Anda di halaman 1dari 22

ERGONOMI

DESAIN
DAN MUSIK
KERJA
Disusun oleh
Kelompok 2 :
1. ISNAN PRASETYA (101711123041)
2. KRISTINA DWI N (101711123051)
DEFINISI MUSIK
Menurut Djohan (2006: 36) kata musik berasal dari kata Yunani muse. Dalam mitologi
Yunani dikenal bahwa Sembilan muse, dewi-dewi bersaudara yang menguasai
nyanyian, puisi, kesenian, dan ilmu pengetahuan, merupakan anak Zeus (Raja Para
Dewa) dengan Mnemosyne (Dewi Ingatan),
Musik adalah produk pikiran (Djohan, 2009), maka elemen vibrasi dalam bentuk
frekuensi, amplitudo, dan durasi belum menjadi 23 musik bagi manusia sampai semua
itu ditransformasikan secara neurologis dan diinterpretasikan melalui otak menjadi:
picth (nada-harmoni), timbre (warna suara), dinamika (keras-lembut), dan tempo
(cepat-lambat)
Jenis-Jenis Musik
Sumarno, 2012 membagi musik berdasarkan nada menjadi
tiga macam
1. Musik diatonis, musik ini berperan di garis belakang
melalui kognisi dan emosi pendengarnya untuk
menimbulkan dan membangu semangat
2. Musik Pentatonis,
3. Musik Kontemporer, Suasana yang baru dalam penyajian
kontemporer membuat musik kontemporer ini selalu
disemangati pencarian kemungkinan baru dan
menekankan sifat bertolak belakang dengan kaidah-kaidah
kompositor.
Selain itu jenis lain seperti Musik klasik, musik klasik akan
merangsang otak kanan yang berfungsi dalam hal perasaan,
khayalan, kreatifitas, bentuk dan ruang, emosi, musik warna,
daya ingat otak kanan dalam jangka panjang
Skema kaitan antara Musik Klasik dengan Daya
Tahan Konsentrasi

KONDISI JIWA DAN DAYA TAHAN


MUSIK KLASIK
FISIK YANG RILEKS KONSENTRASI

= Menciptakan
= Menimbulkan
Skema tersebut menjelaskan bahwa musik klasik
dapat menciptakan kondisi jiwa dan fisik yang
rileks. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang rileks
dapat meningkatkan daya tahan konsentrasi dalam
bekerja
Hubungan musik
Mary Griffith, seorang ahli fisiologi, mengemukakan bahwa hipotalamus mengontrol berbagai
fungsi saraf otonom
Secara umum musik menimbulkan gelombang vibrasi, dan vibrasi itu menimbulkan stimulasi
pada gendang pendengaran. Stimulasi itu ditransmisikan pada susunan saraf pusat (limbic
system) di sentral otak yang merupakan ingatan lalu hypothalamus atau kelenjar sentral pada
susunan saraf pusat akan mengatur segala sesuatunya untuk mengaitkan musik dengan respon
tertentu.
Penurunan Tekanan Darah Dan Stres
diduga bahwa konsentrasi katekolamin plasma mempengaruhi aktivasi simpatoadrenergik, dan
juga menyebabkan terjadinya pelepasan stressreleased hormones. Pemberian musik dengan
irama lambat akan mengurangi pelepasan katekolamin kedalam pembuluh darah, sehingga
konsentrasi katekolamin dalam plasma menjadi rendah (Saing, 2007). Hal ini mengakibatkan
tubuh mengalami relaksasi, denyut jantung berkurang dan tekanan darah menjadi turun.
Musik dalam Kinerja
Menurut Gaston, musik telah datang dan dianggap sebagai bahan pertimbangan disebuah
kontinum dari stimulus yang tinggi dan menyegarkan untuk memberikan ketenangan dalam diri
ketika bekerja
Mekanisme Kerja Musik dalam
kesehatan
Dalam mengurangi rasa sakit, muncul beberapa teori yang menyatakan bahwa musik
mempengaruhi sistem autonomik, merangsang kelenjar hipofisis yang menyebabkan keluarnya endorfin
(opiat alami), sehingga terjadi penurunan rasa sakit dan akan menyebabkan berkurangnya penggunaan
analgetik (Saing, 2007).
Dalam hal penurunan tekanan darah dan stres diduga bahwa konsentrasi katekolamin plasma
mempengaruhi aktivasi simpatoadrenergik, dan juga menyebabkan terjadinya pelepasan stressreleased
hormones. Pemberian musik dengan irama lambat akan mengurangi pelepasan katekolamin kedalam
pembuluh darah, sehingga konsentrasi katekolamin dalam plasma menjadi rendah (Saing, 2007). Hal ini
mengakibatkan tubuh mengalami relaksasi, denyut jantung berkurang dan tekanan darah menjadi turun.
Menurut Rasyid, 2010 terdapat beberapa manfaat musik diantaranya
1. Musik mempengaruhi suasana ruang batin baik suasana senang atau sedih,
memberikan rasa santai atau penyegaran pada pendengarnya
2. Musik dapat menyembuhkan depresi
3. Musik dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan
4. Musik membawa pendengar kedalam suasana hati yang baik dalam waktu singkat
5. Musik diyakini dapat meningkatkan motivasi seseorang

