Anda di halaman 1dari 64

NUTRISI

PADA LUKA BAKAR

Amalia Purwandari, S.ST, M.Gz, RD


Instalasi Gizi RSUD Dr Soetomo Surabaya
Luka Bakar :
Kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh
panas pada suhu tinggi yang menimbulkan reaksi
pada seluruh sistem metabolisme

Penyebab Luka Bakar :


Ledakan, aliran listrik, api, zat kimia, uap panas, minyak
panas, sinar matahari, dll.
.
Akibat luka
bakar

Tubuh kehilangan Hipermetabolisme


zat-zat gizi ( terjadi proses
(air, elektrolit, pemecahan
protein ) jaringan tubuh )
Tujuan Penatalaksanaan Nutrisi :
 Mengurangi kehilangan zat gizi saat terjadi
hipermetabolisme

 Mengusahakan dan mempercepat penyembuhan


jaringan yang rusak

 Mencegah terjadinya gangguan metabolik

 Mempertahankan status gizi secara optimal selama


proses penyembuhan.
Tahap Penatalaksanaan Nutrisi :

Asssesment nutrisi

Diagnosis

Intervensi

Monitoring dan Evaluasi


Assesment Nutrisi :
• Anamnesis :
Riwayat Nutrisi, asupan zat gizi, riwayat penyakit sebelumnya
• Pengukuran Antropometrik :
Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Lengan Atas.
• Fisik/ Klinis :
Luas dan derajat Luka Bakar
Saluran cerna : bising usus, kembung, mual, muntah, diare.
• Pemeriksaan Laboratorium :
Albumin, TLC, Darah Lengkap, Gula Darah, Elektrolit.
• Pemeriksaan Lain :
SGA ( Subyektif Global Assessment )
Diagnosa Gizi :

Terdiri dari :

Problem Etiologi Symptom


Problem nutrisi yang sering terjadi pada
pasien luka bakar adalah :
• Meningkatnya kebutuhan zat gizi akibat hipermetabolisme
• Tidak adekuatnya makanan oral
• Tidak adekuatnya asupan dari enteral/parenteral
• Gangguan gastrointestinal
• Gangguan mengunyah dan menelan
• Penurunan berat badan yang tidak diinginkan
• Malnutrisi
Intervensi Gizi :

Penentuan Kebutuhan Gizi


• Makro nutrient & mikronutrient

Penentuan jalur pemberian Nutrisi


• Oral
• Enteral
• perenteral
1. Kebutuhan Cairan :
Pada kondisi hipermetabolik, terjadi peningkatan
pemakaian energi yg disertai kehilangan panas
melalui proses penguapan → kehilangan cairan
tubuh yg berlebih → perlu memperhitungkan IWL
( insisible water loss)

Kebutuhan cairan/ hari :


= Kebutuhan Faal + IWL
= { 40 x BB } + { (25+ % LB) x TBSA x 24 jam }
2. Kebutuhan Energi :
(1) Harris Benedict
- Pria : (66,5 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)) x AF x FS
- Wanita : (665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)) x AF x FS

Aktivitas (AF) :
Bedrest  1,2
Ringan  1,3
Ventilator  0,9 – 1

Stress ( FS ) :
Luka Bakar 20 - 30 % : 1,3 – 1,5
Luka Bakar 30 – 50 % : 1,5 – 1,7
Luka Bakar > 50 % : 1,7 – 2,1
.
(2) Curreri
- Dewasa (>18 tahun) : (25 x BB) + (40 x % Luas LB)
- Anak-anak (<18 tahun) : ( 60 x BB) + ( 35 x % Luas LB )

(3) Rule of Thumb :


Fase akut : 25-30 kal/kg BB/hari
Fase Flow : 40 kal/ kg BB/hari
3. Kebutuhan Protein :
Kebutuhan : 20 – 25 % dari total kalori.
Peningkatan kebutuhan disebabkan karena
meningkatnya proteolisis protein otot yang
digunakan untuk :
• Membentuk protein fase akut
• Penyembuhan luka
• Meningkatkan aktifitas imunologi
• Proses glukoneogenesis
• Mengganti protein yang hilang melalui luka
Bahan Makanan sumber protein :

