DISUSUN OLEH :
ABDILLA RAHMA
2021002381001
2021/2022
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr.wb
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Sosial Budaya pada prodi
Ilmu pemerintahan sekolah tinggi ilmu sosial politik imam bonjol padang dengan
judul “Primordialisme Dalam Kasus Gerakan Aceh Merdeka“
Dalam makalah ini ,penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan ,baik dari cara penulisan maupun isinya .oleh karna itu penulis
sangat mengharapkan kritikandan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Aceh merupakan provinsi yang terletak di ujung Pulau Sumatra dan paling
barat kepulauan nusantara. Aceh yang dikenal dengan nama lain Serambi Mekkah
adalah wilayah yang unik dari segi budaya dan kultur. Aceh bukanlah wilayah
yang homogen, tetapi heterogen. Aceh merupakan daerah kaya akan sumber daya
alam dan mineral, terutama gas dan minyak bumi, serta hasil hutan dan lautan.
Daerah yang terletak di utara Pulau Sumatera ini terdiri dari 119 pulau, 35
gunung, dan 73 sungai dengan luas wilayah 57.365,57 kilometer persegi. Banyak
potensi alam yang tersimpan dalam wilayah Aceh baik dari keindahan panorama
alamnya bagi pariwisata, kekayaan alam maupun kebudayaannya. Aceh
seharusnya menjadi salah satu wilayah makmur di Indonesia, namun pada
kenyataannya wilayah ini justru selalu diwarnai oleh perjuangan dan pergolakan.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Primordialisme
Hidup dalam sebuah negara yang memiliki banyak suku, budaya, ras, agama
dan etnis seperti Indonesia, membuat paham primordialisme tumbuh
subur.Primordial adalah bentuk sikap yang diwujudkan dari
primordialisme.Primordialisme merupakan ikatan kesukuan yang berlebihan.Hal
ini sudah pasti memengaruhi orang-orang yang terlibat di dalamnya.Dari sini
dapat diambil pengertian bahwa primordial adalah bentuk sikap yang tumbuh dari
ikatan berlebihan yang dibawa sejak lahir.
Dari sini dapat diambil pemahaman bahwa primordial adalah sikap yang
mengarah pada ikatan tertentu.Lebih lanjut, primordialisme menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia merupakan perasaan kesukuan yang berlebihan.Bila disatukan
dengan pengertian primordial sesungguhnya, maka primordial adalah bentuk
sikap yang mengarah pada ikatan kesukuan berlebihan. Primordial adalah sikap
yang menganggap bahwa segala yang berasal dari budaya, suku, bangsa, dan
agamanya paling benar dibandingkan dengan yang lain.
Primordial adalah satu sikap yang dapat membantu melestarikan budaya suatu
kelompok.Primordialisme merupakan pandangan atau paham yang memegang
teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan,
maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya sehingga
membentuk sikap primordial.
1. Adanya suatu hal yang dipercayai sebagai sesuatu yang istimewa oleh
individu dalam kelompok ataupun perkumpulan sosial tertentu.
2. Adanya sebuah sikap untuk mempertahankan kesatuan suatu kelompok
ataupun kesatuan sosial dari ancaman yang datang dari luar.
3. Adanya nilai-nilai yang memiliki kaitan dengan sistem keyakinan,
misalnya nilai-nilai keagamaan serta ideologi tertuntu.
Dalam memahami konflik Aceh perlu diketahui bahwa konflik Aceh adalah
konflik yang multidemensional. Tidaklah mungkin untuk menyebutkan satu faktor
yang menjadi akar konflik. Berbagai hal saling terkait dalam kompleksitas konflik
tersebut. Faktor sosial, ekonomi, dan politik secara keseluruhan memberikan
kontribusi terhadap konflik yang akhirnya melahirkan sebuah gerakan separatisme
untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat Aceh. Hal itu kemudian mendapat
respon dari pemerintah pusat Indonesia bahwa apa yang terjadi di Aceh bisa
mengganggu ketentraman NKRI yang dapat memicu gerakan sepataris di daerah
lain sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk memberlakukan Aceh
sebagai Daerah Operasi Militer pada tahun 1989- 1998. Berdasarkan latar
belakang inilah penulis tertarik untuk mengkaji tentang Daerah Operasi Militer di
Aceh pada tahun 1989-1998. Penulis memilih topik tersebut dikarenakan pada
tahun 1989-1988 merupakan puncak operasi militer karena semakin parahnya
keamanan di Aceh akibat adanya Gerakan Aceh Merdeka yang berujung pada
banyaknya korban dari masyarakat sipil, ABRI maupun pihak GAM.
A. Kesimpulan
Pengertian Primordialisme Hidup dalam sebuah negara yang memiliki banyak
suku, budaya, ras, agama dan etnis seperti Indonesia, membuat paham
primordialisme tumbuh subur.Primordial adalah bentuk sikap yang diwujudkan
dari primordialisme.Primordialisme merupakan ikatan kesukuan yang
berlebihan.Hal ini sudah pasti memengaruhi orang-orang yang terlibat di
dalamnya.Dari sini dapat diambil pengertian bahwa primordial adalah bentuk
sikap yang tumbuh dari ikatan berlebihan yang dibawa sejak lahir.
Pengaruh sikap primordial adalah dapat memunculkan diskriminasi, konflik,
mengurangi objektivitas ilmu pengetahuan, dan menghambat hubungan antar
kelompok.Meski dengan sikap primordial, sebenarnya rasa cinta, setia, dan
semangat patriotisme dapat diwujudkan dengan mudah.Memahami pengertian
primordial adalah bentuk sikap primordialisme, harus di mulai dari mengenal
primordialisme itu sendiri.Primordialisme atau primordil berasal dari bahasa Latin
“primus” yang artinya pertama dan “ordin” artinya ikatan.
Faktor penyebab terjadinya proses Primordialisme dalam GAM Ada peranan
primordial yang selama ini kabur dari pandangan.Memang segala yang berlebihan
bukan sesuatu yang baik dan patut dilestarikan.Primordial memiliki fungsi atau
peran yang bisa dilihat dengan sisi berbeda.Primordial adalah satu sikap yang
dapat membantu melestarikan budaya suatu kelompok.Primordialisme merupakan
pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil,
baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam
lingkungan pertamanya sehingga membentuk sikap primordial.
Hal itu kemudian mendapat respon dari pemerintah pusat Indonesia bahwa
apa yang terjadi di Aceh bisa mengganggu ketentraman NKRI yang dapat memicu
gerakan sepataris di daerah lain sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk
memberlakukan Aceh sebagai Daerah Operasi Militer pada tahun 1989- 1998.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi (2017). "Pengaruh Sikap Primordialisme Terhadap Upaya
Pembentukan Proses Harmonisasi Masyarakat Multikultur". Jurnal Kultur Demokrasi. 6 (3). ISSN 2746-
2749.
Maryati, Kun,. Sosiologi : Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA. 2, [Schülerband] Kelas XI .
Suryawati, Juju, (edisi ke-Kurikulum 2013, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah). Jakarta. ISBN 978-
602-254-134-9. OCLC 958873421., hlm. 114: Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam
kelompok atau perkumpulan sosial tertentu. Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu
kelompok atau kesatuan sosial dari ancaman luar. Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan,
seperti nilai keagamaan dan pandangan.
https://hi.fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/S2-2018-404085-abstract.pdf
https://simposiumjai.ui.ac.id/wp-content/uploads/20/2020/03/2.2.2-Sidik-R.-Usop.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-primordialisme/
https://media.neliti.com/media/publications/245880-pengaruh-sikap-primordialisme-terhadap-u-
4cff1935.pdf
http://tangguhtimbul.blogspot.com/2015/04/primordialisme.html