Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL

DISUSUN OLEH KELOMPOK III :


KETUA : SHEREN EVERLIN WAMAER 19 121 055
SEKERTARIS : SRI LESTARI 19 121 029
SAHRIL RUMESI 19 121 020

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS YAPIS PAPUA
2021
A. 1. Titik Impas dalam unit dan penjualan dalam dolar
Analisis biaya-volume-laba (cost volume profit) memperkirakan bagaimana
perubahan biaya, volume penjualan, dan harga memengaruhi laba perusahan. CVP adalah
alat yang sangat baik untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.perusahaan yang
menggunakan CVP untuk meraih tolok ukur yang penting seperti titik impas. Titik impas
(break event point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya. Analisis
CVP dapat mempengaruhi banyak permasasalahan lainnya termasuk :
- Jumlah unit yang harus terjual untuk memperoleh titik impas
- Pengaruh dari pengurangan biaya tetap pada titik impas
- Pengaruh dari peningkatan harga atas laba

2. menggunakan laba operasi dalam analisis biaya-volume-laba

Semua biaya produk dan periodic pada akhirnya akan disajikan sebagai beban dalam
laporan laba rugi.untuk laporan laba rugi, beban dikelompokkan berdasarkan fungsi yaitu :
fungsi produksi, fungsi penjualan, dan fungsi administrasi. Biaya variable adalah seluruh
biaya yang meningkat saat lebih banyak unit yang terjual, yang terdiri atas :

 Bahan baku langsung;


 Tenaga kerja langsung;
 Overhead variable;
 Biaya penjualan dan administrasi variable.

Biaya tetap terdiri atas :

 Overhead tetap;
 Beban penjualan dan administrasi tetap.

Format laporan laba rugi yang berdasarkan atas pemisahan biaya menjadi komponen tetap
dan variable disebut dengan laporan laba rugi margin kontribusi. Margin kontribusi adalah
selisih antara penjualan dan beban variable. Margin kontribusi dapat dihitung secara total
atau per unit.

3. titik impas dalam unit

Jika laporan laba rugi margin kontribusi diubah sebagai sebuah persamaan maka
laporan laba rugi margin kontribusi akan lebih bermanfaat dalam memecahkan persoalan
CVP. Persamaan laba operasi adalah :

Laba Operasi = Penjualan – total beban variable – total beban tetap


Persamaan laba operasi dapat disusun ulang sebagai berikut untuk memperlihatkan jumlah
unit pada titik impas yaitu :

Titik impas dalam unit = total biaya tetap / harga – biaya variable per unit

Dengan kata lain, titik impas dalam unit sama dengan biaya tetap dibagi dengan margin
kontribusi per unit. Dalam menghitung titik impas, lebih cepat jika menggunakan
persamaan versi laba operasi dibandingkan persamaan laba operasi yang asli.

4. titik impas dalam nilai penjualan

Ukuran unit yang terjual dapat dikonversi menjadi ukuran pendapatan penjualan dengan
mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual.

Pendapatan penjualan = harga x unit terjual

a. Rasio biaya variable (variable cost rasio)