Protein nabati

Protein hewani
4. Kebutuhan Lemak :
• Kebutuhan 15 -20% dari
total kalori

• Fungsi lemak :
meminimalkan
katabolisme protein
endogen dan sebagai
pelarut vitamin
5. Kebutuhan Karbohidrat :
• Kebutuhan 50 -60% dari
total energi

• Karbohidrat diperlukan
dalam proses
glukoneogenesis
( glukosa → energi )
Mikronutrient :
Terdiri Dari :
 Vitamin :
Vitamin A, B, C dan E
 Mineral :
Fe, Zn, Na, Ca, F dan Mg

Fungsi mikronutrient :
• Koenzim dan kofaktor untuk reaksi fisiologis dalam sel
• Metabolisme makronutrient
• Sebagai antioksidant
Angka Kecukupan Gizi/RDA :
Mikronutrient Kelompok umur bayi/ anak
0 – 6 bln 7 -11bl n 1-3 thn 4 – 6 thn 7 – 9 thn
Vit A ( µg/hr) 375 400 400 450 500
Vit B6 (mg) 0,1 0,3 0,5 0,6 1

Vit B12 (mcg) 0,4 0,5 0,9 1,2 1,5

Vit C(mg) 40 40 40 45 45

Vit E (mg/hr) 4 5 6 7 7

Zat besi (mg) 0,25 10 7 8 10

Zinc (mg ) 1,5 4 4 5 6

Natrium ( mg) 120 200 1000 1200 1200

Calsium (mg) 200 250 650 1000 1000

Fosfor (mg) 0,01 0,4 0,6 0,8 1,2

Magnesium (mg) 30 70 61 88 118


Mikro Kelompok umur Pria (tahun )
nutrient 10-12 13-15 16-18 19-29 30-49 50-64 65-80 >80
Vit A (µg/hr) 600 600 600 600 600 600 600 600
Vit B6 (mg) 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,7 1,7
Vit B12 (mcg) 1,8 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
Vit C (mg) 50 75 90 90 90 90 90 90
Vit E (mg/hr) 11 15 15 15 15 15 15 15
Fe (mg) 13 19 13 13 13 13 13 13
Zinc (mg) 7 8 8 6 7 7 7 7
Natrium (mg) 1500 1500 1500 1500 1500 1300 1200 1200
Calsium (mg) 1200 1200 1200 1100 1000 1000 1000 1000
Fosfor (mg) 1,7 2,3 2,7 2,7 3 3 3 3
Magnesium (mg) 148 207 248 342 348 342 336 330
Mikro Kelompok umur wanita ( tahun )
15 nutrient 10-12 13-15 16-18 19-29 30-49 50-64 65-80 >80
Vit A (µg/hr) 600 600 600 500 500 500 500 500
Vit B6 (mg) 1,2 1,2 1,2 1,3 1,3 1,5 1,5 1,5
Vit B12 ( mcg ) 1,8 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4
Vit C (mg) 50 65 75 75 75 75 75 75
Vit E (mg/hr) 11 15 15 15 15 15 15 15
Fe (mg) 14 26 26 26 26 12 12 12
Zinc (mg) 6 8 7 5 5 5 5 5
Natrium (mg) 1500 1500 1500 1500 1500 1300 1200 1200
Calsium (mg) 1200 1200 1200 1100 1000 1000 1000 1000
Fosfor (mg) 1,8 2,4 2,5 2,5 2,7 2,7 2,7 2,7
Magnesium (mg) 155 200 221 306 318 330 306 300
Sumber vitamin :

Fungsi :
Sebagai antioksidant dan meningkatkan sistem imun
Sumber vitamin :

Fungsi :
Vit B6/Piridoksin : penting untuk sistem imun & produksi antibodi
Vit B12/Kobalamin : membantu pembentukan sel-sel darah merah
Sumber vitamin :

