Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PERKULIAHAN

Program Studi : Manajemen

Mata Kuliah : Manajemen Operasi

SKS : 3 (tiga)

Dosen : Dra. Sri Hastari,MM.

Topik : Pendahuluan

Sub Topik :

A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RANTAI PASOKAN


1.1 Pengertian Manajemen Rantai Pasokan

1.2 Rantai Pasokan


B. KEPENTINGAN STRATEGIS RANTAI PASOKAN
2.1 Manajemen Rantai Pasokan
2.2 Komponen Rantai Pasokan
2.3 Keputusan Rantai Pasokan Mempengaruhi Strategi
C. EKONOMI RANTAI PASOKAN
3.1 Keputusan Membuat Atau Membeli
3.2 Karakteriristik Rantai Pasokan Lingkungan Global
3.3 Keputusan Ekonomi Rantai Pasokan
D. STRATEGI PEMBELIAN RANTAI PASOKAN
E. MENGELOLA RANTAI PASOKAN
5.1 Kesepakatan Tujuan Bersama (Mutual Agreement On Goal)
5.2 Kepercayaan (Trust)
5.3 Budaya Organisasi Yang Sesuai (Compatible Organizing Cultures)
F. MANAJEMEN PEMASOK
6.1 Permasalahan Dalam Rantai Pasokan Yang Terintegrasi
6.2 Peluang Dalam Rantai Pasokan Yang Terintegrasi
6.3 Strategi Manajemen Pemasok
6.4 Strategi Negotiation
G. PEMILIHAN VENDOR
H. MANAJEMEN LOGISTIK
I. TEKNIK EVALUASI RANTAI PASOKAN
A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
1.1 Pengertian Manajemen Rantai Pasokan
Manajemen Rantai Pasokan adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan
pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir serta pengiriman ke
pelanggan melalui sistem distribusi.
Definisi lain manajemen rantai pasokan adalah suatu manajemen dari aliran barang
informasi dan finance yang melewati distribusi dari manufaktur ke distributor dan ke retailer.
Tujuan manajemen rantai pasokan global adalah untuk membangun sebuah rantai
terdiri dari para pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi
pelanggan. Tujuan khusus manajemen rantai pasokan; 1. memperpendek sikus rantai
pasokan, 2. mengembangkan/membangun service, 3. menurunkan biaya/harga.
Rantai pasokan mencakup semua interaksi diantara pemasok, produsen, distributor,
dan pelanggan. Rantai pasokan mencakup transportasi, informasi perencanaan, transfer uang
secara kredit maupun tunai serta juga transfer ide, desain, dan bahan.
1.2 Rantai Pasokan

B. KEPENTINGAN STRATEGIS RANTAI PASOKAN


2.1 Manajemen Rantai Pasokan
Manajemen rantai pasokan adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan
pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir serta pengiriman ke
pelanggan melalui sistem distribusi. Manajemen rantai pasokan meliputi penetapan:
1. pengangkutan
2. proses transfer pembayaran secara tunai atau kredit
3. distributor dan pihak yang membantu transaksi (bank)
4. hutang dan piutang
5. pergudangan
2.2 Komponen Rantai Pasokan
1. Revolusi informasi. e-commerce sebagai alat informasi di dalam manajemen rantai
pasokan, misal Wall-Marts mampu mengirimkan informasi penjualan harian kepada
suppliernya.
2. Meningkatkan kompetisi dan globalisasi. Agar perusahaan tetap survive,
perusahaan harus dapat meningkatkan market share, dan kuat dalam menghadapi
pergerakan dari ekonomi global.
3. Manajemen Relationship. Hubungan perusahaan dengan supplier, supplier dengan
customer sangat penting. Perusahaan harus memilih sedikit dan menyeleksi supplier
secara informal, berinteraksi dan sharing informasi.
2.3 Keputusan Rantai Pasokan Mempengaruhi Strategi

STRATEGI STRATEGI RESPON STRATEGI


BIAYA RENDAH DIFERENSIASI

Tujuan Memenuhi Cepat menanggapi Berbagi hasil


pemasok oermintaan dengan perubahan kebutuhan penelitian pasar,
biaya serendah dan permintaan Bersama
mungkin mengembangkan
produk

