Anda di halaman 1dari 12

Biakan Murni, Isolasi, dan Purifikasi

Diajukan untuk memenuhi tugas

mata kuliah Bakteriologi

Disusun Oleh :

1. Rahmat Ramadhan Hasibuan


2. Junarni
3. Rocki Riandi Wijaya

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2019
Daftar Isi
Daftar Isi .......................................................................................................... i
Bab I Pendahuluan .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Biakan Murni ..................................................................... 3
2.2 Isolasi Bakteri ....................................................................................... 4
2.3 Purifikasi Bakteri .................................................................................. 6
Bab III Penutup
1. Kesimpulan ......................................................................................... 9
2. Saran .................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ................................................................................................. 10

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi
bakteri, fungi atau mikroorganisme lainnya, baik dalam morfologi dan
penampakan koloninya. Karena itu, untuk melihat dengan jelas penampakan
mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan organisme.
Sebelumnya, bahan serta peralatan harus dalam keadaan steril, artinya pada
bahan dan peralatan yang ingin dipergunakan tidak terdapat mikroba lain yang
tidak diharapkan. Proses dari kegiatan steril disebut sterilisasi.
Sementara itu, untuk menumbuhkan mikroorganisme yang sudah dibiakkan
(murni) digunakan media. Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat
makanan untuk pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi
mikroba tersebut. Media dibedakan berdasarkan fase (sifat fisik media), yaitu
media padat, media setengah padat, media cair, dan berdasarkan
komposisinya, yaitu media sintesis, media semi sintesis, dan media non
sintesis. Dari media tersebut, maka kita dapat mengetahui sifat dan bentuk
(koloni) dari mikroba.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui definisi biakan murni.
2. Mengeetahui definisi dan cara isolasi bakteri.
3. Mengetahui definisi dan cara purifikasi bakteri.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas-tugas
didalam perkuliahan pada semester dua yang diberikan oleh dosen. Selain itu
juga bertujuan untuk memberikan pandangan yang luas kepada seluruh
mahasiswa mengenai Biakan Murni, Isolasi, dan Purifikasi.,

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biakan Murni


Biakan murni bakteri adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteri
yang ditumbuhkan dalam medium buatan. Medium buatan tersebut berfungsi
sebagai medium pertumbuhan. Supaya kita mendapatkan satu spesies saja
dalam satu biakan, maka perlulah diadakan suatu biakan murni (pure culture).
Biakan murni dapat diperoleh dari biakan campuran (mixed culture) dengan
cara sebagai berikut:

Pada saat pertama kali membuat biakan, biasanya yang kita peroleh itu
suatu biakan campuran. Misal, kita ambil bahan (sampel) dari udara, dari
tanah, dari kotoran; kalau bahan itu kita sebarkan pada medium steril, akan
tumbuhlah beraneka koloni yang masing-masing mempunyi sifat-sifat yang
khas. Jika kita mengambil bahan dari salah satu koloni tersebut, kemudian
bahan itu kita tanam pada medium baru yang steril, maka bahan itu akan
tumbuh menjadi koloni yang murni, asalkan pekerjaan pemindahan itu
dilakukan dengan cermat menurut teknik aseptik, yaitu menggunakan alat-alat
yang steril dan aturan-aturan laboratorium tertentu.

Biakan yang kita peroleh dengan jalan demikian kita sebut biakan pertama
(primary culture), dan sifatnya murni. Biakan semacam ini dapat disimpan,
tetapi tiap-tiap waktu tertentu harus diadakan peremajaan dengan
memindahkannya ke medium baru. Mikroorganisme yang diperoleh dari
biakan pertama disebut biakan turunan (sub-culture). Tiap-tiap laboratorium
perlu menyimpan beberapa jenis biakan murni. Negara-negara yang sudah
maju mesti mempunyai koleksi pelbagai biakan murni; biakan simpanan itu
disebut juga “stock culture”.