Fungsi :
• Sebagai antioksidant
• Mempercepat proses metabolisme/ penyembuhan luka
• Berperan pada pembentukan kolagen dan struktur proteiin
Sumber vitamin :

Fungsi :
Menjaga kesehatan pembuluh darah, meningkatkan oksigenasi sel-
sel dan sebagai antioksidant
Sumber mineral ( Fe ) :
Zat besi :
Sumber :
• hewani : heme-iron
(terikat dgn protein)
• Nabati : non heme-iron

Fungsi :
Meningkatkan pembentukan hemoglobin
( bagian dari eritrosit yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen )
Sumber mineral ( Zn ) :
Zinc :
Fungsi :
 Meningkatkan kekebalan
tubuh
 Berperan pada sintesa
asam nukleat dan protein
 Mempercepat pertumbuhan sel-sel baru
(mempercepat penyembuhan kulit yg terluka)
Sumber mineral ( F ) :
Fosfor :
Berperan dalam sejumlah reaksi biokimia dalam tubuh
terutama produksi energi, metabolisme protein, KH dan
lemak
Sumber mineral ( Na ) :
Natrium :
Fungsi Natrium :
• Sebagai penentu utama osmolaritas dalam darah
• Pengaturan volume ekstra sel

Sumber Natrium : ikan, susu.


Sumber mineral (Calsium ) :
Fungsi :
• Membantu pembentukan energi
• Pendukung metabolik sel
• Mengaktifkan & meningkatkan sistem pertahanan
tubuh
• Berperan dalam faktor pembekuan darah
Sumber mineral Magnesium :
Fungsi :
• Berperan dalam sintesa protein
• Mengatur elektrolit tubuh
• Zat yg membentuk sel darah merah berupa zat
pengikat oksigen dan hemoglobin
Jalur Pemberian Nutrisi :
Is the gastrointestinal tract functioning?

Yes No

Will patient eat? Total parenteral nutrition


Peripheral/Central

Yes No Not enough

Diet + Tube Diet +


Suplements feedings Tube feedings

Adequate energy for nutritional repletion


Jalur Pemberian Nutrisi :

 Oral
 Enteral
 Parenteral
NUTRISI PARENTERAL :

Nutrisi parenteral :
• Pemberian Nutrisi melalui pembuluh
darah vena
• Cara pemberian :
* vena perifer → supor f/suplemen
* vena sentral → total
Parenteral Nutrisi :
• Diberikan terutama bila fungsi saluran cerna terganggu

• Diberikan pada kondisi pasien dengan luas Luka Bakar


diatas 40 – 50 % ( 5 – 10 hari pasca trauma pasien masih
mual, muntah, peristaltik menurun , sehingga tidak bisa
makan peroral dalam jumlah besar ).

• Pemberian umumnya tetap dikombinasikan dengan


nutrisi enteral
.
Komplikasi pemberian nutrisi parenteral :
• Komplikasi teknis →berkaitan dengan pemasangan
kateter ( emboli udara)
• Komplikasi infeksi → demam, flebi s
• Komplikasi metabolik → gangguan keseimbangan
glukosa, elektrolit

Fokus perhatian dalan pemberian nutrisi parenteral :


• Jumlah kebutuhan cairan
• Kebutuhan energi,protein ,lemak.
• Elektrolit ( Na, K )
• Osmolaritas
.
CONTOH JENIS LARUTAN PARENTERAL :

• Karbohidrat : Dextrose, Martos


• Asam amino : AMIPAREN,Kalbamin
• Elektrolit : Asering
• Elektrolit dan KH : KaEn Mg 3
NUTRISI ENTERAL
• Makanan dalam bentuk cair
• Diberikan melalui oral/pipa (sonde)
• Kondisi saluran cerna masih berfungsi

INDIKASI PEMBERIAN
 Pasien tidak bisa makan melalui oral
 Gangguan kesadaran
 Gangguan Psikologi berat (anorexia)
 Pasien yang tidak mau makan
TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL
• Memenuhi kebutuhan nutrisi yang optimal
sesuai dengan kebutuhan
• Mempertahankan atau memperbaiki status
nutrisi pasien guna membantu mempercepat
proses penyembuhan

