POKOK BAHASAN
u Analisis situasi
u Program triple eliminasi
u Diagnosis infeksi HIV, sifilis, hepatitis B
u Penatalaksanaan ibu hamil terinfeksi HIV, sifilis, hepatitis B
u
INDONESIA
Resiko penularan dari ibu ke anak untuk HIV 20 – 45 %
Hepatitis
u Resiko penularan dari ibu ke anak untuk sifilis 69 – 80 % Januari-Juni 2017 HIV Sifilis
B
u Resiko penularan dari ibu ke anak untuk hepatitis B > 90 % Ibu Hamil 2.662.163
2,50% Ibu Hamil dites 39.660
1,70% 618.651 213.632
2016 HIV AIDS 2016 HIV Sifilis Hepatitis B Januari - Juni 2017 HIV Sifilis Hepatitis B
Ibu Hamil 5.354.594 Bayi lahir hidup 2.635.008
usia <4th 4.965
17.841 Ibu Hamil dites 726.764 43.873 173.439 Bayi lahir hidup dari
usia 5-15th 2.273 396 N/A 2.497
Ibu Hamil terinfeksi 4.389 4.169 ibu terinfeksi
4.418
est 2020 20.825
Ibu Hamil ditangani 1.234 n/a n/a Bayi Penanganan dini 360 N/A 2.492
Bayi tes PCR (EID DBS) 63 N/A N/A
Bayi terinfeksi 26 N/A N/A
SDG 3 = Promosi hidup sehat dan kesejahteraan bagi semua orang dari segala usia
dengan memperhatikan prioritas kesehatan sebagai wawasan pembangunan,
termasuk kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak dan penanggulangan
penyakit menular.
WHO Guidance 2014 Current Situation in Indonesia*
• Antenatal care coverage (at least one • ANC coverage is 93.9% (DHS 2017)
visit) of >95%
2022 • Eliminasi
2023- • Pemeliharaan
2025
Infeksi baru HIV, sifilis dan hepatitis < = 50 / 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2022
Indikator dan Target Ibu hamil
dalam ‘triple’ Eliminasi Penularan
Indikator HIV Sifilis Hepatitis B
Ibu hamil diperiksa, Cakupan 2018 : 60% dari ibu hamil K1
dites, dideteksi dini Cakupan 2019 : 70% dari ibu hamil K1
ANC 10T lengkap Cakupan 2020 : 80% dari ibu hamil K1
Cakupan 2021 : 90% dari ibu hamil K1
berkualitas
Cakupan 2022 : 100% dari ibu hamil K1
Penanganan bagi ibu 100% ibu hamil diobati ARV, 100% ibu hamil diobati 100% kasus hepatitis B
hamil dengan hasil berupa Kombinasi Dosis dengan Benzatin Penicilin G pada ibu hamil dalam
positif Tetap (KDT) setiap hari sekali 2,4 juta IU IM sebagai pengawasan, dirujuk ke
(tiap 24jam) seumur hidup program dosis tunggal pada rumah sakit yang
fase dini, diulang 2 kali dgn mampu tatalaksana
selang waktu 1 minggu hepatitis B
atau dirujuk
Ibu bersalin di 100% bersalin di fasyankes 100% bersalin di fasyankes 100% bersalin di
fasyankes oleh nakes oleh nakes fasyankes oleh nakes
Indikator dan Target Bayi
dari Ibu terinfeksi dalam Eliminasi Penularan
Indikator HIV Sifilis Hepatitis B
Penanganan anak dari 100% mendapat pelayanan 100% mendapat pelayanan 100% mendapat
ibu positif standar standar pengobatan pelayanan standar
profilaksis ARV dalam 6 - 12 Benzatin Penicilin G 50.000 imunisasi HB0 <24 jam
jam sampai usia 6 minggu, IU/kgBB IM dosis tunggal, dan
selanjutnya ditambahkan pemeriksaan titer RPR usia HBIg <24 jam,
kotrimoksazol profilaksis, 3 bulan dibandingkan titer dilanjutkan dengan
pemeriksaan EID (PCR ibunya, atau pemeriksaan imunisasi HB1,2,3,4
kualitatif dgn DBS) dan atau lain atau pemantauan klinis (vaksin DPT-HB-Hib),
RNA/viral load mulai 6 sampai 2 tahun pemeriksaan serologis
minggu atau pemeriksaan HBsAg saat bayi usia 9-
serologis pada usia 18 bulan 12 bulan.
