Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TARI SOYA-SOYA

DISUSUN OLEH :

YULI YARTI

SMA NEGRI 1 BELO

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Biologi tepat

pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu

memberikan dukungan dan bimbingannya Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk

memenuhi nilai tugas biologi. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat

untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami

menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami

sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kata, kami

berharap semoga makalah Biologi ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat

bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada para pembaca yang telah

membaca makalah ini hingga akhir.   

Bima, 11 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................

BAB 1 .......................................................................................................................................

PENDAHULUAN ..................................................................................................................

latar belakang ..............................................................................................................

rumusan masalah ..............................................................................................................

tujuan penelitian ..............................................................................................................

BAB II ..............................................................................................................

PEMBAHASAN ..............................................................................................................

Makna dan simbol tarian soya-soya ...........................................................................................

Persepsi masyarakat terhadap tarian soya-soya. ........................................................................

Nilai apa saja yang terkandung dalam tarian soya-soya ...........................................................

Kostum danperkembngan tarian soya soya ................................................................................

Kesenian dalam tarian soya soya ...............................................................................................

BAB III..............................................................................................................

KESIMPULAN ..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bangsa Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam di berbagai lokalitas daerah.
Nuansa budaya lokal dapat menjadi motivasi, ciri khas kepemimpinan dan identitas daerah
serta menjadi cara yang digunakan dalam perjuangan. Pada dasarnya kehidupam manusia
tidak lepas dari sistem nilai budaya. Karena sistem nilai budaya juga mempengaruhi sikap
mental dan mentalitas manusia sebagai landasan perilku sehari-hari. Oleh karena, budaya
yang sudah ada dan bernilai positif dalam kehidupan masyarakat perlu dipertahankan dan
dilestarikan dari generasi ke generasi. Sehingga dapat diatasi penetrasi budaya dalam era
globalisasi.
Diera sekarang, dinamika perkembangan budaya di Indonesia telah terintervensi nilai-nilai
modernitas. Hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai lokal sehingga mengancam
kestabilan budaya nasional. Berdasarkan permasalahan ini masyarakat Ternate berusaha
mempertahankan dan melestarikan budaya lokal, salah satunya adalah tarian soya-soya. Kota
ternate biasa disebut sebagai kota pesisir, yang dalam lintasan sejarah merupakan daerah
bekas jajahan Eropa, di antaranya Portugis dan Spanyol. Kota Ternate adalah kota yang
berada di bawah kaki Gunung api Gamalama pada sebuah pulau Ternate di Provinsi Maluku
Utara, Indonesia.
Ternate merupakan kota tua, dimana telah ada sebelum abad pertengahan dan berfungsi
sebagai pusat pemerintahan, perdagangan maupun budaya. Kota Ternate mengalami proses
perkembangan dalam beberapa perodisasi, dimana pemerintahan, perdagangan dan budaya
mengalami perpindahan lokasi dari satu tempat ke tempat lain dalam wilayah pulau Ternate.
Dilihat dari proses perjalanan sejarahnya, kota Ternate merupakan daerah jajahan Portugis,
Spanyol dan Belanda. Perjalanan panjang sejarah masyarakat Ternate yang hingga kini telah
berusia 758 tahun melalui dinamika dengan begitu banyaknya proses asimilasi budaya dan
campur tangan kekuasaan dari luar terutama bangsa Eropa. Negara adikuasa di atas berkuasa
di Pulau Ternate sangat cukup lama, sehingga perembesan budaya luar dakam budaya lokal
Ternate secara otomatis pasti terjadi. Namun sikap netralitas terhadap budaya luar sehingga
kebudayan masyarakat Ternate memiliki ciri khasnya tersendiri.
Sikap netral yang ditampakkan masyarakat Ternate terhadap budaya Eropa merupakan
salah satu bentuk perjuangan dan perlawanan. Maka hal ini termasuk gerakan patriotik,
sehingga sampai hari ini proses pemerintahan Ternate berpegang teguh pada sistem
kesultanan.Berdasarkan sejarah, budaya tarian soya-soya muncul karena adanya peristiwa
pembunuhan yang dilakukan oleh kaum Portugis kepada Ayah Sultan Babullah, yakni Sultan
Khairun. Setelah dibunuh secara kejam kemudian jenazahnya disekap oleh tentara Portugis di
dalam benteng pertahanan mereka. Oleh karena sultan Babullah menyerbu benteng Portugis
untuk menjemput jenazah Ayahnya, kemudian diiringi dengan tarian yang bertemakan
patriotisme. Tarian ini diciptakan oleh para seniman kesultanan, tarian yang bertemakan
patriotisme ini tidak lain adalah tarian soya-soya.
1.2 Rumusan Masalah