NUTRISI ENTERAL DAPAT DIBERIKAN :


 Secara keseluruhan
 Sebagai suplemen
SYARAT PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL

• Kepadatan kalori cukup (1 kkal / 1cc cairan)


• Kandungan nutrisi seimbang
• Osmolaritas sama dengan cairan tubuh (350-400
mOsm/L)
• Mudah diabsorbsi
• Tanpa/kurang mengandung serat
• Bebas/rendah laktosa
• Jenis yang umum : polimerik
MEKANISME PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL :
tidak Lambung & usus ya Kebutuhan nutrisi tidak
TPN
masih berfungsi secara
Oral terpenuhi
ya
Dapat dipenuhi secara Asupan nutrisi
Hitung kebutuhan energi <40%kebutuhan
oral
Asupan nutrisi >40%
kebutuhan

Suplemen enteral lewat oral Melalui


Pengkajian ulang dan pipa
monitoring Hitung kebutuhan nutrisi untuk
suplemen
tidak
Evaluasi asupan
Ganti
Kebutuhan oral terpenuhi tidak suplemen
& evaluasi

Kebutuhan
terpenuhi

ya
JENIS NUTRISI ENTERAL :

1. FORMULA RUMAH SAKIT


Dibuat dari beberapa bahan makanan yang
disiapkan & dibuat sendiri
Contoh : sonde TETP (1 cc =1,07 kal)
Komposisi : tepung maizena 2,5 gr
susu sapi 450 cc
gula pasir 25 gr
minyak beras 10 gr
telur ayam 50 gr
Nilai gizi/500 cc : Energi 535 kalori
Protein 20,8 gr
Lemak 30,4 gr
HA 45,3 gr
Beberapa contoh Formula Rumah Sakit :

Penyajian rata-rata : 6 x 250 cc dengan nilai gizi perhari :

Nilai Gizi/hari
No Formula
Energi Protein Lemak Karbohidrat Na K
( kkal ) (gram) (gram) (gram) ( mg) ( mg )

1 Sonde tim 1551 78,2 56,5 185 1089 2255

2 Sonde Rendah 1030 61,9 18,5 154 801 2067


Lemak

3 Sonde Rendah 1406 35,6 65,5 171 62 40


Protein
4 Sonde DM B1 1346 75,5 46,5 164,2 912 2398

5 Sonde tanpa 1426 49 61 163 237 267


susu sapi
Formula blenderized

Sonde TETP Sonde tim


2. FORMULA KOMERSIAL
Dibuat dari bahan yang siap dicairkan & langsung diberikan
pada pasien.
Contoh Formula Komersial :
Nilai gizi / 100 cc
Energi Protein Lemak KH Na K
No Nama produk (kal) (gr) (gr) (gr) ( mg ) ( mg )
1 Pan enteral 102 3,06 5,14 10,9 45 112
2 Proten 101 4,8 2,7 13,3 1,2 177
3 Peptisol 100 5,6 1,15 16,7 52,5 52,5
4 Peptament 102 4,1 4,1 12,7 79,6 127
5 Ensure 100 3,5 3,5 13,6 79 147
6 Nutren Fibre 102 4,07 4,07 12,76 88,78 128,8
7 Diabetasol 101 3,6 2,64 15,36 43,9 96
8 Nephrisol 102 0,9 1,55 21,25 26,6 -
Formula komersial :
KOMPONEN ZAT GIZI PADA NUTRISI ENTERAL
1. KARBOHIDRAT :
- Sumber energi utama pada hampir seluruh
nutrisi enteral
- Bentuk KH berpengaruh thd :
> Osmolaritas
> tingkat kemanisan
> daya cerna
2. Protein
- Bentuk bervariasi (intact proteinasam amino)
3. Lemak : LCT, MCT
4. Air
5. Serat
PENGGOLONGAN NUTRISI ENTERAL :

1.Berdasarkan kelengkapan zat gizi :


a. Lengkap (complete)
b. Modular
c. Kombinasi

2.Berdasar jenis protein


a. Polimerik
b. Semi elemental
c. Elemental
PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL MELALUI PIPA