Manfaat Musik
Pengaruh Musik
Pengaruh musik menurut (Campbell,
2002),Sebagai media penyembuhan yang dapat
menghasilkan efek mental dan fisik, yakni:
1. Musik menutupi bunyi dan perasaan yang
tidak menyenangkan 8. Musik mengubah persepsi kita tentang waktu
2. Musik dapat memperlambat dan 9. Musik dapat memperkuat ingatan dan
menyeimbangkan gelombang otak pelajaran
3. Musik mempengaruhi perasaan, musik 10. Musik dapat meningkatkan produktivitas
mempengaruhi denyut jantung
11. Musik meningkatkan asmara dan seksualitas,
4. Denyut nadi dan tekanan darah, musik musik merangsang pencernaan
mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki
gerak dan koordinasi tubuh 12. Musik meningkatkan daya tahan

5. Musik mempengaruhi suhu badan, musik 13. Musik meningkatkan penerimaan tak sadar
dapat meningkatkan tingkat endorphin, terhadap simbolisme

6. Musik dapat mengatur hormon-hormon yang 14. Musik dapat menimbulkan rasa aman dan
berkaitan dengan stres sejahtera

7. Musik mengubah persepsi kita tentang ruang


Syarat Musik kerja
Suyatno, 1985 berpendapat bahwa musik pengiring kerja harus memiliki syarata
pertimbangan :
1. Musik harus menciptakan suasana akustik yang menghasilkan efek
menguntungkan pada pikiran
2. Musik akan bernilai pada pekerja tangan, repetitif, dan pekerjaaan lain yg hanya
memerlukan sedikit kegiatan mental.
3. Musik tidak akan bernilai tinggi jika ada suara atau bunyi lain yang cukup keras
4. Musik bernada meriah diperdengarkan secara singkat pada awal hari,
permulaan kerja untuk membangkitkan gairah, deperdengarkan juga pada akhir
hari dan 4 kali masing-masing selama ½ jam diperdengarkan musik ringan di
tengah hari.
5. Tempo musik jangan terlalu lambat (slow) tapi juga jangan terlalu cepat
Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti, 2009. Lingkungan
Kerja merupakan segala keseluruhan alat
perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan disekitar dimana seorang
bekerja, metode kerjanya , serta pengaturan
kerja yang baik bagi seorang maupun
kelompok. terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi bentuk suatu kondisi
lingkungan kerja dikaitakan dengan
kemampuan karyanawan.
Indikator Lingkungan Kerja
Adapun indikator lingkungan kerja
menurut (Sedarmayanti: 2004:46)
adalah sebagai berikut:
6. Bau tidak sedap ditempat kerja
1. Penerangan/cahaya ditempat
kerja 7. Tata warna ditempat kerja
2. Temperatur/suhu udara 8. Dekorasi ditempat kerja
ditempat kerja 9. Musik ditempat kerja
3. Kelembapan udara ditempat 10. Keamanan ditempat kerja
kerja
4. Sirkulasi udara ditempat kerja
5. Getaran mekanis ditempat kerja
Menurut teori Archer,1976) Desain adalah sebuah kegiatan kreatif
yang mencerminkan keanekaan bentuk
Desain adalah salah satu bentuk
kebutuhan badani dan rohani manusia kualitas dan sistem, bagaikan sebuah
yang dijabarkan melalui berbagai bidang lingkaran yang saling berhubungan. Selain
pengalaman, keahlian, dan itu, desain merupakan faktor yang yang
pengetahuannya yang mencerminkan
perhatian pada apresiasi dan adaptasi membangun kegiatan inovasi pemanusiaan
terhadap sekelilingnya, terutama yang teknologi, dinamika budaya, dan
berhubungan dengan bentuk, komposisi, perubahan ekonomi (ICSID, 1999)
arti, nilai, dan berbagai tujuan benda
buatan manusia Agus Sachari (2005:7)
Desain merupakan upaya manusia
memberdayakan diri melalui benda
ciptaannya untuk menjalani kehidupan
yang lebih aman dan sejahtera.
Dekorasi kerja
Dekorasi di Tempat Kerja Dekorasi ada
hubungannya dengan tata warna yang
baik, karena itu dekorasi tidak hanya
berkaitan juga dengan cara mengatur
tata letak, tata warna, perlengkapan dan
lainnya untuk bekerja, sehingga
membuat karyawan dapat bergerak
secara leluasa dan nyaman. Seorang
karyawan tidak dapat bekerja jika tidak
tersedia cukup tempat untuk bergerak,
dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi
kesehatan karyawan.
SEPULUH KERANGKA KERJA DESAIN KERJA
Sepuluh elemen desain mendasar dapat memberi
dampak positif pada lingkungan tempat kerja dan
mendukung pekerjaan yang sedang dilakukan:
1. Kenyamanan dan Suhu Termal
2. Akses ke Alam, Views dan Daylight
3. Perubahan Sensitif dan Variabilitas
4. Warna
5. Kontrol Kebisingan
6. Kerumunan/Keramaian
7. Faktor Manusia dan Ergonomi
8. Kualitas Air Dalam Ruangan
9. Pilihan
10. Keterlibatan Karyawan
1. Kenyamanan dan Suhu Termal