Kriteria Dipilih karena biaya Dipilih karena Dipilih karena


pemilihan kapasitas, kecepatan, ketrampilan
dasar fleksibilitas pengembangan
produk

Karakteristik Mempertahankan Menanam modal dalam Proses moduler yang


proses utilisasi rata-rata kapasitas berlebih dsn menuju kustomisasi
yang tinggi proses yang fleksibel massal

Karakteristik Meminimalkan Mengembangkan Meminimalkan


persediaan persediaan di rantai system yang cepat persediaan untuk
pasokan untuk tanggap dengan mengurangi
menekan biaya persediaan cadangan keusangan

Karakteristik Mempersingkat Menanam investasi Menanam investasi


waktu tunggu waktu tunggu secara agresif untuk secara agresif untuk
sepanjang tidak mengurangi waktu mrngurangi waktu
meningkatkan biaya tunggu produksi tunggu di
pengembangan

Karakteristik Memaksimalkan Menggunakan desain Menggunakan desain


desain produk kinerja dan produk yang mengarah modular untuk
meminimalkan biaya pada waktu penyetelan menunda diferensiasi
yang rendah dan produk selama
produksi massal mungkin

C. EKONOMI RANTAI PASOKAN


3.1 Keputusan Membuat Atau Membeli
Alasan untuk membuat:
1. Biaya lebih rendah
2. Pemasoknya kurang cocok
3. Pemasok yang memadai baik jumlah dan pengirimannya
4. Memperoleh kualitas yang diinginkan
5. Menghilangkan kolusi pemasok
6. Memperoleh item yang unik yang membuat perusahaan terikat untuk tidak memakai
supplier lain
Alasan membeli:
1. Biaya perolehan lebih rendah
2. Menjaga komitmen pemasok
3. Mendapatkan keahlian teknis atau manajerial
4. Kapasitasnya tidak memadai
5. Mengurangi biaya persediaan
6. Memastikan ada sumber alternatif
7. Sumber daya manajerial dan tenis kurang memadai
8. Iten terlindungi karena hak paten
3.2 Karakteriristik Rantai Pasokan Lingkungan Global
1. Cukup Fleksibel menaggapi perubahan mendadak pada ketersediaan komponen,
saluran distribusi/pengiriman, bea impor, dan nilai mata uang.
2. Mampu menggunakan teknologi transmisi dan komputer tercanggih untuk
menjadwalan dan mengelola pengiriman komponen serta produk jadi keluar.
3. Memiliki karyawan lokal yang memiliki keterampilan untuk menangani tugas-tugas,
perdagangan, pengiriman, imigrasi, dan permasalahan politik.
3.3 Keputusan Ekonomi Rantai Pasokan
1. Keputusan Buat-atau-Beli
Memilih antara memproduksi sebuah komponen/jasa sendiri atau membelinya dari
sebuah sumber di luar perusahaan.
2. Outsourcing
Pemindahan aktivitas sebuah perusahaan yang biasanya dilakukan secara internal ke
pemasok eksternal. Outsourcing mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi
sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies yang dimiliki.
D. STRATEGI PEMBELIAN RANTAI PASOKAN
1. Banyak pemasok(many suppliers)
Strategi banyak pemasok adalah strategi membandingkan satu pemasok dengan
pemasok lain dan membebani pemasok untuk dapat memenuhi permintaan pembeli. Para
pemasok saling bersaing satu sama lain secara agresif.
2. Sedikit pemasok (few suppliers)
Mengimplikasikan bahwa daripada mencari atribut jangka pendek (biaya rendah),
pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok yang setia.
3. Integrasi vertical (vertical integration)
Mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang sebelumnya
dibeli atau membeli perusahaan pemasok.
4. Jaringan keiretsu (keiretsu network)
Menggambarkan para pemasok yang menjadi bagian dari sebuah perusahaan.
5. Perusahaan virtual (virtual companies)
Mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan
yang diinginkan. Dikenal sebagai korporasi berongga atau perusahaan jaring. Pembelian