Anak negatif 95 - 100% anak dari ibu HIV 95 - 100% anak dari ibu 95 - 100% pemeriksaan
(keberhasilan program hasil pemeriksaannya negatif. sifilis hasil pemeriksaannay serologis HBsAg
3E) negatif ,atau sama dengan negatif.
titer ibu anak sehat, tanpa
cacat atau kematian
Pencegahan &
Pengendalian HIV
AIDS & PIMS Permenkes 97 thn 2014
pada Bag Kedua : pelayanan
KEHAMILAN masa kehamilan
Pasal 12 ayat 3
ANC Terpadu
(10 T) PMK 51/2013
tentang Pedoman
5 Juta Ibu RUMAH SAKIT PPIA
1. Timbang Badan dan Ukur Tinggi
Hamil Badan
2. Ukur Tekanan Darah
+ + +
R1 (+), R2 (+), R3 (+) TP Rapid Rapid Hep B
Hasil
ARV Benzatin Penisilin
ANC KDT 1 tab/24jam
seumur hidup
G 2,4 juta IU
boka-boki
Pengawasan
ketat
3jk
BBL Cotrim profilaksis
PCR EID usia 4-6 mgg
Snuffle,
Penicillin Aqueous IV 9/14/21
HB0 < 24 jam
HBIg < 24 jam
DEFINISI
HIV adalah virus yang menyerang sistem imun dan jika tidak
diterapi dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia hingga
terjadi kondisi Acquired Immuno Deficiency Syndrome
(AIDS).
Sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum.
Hepatitis B adalah penyakit menular dalam bentuk
peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
PMTCT HIV INFECTION
Pencegahan Penularan Ibu ke Bayi/Anak
(PPIA)
Target utama menurunkan viral load atau kadar virus serendah-rendahnya dalam
cairan tubuh yang infeksius
1. Pemberian ARV sedini mungkin pada ibu hamil dengan HIV.
2. Pemilihan cara persalinan (SC vs Spontan)
3. Pemberian ARV profilaksis untuk neonatus
4. Pemilihan nutrisi bayi (PASI vs ASI)
CONTINUUM OF CARE PPIA
• Kespro remaja (PKPR)
• Konseling: Gizi •ART
Prong 1 HIV/AIDS,NAPZA dll •Penyiapan pengungkapan status HIV
• ABAT
• Terapi • ART
ARV (ART)
Pelayanan bagi anak • Pemantauan
SD pertumbuhan &
• Konseling Kespro
• KIE Kespro Catin Pelayanan bagi anak SMP/A Pelayanan bagi perkembangan
• Pelayanan KB & remaja balita • PMT
• Perencanaan
kehamilan Pelayanan Pelayanan bagi bayi
PUS & WUS Prong 4Lansia
Pemeriksaan
Prong 2 Kehamilan
Persalinan, nifas &
neonatal • Pemberian makanan pada
bayi: ASI eksklusif
• Imunisasi dasar lengkap • Kualitas
• Persalinan aman: • Hambat
• ANC terpadu ( termasuk tes • ARV profilaksis
partus normal/SC • Kotrimoksasol profilaksis Degeneratif
HIV, Sifilis dan Hepatitis B) • IMD + Vit K + Hep B0
• Terapi untuk Ibu Hamil • Diagnosis HIV-EID
Prong 3 terinfeksi
• Konseling persalinan aman,
• ARV Prof – bayi lhr dr ibu HIV ;
HBiG –bayi dari ibu hep B dan
BP 50,000 IU –bayi dr ibu sifilis
pemberian makanan pada bayi • ASI eksklusif
• Pendampingan Bumil HIV, • KB pascapersalinan
Sifilis dan Hep B oleh nakes • Pendampingan untuk Ibu Nifas
• Konseling KB pasca persalinan terinfeksi dan Bayi Baru Lahir
Bagaimana cara diagnosis HIV ?
