Anda di halaman 1dari 4

Setiap organisasi ataupun perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai untuk

mencapai tujuan organisasi atau perusaahn tersebut diperlukan perencankan serta


pengendallian manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakannya tujuan tersebut secara
efektif dan efesien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Dengan tercapainya suatu
tujuan, manajemen organisasi dapat mengukur bagaimana kinerja selama proses hingga
tujuan itu dapat tercapai dan dapat menilai apakah manajemen itu sudah bekerja dengan baik.
Pengendalian manajemen meliputi beberapa aspek diantaranya yaitu perencanaan, koordinasi
antar bagian dalam organisasi, komunikasi, pengambilan keputusan, memotivasi orang-orang
dalam organisasi agar sesuai dengan tujuan organisasi dan setelah itu dilakukan
pengendalian.
Sistem pengendalian manajemen berfokus pada bagaimana tujuan perancanngannya
serta bagaimana strategi organisasi secara efektif dan efesien dapat tercapai. Sistem
pengendalian manajemen ini pada hakikatnya harus di dukung dengan perangkat lain berupa
struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan,
manajemen sumber daya manusia, serta lingkungan yang mendukung.
Sistem pengendalian manajemen diawali dari perencanaan startegik, perencanaan
strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau proyek yang akan
dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan
dibutuhkan. Perbedaan dengan perumusan strategi adalah perumusan strategi merupakan
proses untuk menentukan strategi, sedangkan perencanaan strategic berupa rencana-rencana
strategi. Dalam proses perumusan strategi, manajemen memutuskan visi, misi, dan tujuan
organisasi serta strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan strategi untuk
mencapai tujuan organisasi. Perencanaan strategi merupakan proses menurunkan strategi
dalam program-program.
Lazimnya hakikat sistem pengendalian manajemen ini terpaku pada proses
pengendalian yang sesungguhnya. Mendalami mengenai apa yang telah dibahas diatas, untuk
itu kami akan menjelaskan secara terperinci mengenai hakikat sistem pengendalian
manajemen.

Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan
(applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara
menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang dianggap baik berdasarkan asumsi-
asumsi tertentu. Dalam hal ini dianggap baik berarti mampu menerjemahkan antara lain :
Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien, efektif, dan
produktif.
Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.
Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.

Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai upaya
yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sitem pengendalian manajemen
dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab hakikatnya setiap organisasi mempunyai
komponen sama, yaitu :
W = Work (Pekerjaan)
E = Employe (Tenaga Kerja)
R = Relationship (Hubungan)
E = Environment (Lingkungan)

Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan teoritis-praktis. Karena itu,
dalam system pengendalian manajemen akan lebih mudah mencernanya kalau dalam mempelajarinya
senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku manusia dalam kehidupan organisasi
perusahaan.

1.2 Tujuan

Mempelajari fungsi manajemen yang merupakan kebutuhan hidup manusia dan organisasi.
Mempelajari fungsi manajemen yang harus didukung dengan sarana dan prasarana.
Mempelajari pelaksanaan manajemen yang tercermin pada pelaksanaan fungsi fungsi manajemen.
Mempelajari pelaksanaan manajemen yang membutuhkan gaya kepemimpinan tertentu, yang mampu
mengendalikan kepada bawahanya agar mampu bekerja dengan baik

BAB III
PENUPUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pada dasarnya, sistem pengendalian manajemen ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara
menjalankan dan mengendalikan perusahaan/organisasi yang dianggap baik.
Sistem pengendalian manajemen, adalah usaha yang tersistematis dari perusahaan untuk mencapai
tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang
tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.
Manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian informal masih banyak terjadi.
Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain.
Beberapa jenis pengendalian manajemen, antara lain : pengendalian pencegahan, deteksi, koreksi,
pengarahan, dan kompensatif.

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur
organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban (Responsibilty centers).
Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya suatu organisasi
merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggungjawaban. Adapun tujuan dibuatnya pusat
pertanggungjawaban tersebut adalah:

1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit organisasi
yang dipimpinnya.

2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.

3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.

4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga


mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.

6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.

7. Sebagai alat pengendalian anggaran.

Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer
yang bertanggungjawab. Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan adanya penilaian
kinerja dapat diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut melaksanakan
wewenang dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Tanggungjawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang


optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan
target kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan output diukur
dengan jumlah produk/output yang dihasilkan. Oleh sebab itu, kami mencoba menyusun sebuah
makalah yang berkaitan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut. Selain itu, penyusunan
makalah ini merupakan bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

Pengendalian Tindakan

Pengendalian tindakan adalah (ent!) +alin' lan'"!n' da i +en'endalianmana,emen )a ena meli+!ti +e


n'am(ilan lan')ah*lan')ah te tent! !nt!) mema"ti)an )a ya-
an (e tinda) "e"!ai den'an )ein'inan +e !"ahaan den'anmem(!at tinda)an )a ya-an "endi i "e(a'ai
o)!" +en'endalian$ Pen'endaliantinda)an memili)i em+at (ent!) da"a yait! 4

Pem(ata"an +e ila)!

Penilaian P atinda)an

A)!nta(ilita" Tinda)an

5ed!ndan"i

Anda mungkin juga menyukai