Cara pemasangan pipa :


1.Tidak melalui operasi
- Nasogastric (NGT)
- Nasoduodenal
- Nasojejunal

2. Melalui operasi
- Gastrotomy
- Jejunostomy
CARA PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL :
1. Intermittent
Nutrisi enteral dalam botol/kantong yang diberikan
secara drip gravitasi sebanyak 250-500 ml,
Dalam waktu ½ - 2 jam frekuensi 3-4 x sehari
2. Bolus
Nutrisi enteral diberikan sebanyak 250-500 ml dari
tabung suntikan dalam waktu 5-10 menit dengan
frekuensi 3-8 x sehari
3. Siklik
Nutrisi enteral diberikan secara total dalam jangka
waktu 8-16 jam
4. Kontinyu
Nutrisi enteral diberikan dalam waktu 24 jam
Melalui drip secara terus menerus
MONITORING PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL
Tujuan : - mendeteksi komplikasi potensial
- menilai efektifitas terapi diit yang
diberikan
Aspek yang dimonitor :
1. Asupan nutrisi :
- daya terima pasien
- kesesuaian formula
- komplikasi
2. Status nutrisi
- Antropometri
- Protein serum
- Klinis
3. Keseimbangan cairan & elektrolit
Komplikasi yang terjadi pada pemberian nutrisi
enteral :
1. Mekanik :
- posisi pipa kurang tepat
- penyumbatan pipa
- retensi lambung, aspirasi paru
- iritasi nasofaring, erosi mukosa
2. Gastro intestirial
- Nausea, muntah,distensi
- Konstipasi
- Diare
3. Metabolik
- Overhidrasi
- Peningkatan respiratory quotient
Oral Nutrisi :
• Diindikasikan jika saluran cerna baik
( bising usus normal ).

• Dapat diberikan berupa:


* makanan lumat
* makanan Lunak
* makanan biasa
Makanan Cair/Lumat
• Yaitu makanan semipadat yg mempunyai tekstur lebih
halus dari makanan lunak, shg mudah ditelan.
• Merupakan perpindahan dari diet enteral ke makanan
lunak.
• Contoh : cair TKTP, cair gurih, Tim Saring.
Contoh makanan cair/lumat :
Makanan Lunak :
• Makanan yg memiliki tekstur yang mudah dikunyah,
ditelan dan dicerna dibandingkan makanan biasa.
• Mengandung cukup zat-zat gizi.
• Merupakan perpindahan dari makanan lumat ke
makanan biasa
• Contoh : Bubur TKTP, Nasi tim TKTP
Makanan Biasa
• Sama dengan makanan sehari-hari yg beraneka
ragam, bervariasi bentuk, tekstur dan aroma.
• Susunan makanan mengacu ke pola menu seimbang
dan AKG
• Contoh makanan biasa : Nasi TKTP, Nasi TKTP II.
• Bahan Makanan yg Dianjurkan

• Protein hewani : ayam, daging, ikan, susu telur


• Protein nabati : kacang-kacangan & hasil olahannya

• Bahan Makanan yg dibatasi


• Makanan yg terlalu manis & gurih  gula-gula, cake,
dodol, dll
Contoh menu sehari untuk diet NasiTKTP
• Pagi :
• Nasi
• Soto ayam
• Krupuk daging
• susu
• Snack : kolak kacang ijo + susu
• Siang / Sore :
• Nasi
• Sayur asem
• Empal daging
• Tempe bacem
• Buah
Contoh makanan biasa :
Monitoring dan Evaluasi :
• Evaluasi asupan
• Toleransi saluran cerna :
mual,kembung, muntah, diare dan bising
usus.
• Frekuensi dan volume enteral
• Antropmetri ( BB, LLA )
• Fisik/ klinis
• Hasil laboratorium
( Albumin,GDA, RFT, Elektrolit )

• Komplikasi yg timbul :
• GIT ( diare )
• Metabolik ( refeeding syndrom )

Anda mungkin juga menyukai