■ Kenyamanan termal tercipta melalui kombinasi suhu, aliran udara dan kelembaban yang tepat.
Kombinasi unsur-unsur ini diperlukan untuk kenyamanan fisik di tempat kerja.
■ Kunci kenyamanan termal meliputi:
• Suhu ideal di lingkungan perkantoran adalah 70,88 derajat Fahrenheit (21,6 derajat Celsius)
dengan penurunan 1-2 persen pada kinerja untuk setiap 1,8 ° F (1 ° C) di atas atau di
bawahnya.
• Suhu yang sedikit lebih rendah dikaitkan dengan akurasi yang lebih tinggi pada tugas
simulasi dan mengurangi cuti sakit.

2. Access to Nature, Views and Daylight

• Kehadiran siang dan malam, serta kesempatan untuk kontak aktif dan pasif dengan alam, perubahan
sensorik dan variabilitas, berdampak positif terhadap kesejahteraan.
• Siang hari membantu orang mengatur ritme sirkadian, siklus harian tidur dan jam tidur. Bila irama ini
marah, orang mengalami stres
• Dengan kebebasan penuh, orang ingin melihat ke bawah. Mereka lebih memilih padang terbuka
seperti padang savana dengan pepohonan dan semak yang tersebar dan mereka ingin berada di dekat
tubuh air, seperti sungai atau danau. Mereka membayar harga yang lumayan untuk memiliki
pandangan ini.
3. Sensory Change and Variability
• Perubahan sensoris dan variabilitas tidak boleh mencakup cahaya terang dan kebisingan, namun lebih tepatnya, akses ke
siang hari, tampilan jendela ke alam bebas, bahan yang dipilih dengan pengalaman indra dalam pikiran (sentuhan,
perubahan visual, warna, suara dan bau yang menyenangkan)

• Bila lingkungan kerja tidak merangsang, karyawan kehilangan fokus dan dorongan kreatif. Lingkungan yang tidak
memiliki stimulasi sensorik dan variabilitas dapat menyebabkan kebosanan dan kepasifan.

4. Warna
• Warna lebih terang (merah, dan juga biru dan hijau) dikaitkan dengan fokus dan ketepatan tugas yang lebih tinggi.

• Biru menenangkan dan mendinginkan, mempromosikan kontrol mental dan pemikiran kreatif yang jernih.

