Anda di halaman 1dari 34

Curiculum vitae

Dr. Anggraini Alam, dr., SpA(K)


anggialam@yahoo.co.id

Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis


Staf Pengajar Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak
FK Universitas Padjadjaran, RSUP Dr. Hasan Sadikin
Pendidikan:
1993 Lulus Dokter dari FK Universitas Padjadjaran
2005 Lulus Dokter Sp. Anak dari FK Universitas Padjadjaran
2009 International Training Courses in Tropical Medicine in Faculty of Tropical Medicine, Mahidol University, Thailand
2010 Fellowship on Infectious Diseases in KK Women & Children Hospital Singapore
2011 Dokter Sp. Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis dari Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia (KIKAI)
2017 Lulus Doktor dari FK Universitas Padjadjaran
Organisasi saat ini:
Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis IDAI
Komite Ahli Difteri dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Kemenkes RI
Wakil Ketua Tim Pinere dan PPRA RSUP Dr. Hasan Sadikin, serta Tim HIV RSHS
Satgas HIV IDAI
Pengurus IDI Jabar dan IDAI Jabar
Member of the SAG on Covid-19, Antimicrobial Resistance, and Infectious Disease of the International Pediatric Association (IPA)
Member of Global Pertussis Initiative
Member of Asian Dengue Voice and Action (ADVA)
Board Member of Asia Society of Pediatric Infectious Diseases (ASPID)
Board Member of International Society of Tropical Pediatric (ICTP)
slide Anggi
UKK Infeksi & Penyakit Tropis IDAI

Pencegahan Penularan
Hepatitis B, Sifilis dan HIV dari Ibu ke Anak

Anggraini Alam

slide Anggi
Outline
Kondisi HIV-sifilis-
HB global &
Indonesia

EMTCT
Kondisi Global HIV – Sifilis – Hepatitis B

WHO: tahun 2019, 296 juta penduduk


dunia terinfeksi hepatitis B kronis dan
1,5 juta infeksi baru tiap tahun à
paling sering ditularkan dari ibu ke anak

Sekitar 37,7 juta penduduk dunia hidup


dengan HIV pada akhir tahun 2020,
19,3 juta adalah wanita berusia >15 tahun
1,7 juta adalah anak usia <15 tahun

Pada tahun 2019, WHO mencatat dari 78


negara yang melaporkan, rata-rata 3,2%
ibu dalam asuhan antenatal positif sifilis
https://www.who.int/data/gho/data/themes/hiv-aids.
https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/topic-details/GHO/data-on-syphilis. slide Anggi
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-b.
Situasi Sifilis
dan Hepatitis B
di Indonesia

Sifilis Hepatitis B

Kasus sifilis pada ibu hamil semakin Profil Kesehatan Indonesia 2020:
meningkat dari tahun 2017–2019 1,68% ibu hamil HBsAg positif

Laporan PIMS tahun 2021: Tertinggi di Nusa Tenggara Timur 4,9%,


0,58% ibu hamil positif sifilis, diobati 44,3% di Jawa Barat 1,3%

Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
Laporan Perkembangan HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan II Tahun 2021 slide Anggi Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2020
Situasi HIV
di Indonesia

Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020: UNAIDS 2020 di Indonesia


0,25% ibu hamil positif HIV, tertinggi di Papua Cakupan ibu hamil menerima ARV 17% (15–19)
Barat 2,56%, Jawa Barat 0,2% EID 4% (3–4), transmisi vertikal 29,84% (28,46–31,17)

Laporan Triwulan II tahun 2021: Kasus HIV positif di Jawa Barat (kota Bandung ke-3)
0,19% ibu hamil positif HIV, 36,5% memulai ART Pada anak terbanyak di kelompok usia <4 tahun (4,84%)
4,4% kasus HIV pada bayi lahir dari ibu HIV à penularan HIV secara vertikal dari ibu ke anak

Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
Laporan Perkembangan HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan II Tahun 2021 slide Anggi Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2020
Masalah
● Lebih dari 90% infeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B pada anak diakibatkan
penularan vertikal dari ibu
● Penularan penyakit dapat dicegah dengan skrining dan pengobatan infeksi
pada ibu hamil serta tatalaksana dini pada bayi
● Program PPIA infeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B (triple eliminasi) di Indonesia
telah dilaksanakan mulai tahun 2018 dengan target pada tahun 2022 infeksi
baru HIV, sifilis, dan hepatitis B pada anak <50 per 100.000 kelahiran hidup

Bagaimana tata laksana anak dari Bumil HIV – Sifilis – Hepatitis B?

slide Anggi
SIFILIS
slide Anggi
Transmisi vertikal HIV
• Bayi ASI (-) à 15-30%,
• Bayi ASI (+) à 25-45% Transmisi vertikal
• Risiko transmisi vertikal Sifilis
• intrauterin 5-10%,
Transmisi vertikal
• Stadium sifilis ibu
• persalinan 10-20% Hepatitis B
• 70% stadium primer
• menyusui 5-20% dan sekunder • Ibu HBeAg (+) à70-90%
• 40% laten dini • Ibu HBeAg (-) à <10%
• 10% laten akhir • Bayi lahir imunoprofilaksis (-)
à 90% menjadi infeksi kronis

Pedoman Program Pencegahan Penularan HIV, Sifilis, dan slide Anggi


Hepatitis B dari Ibu ke Anak. Kementerian Kesehatan; 2019.
Clinical Manifestation of Syphilis

Early Stage Late Stage

Occur within first 2 years of life Occur after 2 y.o


(Table 2) (Table 3)

Approximately ⅔ of babies do not show clinical symptoms at birth → but if left


untreated → symptoms will appear within a few weeks or months
Clinical manifestations vary and can affect several organs
American Academy of Pediatrics. Syphilis. Dalam: Kimberlin DW, Barnett ED, Lynflield R, Sawyer MH. Red Book: 2021-2024 Report of the committee on infectious diseases. Edisi ke-32. American academy of Pediatrics; 2021. h.729-40.
Sexually transmitted infectious treatment guidelines. Congenital syphilis. Centers for disease control and prevention. 2021.
slide Anggi
Oral report on UNICEF follow-up to the recommendation and decisions of the forty-seventh and forty-eight meetings and two special sessions of the Joint United Nations Programme on HIV/AIDS programme coordinationg board. UNICEF. 2022.
PPIA Sifilis

Bayi baru lahir dari


Ibu hamil dengan Sifilis
ibu Sifilis

BPG 50.000 IU/kgbb IM sebelum pulang


Benzatin Penicilin G (BPG) 2,4 juta IU i.m
periksa RPR bayi usia 3 bulan dan ibu pada
dosis tunggal pada fase dini waktu bersamaan

Bayi terinfeksi sifilis à titer bayi >4x lipat


Atau 3 kali dengan selang waktu 1 minggu
titer ibunya atau titer bayi >1:32
pada fase laten
Pemantauan klinis sampai usia 2 tahun

slide Anggi Pedoman Program Pencegahan Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak. Kementerian Kesehatan; 2019.
Hepatitis B
slide Anggi
Risk Factors:
The risk factors for HBV infection depend on the endemicity of the infection in a
given country.
• The high disease rates in pregnant women are the most important cause of
chronic infection in children (e.g. Democratic People’s Republic of Korea,
Indonesia, Thailand).
• Factors associated with a high likelihood of MTCT are:
• a high maternal viral load or HBsAg levels ((ranging from 20% in Asia to 32% in Africa)
• HBV genotype C,
• hyper-responsiveness/alergic to HBV vaccine.
• Breastfeeding does not contribute significantly to HBV transmission
• Between the pre-vaccine era (ranging from the 1980s to the early 2000s) and
2015, the percentage of children younger than 5 years who became chronically
HBV infected fell from 4.7% to 1.3%
slide Anggi
slide Anggi
slide Anggi McNaughton AL, et al. PLOS Medicine. 2020;17(4): e1003068. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1003068
Recommendations on immunization from the WHO
position paper 2017

