Asssesment nutrisi
Diagnosis
Intervensi
Terdiri dari :
Aktivitas (AF) :
Bedrest 1,2
Ringan 1,3
Ventilator 0,9 – 1
Stress ( FS ) :
Luka Bakar 20 - 30 % : 1,3 – 1,5
Luka Bakar 30 – 50 % : 1,5 – 1,7
Luka Bakar > 50 % : 1,7 – 2,1
.
(2) Curreri
- Dewasa (>18 tahun) : (25 x BB) + (40 x % Luas LB)
- Anak-anak (<18 tahun) : ( 60 x BB) + ( 35 x % Luas LB )
Protein nabati
Protein hewani
4. Kebutuhan Lemak :
• Kebutuhan 15 -20% dari
total kalori
• Fungsi lemak :
meminimalkan
katabolisme protein
endogen dan sebagai
pelarut vitamin
5. Kebutuhan Karbohidrat :
• Kebutuhan 50 -60% dari
total energi
• Karbohidrat diperlukan
dalam proses
glukoneogenesis
( glukosa → energi )
Mikronutrient :
Terdiri Dari :
Vitamin :
Vitamin A, B, C dan E
Mineral :
Fe, Zn, Na, Ca, F dan Mg
Fungsi mikronutrient :
• Koenzim dan kofaktor untuk reaksi fisiologis dalam sel
• Metabolisme makronutrient
• Sebagai antioksidant
Angka Kecukupan Gizi/RDA :
Mikronutrient Kelompok umur bayi/ anak
0 – 6 bln 7 -11bl n 1-3 thn 4 – 6 thn 7 – 9 thn
Vit A ( µg/hr) 375 400 400 450 500
Vit B6 (mg) 0,1 0,3 0,5 0,6 1
Vit C(mg) 40 40 40 45 45
Vit E (mg/hr) 4 5 6 7 7
Fungsi :
Sebagai antioksidant dan meningkatkan sistem imun
Sumber vitamin :
Fungsi :
Vit B6/Piridoksin : penting untuk sistem imun & produksi antibodi
Vit B12/Kobalamin : membantu pembentukan sel-sel darah merah
Sumber vitamin :
Fungsi :
• Sebagai antioksidant
• Mempercepat proses metabolisme/ penyembuhan luka
• Berperan pada pembentukan kolagen dan struktur proteiin
Sumber vitamin :
Fungsi :
Menjaga kesehatan pembuluh darah, meningkatkan oksigenasi sel-
sel dan sebagai antioksidant
Sumber mineral ( Fe ) :
Zat besi :
Sumber :
• hewani : heme-iron
(terikat dgn protein)
• Nabati : non heme-iron
Fungsi :
Meningkatkan pembentukan hemoglobin
( bagian dari eritrosit yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen )
Sumber mineral ( Zn ) :
Zinc :
Fungsi :
Meningkatkan kekebalan
tubuh
Berperan pada sintesa
asam nukleat dan protein
Mempercepat pertumbuhan sel-sel baru
(mempercepat penyembuhan kulit yg terluka)
Sumber mineral ( F ) :
Fosfor :
Berperan dalam sejumlah reaksi biokimia dalam tubuh
terutama produksi energi, metabolisme protein, KH dan
lemak
Sumber mineral ( Na ) :
Natrium :
Fungsi Natrium :
• Sebagai penentu utama osmolaritas dalam darah
• Pengaturan volume ekstra sel
Yes No
Oral
Enteral
Parenteral
NUTRISI PARENTERAL :
Nutrisi parenteral :
• Pemberian Nutrisi melalui pembuluh
darah vena
• Cara pemberian :
* vena perifer → supor f/suplemen
* vena sentral → total
Parenteral Nutrisi :
• Diberikan terutama bila fungsi saluran cerna terganggu
INDIKASI PEMBERIAN
Pasien tidak bisa makan melalui oral
Gangguan kesadaran
Gangguan Psikologi berat (anorexia)
Pasien yang tidak mau makan
TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL
• Memenuhi kebutuhan nutrisi yang optimal
sesuai dengan kebutuhan
• Mempertahankan atau memperbaiki status
nutrisi pasien guna membantu mempercepat
proses penyembuhan
Kebutuhan
terpenuhi
ya
JENIS NUTRISI ENTERAL :
Nilai Gizi/hari
No Formula
Energi Protein Lemak Karbohidrat Na K
( kkal ) (gram) (gram) (gram) ( mg) ( mg )
2. Melalui operasi
- Gastrotomy
- Jejunostomy
CARA PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL :
1. Intermittent
Nutrisi enteral dalam botol/kantong yang diberikan
secara drip gravitasi sebanyak 250-500 ml,
Dalam waktu ½ - 2 jam frekuensi 3-4 x sehari
2. Bolus
Nutrisi enteral diberikan sebanyak 250-500 ml dari
tabung suntikan dalam waktu 5-10 menit dengan
frekuensi 3-8 x sehari
3. Siklik
Nutrisi enteral diberikan secara total dalam jangka
waktu 8-16 jam
4. Kontinyu
Nutrisi enteral diberikan dalam waktu 24 jam
Melalui drip secara terus menerus
MONITORING PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL
Tujuan : - mendeteksi komplikasi potensial
- menilai efektifitas terapi diit yang
diberikan
Aspek yang dimonitor :
1. Asupan nutrisi :
- daya terima pasien
- kesesuaian formula
- komplikasi
2. Status nutrisi
- Antropometri
- Protein serum
- Klinis
3. Keseimbangan cairan & elektrolit
Komplikasi yang terjadi pada pemberian nutrisi
enteral :
1. Mekanik :
- posisi pipa kurang tepat
- penyumbatan pipa
- retensi lambung, aspirasi paru
- iritasi nasofaring, erosi mukosa
2. Gastro intestirial
- Nausea, muntah,distensi
- Konstipasi
- Diare
3. Metabolik
- Overhidrasi
- Peningkatan respiratory quotient
Oral Nutrisi :
• Diindikasikan jika saluran cerna baik
( bising usus normal ).
• Komplikasi yg timbul :
• GIT ( diare )
• Metabolik ( refeeding syndrom )