DOSIS OBAT

SEDIAAN LIKUIDA
Kuncoro Foe
 REFERENCES
 Martin, Physical Pharmacy
 Remington’s Pharmaceutical Science
 Sprowl, Prescription Pharmacy
 Husa’s Dispensing of Medication
 Burlage, Physical Pharmacy
 Lachman, Industrial Pharmacy
 Scoville
 Klasifikasi Sistem Dispersi
 Berdasarkan ukuran partikel (Kimia Fisik):
 Larutan  homogen
 Koloidal  heterogen
 Suspensi  heterogen

 Berdasarkan bentuk sediaan (Farmasetik):

 Larutan homogen
 Emulsi  koloidal / kasar (heterogen)
 Suspensi  koloidal / kasar (heterogen)
 Kelarutan (1)
 Definisi:
1 bagian bobot zat padat / 1 bagian volume
zat cair larut dalam bagian volume tertentu
pelarut (20C)
 Konsentrasi solut dalam keseimbangan
dengan fase padat / larutan jenuh pada suhu
tertentu
 Interaksi spontan antara 2 atau lebih bahan
untuk membentuk suatu dispersi molekular
yang homogen
 Kelarutan (2)
 Sistem dispersi zat yang berwujud padat,
cair, gas: ada 9 macam kombinasi  dapat
membentuk dispersi molekular, koloidal,
kasar
 Larutan tak jenuh (unsaturated,
subsaturated): konsentrasi solut 
konsentrasi larutan jenuh
 Larutan lewat jenuh (supersaturated):
konsentrasi solut  konsentrasi larutan jenuh
 Basic Principles
 Saturated solution
 Unsaturated or subsaturated solution
 Supersaturated solution
 Solubility in qualitative term
 Solubility in quantitative term:
quantitative expressions
 Solubility determination
 Solubility Expressions (1)
 Bilangan kelarutan didasarkan atas rasio
solut – solven yang pasti / eksak
1 : 10 m
 1 = 10 M
 % b/b X
 % b/v
 % v/v
N
 Solubility Expressions (2)
 Bilangan kelarutannya tidak pasti / non
eksak (nilai dalam rentang)
 Sangat mudah larut
 Mudah larut
 Larut
 Agak sukar larut
 Sukar larut
 Sangat sukar larut
 Praktis tidak larut
Thank You