High coverage of three- or four-dose infant vaccination, including timely birth dose, would not be sufficient to
reach the incidence elimination goals by 2030 (HBsAg prevalence of <0.1% in children five years of age)
slide Anggi WHO. PMTCT of HBV: Guideline of prophylaxis in pregnancy. 2020
PMTCT Hepatitis B
Core indicators from the Global Health Sector
Strategy on viral hepatitis: third dose coverage of hepatitis B vaccine

Hepatitis B pada ibu hamil dirujuk ke RS yang mampu tatalaksana

Bayi mendapat vit. K dan HB0 <24 jam dan HBIg <24 jam i.m, dilanjutkan
HB1, 2, dan 3 (vaksin DPT-HB-Hib) sesuai program imunisasi nasional

Bayi diperiksa serologis HBsAg usia 9 bulan (7 sd 12 bulan) dan dinyatakan


terinfeksi hepatitis B jika hasil tes HBsAg reaktif

Prevalens Bayi HBsAg+ usia 5 tahun di 2020: <1% selanjutnya di 2030: 0.1%

WHO. PMTCT of HBV: Guideline of prophylaxis in pregnancy. 2020


.
Pedoman Program Pencegahan Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak. Kementerian Kesehatan; 2019
HIV

slide Anggi
Profilaksis Antiretroviral (ARV)
● ARV profilaksis untuk bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV:
Usia Gestasi Dosis Zidovudin
Bayi cukup bulan Zidovudin 4 mg/kg/12 jam selama 6 minggu
30 - 35 minggu Zidovudin 2 mg/kg BB/12 jam selama 2 minggu pertama, kemudian
3 mg/kg/8 jam selama 2 minggu, lalu 4 mg/kg/12 jam selama 2
minggu
< 30 minggu Zidovudin 2 mg/kg/12 jam selama 4 minggu pertama, kemudian 2
mg/kg/8 jam selama 2 minggu

● Pemberian ARV profilaksis dengan dosis sesuai gestasi sebaiknya mulai diberikan pada usia 6-
12 jam setelah lahir, atau setidak-tidaknya kurang dari usia 72 jam.
● Apabila bayi mendapat ASI berikan kombinasi dua ARV --> Zidovudin + Nevirapine

slide Anggi Peraturan Menteri Kesehatan No. 87 Tahun 2004. Pedoman Pengobatan Antiretroviral
slide Anggi
• Currently, most high-income
countries recommend women living
with HIV do not breastfeed because
any risks around dirty water or
malnutrition have been eliminated.

• In low- and middle- income countries


this risk is far greater, leading WHO’s
advice on infant feeding to differ.

slide Anggi
Pemberian nutrisi

slide Anggi
slide Anggi
Profilaksis Kotrimoksazol
Merupakan preparat kombinasi tetap dua obat yaitu trimetoprim dan
sulfametoksazol yang memiliki aktivitas antimikroba berspektrum luas
terhadap bakteri, jamur, dan protozoa.

Terbukti menurunkan mortalitas pada anak terinfeksi HIV dengan mencegah infeksi
oportunistik, diare, pneumonia, dan malaria.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/90/2019 tentang Pedoman Nasional
Pelayanan kedokteran tata laksana HIV
HIV-specific guidance for selected vaccines from WHO vaccine position papers

BCG • Neonates of unknown HIV status born to women living with HIV should be vaccinated if no clinical evidence suggests HIV
infection, regardless of whether the mother is receiving ART.
• Neonates born to women of unknown HIV status should be vaccinated
• Neonates with HIV confirmed by NAT, BCG should be delayed until ART has been started and the infant is in immunologically
stable (CD4 >25%).
• Children in ART, clinically well and immunologically stable (CD4% >25% for children five years old), should be vaccinated with BCG.