Agar lebih mengarahkan pembahasan pada penelitian ini,maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana makna dan simbol tarian soya-soya?
2. Bagaimana Persepsi masyarakat terhadap tarian soya-soya?
3. Bagaimana kostum dan perkembangan tarian soya-soya
4. Bagaimana kesenian dalam tarian soya soya

1.3 Tujuan Penelitian


Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui ;

1. Makna dan simbol tarian soya-soya.


2. Persepsi masyarakat terhadap tarian soya-soya.
3. Nilai apa saja yang terkandung dalam tarian soya-soya
4. Kostum danperkembngan tarian soya soya
5. Kesenian dalam tarian soya soya
BAB II

PEMBAHASAN

Tari Soya-Soya adalah tarian tradisional sejenis tarian perang yang berasal dari Maluku
Utara. Tari Soya-Soya biasanya dibawakan oleh penari-penari pria yang berpakaian seperti
prajurit kesultanan zaman dahulu lengkap dengan perisai serta ngana – ngana sebagai
perlengkapannya.Tari Soya-Soya sangat populer di Maluku Utara, tepatnya di wilayah
Ternate, dan biasanya digunakan sebagai salah satu kesenian yang digunakan di berbagai
acara seperti penyambutan tamu penting, perayaan adat, pertunjukan seni, festival budaya,
dan acara lainnya.

Menurut sejarah, Tari Soya Soya ini dulunya digunakan untuk mengobarkan semangat para
prajurit saat penyerbuan Kesultanan Ternate ke Benteng Nostra Senora Del Resario (Benteng
Kastela) yang dikuasai Portugis.Penyerbuan tersebut dipimpin langsung oleh Sultan
Baabullah dalam rangka menyelamatkan ayahnya yaitu Sultan Khairun yang dibunuh secara
kejam oleh tentara Portugis.Pertempuran ini juga menjadi awal kebangkitan masyarakat
dalam mengusir para penjajah Portugis yang sudah lama menduduki tanah mereka. Untuk
mengabadikan peristiwa heroik tersebut, para seniman Kesultanan kemudian menciptakan
dan mengembangkan sebuah tarian yang disebut dengan Tari Soya Soya ini.

1. Makna dan simbol dalam tarian soya soya

Pada tahun 1570-1583 telah terjadi sebuah penyerbuan ke markas Portugis di Benteng
Kastella, Ternate oleh segenap rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Baabullah.
Penyerbuan ini memiliki latar belakang terbunuhnya Sultan Khairun, ayah dari
Baabullah yang dijebak oleh Portugis di Benteng Kastella. Maksud utama dari
penyerbuan ini sebenarnya bukan sekedar penyerangan, namun lebih kepada upaya
penjemputan jenazah Sultan Khairun. Tetapi pada perkembangannya, penjemputan ini
kemudian beralih menjadi kebangkitan perjuangan rakyat Kayoa, Maluku Utara
terhadap penjajah Portugis pada akhir abad ke-16.

