Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan
(applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara
menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang dianggap baik berdasarkan asumsi-
asumsi tertentu. Dalam hal ini dianggap baik berarti mampu menerjemahkan antara lain :
Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien, efektif, dan
produktif.
Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.
Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.
Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai upaya
yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sitem pengendalian manajemen
dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab hakikatnya setiap organisasi mempunyai
komponen sama, yaitu :
W = Work (Pekerjaan)
E = Employe (Tenaga Kerja)
R = Relationship (Hubungan)
E = Environment (Lingkungan)
Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan teoritis-praktis. Karena itu,
dalam system pengendalian manajemen akan lebih mudah mencernanya kalau dalam mempelajarinya
senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku manusia dalam kehidupan organisasi
perusahaan.
1.2 Tujuan
Mempelajari fungsi manajemen yang merupakan kebutuhan hidup manusia dan organisasi.
Mempelajari fungsi manajemen yang harus didukung dengan sarana dan prasarana.
Mempelajari pelaksanaan manajemen yang tercermin pada pelaksanaan fungsi fungsi manajemen.
Mempelajari pelaksanaan manajemen yang membutuhkan gaya kepemimpinan tertentu, yang mampu
mengendalikan kepada bawahanya agar mampu bekerja dengan baik
BAB III
PENUPUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pada dasarnya, sistem pengendalian manajemen ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara
menjalankan dan mengendalikan perusahaan/organisasi yang dianggap baik.
Sistem pengendalian manajemen, adalah usaha yang tersistematis dari perusahaan untuk mencapai
tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang
tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.
Manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian informal masih banyak terjadi.
Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain.
Beberapa jenis pengendalian manajemen, antara lain : pengendalian pencegahan, deteksi, koreksi,
pengarahan, dan kompensatif.
Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur
organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban (Responsibilty centers).
Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya suatu organisasi
merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggungjawaban. Adapun tujuan dibuatnya pusat
pertanggungjawaban tersebut adalah:
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit organisasi
yang dipimpinnya.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer
yang bertanggungjawab. Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan adanya penilaian
kinerja dapat diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut melaksanakan
wewenang dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Pengendalian Tindakan
Pem(ata"an +e ila)!
Penilaian P atinda)an
A)!nta(ilita" Tinda)an
5ed!ndan"i