• Pink mengurangi perasaan iritasi, agresi, kesepian, keputusasaan dan beban.

• Merah meningkatkan perasaan kuat dan energi; Hal itu terkait dengan vitalitas dan ambisi.

• Kuning membuat orang merasa jernih dan waspada, memungkinkan pemikiran jernih untuk pengambilan keputusan.

• Magenta/ Oranye membantu meredakan emosi dan meningkatkan harga diri. Ini menciptakan antusiasme untuk hidup.
5. Kontrol Kebisingan
■ Kebisingan adalah masalah di sebagian besar lingkungan kerja. Menariknya, hal itu dapat
mengaktifkan atau menonaktifkan produktivitas, tergantung pada preferensi individu dan jenis
pekerjaan yang sedang dilakukan. Kuncinya adalah memungkinkan orang mengendalikan
kebisingan dengan memberikan akses ke ruangan dengan pintu dan pemisahan akustik bila
diperlukan.
■ Persepsi yang dirasakan (dapat dilihat oleh rata-rata telinga manusia) biasanya lebih tinggi di
lingkungan kantor terbuka, tapi ini tergantung pada organisasi ruang, bahan dan sifat pekerjaan
yang sedang dilakukan.
■ Bila karyawan memiliki tingkat kontrol atas kebisingan di lingkungan mereka, mereka tidak terlalu
terganggu olehnya.
6. Crowding/ Kerumunanan
 Ketika orang merasa sesak mereka sering merasa stres, yang mempengaruhi kepuasan mereka
terhadap tempat kerja.
 Ruang yang lebih terang dan terang, serta ruangan dengan langit-langit tinggi atau dinding yang
memiliki cermin, dianggap kurang ramai.
 Persepsi berkerumun dapat dikurangi melalui penggunaan furnitur, tanaman, elemen dekoratif
atau pilar. Benda-benda ini mencegah orang merasa sesak atau terganggu.
7. Faktor Manusia dan Ergonomi
■ Tempat kerja yang dirancang untuk dan di sekitar orang lebih cenderung
nyaman, fleksibel dan mendukung produktivitas seiring berjalannya waktu.

■ Ini karena mereka memperhitungkan kebutuhan dan keterbatasan orang yang


menempatinya. "Faktor manusia" adalah bidang psikologi tempat kerja yang
berfokus pada berbagai topik termasuk ergonomi, keselamatan di tempat
kerja, pengurangan kesalahan manusia, perancangan produk, kemampuan
manusia dan interaksi manusia-komputer.

■ 8. Indoor Air Quality

Tempat kerja yang sehat menjadi fokus bagi organisasi saat ini. Kesehatan
tenaga kerja dapat mempengaruhi biaya asuransi kesehatan, hari sakit dan
produktivitas. Selain mendukung faktor manusia dan ergonomi, tempat
kerja harus mendukung kesehatan yang baik.
9. Pilihan
 Pekerjaan hari- hari ini membutuhkan konsentrasi tinggi,
kolaborasi dan segala sesuatu di antaranya.
 Sebuah kantor yang baik' adalah salah satunya yang
akan memberi orang pilihan berapa banyak rangsangan
yang akan datang pada mereka pada satu waktu.

10. Keterlibatan Karyawan


 Ada korelasi langsung antara keterlibatan karyawan dan
kepuasan pekerja. Hal ini mempengaruhi produktivitas
dan inovasi.
 Karyawan yang terlibat lebih produktif, lebih
menguntungkan dan lebih aman daripada karyawan
yang kurang terlibat. Mereka cenderung menciptakan
hubungan pelanggan yang lebih kuat dan bertahan lebih
lama dengan perusahaan mereka. Pegawai yang terlibat
cenderung menjadi sumber ide baru terbaik
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Djohan. (2006). Terapi Musik, Teori, Dan Aplikasi. Yogyakarta : Galang Press.
Havosan, Ivan.2016. https://ivanhse.wordpress.com/2016/06/08/workplace-design-desain-
tempat-kerja/. Diakses pada: Rabu, 13 Desember 2017 Jam 19.00 WIB.
Wright, Gordon. 2017. http://www.hok.com/thought-leadership/workplace-strategies-that-
enhance-human-performance-health-and-wellness/. Access day: Wednesday, December
13,2017. 7 pm.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai