Anda di halaman 1dari 3

Deskripsi Geomorfologi Kabupaten Karawang

Nama: Silvian Haryono

NIM: 19/441325/BI/10317

Geomorfologi berasal dari bahasa Yunani dan terdiri atas tiga kata, yaitu geo yang
berarti bumi, morfo yang berarti bentuk, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan namanya,
geomorfologi dapat dikatan sebagai ilmu tentang bentuk bumi. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Geomorfologi berarti ilmu tentang bentuk permukaan bumi masa kini dan
proses yang mengakibatkan bentuk itu. Menurut Thornbury (1970), proses geomorfologi
adalah perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi yang mengakibatkan
modifikasi permukaan bumi.

Terdapat empat aspek dalam Geomorfologi, yaitu aspek morfologi, aspek


morfogenesis, aspek morfokronologi, dan aspek morfoaransement. Aspek morfologi
mengkaji tentang bentuk lahan dari suatu daerah. Aspek morfogenesis mengkaji asal usul
bentuk lahan dan proses yang terjadi didalamnya. Aspek morfokronologi mengkaji sejarah
terbentuknya suatu lahan. Aspek morfoaransement mengkaji tentang penggunaan
bentuklahan sebagai pusat kehidupan manusia.
Berdasarkan aspek morfologi, Wilayah Karawang termasuk pada dataran rendah
yang rata dengan ketinggian 5-10 m diatas permukaan laut. Hanya pada bagian selatan,
tepatnya di daerah Tegalwaru, terdapat kawasan perbukitan yang bergelombang dengan
ketinggian antara 0 – 1200 m. Kabupaten Karawang dialiri oleh tiga sungai, yaitu Sungai
Citarum yang memisahkan Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi, Sungai
Cilamaya sebagai batas wilayah dengan Kabupaten Subang, dan Sungai Ciherang yang
merupakan cabang dari Sungai Cilamaya. Pada bagian selatan, terdapat Gunung
Sanggabuana yang memiliki ketinggian kurang lebih 1291 m diatas permukaan laut
(Pemerintah Kabupaten Karawang, 2011).

Berdasarkan aspek morfogenesis, pada bagian utara Kabupaten Karawang yang


didominasi oleh pantai terdapat banyak batuan sedimen yang terbentuk oleh bahan-bahan
lepas seperti endapan laut serta aluvium vulkanik. Pada bagian tengah, tersusun atas tanah
aluvial yang subur akibat keberadaan tiga sungai. Pada bagian selatan didominasi oleh
batuan Andesit Horenblenda.

Berdasarkan aspek morfokronologi, sejarah proses pembentukan wilayah di


Kabupaten Karawang terjadi secara alami, seperti perbedaan ketinggian di sekitar aliran
Sungai Citarum akibat erosi dan pengendapan serta terbentuknya Karst Pangkalan yang
membentang dari Kecamatan Pangkalan hingga Kecamatan Ciampel akibat pergerakan
lempeng yang diperkirakan terjadi pada masa Miosen Tengah (Forum Komunikasi Daerah
Aliran Sungai Citarum, 2014).

Berdasarkan aspek morfoaransement, Kabupaten Karawang bagian kota didominasi


oleh pusat bisnis serta perumahan. Hal ini disebabkan oleh bentuklahan yang cenderung
rata. sedangkan pada bagian tepi terdapat banyak daerah persawahan walaupun hal ini
juga dapat ditemukan pada titik-titik tertentu di pusat kota. Pada daerah Gunung
Sanggabuana terdapat berbagai destinasi wisata alam seperti Curug Cigentis dan Taman
Wisata Mekarbuana.

Daftar Pustaka

Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum. (2014). Bentang karawang selatan
benteng kabupaten karawang. Diakses pada tanggal 2 September dari
https://www.academia.edu/35690404/BENTANG_KARAWANG_SELATAN_BENTENG
_KABUPATEN_KARAWANG_Forum_Komunikasi_Daerah_Aliran_Sungai_Citarum_FO
RKADASC.

Pemerintah Kabupaten Karawang. (2011). RPJMD Kabupaten Karawang. Diakses pada


tanggal 2 September 2019 dari https://www.karawangkab.go.id/dokumen/rpjmd-
kabupaten-karawang-2016-2021.

Anda mungkin juga menyukai