3
2.2 Isolasi Bakteri
Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium lingkungan
asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan
yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus
menggungakan prosedur aseptic. Aseptic berarti bebas dari sepsis, yaitu
kondisi terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptic ini sangat
penting bila bekerja dengan bakteri. Beberapa alat yang digunakan untuk
menjalankan prosedur ini adalah Bunsen dan laminar air flow. Bila tidak
dijalankan dengan tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme
lain sehingga akan mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptic juga
melindungi laboran dari kontaminasi bakteri.

Isolasi bakteri atau biaan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme
dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih
dari satu macam mikroorganisme dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya
terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu
sama lain dalam asosiasi, dienal sebagai biakan dua jenis.

Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir
dengan metode garis, metode luang, metode sebar, metode penuangan, serta
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan
adalah teknik cawan luang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan
pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa
sehingga individu spesies dapat dipisahkan.
Ada 4 cara isolasi bakteri, yaitu:
1. Pour Plate
Beberapa ml suspense bakteri dicampur dengan medium yang
masih cair (belum membeku) dengan demikian akan diperoleh biakan
adukan. Digunakan untuk mengencerkan atau mengisolasi yang terdapat
pada contoh. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, koloni akan
tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.

4
2. Streak Plate
Ujung kawat inokulasi yang membawa bakteri digesekkan atau
digoreskan dengan bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawan
petri sampai meliputi seluruh permukaan. Untuk memperoleh hasil yang
baik diperlukan keterampilan, yang biasanya diperoleh dari pengalaman.
Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan
menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diingankan. Dua macam
kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan
permukaan medium dengan sebaik-baiknya untuk digores sehingga
pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk
menggunakan inoculum terlalu banyak sehingga menyulitan pemisahan
sel-sel yang digores.

3. Stant Culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada
permukaan agar-agar miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan
cara menggoreskan secara zig-zag pada permukaan agar miring
menggunakan jarum oose yang bagian atasnya dilengkungkan. Cara ini
juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan
mikroba dalam keas\daan kekurangan oksigen.

4. Stab Culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri ditusukan pada media
padat (agar-agar) dalam tabung reaksi, berbeda dengan Stant Culture,
permukaan agar-agar ini tidak miring. Media agar setengah padat dalam
tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis.

5
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari
beban nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada
banyak factor seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.
Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus
mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut.
Factor lain seperti PH, suhu, dan pendingin harus dikendalikan dengan baik.

Selain untuk tujuan diatas, medium juga memiliki fungsi lain seperti
tempat untuk mengisolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang
didapatkan. Agar tiap-tiap medium memiliki karakteristik yang sesuai dengan
tujuan sehingga seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu yang
mempunyai pangaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba.

2.3 Purifikasi Bakteri


Purifikasi adalah proses pemisahan mikroorganisme yang diinginkan dari
populasi campuran ke media biakan (buatan ) untuk mendapatkan kultur
murni. Inokulasi merupakan perpindahan inokulum dari sumbernya ke dalam
tanaman inang. Dengan dilakukan inokulasi dan purifikasi, berarti patogen
memiliki peluang yang besar untuk menyerang inangnya dan menimbulkan
penyakit .

Purifikasi Isolat Patogen adalah suatu cara untuk memisahkan satu


patogen dari patogenlainnya yang tujuannya untuk mendapatkan biakan yang
murni. Pemurnian biakan murni adalah suatu metode yang bertujuan untuk
mendapatkan satuspesies dalam satu tabung pemeliharaan kultur.

Purifikasi atau disebut juaga pemurnian adalah pemisahan satu


jenis mikroorganisme patogen dari media inokulasi yang terdiri mungkin saja,
dari beberapa macam mikroorganisme dalam satu media, purifikasi ini
dilakukan untuk memudahkan dalam identifikasi patogen tersebut.

6
Syarat-syarat tumbuh mikroba adalah mengandung semua zat hara yang
mudah digunakan oleh mikroba, mempunyai tekanan osmosa, tegangan
permukaan, dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang
ditumbuhkan, berada dalam kondisi steril sebelum digunakan agar mikroba
yang diinginkan dapat tumbuh baik.