Cek darah
VCT = voluntary counseling and test
= tes sukarela
HASIL POSITIF
•A1, A2 dan A3 Reaktif
HASIL NEGATIF
•A1 non reaktif
•A1 reaktif, pengulangan A1 dan A2
non reaktif
•Salah satu reaktif tapi resiko –
HASIL INDETERMINATE
•Dua hasil reaktif
•1 tes reaktif tapi beresiko atau
pasangan beresiko
Faktor risiko penularan HIV dari ibu ke
anak
u IBU: u BAYI:
- Viral load - Usia kehamilan dan BB
- CD4 count - Periode pemberian asi dan luka di
mulut bayi
- Status gizi
u Tindakan Obstetrik
- Penyakit Infeksi selama kehamilan
- Jenis persalinan
- Masalah payudara: lecet, mastitis
dll - Lama persalinan
- Ketuban pecah lebih 4 jam
- Tindakan episiotomy, ekstraksi
vakum atau forceps
Pemberian ARV pada Ibu Hamil
Pedoman ARV 2007 Pedoman PPIA tahun 2012 Panel Ahli tahun 2013
• Stadium klinis 1 dan 2 • mulai terapi ≥ 14 minggu Mulai Terapi ARV sedini
apabila CD4 < 200 kehamilan pada ibu hamil mungkin, tanpa
sel/mm3 HIV dengan stadium klinis memandang umur
• Stadium klinis 3 apabila 1 atau CD4 >350sel/mm3 kehamilan, stadium
CD4 < 350 sel/mm3 • pada ibu hamil ≤ 14 klinis dan jumlah CD4
• Stadium klinis 4 minggu kehamilan
berapapun nila CD4 nya dengan stadium klinis
2,3,4 atau CD4 < 350
u 2 NRTI +1 NNRTI
u ARV KOMBINASI DOSIS TETAP : TDF
(300MG) + 3TC (300MG) + EFV
(600MG)
u ALTERNATIF:
- AZT (2X300MG) + 3TC(2X150MG)
+NVP (1X200MG à2X200MG)
- TDF + 3TC+ NVP
- AZT+3TC+EFV
u Bisa menatalaksana Kasus Hepatitis B, berarti bisa pada Kasus HIV (risiko
transmisi 30% vs 0,3%)
u Kadar VL serendah-rendahnya (target tidak terdeteksi)
u Kurangi paparan cairan tubuh maternal saat melahirkan bayi.
u ARV pada neonatus (dalam 72 jam)
u Prosedur BSS & PI (sharp handling) dan Profilaksis Pasca Paparan (dalam 36-72
jam)
The risk of HIV infection has been estimated for different
types of bloodborne exposure to a HIV-infected source:
u SC elektif untuk mengurangi transmisi vertikal tidak dilakukan secara rutin pada ODHA hamil
dengan Viral Load < 1000 kopi/ mL kecuali atas indikasi obstetrik ( sangat direkomendaskan,
kualitas bukti sedang)
u BBL dari ibu terinfeksi HIV yang mendapatkan pengganti ASI ( PASI) diberikan profilaksis
zidovudin dengan dosis sesuai usia gestasi selama 6 minggu (sangat direkomendaskan, kualitas
bukti sedang).