setiap transaksi lewat internet.
E. MENGELOLA RANTAI PASOKAN
5.1 Kesepakatan Tujuan Bersama (Mutual Agreement On Goal)
Suatu integrasi pasokan yang mensyaratkan lebih dari kesepakatan dalam kontrak
hubungan jual beli. Patner diapresiasikan tidak hanya dalam bentuk uang saja tetapi pada
rantai pasokan sampai dengan konsumen akhir.
Integrai rantai pasokan adalah sesuatu yang menambah nilai tambah ekonomi dan
memaksimalkan total konten produk. Hal tersebut dapat terwujud jika ada pengertian tentang
misi, startegi, dan tujuan organisasi yang berpartisipasi.
5.2 Kepercayaan (Trust)
Trust merupakan hal kritis bagi efektifitas dan efisiensi rantai pasokan. Anggota rantai
pasokan harus masuk ke dalam hubungan yang membagi informasi untuk membangun
kepercayaan. Hubungan antar pemasok akan sukses jika resiko dan penghematan biaya
ditanggung Bersama. Aktifitas seperti riset pasar, peramalan permintaan, perencanaan
produksi merupakan fasilitas Bersama.
5.3 Budaya Organisasi Yang Sesuai (Compatible Organizing Cultures)
Hubungan positif antara pembelian dan penawaran akan menjadi suatu keunggulan
dalam pembentukan rantai pasokan.
F. MANAJEMEN PEMASOK
6.1 Permasalahan Dalam Rantai Pasokan Yang Terintegrasi
1. Optimasi Lokal (local optimization)
Anggota rantai pasokan berfokus pada maksimisasi keuntungan local atau minimisasi
biaya yang didasarkan pada pengetahuan terbatas.
2. Insentif (incentives)
Memasukkan barang dagangan ke rantai pasokan untuk penjualan yang belum terjadi,
sehingga menimbulkan fluktuasi yang mahal bagi semua anggota rantai pasokan.
3. Lot besar (large lots)
Cenderung mengurangi biaya per unit.
6.2 Peluang Dalam Rantai Pasokan Yang Terintegrasi
1. Data “Pull” yang akurat (accurate pull data)
Data penjualan yang akurat yang menganjurkan transaksi untuk menarik produk
melalui rantai pasokan
2. Pengurangan Ukuran Lot (lot size reduction)
Mengurangi ukuran lot dengan manajemen yang agresif meliputi:
- mengembangkan pengiriman yang ekonomis
- menyediakan diskon berdasarkan pada total volume tahunan
- mengurangi ongkos pemesanan melalui teknik tertentu
3. Kontrol Satu tahap Pengisian Kembali (single stage control of replenishment
Menetapkan tanggung jawab untuk mengawasi dan mengelola persediaan bagi
pedagang eceran
4. Persediaan yang dikelola vendor (vendor management inventory)
Pemasok menjaga bahan baku bagi pembeli, terkadang mengirimkan secara langsung
ke bagian penggunaan pembeli
5. Penangguhan (postponement)
Menunda modifikasi atau penyesuaian apa pun pada produk selama mungkin dalam
proses produksi
6. Perakitan Saluran (channel assembly)
Menangguhkan perakitan akhir sebuah produk sehingga saluran distribusi dapat
merakitnya.
7. Drop Shipping dan Special Packaging
Pengiriman langsung dari pemasok ke konsumen .dan bukan dari penjual, yang
menghemat waktu dan biaya pengiriman ulang. Dan disertai pengemasan khusus sesuai
kebutuhan konsumen
8. Blanket Order
Sebuah komitmen kesanggupan pembelian jangka panjang bagi suatu pemasok untuk
barang yang akan dikirimkan berdasarkan dokumen pelepasan jangka pendek
9. Stadardisasi (standardization)
Mengurangi banyaknya variasi dalam komponen dan material untuk membantu
mengurangi biaya.
10. Pemesanan Elektronik dan Pemindahan dana (electronic data interchange )
Mengurangi transaksi dengan menggunakan kertas.
6.3 Strategi Manajemen Pemasok
1. Cash Before Delivery/Postponement: perusahaan membayar terlebih dahulu untuk
pembelian bahan baku, tetapi pengiriman bahan baku tergantung permintaan
perusahaan. Tujuan untuk mengantisipasi perubahan harga, sehingga tidak
