INTRANATAL CARE
1. Agus Darmawan
2. Amanda Zeilika S
3. Dewi Rindang A.S
4. Dini Damayanti
5. Ema Cyintya Indah
6. Malihatul Amaliyah
7. Ranti Rebeca .S
8. Shafira Rumitha.W
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumus Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan Umum..........................................................................................................
D. Manfaat Penelitian
BAB II KONSEP TEORI..................................................................................................
A. Asuhan Intranatal.....................................................................................................
B. Falsafah Ibu Bersalin...............................................................................................
C. Asuhan Persalinan Normal......................................................................................
D. Teori Asuhan Keperawatan Intranatal.....................................................................
1. Kala I..................................................................................................................
2. Kala II................................................................................................................
3. Kala III...............................................................................................................
4. Kala IV...............................................................................................................
BAB III LAPORAN STUDI KASUS...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Intranatal merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi atau
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau mendekati cukup bulan yang dapat hidup
diluar kandungan, dan disusul dengan pengeluaran plasenta baik secara spontan
maupun dengan bantuan (Rahmawati, 2017).
Persalinan merupakan hal yang paling diimpikan oleh para ibu hamil, yang
merupakan waktu yang menyenangkan, namun di sisi lain merupakan hal yang paling
mendebarkan. Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm
(bukan prematur atau postmatur), mempunyai omset yang spontan (tidak diinduksi),
selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus
presipitatus atau partus lama) mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi verteks
(puncak kepala) dan oksiput pada bagian anteriorpelvis, terlaksana tanpa bantuan
artificial (seperti forsep), tidak mencakup komplikasi (seperti perdarahan hebat dan
mencakup kelahiran palsenta yang normal(Ina Kuswanti, dkk, 2014: 1).
Tingginya kematian ini disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang terjadi
mulai dari fase sebelum hamil yaitu kondisi wanita usia subur yang anemia, kurang
energi kalori, obesitas, mempunyai penyakit penyerta seperti tuberculosis dan lain-
lain. Pada saat hamil ibu juga mengalami berbagai penyulit seperti hipertensi,
perdarahan, anemia, diabetes, infeksi, penyakit jantung dan lain-lain. (Menurut
Rokom dalam Artikel Kemenkes Perkuat Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi, 2021)
B. Rumus Masalah
Melihat dari latar belakang dan dari data di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
“Bagaimana Pengalaman Ibu Melahirkan Secara Normal Ketika Didampingi Suami
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengalaman ibu melahirkan secara normal didampingi suami.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui karakteristik partisipan : umur, pekerjaan dan tingkat pendidikan, ibu yang
menghadapi proses persalinan serta usia kehamilan.
b) Untuk mengetahui alasan istri menginginkan pendampingan suami selama proses
persalinan
c) Untuk mengetahui pengalaman psikologis ibu ketika didampingi suami selama proses
persalinan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah bacaan di perpustakaan,sebagai masukan dan informasi bagi mahasiswa
serta dapat dijadikan sebagai rujukan penelitian yang lebih lanjut tentang pendampingan
suami dalam proses persalinan normal.
2. Bagi Peneliti Lainnya
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian lebih lanjut di bidang maternitas khususnya
yang berhubungan dengan proses persalinan.
3. Bagi suami
Dapat menjadi masukan tersendiri bagi suami untuk dapat mengetahui perannya sebagai
suami dalam mendampingi istri selama proses persalinan sehingga dapat menjalankan
perannya dan mendampingi istri dalam proses persalinan
BAB II
KONSEP TEORI
A. Asuhan Intranatal
Dengan memberikan asuhan intranatal yang tepat dan sesuai dengan standar,
diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi Pendekatan yang
membutuhkan kemampuan analisis yang berhubungan dengan aspek sosial, nilai-nilai
dan budaya setempat.
III. Perencanaan
1) Nyeri b/d tekanan tekanan mekanik pada presentasi, dilatasi/ peregangan
jaringan, kompresi saraf, pola kontraksi kontraksi intensif.
Tujuan: diharapkan klien dapat mengontrol rasa nyeri.
