Asing 3 25 buku
5 Buku Referensi Indonesia 98 262 buku
6 Buku Referansi Asing 15 102 buku
7 Buku Umu 211 250 buku
8 Buku Pelajaran 60 9.767 buku
9 Komputer - 5 Unit

6. Analisis Dampak Politis yang mungkin timbul


Dalam kegiatan evaluasi ini tentu saja akan mempengaruhi pihak-pihak tertentu, ketika
kegiatan riset ini kemudian berjalan dengan baik, selain memberikan keuntungan terhadap
guru dan kepala sekolah, juga menguntungkan pihak dinas pndidikan, LPMP, dan
Perguruan tinggi, mengingat kegiatan riset masih enrkaitan dengan lembaga-lembaga
tersebut. Seperti telah dibahas pada pertanyaan pertama bahwa Stakeholder kunci
merupakan orang yang paling memiliki kekuatan dalam mewujudkan dan mencapai tujuan
dari sekolah riset yang kemudian memberikan dampak kepada stakeholder primer, dengan
pelatihan, workshop, pendanaan riset dan penelitian. Evaluator selain memberikan evaluasi
mengenai ketercapaian diharapkan dapat memberikan masukan dan saran mengenai
kegiatan, sehingga hal-hal yang diharapkan dengan adanya sekolah riset ini memang dapat
dicapai dengan efektif dan efisien. Dalam mewujudkan sekolah riset, stakeholder primer
merupakan orang yang perlu diajak kerjasama, mengingat mereka yang merasakan dampak
langsung mengenai program yang dijalani. Darihasil evaluasi untuk kemudian melakukan
perencanaan mengenai program kedepannya, semua pengampu kebijakan wajib tahu agar
dapat mengetahui sisi mana dari program dan bagian mana yang menjadi ranah mereka
dalam program-program tersebut. Dalam evaluasi pentingnya keterbukaan dan penerimaan
terhadap hasil dan masukan mejadi hal yang tidak bisa ditawar untuk peningatan dan
perbaikan sebuah program.

Anda mungkin juga menyukai