Kisah heroik di atas adalah sejarah yang akan selalu menjadi penyemangat rakyat
Ternate di dalam sebuah kebangkitan. Seiring berjalannya waktu, peristiwa di atas
pun diabadikan dalam sebuah karya tari yang sarat akan nilai kepahlawanan. Tari ini
bernama Soya-Soya yang berarti pantang menyerah dan juga dapat dimaknakan
sebagai penjemputan. Soya-soya adalah tarian asli karya masyarakat Ternate yang
merupakan ungkapan kebanggaan mereka terhadap perjuangan para pendahulu
mereka dalam mengusir penjajah negeri Ternate yang sangat kaya.

Soya-soya biasa ditarikan secara berkelompok. Tidak ada ketentuan pasti untuk
jumlah penari, namun yang pasti tarian ini harus dibawakan 3 orang atau lebih dengan
jumlah ganjil. Jumlah ganjil sebenarnya adalah sebuah simbol dari pasukan yang
berjumlah genap ditambah dengan seorang komandan atau Kapitan yang memimpin
misi penjemputan jenazah ini. Walaupun tidak ada ketentuan jumlah, namun tarian
Soya-Soya akan lebih menarik ketika dibawakan dalam kelompok besar karena
atmosfir pasukan yang siap berperang akan sangat terasa.

Berbeda dengan tarian asli Jawa yang banyak menggunakan gerakan tangan, Soya-
Soya adalah tari enerjik yang mengandalkan gerakan kaki. Para penari Soya-Soya
biasanya memiliki gerakan kaki yang sangat cepat dan penuh semangat. Hal ini
menunjukkan semangat para pasukan Sultan Baabullah yang pantang menyerah ketika
melawan kekuatan penjajah Portugis. Selain itu, perlengkapan perang lainnya seperti
Pedang (ngana-ngana), bamboo berhiasakan daun palem (woka), dan perisai kayu
(Salawaku) juga akan menambah nilai heroisme di dalam tarian ini. Biasanya, para
penari yang harus berkelamin pria juga akan menunjukkan mimik wajah beringas
serta bersemangat seolah benar-benar di dalam peperangan.

Untuk pakaian, tarian Soya-Soya sebenarnya memiliki seragam yang berupa setelan
putih dengan sabuk merah yang tersilang di dada. Selain itu, sebuah ikat kepala
kuning yang disebut Taqoa akan menjadi elemen penting di kostum para penari.
Taqoa adalah sebuah ikat kepala yang menjadi simbol penting dari seorang prajurit
perang Ternate. Gerakan-gerakan dalam tarian ini pun menunjukkan adanya aura
semangat dalam sebuah peperangan. Gerakan biasanya dapat berupa gerakan serang,
menangkis, dan mengelak. Semua ini dilakukan untuk membentuk sebuah suasana
heroik sehingga pesan dalam tarian pun sampai dengan baik kepada mereka yang
menyaksikannya.\

Soya-soya tidak hanya menjadi tarian daerah semata, namun keberadaannya


merupakan identitas warga Kesultanan Ternate yang pantang menyerah dan penuh
dengan kebanggaan. Tari Soya-soya di masa modern ini seringkali menjadi tarian
penyambutan ketika tamu-tamu penting datang berkunjung ke Ternate. Soya-Soya
adalah simbol perjuangan rakyat Ternate yang tak akan lekang dimakan waktu dan
akan terus bertahan seiring berkembangnya jaman.

2. Presepri masyarakat terhadap tarian soya soya


Meskipun pada awalnya tarian ini berakar dari penyerbuan dan penjemputan yang
dilakukan oleh rakyat ternate,namun makna tarian kemudian berubah menjadi
bangkitnya perjuangan rakyat kayoa,maluku utara untuk melawan penjajah portugis di
akhir abad 16.
Dikarenakan sejarah tarian inilah,tarian soya soya pun akhirnya dianggap sebagai
penyemangat masyarakat ternate mengenai kebangkitan. Selain itu,tari soya soya
Yang mempunyai nilai kepahlawanan ini juga menjadi pengingat mengenai
perjuangan rakyat ternate dan kayoa dalam mengusir penjajah.