Kriteria evaluasi:
- Mengungkapkan penurunan nyeri.
- Menggunakan tehnik yang tepat untuk mempertahan kan control.nyeri.
- Istirahat diantara kontraksi.
Intervensi:
a Identifikasi derajat ketidak nyamanan dan sumbernya.
Rasional: Mengklarifikasi kebutuhan yang mendukung intervensi yang
tepat.
b Pantau dan catat aktivitas uterus pada setiap kontraksi.
Rasional: Memberikan informasi tentangkemajuan kontinu, membantu
menjelaskan pola kontraksi yang abnormal.
c Memberikan dukungan dan informasi yang berhubungan dengan
persalinan.
Rasional: Informasi tentang kebangkitan memperkuat upaya yang
telah dilakukan berarti.
d Anjurkan klien untuk mengatur upaya untuk mengejan.
Rasional: Upaya mengejan spontan yang tidak terus menerus
menghindari efek negatif terhadappenurunan kadar oksigen ibu dan
janin.
e Bantu ibu untuk memilih posisi optimal untuk mengejan.
Rasional: Posisi yang tepat dengan relaksasi memudahkan kemajuan
persalinan.
f Kaji kandung kemih, kateterisasi bila terlihat distensi.
Rasional: Peningkatan kenyamanan, memudahkan turunnya janin,
menurunkan trauma kandung kencing.
g Dukung dan posisikan blok sadel/anastesi spinal, sesuai indikasi.
Rasional: Posisi yang tepat menjamin penempatan yang tepat dari
obat-obatan dan mencegah komplikasi.
2) Risiko infeksi ibu b/d prosedur invasif berulang, trauma jaringan, pemajanan
terhadap patogen, persalinan lama atau pecah ketuban
Tujuan: diharapkan tidak terjadi infeksi.
Kriteria evaluasi: Tidak ditemukan tanda-tanda adanya infeksi.
Intervensi:
a Lakukan perawatan parienal setiap 4 jam.
Rasional: Membantu meningkatkan kebersihan, mencegah terjadinya
infeksi uterus asenden dan kemungkinan sepsis.
b Catat tanggal dan waktu pecah ketuban.
Rasional: Dalam 4 jam setelah ketuban pecah akan terjadi infeksi.
c Lakukan pemeriksaan vagina hanya bila sangat perlu, dengan
menggunakan tehnik aseptik.
Rasional: Pemeriksaan vagina berulang meningkatkan risiko infeksi
endometrium.
d Pantau suhu, nadi dan sel darah putih.
Rasional: Peningkatan suhu atau nadi > 100 dpm dapat menandakan
infeksi.
e Gunakan tehnik asepsis bedah pada persiapan peralatan.
Rasional: Menurunkan resiko kontaminasi.
f Kolaborasi: Berikan antibiotik sesuai indikasi.
Rasional: Penggunaan dengan kewaspadaan karena pemakaian
antibiotik dapat memicu pertumbuhan yang berlebihan dari penyakit.
Kala III
I. Pengkajian
1. Aktivitas atau istirahat: Perilaku dapat direntang dari senang sampai keletihan.
2. Sirkulasi:
III. Perencanaan
1) Risiko cedera saat melahirkan/pemindahan, kesulitan dengan plasenta.
Tujuan: diharapkan tidak terjadi cedera maternal.
Kriteria evaluasi:
- Tidak terjadi tanda-tanda perdarahan.
- Kesadaran pasien bagus.
Intervensi:
Intervensi:
Kala IV
I. Pengkajian
1. Aktivitas atau Istirahat: Pasien Pasien tampak “berenergi" atau keletihan /
kelelahan, biasanya jam.
2. Sirkulasi:
III. Perencanaan
1) Nyeri akut b/d trauma mekanis/edema jaringan, kelelahan fisik dan psikologis,
ansietas.
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama diharapkan dapat
mengontrol nyeri, nyeri berkurang
Kriteria evaluasi:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Postur dan ekspresi wajah rileks pasien merasakan nyeri berkurang pada
skala nyeri (0-2).