Rasio biaya variable adalah proporsi dari setiap dolar penjualan yang harus digunakan
untuk menutupi biaya variable. Untuk menghitung titik impas penjualan dalam dolar
total biaya variable ditetapkan sebagai sebuah presentase penjualan, bukan sebagai
jumlah per unit yang terjual. Rasio biaya variable dapat dihitung dengan
menggunakan data dalam total atau unit.
Rasio biaya variable = total baiya variable / penjualan
Atau
Rasio biaya variable = biaya variable per unit / harga jual
b. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio)
Rasio margin kontribusi adalah proporsi dari setiap penjualan dalam dolar yang
tersedia untuk menutupi biaya tetap dan memberikan laba. Penjualan total biaya
variable dan margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dengan rumus :
Rasio margin kontribusi = total margin kontribusi / penjualan
Atau
Rasio margin kontribusi = margin kontribusi per unit / harga jual
Bagaimana biaya-biaya tetap terkait dengan rasio biaya variable dan rasio margin
kontribusi ? karena total margin kontribusi adalah pendapatan yang tersisa setelah
total biaya variable tertutupi, total margin kontribusi pastinya adalah pendapatan yang
tersedia untuk menutupi biaya-biaya tetap dan berkontribusi terhadap laba.
Bagaimanakah hubungan dari biaya tetap ke margin kontribusi memengaruhi laba
operasi ? terdapat tiga kemungkinan yaitu:
 Biaya tetap sama dengan margin kontribusi; laba operasi adalah nol; perusahaan
berada pada titik impas.
 Biaya tetap lebih rendah dari margin kontribusi; laba operasi lebih besar dari nol;
perusahaan memperoleh laba.
 Biaya tetap lebih besar dari margin kontribusi; laba operasi kurang dari nol;
perusahan menderita kerugian.

5. menghitung titik impas dalam nilai penjualan dolar

Salah satu cara menghitung titik impas dalam pendapatan penjualan adalah dengan
mengalikan titik impas dalam unit dengan harga jual per unitnya. Persamaan laba operasi
dapat digunakan untuk mengetahui titik impas nilai penjualan Whittier :

Laba operasi = penjualan – total beban variable – total beban tetap

Seperti perhitungan titik impas dalam unit yang lebih cepat dengan menggunakan
persamaan, sangat membantu untuk memiliki persamaan dalam menghitung titik impas
dalam nilai penjualan dalam dolar. Dengan rumus :

Titik impas dalam nilai penjualan = total beban tetap/ rasio margin kontribusi

Laporan laba rugi margin kontribusi adalah alat yang baik untuk membantu para akuntan
menentukan titik impas.