menggangu proses konversi.
2. Channel Assembly: memproduksi barang persediaan siap dijual, tetapi berhubungan
dengan lini perakitan di dalam proses konversi perusahaan.
3. Drop Shipping: supplier mempunyai jaringan kerja (net working) yang baik dengan
perusahaan yang membutuhkan bahan/komponen untuk proses konversinya. Biasanya
supplier menjadi bagian perusahaan yang menggunakan bahan yang dihasilkan
supplier.
6.4 Strategi Negotiation
1. Cost based price model: menggambarkan berapa biaya yang dikeluarkan oleh
supplier untuk menghasilkan produk, selanjutkan ditentuka tingkat keuntungan untuk
supplier.
2. Market based price model: didasarkan harga pasar yang ditetapkan para supplier,
sehingga perusahaan dapat menganalia daftar hargayang dibuat supplier.
3. Competitive bidding: perusahaan menentukan kriteria untuk lelang atau tender
(bidding). Pemenang lelang adalah yang memenuhi kriteria yang ditentukan
perusahaan.
G. PEMILIHAN VENDOR
Sebuah keputusan dari siapa perusahaan membeli barang atau jasa. Tiga tahap :
1. Evaluasi Vendor (vendor evaluation)
Proses menemukan vendor yang potensial dan menentukan kemungkinan bahwa
mereka akan menjadi pemasok yang baik.
2. Pengembangan Vendor (vendor development)
Mencakup segalanya mulai dari pelatihan, bantuan teknis dan produksi, hingga
prosedur perpindahan informasi.
3. Negosiasi (negotiations)
Pendekatan yang diambil oleh karyawan rantai pasokan untuk mengembangkan
hubungan kontrak dengan pemasok.ada tiga tahap: a. cost based rice model, b. market based
price model, dan c competitive bidding.
H. MANAJEMEN LOGISTIK
Sebuah pendekatan yang mencari efisiensi operasi melalui pengintegrasian semua
aktivitas pemerolehan, pemindahan, dan penyimpanan bahan.
Logistik adalah bagian dari proses manajemen rantai pasokan yang merencanakan,
mewujudkan dan mengendalikan efisiensi dan efektifitas aliran dan penyimpanan barang dan
jasa dan informasi terkait antara titik konsumsiuntuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Logistik bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang tepat ada ditempat,
waktu, kondisi, dan harga yang tepat untuk kepuasan pelanggan.
Kinerja logistic meliputi: pergudangan, packing, transportasi, pendistribusian,
inventory control, purghasing, planning lokasi dan pengelolaan maintenance produksi, dan
customer satisfaction.
Tujuan manajemen logistik: untuk memperoleh efisiensi operasi melalui
pengintegrasin aktivitas, perolehan, pemindahan, penyimpanan bahan.
Sistem Distribusi :untuk memutuskan biaya traportasi. Alat distribusi yaitu: truk,
kereta api, pesawat udara, sarana transportasi air, saluran pipa.
Benchmarking adalah perusahaan pemasok yang telah membuat standarisasi terhadap
product quality dan product measurement (ukuran berat kg, Panjang meter dll).
Prospek manajemen logistic dan manajemen rantai pasokan adalah supply chain
dengan supply chain, karena memasok pelanggan dengan solusi produk , harga, dan waktu
yang tepat memerlukan Kerjasama dan koordinasi yang baik dari semua sumber daya
(manusia, teknologi, kemampuan produksi) dari setiap bagian dalam supply chain untuk
memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan.
I. TEKNIK EVALUASI RANTAI PASOKAN
1. Penerapan pohon keputusan – mengelola resiko seperti kebakarn, angin rebut,
gempa bumi, teroris, dll
2. Efek cambuk – menguraikan kecenderungan fluktuasi ukuran pesanan.
3. Pembobotan faktor- untuk mengevaluasi pemasok
4. Transportasi – menentukan biaya penyimpanan harian

Anda mungkin juga menyukai