Intervensi:
a Kaji sifat dan sifat turunan, jenis kelahiran, sifat kejadian intrapartal,
lama, dan pemberian analgesia atau analgesia.
Rasional: membantu mengidentifikasi faktor – faktor yang memperberat
ketidaknyamanan atau nyeri.
b Berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama periode
pascapartum
Rasional: Informasi dapat mengurangi kecemasan tentang rasa takut
tentang ketidaktahuan, yang dapat memperberat persepsi nyeri.
c Inspeksi perbaikan episiotomi atau laserasi. Evaluasi penyatuan luka,
perhatikan adanya edema, hemoroid.
Rasional: Trauma dan edema meningkatkan derajat dan dapat
menyebabkan stres pada garis jahitan.
d Memberikan kompres es.
Rasional: Es memberikan anestesi lokal, meningkatkan vasokontriksi dan
menurunkan pembentukan edema.
e Catat adanya faktor-faktor yang memperberat hebatnya dan frekuensi
afterpain.
Rasional: Masase perlahan meningkatkan kontraktilitas tetapi tidak
seharusnya menyebabkan peningkatan berlebihan. Multipara, distensi
uterus berlebihan, rangsangan oksitosin dan menyusui meningkatkan
derajat nyeri setelah kontraksi myometrium.
f Anjurkan penggunaan teknik pernafasan atau relaksasi.
Rasional: meningkatkan rasa kontrol dan dapat menurunkan beratnya
memperhatikan dengan afterpain (kontraksi).
g Masase fundus berikan lingkungan yang tenang, anjurkan pasien istirahat.
Rasional: Persalinan dan kelahiran merupakan proses yang melelahkan.
Dengan istirahat dan istirahat dapat mencegah kelelahan yang tidak perlu.
h Kolaborasi: Memberikan analgesik sesuai kebutuhan.
Rasional: Analgesik bekerja di pusat otak, yaitu dengan menghambat
prostaglandin yang memicu timbulnya nyeri.
A. Intranatal Normal
1. Identifikasi
Tanggal pengkajian : 15 mei2019
Pukul : 11.50WIB
Nama klien : Ny. Y
Umur : 30 tahun
Alamat : BatuRaja
Jeniskelamin : Perempuan
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
1. Penampilan Umum
Tingkat keasadaran klien Compos Mentis E4M6V5, akral klien teraba dingin,klien
tampak ikterik, turgor kulit klien elastis, klien memiliki riwayat penyakit HbSAg,
klien tidak mengalami edema, klien tampak cemas dan gelisah.
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/90mmHg
Nadi :80x/menit
Pernafasan :28x/menit
Suhu : 36.6°C
2. Pengkajian Respirasi
Saat persalinan berlangsung klien tampak sesak, klien tidak batuk, tidak
menggunakan otot bantu pernapasan, klien tidak mengalami takipnea, bradipnea,
takikardi, kesadaran klien compos mentis dan klien tampak gelisah karna mengalami
nyeri.
4. Pengkajian Nutrisi dan Cairan Klien mengalami nyeri abdomen karna kontraksi, klien
tidak mengalami gangguan menelan, tidak mengalami sariawan, tidak mengalami
diare, tidak mengeluh haus, dan klien tidak mengalami penurunan BB.
5. Pengkajian Eliminasi Kandung kemih klien tidak penuh, klien mengatakan urine nya
keluar sedikit-sedikit, klien tidak mengalami disuria, klien mengatakan sudah 3 hari
belum BAB (konstipasi).
6. Pengkajian Aktifitas dan Istirahat Klien mengatakan nyeri saat bergerak, kekuatan
otot klien tidak mengalami penurunan, klien tidak mengalami kaku sendi, fisik klien
tidak lemah, klien tidak tampak lesu dan lelah.
Kala I
Fase Aktif: klien mengalami kontraksi tiap 10 menit berdurasi <20 detik sebanyak 4
kali dan sudah pembukaan 5cm.
Fase Transisi: klien mengalami kontraksi tiap 10 menit berdurasi <20 detik sebanyak
4 kali dengan pembukaan lengkap.