Untuk gerakan dari tari soya soya ini lebih banyak dilakukan pada gerakan kaki yang
lincah ,cepat,dan penuh energi.
Makna dibalik gerak kaki pada tarian tersebut adalah untuk menunjukan semangat
yang dimiliki oleh pasukan sultan Babullah yang menyerbu markas portugis untuk
menjemput pemimpinya.

Ketika berperang para pasukan akan membawah berbagai senjata untuk meneyerang
maupun memebela diri. Para penari yang melakukan tarian soya soya juga diketahui
membawa berbagai atribut seperti pasukan perang,mulai dari pedang atau ngana
ngana,bambu dan perisai kayu yang disebut salawaku.

3. Kostum dan perkembangan taria soya-soya

Kostum yang digunakan oleh penari dalam persembahan Soya Soya Dance biasanya
adalah pakaian khas. Para penari biasanya memakai pakaian taqoa, seluar panjang,
dan kain seperti skirt pendek berwarna hitam, merah, kuning, dan hijau. Pada kepala
biasanya menggunakan ikat kepala kuning yang sering disebut sebagai tuala lipa atau
kura lipa.

Untuk peralatan menari, penari juga membawa perisai (salawaku) di tangan kiri dan
dahi di tangan kanan. Ngana-ngana itu sendiri adalah peralatan menari yang terbuat
dari segmen buluh yang dihiasi dengan daun sawit dan tali leher merah, kuning dan
hijau. Di sisi kapal biasanya dipasang sejenis loceng yang berbunyi ketika dimainkan.
Dalam perkembangannya, Tarian Soya Soya masih dipelihara dan dikembangkan
sehingga kini. Pelbagai variasi dan ciptaan dari segi gerakan, kostum dan muzik
iringan juga sering ditambahkan untuk kelihatan menarik. Walaupun begitu, tetapi
tidak menghilangkan ciri dan makna yang terkandung di dalamnya. Tarian Soya Soya
masih sering dipersembahkan di pelbagai acara seperti ucapan selamat, ulang tahun,
perayaan dan acara serantau yang lain. Selain itu, tarian ini juga sering
dipersembahkan di pelbagai acara kebudayaan seperti pertunjukan seni, festival
budaya dan promosi pelancongan.

4. Kesenian

Terdapat 2 jenis seni di kawasan Ternate, iaitu Seni Istana dan Seni Rakyat. Seni
istana pada umumnya adalah ritual tradisional yang bersifat ritual dan istiadat. Tarian
klasik klasik adalah Legu-legu. Legu-legu bermaksud Legu-Legu mempunyai sifat
suci. Para penari adalah medium yang masih suci.Kadang-kadang ada satu atau lebih
penari yang melakukan pergerakan, tidak dalam keadaan roh nenek moyang yang
sedar / kerasukan. Adat Keraton Keraton.

Alat Muzik Wilayah Maluku: Tifa adalah alat muzik paling terkenal dari Maluku.
Alat ini kelihatan seperti gendang dan diperbuat daripada kayu dengan lubang di
tengahnya.Terdapat beberapa jenis alat muzik seperti Tifa Jekir Tifa Basic, Tifa Trim,
Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas.

Alat muzik lain dari Maluku adalah Toto Buang dan Kulit Bia. Instrumen ini adalah
rangkaian gong yang berbentuk kecil dan biasanya diletakkan di atas meja dengan
beberapa lubang sebagai penyangga. Manakala alat muzik kulit Bia adalah alat angin
yang terbuat dari kerang laut.

Tarian Cakalele adalah nama tarian yang paling popular dan terkenal dari Maluku.
Taian ini menggambarkan tarian perang.Tarian ini sering dipersembahkan dan
diperagakan oleh lelaki dewasa sambil memegang Parang dan Salawaku (Perisai).

Nama tarian lain yang berasal dari Maluku adalah tarian Saureka-Reka dan tarian
Katreji. Tarian Katreji dimainkan oleh wanita dan lelaki. Semasa bermain tarian ini
disertai dengan pelbagai alat muzik seperti biola, seruling buluh, ukulele, karakas,
gitar, gendang dan gitar bass.