Measles A supplementary dose of measles-containing vaccine should be given to infants from six months of age known to be HIV-infected or
exposed.
vaccines recommended for all children
diphtheria, tetanus, oral polio, pertussis, Haemophilus influenzae type B, rotavirus, pneumococcal conjugate and rubella
vaccines recommended for children in some high-risk populations
dengue, rabies, typhoid, meningococcal and hepatitis A
vaccines for children receiving vaccinations from immunization programmes with certain
characteristics
varicella, influenza and mumps
vaccines for children residing in certain regions
Japanese encephalitis, tick-borne encephalitis and yellow fever.

slide Anggi
Elimination of Mother-to-Child Transmission (EMTCT)

slide Anggi
WHO for the Triple Elimination of Mother-to-child
Transmission of HIV, Hepatitis B and Syphilis in Asia
and the Pacific 2018–2030
● Eliminasi penularan penyakit infeksi di Asia dan
Pasifik tahun 2018-2030
● Fokus pada :
○ Human Immunodeficiency Virus (HIV)
○ Sifilis
○ Hepatitis B

Regional Framework for the Triple EMTCT of HIV, Hepatitis B and Syphilis in Asia and the Pacific 2018–2030. WHO; 2018. slide Anggi
PPIA
Upaya eliminasi penularan HIV,
sifilis dan hepatitis B dilakukan
secara bersama-sama
Pencegahan melalui
intervensi:
Pola penularan relatif • mencegah infeksi baru pada
wanita usia reproduktif
sama melalui:
• mencegah kehamilan yang
• hubungan seksual
tidak direncanakan
• pertukaran atau
• skrining ANC dan terapi
kontaminasi darah
• tatalaksana awal bayi dan
• vertikal dari ibu ke anak
imunisasi
Pedoman Program Pencegahan Penularan HIV, Sifilis, dan
Hepatitis B dari Ibu ke Anak. Kementerian Kesehatan; 2019. slide Anggi
Indonesia:
menargetkan Triple Elimination

Target Triple Elimination pada tahun 2030:


<2% ibu dengan HIV menularkan infeksi ke bayinya
<0,1% infeksi hepatitis B pada anak
<0,05% bayi lahir dengan infeksi sifilis (sifilis kongenital)

slide Anggi
Program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
(PPIA) di Indonesia

2007 2010 2015 2016 2017


Pencegahan Dual eliminasi PPIA Pencegahan Skrining dan Strategi triple
penularan HIV HIV dan sifilis penularan Hepatitis B terapi Hepatitis B eliminasi

Universal Health Coverage


Indikator eliminasi penularan:
2022
Penurunan kasus baru anak HIV, sifilis dan 2030
Triple eliminasi
hepatitis B: <50 per 100.000 kelahiran hidup Zero Eliminasi

slide Anggi

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2017.
Pedoman pelaksanaan pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak bagi tenaga kesehatan. 2014.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Hepatitis Virus. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2015.
Kesimpulan

slide Anggi
Monitoring program eliminasi WHO untuk pasien HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada saat perawatan antenatal, persalinan, postnatal dan kunjungan rutin anak sampai usia 9 bulan

Regional Framework for the Triple EMTCT of HIV, Hepatitis B and Syphilis in Asia and the Pacific 2018–2030. WHO; 2018.
Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
(PPIA)
PERMENKES RI no.52 tahun 2017: Strategi pencapaian target :
Eliminasi Penularan HIV, Sifilis,
dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
Tahap
pemeliharaan
Tahap
2023-2025
eliminasi
Tahap pra- 2022
eliminasi 2020-
“Triple Eliminasi” tahun 2022 2021
Target kasus infeksi baru HIV, Sifilis Tahap akses
dan Hepatitis B pada bayi baru lahir terbuka
<50 kasus per 100.000 kelahiran hidup 2018-2019
slide Anggi

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2017.
Terima kasih
slide Anggi

Anda mungkin juga menyukai