Kala II
Klien sudah pembukaan lengkap dengan kontraksi meningkat tiap 10 menit berdurasi
50 detik sebanyak 4 kali, ketuban pecah dengan warna jernih, teraba ada tekanan di
daerah perenium, klien mengalami robekan selama persalinan berlangsung.
Kala III
Pukul 12.30 bayi lahir spontan dengan jenis kelamin laki-laki, berat badan 2700 gram,
panjang badan 46 cm, plasenta lengkap berbentuk bulat dengan diameter 15cm, tebal
2.5 cm dengan berat 500 gram, darah yang keluar dari kala I-III ±500cc.
Kala IV
Pukul: 15.00WIB Tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi: 80 x/menit, pernapasan: 24
x/menit, suhu: 36,6 °C, kandung kemih kosong, perdarahan ±200 cc, kesadaran klien
composmentis, TFU: 2 jari dibawah pusat.
7. Pengkajian Nyeri dan Kenyamanan
Klien mengeluh nyeri skala 9 (1-10), klien mengatakan seperti ingin BAB, klien
mengatakan nyeri yang dirasakan semakin bertambah dan semakin sering, nyeri seperti
tertusuk-tusuk, klien tampak gelisah, klien tampak meringis, klien tidak mengalami
diaforesis, klien tidak mengeluh gatal.
8. Pengkajian Psikologis
Klien tidak mengalami gangguan pada psikologis. Klien tidak tegang, klien tidak merasa
bingung, klien tidak menangis, tidak marah, dan klien tidak tampak panik.
Ds :
Pasien mengatakan nyeri
pada perineum Risiko cedera pada Nyeri pada jalan
Ds :
- Pasien mengatakan nyeri
bertambah jika banyak
Nyeri Akut Agen pencedera
bergerak
(D.0077) fisik
- - pasien mengeluh tidak
nyaman dibagian
perienum karna jahitan
Do :
- TTV
TD : 120/90 mmHg
Suhu : 36,6℃
Nadi : 80x/menit
RR : 24x/menit
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak kelelahan
saat mengedan
Diagnosa Keperawatan
Kala I
1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan Pengeluaran janin ditandi dengan pasien
mengeluh nyeri skala 9 (1-10) saat kontraksi
Kala II
2. Risiko cedera pada ibu berhubungan dengan ketuban pecah ditandai usia pasien 40
tahun, cemas, berlebihan dan mal posisi janin
Kala III
3. Risiko cedera pada janin berhubungan dengan Nyeri pada jalan lahir ditandai
dengan nyeri pada perut
Kala IV
Edukasi :
- Jelaskan startegi
meredakan nyeri
- Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
Risiko cedera Status Intrapartum Perawatan persalinan - Agar pasien
pada ibu (SLKI L.07060) (SIKI I.07227) mengetahui
berhubungan - Untuk mengetahui
dengan ketuban Tujuan : Observasi : kondisi ibu dan
pecah Setelah dilakukan - Identifikasi janin
(SDKI D.0137) tindakan keperawatan proses persalinan - Agar tidak ada mis
selama 3x24 jam - Monitor kondisi komunikasi
diharapkan masalah fisik dan - Agar pasien
dapat teratasi dengan psikologis pasien mengetahui
Kriteria hasil : - Monitor tindakan persalinan
- Warna ketuban kesejahteraan ibu - Agar pasien tidak
normal - Monitor gelisah dan cemas
- Dasar denyut kemajuan
jantung janin persalinan
120-160 normal - Monitor
- Posisi janin pemajuan
tidak terganggu pembukaan
-
Terapeutik :
Berikan metode
alternatif
penghilang rasa
sakit
Edukasi :
- Jelaskan prosedur
pertolongan
persalinan
- Informasikan
kemajuan
persalinan
- Ajarkan teknik
relaksasi
- Anjurkan ibu
pengosongan
kandung kemih
- Anjurkan ibu
cukup nutrisi
Risiko cedera Status Intrapartum Pemantauan denyut - Untuk mengetahui
pada janin (SLKI L.07060) jantung janin perbedaan
berhubungan (SIKI I.02056) kehamilan
dengan nyeri Tujuan : sebelumnya