Tari Maluku Pelangi Utara adalah ciptaan yang diciptakan dari gabungan tarian
tradisional Maluku Utara, tarian soya-soya dan tarian cakalele.Ciptaan ini
menggambarkan kekayaan dan potensi yang dimiliki oleh Maluku Utara, baik dari
segi kekayaan alam, seni dan budaya. tarian soya-soya begitu tebal dalam penciptaan
ciptaan ini.
Tarian soya-soya, Tarian ini berdasarkan peristiwa dalam sejarah Ternate, semasa
pemerintahan Sultan Babullah (1570-1583), ketika Sultan Babullah menyerang kubu
Portugis di Kastela (St. Paolo Pedro) untuk mengambil mayat ayahnya. Sultan
Khairun yang dibunuh dengan kejam oleh tentera Portugis di dalam kubu.Tarian
bertemakan patriotisme ini diciptakan oleh seniman imperialis untuk mengabdikan
peristiwa bersejarah ini.

Tarian soya ini, ditafsirkan sebagai tarian putera. Kerana, biasanya tarian ini sering
diperagakan ketika akan menjemput tetamu penting atau tetamu kehebatan oleh
Perhutanan yang datang.

Selain tarian cakalele, tarian kedelai juga disebut tarian perang, karena berdasarkan
latar belakang tarian ini, itu digunakan oleh pasukan kehutanan untuk melawan
penjajah.

tarian soya-soya tidore, gerakan tarian soya-soya, pakaian tarian soya, terangkan
maksud tarian soya-soya, iringan tarian soya
BAB III

KESIMPULAN

1. Makna dan simbol tarian soya-soya di masyarakat Ternate


Tarian soya-soya memiliki ikatan sejarah dengan Kota Ternate yang menceritakan
upaya balas dendam dan penjemputan/pengambilan jenazah Sultan Khairun oleh
masyarkat ternate yang dipimpin oleh Sultan Babullah. Selain itu Sebagian
masyarakat mengartikan kata soya-soya dengan makna yang menjurus ke arah tekat,
semangat ataupun keadaan pertempuran. Akan tetapi, masyarakat lainnya justru
mengartikan tarian soya-soya sebagai tarian penjemputan jenazah Sultan Khairun. Hal
ini membuktikan bahwa masyarakat Ternate memiliki pandangan atau persepsi yang
berbeda tentang makna kata soya-soya.
2. Persepsi masyarakat terhadap tarian soya-soya

Umumnya masyarakat memiliki pemahaman yang sama mengenai latar belakang


kemunculan (sejarah) dari tarian soya-soya, akan tetapi masyarakat Ternate justru
memiliki pemahaman yang berbeda dalam menafsirkan makna dari kata soya-soya itu
sendiri. Selain itu menurut masyarakat tarian soya-soya merupakan tarian yang
disetiap gerakannya menceritakan sejarah di kota Ternate.

3. Kostum dan perkembangan taria soya-soya

Kostum yang digunakan oleh penari dalam persembahan Soya Soya Dance biasanya
adalah pakaian khas. Para penari biasanya memakai pakaian taqoa, seluar panjang,
dan kain seperti skirt pendek berwarna hitam, merah, kuning, dan hijau. Pada kepala
biasanya menggunakan ikat kepala kuning yang sering disebut sebagai tuala lipa atau
kura lipa.

4. Kesenian

Terdapat 2 jenis seni di kawasan Ternate, iaitu Seni Istana dan Seni Rakyat. Seni
istana pada umumnya adalah ritual tradisional yang bersifat ritual dan istiadat. Tarian
klasik klasik adalah Legu-legu. Legu-legu bermaksud Legu-Legu mempunyai sifat
suci. Para penari adalah medium yang masih suci.Kadang-kadang ada satu atau lebih
penari yang melakukan pergerakan, tidak dalam keadaan roh nenek moyang yang
sedar / kerasukan. Adat Keraton Keraton

Anda mungkin juga menyukai