BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi

2.1.1 Definisi Hipertensi

Hipertensi merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai macam etiologi yang
didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mm Hg atau lebih, atau tekanan darah diastolik
90 mmHg atau lebih, atau mengonsumsi obat antihipertensi. Hipertensi meningkatkan risiko
penyakit jantung dan stroke, yang menjadi penyebab kematian utama di Amerika Serikat.
Hipertensi tidak memiliki tanda atau gejala.Sekitar 1 dari 3 orang dewasa di Amerika atau
sekitar 75 juta orang memiliki hipertensi. Hanya sekitar setengah (54%) orang-orang ini memiliki
tekanan darah tinggi yang terkendali.

2.1.2 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi diatur oleh The Joint Commitee on Prevention, Detection,

Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC). Pada klasifikasi JNC 7 menyatakan
bahwa tekanan darah 140/90 menjadi titik potong untuk diagnosis hipertensi tanpa komplikasi.
JNC 7 juga membuat istilah prehipertensi untuk tekanan darah dari 120/80 sampai 139/89
mmHg, yang seharusnya dipandang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi
kardiovaskular dibandingkandengan tekanan darah dibawahnya.

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC 7

Tekanan Darah Sistolik Diastolik

Normal <120 mmHg dan <80 mmHg

Prehipertensi 120-139 mmHg atau 80-89 mmHg

Hipertensi tahap 1 140-159 mmHg atau 90-99 mmHg

Hipertensi tahap 2 160 mmHg atau lebih 100 mmHg atau lebih
atau
 Saat ini klasifikasi hipertensi telah diperbarui yaitu menggunakan klasifikasi JNC 8. Pada
JNC 8 dijelaskan bahwa pada populasi umum, pengobatan farmakologis pada orang dewasa
berusia 60 tahun atau lebih harus dimulai bila tekanan darah 150/90 mmHg atau lebih
tinggi.Pada orang dewasa dibawah usia 60 tahun maka pengobatan dimulai bila tekanan darah
mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Pada pasien hipertensi yang disertai penyakit
diabetes melitus atau gagal ginjal kronis, pengobatan farmakologis harus dimulai saat tekanan
darah 140/90 mmHg atau lebih, tanpa memandang usia.