pada jalan lahir Setelah dilakukan Observasi : - Untuk mengetahui
(SDKI D.0138) tindakan keperawatan - Identifikasi perkembangan janin
selama 3x24 jam riwayat obstetrik - Untuk mengetahui
diharapkan masalah - Indentifikasi perkembangan ibu
dapat teratasi dengan penggunana obat - Agar pasien lebih
Kriteria hasil : - Identifikasi nyaman
- Tidak ada pemeriksaan - Agar pasien
perdarahan pada kehamilan mengetahui
vagina sebelumnya
- Koping - Monitor denyut
ketidaknyamana jantung janin
n kehamilan - Monitor tanda
- Sakit punggung vital ibu
tidak ada
Terapeutik :
Atur posisi pasien
Edukasi :
- Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauan,
jika perlu
Nyeri akut Mobilitas Fisik Manajemen nyeri - Untuk mengetahui
berhubungan (SLKI L.05042) (SIKI I.08238) seberapa nyeri
dengan - Untuk mengetahui
pencedera fisik Tujuan : Observasi : respon nyeri
(SDKI D.0077) Setelah dilakukan - Identifikasi - Untuk mengetahui
tindakan keperawatan lokasi, apakah terapi
selama 2x24 jam karakteristik berhasil
masalah dapat teratasi nyeri, kualitas - Meminimalkan akan
dengan - Identifikasi terjadi nya nyeri
Kriteria hasil : respons nyeri non - Untuk mengurangi
- Dapat verbal nyeri
menggerakan - Monitor
ektremitas keberhasilan
- Kekuatan otot terapi
meningkat komplementer
- Nyeri berkurang yang sudah
diberikan
Terapeutik :
- Kontrol
lingkungan yang
memperberat
nyeri
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny Y
1. Indentifikasi S:
penggunana obat - Pasien mengatakan
nyeri berkurang
2. Identifikasi O:
pemeriksaan - Skala nyeri 5
kehamilan - Pasien tampak
sebelumnya meringis
3. Monitor denyut - Ada luka robekan
4. jantung janin perineum
5. Monitor tanda vital A :
ibu Masalah teratasi
6. Atur posisi pasien sebagian
4. Pukul 13.00 WIB P : lanjutkan intervensi
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik nyeri, S:
kualitas - Pasien mengatakan
2. Identifikasi respons nyeri di lika jahitan
nyeri non verbal sudah berkurang
3. Monitor O:
keberhasilan terapi - Pasien tampak
komplementer yang rileks
sudah diberikan - Skala nyeri 1
4. Kontrol lingkungan A:
yang memperberat Masalah sebagian
nyeri teratasi
5. Fasilitasi istirahat P : lanjutkan Intervensi
dan tidur
1. Identifikasi lokasi, S:
karakteristik nyeri, - Pasien mengatakan
kualitas nyeri di lika jahitan
2. Identifikasi respons sudah berkurang
nyeri non verbal O:
3. Monitor - Pasien tampak
keberhasilan terapi rileks
komplementer yang - Skala nyeri 1
sudah diberikan A:
4. Kontrol lingkungan Masalah sebagian
yang memperberat teratasi
nyeri P : lanjutkan Intervensi
5. Fasilitasi istirahat
dan tidur
1. Identifikasi S:
lokasi,karakteristik - Pasien mengatakan
nyeri, kualitas sudah tidak nyeri
2. Identifikasi respons O:
nyeri non verbal - Skala 0
3. Monitor - Pasien tampak
keberhasilan terapi rileks
komplementer yang A : Masalah teratasi
sudah diberikan P : Intervensi dihentikan
4. Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
5. Fasilitasi istirahat
dan tidur
DAFTAR PUSTAKA
Yuanita Syaiful. S.Kep., N. M. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU
BERSALIN. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing
Kristianingrum, D. Y. (2020). Pengaruh Rangsangan Puting Susu dengan Pembukaan Serviks
pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif. Jurnal Kebidanan, 10(1), 51-55.