u Apabila BBL dari ibu terinfeksi HIV mendapatkan ASI, maka profilaksis yang diberikan adalah
Zidovudin dan Nevirapin dengan dosis sesuai usia gestasi selama 6 minggu dengan syarat ibu
harus dalam terapi ARV kombinasi ( rekomendasi sesuai kondisi, kualitas bukti tinggi)
PMTCT SYPHILIS INFECTION
Klasifikasi SIFILIS (WHO)
Perjalanan penyakit SIFILIS
Klasifikasi SIFILIS (WHO)
32
Stage of syphilis
41
TRANSMISI SIFILIS PADA KEHAMILAN
Transmisi
Non-imune Rekstriksi
Aborsi
Stillbirth hydrops pertumbuhan
spontan
fetalis intrauterine
Infeksi pada
Kelahiran Kematian
bayi yang
prematur perinatal
lahir
SKRINING DAN DIAGNOSIS SIFILIS PADA KEHAMILAN
Ibu yang tidak mendapatkan pemeriksaan Setiap ibu dan bayi yang tidak Wanita dengan titer antibodi yang
adekuat selama masa kehamilan à memiliki status sifilis maternal persisten dan lebih tinggi dapat
pemeriksaan dilakukan saat melahirkan terdokumentasi, tidak dapat mengindikasikan terjadinya
meninggalkan rumah sakit infeksi ulang
tanpa dilakukan skrining
Tatalaksana SIFILIS pada ibu hamil
• Sifilis DINI (S-1 dan S-2):
– Benzathin penicillin G 2,4 juta unit dosis tunggal injeksi intramuskular
ATAU
– Procaine penicillin G 1,2 juta unit injeksi intramuskular sekali sehari
selama 10 hari
– Bila alergi penisilin dan tidak memungkinkan untuk
desensitisasi, atau tidak tersedia:
• Eritromisin 4X500 mg per oral selama 14 hari ATAU
• Seftriakson injeksi intramuscular 1 g sekali sehari, selama 14 hari, ATAU
• Azitromisin 2g per oral dosis tunggal
• Catatan: ketiga obat dapat mengobati ibu hamil, namun tidak dapat melewati
sawar plasenta, sehingga tidak dapat mengobati janinnya
48
W_Indriatmi
Reaksi Jarisch-Herxheimer
• Pasien harus diberi tahu mengenai kemungkinan ini
• Dapat diberikan antipiretik untuk mengurangi simtom,
namun tetap tidak dapat mencegah reaksi ini
• Reaksi Jarisch-Herxheimer dapat menginduksi partus
atau menyebabkan fetal distress pada perempuan
hamil, namun keadaan ini jangan menjadi alasan untuk
tidak mengobati atau menunda pengobatan
49
W_Indriatmi
MONITOR
51
W_Indriatmi
SIFILIS KONGENITAL
u Manifestasi lanjut (lebih dari 2 tahun): umumnya tidak tampak saat lahir,
termasuk osteitis tulang panjang, malformasi gigi (trias Hutchinson) dan
maksilofasial, keratitis, tuli neurosensorik, gangguan neuropsikologis
52
DAMPAK SIFILIS PADA KEHAMILAN
TERHADAP BAYI DAN ANAK
SIFILIS KONGENITAL DINI
Dapat dijumpai :
u Penyakit menular dalam bentuk peradangan hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis B
u Prevalensi tinggi di negara berkembang
u 4,0-20,3% (buku pedoman 2019)
u Transmisi virus:
- horizontal (dari satu individu ke lainnya)
- vertical (dari ibu ke anak)
Transmisi vertikal
ALT normal ALT normal ALT 1-2x ALT 2-5x ALT > 5x
batas batas batas
atas atas atas
normal normal normal
• Ibu hamil dengan DNA VHB > 2 x 106 IU/mL dan atau
HBeAg positif, terapi untuk mengurangi transmisi
perinatal dapat dimulai pada trimester 3 sampai dengan 3
bulan setelah melahirkan. (A1)