Purifikasi bakteri bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari


campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Kultur murni
adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel
tunggal, artinya mikroba dikembangkan dari bakteri yang dihomogenkan
dengan kata lain bakteri di isolasikan agar didapatkan bakteri murni yang
dibutuhkan nantinya.
Faktor Lingkungan Yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan
Mikroorganisme
1. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme Berdasarkan suhu
optimum untuk pertumbuhan maka dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
a. psikrofilik (0-200C)
b. mesofilik Mesofilik (20-300C)
c. termofilik (50-1000C).
Suhu merupakan faktor lingkungan yang sangat menentukan kehidupan
mikroorganisme, pengaruh suhu berhubungan dengan aktivitas enzim. Suhu
rendah menyebabkan aktiivtas enzim menurun dan jika suhu terlalu tinggi
dapat mendenaturasi protein enzim.

2. Pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme


Keberadaan mikroorganisma dilingkungan dapat dipengaruhi kepekatan
suspensi/cairan di lingkungan. Bila kepekatan suspensi di lingkungan
tinggi maka isi sel akan ke luar. Sebaliknya kepekatan suspensi di
lingkungan rendah maka akan terjadi pergerakan massa cair ke dalam sel.

7
3. Pengaruh sinar ultraviolet terhadap pertumbuhan mikroorganisme Sinar
UV panjang gelombang 210-300 nm dapat membunuh mikroorganisme
jika di paparkan. Komponen seluler yang dapat menyerap sinar UV adalah
asam nukleat sehingga dapat rusak dan menyebabkan kematian.

4. Pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorgansime pH berpengaruh


terhadap sel dengan mempengaruhi metabolisme, pada umumnya bakteri
tumbuh dengan baik pada pH netral (7,0). Berdasarkan nilai pH yang
dibutuhkan untuk kehidupannya dikenal 3 kelompok mikroorganisme
yaitu : Acidofilik, Mesofilik/Neutrofilik dan Basofilik.

8
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu
untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan
ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu
popolasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Untuk beberapa
bakteri yang yang ada dan tersebar dimana sangat membantu dalam hal
biokimia dan biofisika lingkungan. Biokimia (masalah nutrient) lingkungan
ada karena berkat adanya kultur medium, dan semua itu tergantung dari
bakteri particular itu (sebagaimana sebagai particular investigator) bermacam
sumber dan jenis dari kultur media akan berkembang dengan adanya
perbedaan maksud dan. kultur media sebagai tempat untuk teknik isolasi dan
pemeliharaan kultur murni dari bakteri dan juga digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri menurut biokimia dan biofisika yang ada

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa kami sadar masih banyak kekuarangan dari makalah yang
kami buat, maka dari itu kami mengharapkan adanya saran dari teman-teman
mahasiswa atau dosen pembimbing jika terdapat kesalahan dalam segi materi
ataupun tulisan.

9
DAFTAR PUSTAKA
1. Suriawiria, Unus. 1986. Buku Materi Pokok Mikrobiologi modul 1-9. Jakarta:
Karunika.
2. Singleton dan Sainsbury. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular
Biology 3rd Edition. John Wiley and Sons. Sussex, England
3. Plezar. 2006. Dasar-Dasar-Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
4. Barazandeh, N. 2008. Microbiology Titles. Jerman. Springer-Verlag Berlin
Heidelberg Media , pp 9-11
5. Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan
Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
6. Pelczar, M.J.Jr, and E. Chan.1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit UI
Press. Jakarta. p:23-24.
7. Prescott, L. M, J. P. Harley, dan D. A. Klein. 2008. Microbiology. 7th Ed.
McGraw-Hill Book Company Inc. USA, p: 113-116
8. Seiler, J. P. 2000. Good Laboratory Practice. Swiss. Springer-Verlag Berlin
Heidelberg Media , p 61.

10

Anda mungkin juga menyukai