A. Unit dan penjualan dalam dolar yang dibutuhkan untuk meraih target laba
Analisis CVP menyajikan cara untuk menentukan berapa banyak unti yang harus
terjual atau berapa besar penjualan yang harus diperoleh untuk mendapatkan target
laba tertentu.
1. Unit yang harus terjual untuk meraih target laba
Bagaimanakah persamaan yang digunakan dalam analisis titik impas kita dapat
disesuaikan untuk menemukan jumlah unit yang harus terjual untuk memperoleh
target laba? Jawabannya adalah menambahkan jumlah target laba ke biaya tetap.
Persamaan untuk laba operasi adalah :
Laba operasi = (harga x jumlah unit yang terjual) – (biaya variable per unit x
jumlah unit yang terjual ) – biaya tetap
Untuk memperoleh laba operasi yang positif, ganti istilah laba operasi dengan
target laba. Persamaan laba operasi dapat digunakan untuk menentukan jumlah
unit yang harus terjual untuk memperoleh target laba. Penyesuaian tersebut
menghasilkan persamaan berikut :
Jumlah unit untuk memperoleh target laba = total biaya tetap + target laba /
harga jual – biaya variable per unit
B. Unit dan penjualan dalam dolar yang dibutuhkan untuk meraih target laba
1. Unit yang harus terjual untuk meraih target laba
Secara umum dengan asumsi bahwa biaya tetapnya tidak berubah, pengaruh pada
laba perusahaan yang dihasilkan dari perubahan dalam jumlah unit yang terjual
dapat dinilai dengan mengalikan mergin kontribusi per unit dengan perubahan
dalam unit yang terjual.
2. Pendapatan penjualan untuk meraih target laba
Secara umum dengan asumsi bahwa biaya tetapnya tidak berubah, pengaruh pada
laba perusahaan yang dihasilkan dari perubahan dalam jumlah unit yang terjual
dapat dinilai dengan mengalikan margin kontribusi per unit dengan perubahan
dalam unit yang terjual.
3. Pendapatan penjualan untuk meraih target laba
Secara umum degan asumsi bahwa biaya tetapnya tidak berubah rasio margin
kontribusi dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan dalam
pendapatan penjualan terhadap laba. Untuk mempeorleh total perubahan laba
akibat adanya perubahan dalam pendapatan kalikan rasio margin kontribusi
dengan perubahan dalam penjualan.
C. Grafik hubungan biaya-volume-laba
1. Grafik laba – volume ( profit volume graph)
Grafik laba volume menggambarkan secara visual hubungan antara laba dan unit
yang terjual. Grafik laba volume adalah grafik dari persamaan laba operasi. Dalam
grafik ini, laba operasi merupakan variable independent dan unit yang terjual
adalah variable indpendennya. Nilai variable independent biasanya diukur
sepanjang sumbu horizontal dan nilai variable diukur sepanjang sumbu vertical.
Hubungan ini dapat dinyatakan dalam grafik dengan menempatkan unit sepanjang
sumbu horizontal dan laba operasi sepanjang vertical. Diperlukan dua titik untuk
menggambarkan persamaan liniernya.
2. Grafik biaya-volume-laba (cost volume profit graph)
Grafik biaya volume laba memperlihatkan hubungan di antara biaya, volume, dan
laba dengan menggambarkan garis total pendapatan dan garis total biaya pada
grafik. Untuk memperoleh hubungan yang lebih terperinci, perlu untuk
menggambarkan dua garis terpisah-garis total pendapatan dan garis total biaya
dengan dua persamaan sebagai berikut :
Pendapatan = harga jual per unit x jumlah biaya
Total biaya = (biaya variable per unit x jumlah unit ) + biaya tetap
Asumsi-asumsi analisis biaya-volume-laba
Grafik volume-laba dan biaya-volume-laba bergantung pada beberapa asumsi
penting, beberapa asumsi tersebut adalah :
 Terdapat fungsi biaya dan pendapatan yang linier yang dapat ditentukan dan
tetap konsisten pada kisaran yang relevan;
 Harga jual dan biaya-biaya diketahui dengan pasti;
 Jumlah unit yang diproduksi adalah jumlah unit yang dijual tidak ada
persediaan barang jadi;
 Bauran penjualan diketahui dengan pasti untuk situasi titik impas untuk lebih
dari satu jenis produk.
a. Fungsi biaya dan pendapatan yang linear
Berarti bahwa keduanya berupa garis lurus
b. Harga dan biaya diketahui dengan pasti
Perubahan yang terjadi pada salah satu variable biasanya memengaruhi
nilai dari variable lainnya. Seringkali terdapat distribusi probabilitas yang
harus dipertimbangkan
c. Produksi sama dengan penjualan
d. Bauran penjualan konsisten
e. Pengaruh dari perubahan biaya variable per unit
Setiap kenaikan dalam biaya variable per unit akan menandakan bahwa
margin kontribusi yang lebih rendah dan titik impas yang lebih tinggi.
f. Pengaruh dari perubahan harga jual
Setiap kenaikan harga jual akan menandakan margin kontribusi yang lebih
tinggi sehingga titik impas menjadi lebih rendah
g. Pengaruh dari perubahan biaya tetap
Setiap kenaikan biaya tetap menandakan bahwa tiitk impasnya menjadi
lebih tinggi.
D. Analisis produk lebih dari Satu.
Analisis biaya volume laba cukup mudah dilakukan jika hanya terdapat satu jenis
produk. Namun Sebagian besar perusahaan memproduksi dan menjual beberapa jenis
produk atau jasa. Beban tetap langsung ( direct fixed expenses) adalah biaya tetap
yang ditelusuri ke setiap segmen dan tidak akan terjadi jika segmen tersebut tidak
ada. Beban tetap Bersama ( common fixed expenses) adalah biaya tetap yang tidak
dapat ditelusuri ke segmen dan akan tetap terjadi bahkan jika salah satu segmen
dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai