Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM

Proses seleksi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memilih karyawan
terbaik untuk ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan yang dimiliki pelamar. Hal ini dikatakan karena apakah dalam organisasi
terdapat sekelompok karyawan yang memenuhi tuntutan organisasional atau tidak sangat
tergantung pada cermat tidaknya proses seleksi yang dilakukan.

Kegiatan seleksi dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi dari calon karyawan
mengenai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki. Ini merupakan dasar
untuk menempatkan karyawan pada pekerjaan yang sesuai.

Seleksi dan penempatan merupakan bagian penting dari manajmen sumber daya manusaia
dalam mencapai kebersihan organisasi. Keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan ini
ditentukan oleh tiga faktor penting antara lain : analisis pekerjaan, perencanaan sumber
daya manusia dan penarikan karyawan. Melaksanakan kegiatan seleksi dan penempatan
yang baik berpengaruh pada tingginya kinerja karyawan, dan rendahnya tingkat turnover
dan absensi karyawan. Hubungan antara variable-variabel yang berkaitan dengan seleksi
dan penempatan dapat dilihat pada gambar 1.1

1
Perencanaan sumber daya Kinerja
manusia karyawan

Seleksi dan Turnover


Penarikan karyawan karyawan
penempatan

Analisis pekerjaan Absensi


karyawan

Gambar 1.1
Hubungan seleksi dan penempatan dengan variable-variabel manajemen sumber daya
manusia lainnya.
RUMUSAN MASALAH

Apa pengertian seleksi dari berbagai ahli ?

Apa saja langkah-langkah seleksi karyawan ?

Faktor apa saja yang diperhatikan dalam seleksi ?

MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN

Mengerti dan memahami tentang seleksi

Dapat menjelaskan proses dan langkah-langkah seleksi

Mengetahui faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam seleksi

Memahami kualifikasi yang menjadi dasar seleksi

2
KONSEP UTAMA

Konsep-konsep dalam paper ini adalah pengertian seleksi dari berbagai ahli, seleksi calon
karyawan, langkah-langkah seleksi karyawan, faktor yang diperhatikan dalam seleksi,
Kualifikasi yang menjadi dasar seleksi.

3
PEMBAHASAN

Pengertian seleksi

Menurut Veithzal Rivai (2008, 170) seleksi adalah kegitan dalam manajmen SDM ynag
dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi dilaksanakan. Hal ini berarti telah berkumpul
sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat
ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang
dinamakan seleksi.

Menurut Agus Sunyoto (2008, 48) proses seleksi adalah usaha menjaring dari mereka yang
dianggap nantinya bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang ditawarkan, mereka
dianggap dapat memperlihatkan unjuk kerja yang diharapkan oleh pimpinan organisasi.

Menurut Marhis dan Jackson (2006, 261) seleksi adalah proses pemilihan orang-orang
yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan disebuah
organisasi.

Seleksi Calon Karyawan

Seleksi (selection) adalah proses memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai
dengan persyaratan pekerjaan. Kegiatan seleksi dilakukan untuk mengurangi sebagian
jumlah pelamar, sehingga diperoleh calon karyawan yang terbaik,

Tanpa karyawan-karyawan berkualitas, sulit bagi perusahaan untuk mencapai keberhasilan.

Begitu pentingnya kegiatan seleksi dilakukan perusahaan untuk memilih karyawan terbaik,
sejumlah dana dikeluarkan untuk kegiatan itu. Kebanyakan perusahaan menangani sendiri
tugas ini dengan menyiapkan tenaga yang memiliki keahlian khusus bidang seleksi. Namun,
sebagian harus mendatangkan tenaga dari luar perusahaan untuk melaksanakan tugas
seleksi dengan mengeluarkan biaya per calon karyawan yang cukup mahal.

Berbeda cara perusahaan melaksanakan seleksi, ada yang terencana dan tidak terencana.

Perusahaan kecil sering melakukan seleksi secara tidak terencana, kegiatan dilaksanakan
ketika tenaga kerja dibutuhkan. Biasanya tugas ini secara langsung ditangani oleh

4
manajernya sendiri. Tetapi, perusahaan besar kegiatan seleksi dilaksanakan secara
terencana, dan dikerjakan oleh bagian sumber daya manusia. Tugas ini ditangani oleh
orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang seleksi.

Seleksi karyawan : proses memilih calon karyawan yang terbaik untuk ditempatkan pada
pekerjaan yang lowong.

Proses seleksi merupakan serangkaian metode yang digunakan untuk memperoleh


informasi tentang pengetahuan, keterampilan dan kemampuan calon karyawan. Setiap
tahap dalam proses seleksi akan diperoleh informasi tentang calon karyawan, kemudian
dicocokkan dengan persyaratan pekerjaan.

Calon karyawan yang memenuhi persyaratan akan mengikuti tahap seleksi berikutnya.
Setiap tahap dalam proses seleksi akan berurang jumlah calon karyawan yang ikut pada
tahap selanjutnya.

Sebagian perusahaan menentukan proses seleksi untuk mendapatkan calon karyawan yang
terbaik, sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Berbagai bentuk proses seleksi dilakukan
bergantung pada ukuran perusahaan (corporate size), sifat-sifat pekerjaan (job
characteristics), jumlah pelamar dan kepentingan penarikan.

Ukuran perusahaan menentukan proses seleksi yang dilakukan untuk memperoleh


karyawan yang sesuai dengan kemampuannya. Proses seleksi dpat dilaksanakan dalam
waktu yang singkat, sehari atau dua hari. Tetapi, juga dapat dilaksanakan dalam waktu
yang lebih lama, tiga hari bahkan bahkan membutuhkan waktu seminggu, tergantung
kebutuhannya. Makin lama proses seleksi dilaksanakan, maka semakin selektif perusahaan
untuk mendapatkan karyawan yang baik. Perusahaan-perusahaaan besar umumnya
membuthkan proses seleksi yang lama karena mendapatkan pelamar dalam jumlah besar.

5
Metode- Perencanaan Analisis
metode sumber daya pekerjaan
penarikan manusia
karyawan

Alat –alat seleksi

Formulir lamaran (blanko

Pelamar pekerjaan lamaran dan riwayat hidup ) perusahaan

Tes psikologi

wawancara

Training atau
orientasi

Gambar 1.2
Kerangka penarikan karyawan.

Untuk memulai proses seleksi karyawan, diawali dari tiga ketentuan yang terlihat pada
gambar 1.2. Pertama, tetapkan metode penarikan efektif dengan cara memilih salah satu
metode yang sesuai dari beberapa metode penarikan.

Kedua, melaksanakan perencanaan sumber daya manusia untuk menentukan jumlah dan
kualitas calon karyawan yang dipilih. Ketiga, menetapkan standar atau persyaratan
pekerjaan dibandingkan dengan kualifikasi calon karyawan. Dari ketiga ketentuan tersebut

6
akan dapat ditentukan alat-alat seleksi yang tepat sampai calon karyawan itu berhasil untuk
mengikuti tahap orientasi sebagai tahap akhir dari proses seleksi.

Langkah-langkah seleksi karyawan

Merupakan tahap-tahap yang harus dilalui seseorang dalam proses penarikan karyawan
suatu perusahaan. Setiap perusahaan berbeda dalam menentukan langkah-langkah yang
digunakan dalam kegiatan seleksi. Walaupun tidak ada standar dalam menentukan
langkah-langkah seleksi, tetapi secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :

1. Menerima lamaran kerja


2. Wawancara pendahuluan
3. Tes psikologi
4. Pemeriksaan referensi
5. Wawancara seleksi
6. Persetujuan atasan langung
7. Pemeriksaan kesehatan
8. Training atau orientasi

Formulir lamaran kerja

Tahap pertama dalam seleksi karyawan adalah menerima surat lamaran dari
pelamar.lamaran dikumpulkan, kemudian dilihat kelengkapan data berdasarkan sejumlah
lamaran yang diterima. Bagian sumber daya manusia menerima lamaran pekerjaan
melalui berbagai cara. Biasanya lamaran diterima melalui surat/faks atau diantar langsung
oleh pelamar. Tetapi, dengan perkembangan teknologi akhir-akhir ini pelamar sering juga
mengirimkan lamarannya melalui internet secara online atau cara lain dengan
menggunakan elektronik.

Wawancara pendahuluan

Lamaran yng memenuhu syarat, pelamar akan dipanggil untuk mengikuti wawancara
pendhuluan. Wawancara pada tahap ini biasanya dilakukan dalam waktu sangat singkat ,
sasarannya di sini untuk mengetahui kesungguhan pelamar bekerja pada perusahaan yang
dilamar. Pertanyaan yang di ajukan sangat sederhana, namun demikian sebagaian pelamar

7
akan tersisih, pada tahap ini akan dinilai penampilan, dan cara berkomunikasi.beberapa
hal yang biasa ditanyakan pda tahap ini mengenai motivasi pelamar, gaji, dan pekerjaan
yang diinginkan, serta pengalaman dan prestasi kerja yang pernah diraih pada organisasi
lain. Hasil wawancara pendahuluan akan menentukan untuk mengikuti proses seleksi
berikutnya.

Tes psikologi

Sebagaian besar perusahaan , baik perusahaan besar maupun kecil, melaksanakan tes
psikologi dalam proses seleksi. Namun demikian ada, sebagian perusahaan kecil yang tidk
melaksanakan tes psikologi sebagai dasar memilih calon karyawan terbaik, tetapi lebih
mempercayakan pada seleksi wawancara saja. Beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja karyawan yang baik ditentukan oleh tes psikologi. Ada kolerasi yang
signifikan antara tes psikologi dengan variable-variabel terpengaruh lainnya seperti
kinerja karyawan, tingkat turnover dan absen karyawan.

Pemeriksaan referensi

Langkah selanjutnya yaitu perlu dilaksanakan pemeriksaan referensi atau surat keterangan.
Pemeriksaan referensi bertujuan untuk memperoleh keterngn pelamar di masa lampau.
Berdasarkan keterangan itu dapat memberikan informasi tentang pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang dimiliki calon karyawan.

Wawancara seleksi

Wawancara merupakan seleksi yang penting dilakukan untuk memperoleh informasi


tentang kepribadian dan kemampuan pra pelamar. Pewawancara (interviewer) dapat
mengetahuai kondisi fisik dan kemampuan pelamar karena berhadapan secara langsung
dengan pelamar.

Persetujuan atasan langsung

Langkah selanjutnya yaitu persetujuan atasan secara langsung atau supervisor.

Para supervisor ingin bertemu secara langsung dengan calon bawahannya, karena
merekalah nanti yang selalu berhubungan dalam melaksanakan pekerjaan di perusahaan.
Tindakan ini dilakukan agar terdapat keselarasan hubungan antara para pekerja dengan

8
supervisor. Dalam organisasi, hubungan antara atasan dengan pekerja dapat dilihat dalam
struktur organisasi.

Tes atau pemeriksaan kesehatan

Perusahaan umumnya membutuhkan calon karyawan yang sehat jasmani dan rohani untuk
dipekerjakan pada bidang pekerjaan tertentu. Dengan alasan ini , perusahaan kan
melakukan pemeriksaan kesehatan jasmai dan rohani calon karyawan. Pemeriksaan
kesehatan biasa dilakukan pada rumah sakit atau tempat klinik kesehatan yang dipercaya
perusahaan. Tes kesehatan dilakukan untuk memastikan kemampuan jasmani pelamar
dengan persyaratan pekerjaan.

Training atau orientasi

Setelah serangkaian kegiatan seleksi dilalui, maka sampailah saatnya calon karyawan
mengikuti langkah Training atau orientasi. Karyawan akan diperkenalkan dengan
pekerjaannya dan lingkungan perusahaan. Mungkin saja calon karyawan diberikan
sebagai masalah perusahaan untuk dipecahkan.

Faktor yang harus diperhatikan dalam seleksi

1. Penawaran tengan kerja


Semakain banyak yang seleksi semakain baik bagi organisasi
Dipilih yanag memenuhi persyaratan yang ditentukan
2. Etika
Perekrut, pemegang teguh norma, disiplin pribadi yang tinggi, kejujuran yang tidak
tergoyahkan, integritas karakter, serta objektivitas berdasarkan kriteria yang rasional
3. Internal organisasi
Besar kecilnya anggaran menentukn jumlah yang harus direkrut
4. Kesamaan kesempatan

Ada yang dikriminatif, kadang karena warna kulit, daerah asal, latar belakang sosial.
Dengan kata lain ada pok minoritas dengan keterbatasan-keterbatasan.

9
Kualifikasi yang menjadi dasar seleksi

Proses seleksi sangat penting dalam memberikan penilaian akan sifat-sifat, watak, dan
kemampuan para pelamar secara tepat, teliti dan lengkap. Beberapa kualifikasi berikut ini
menjadi dasar dalam proses seleksi :

a. Keahlian
Merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam proses seleksi, kecuali
bagi jabatan yang tidak memerlukan keahlian.
Penggolongan keahlian dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Technical skill
Yaitu keahlian teknik yanag hasrus dimiliki para pegawai pelaksana
2. Human skill
Yaitu keahlian yang hasrus dimiliki oleh mereka yang akan memimpin beberapa orang
bawahan
3. Conceptual skill
Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memangku jabatan puncak
pimpinan sebagai figure yang mampu mengkoordinasi beberapa aktivitas untuk mencapai
tujuan organisasi
b. Pengalaman
Dalam proses pelamaran suatu pekerjaan, pengalaman pelamar cukup penting artinya
dalam suatu proses seleksi. Suatau organisasi/ perusahaan cenderung akan memilih
pelamar yang berpengalaman dari pada yang tidak berpengalaman karena dipandang lebih
mampu melaksanakan tugasnya. Selain itu, kemampuan intelegensi juga menjadi dasar
pertimbangan selanjutnya sebab orang yang memiliki intelegensi yang baik biasanya orang
yang memiliki kecerdasan yang cukup baik. Faktor pengalaman saja tidak cukup untuk
menentukan kemampuan seseorang pelamar dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik
c. Usia
Perhatian dalam proses seleksi juga ditunjukkan apada masalah usia para pelamar. Usia
muda dan usisa lanjut tidak menjamin diterima tidaknya seseorang pelamar. Mereka
memiliki usian lanjut tenaga fisiknya relative terbatas meskipun banyak pengalaman.
Mereka yang berusia muda mungkin saja memiliki vitalitas yang cukup baik. Tetapi rasa

10
tanggung jawabnya relative kurang dibandingkan dengan usia dewasa. Oleh karena itu,
yang terbaik pelamar yang berusia sedang atau sekitar usia 30 tahun
d. jenis kelamin
jenis kelamin memang sering pula diperhatikan terlebih-lebih untuk jabatan tertentu.
Jabatan-jabatan memang dikhususkan untuk pria ada juga yang khusus untuk wanita.
Tetapi banyak yang terbuka untuk kedua jenis kelamin tersebut.
e. Pendidikan
Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendidikan dan pelatihan sebelumnya,
yang akan menentukan hasil seleksi selanjutnya dan kemungkinan penempatannya dalam
organisasi bila pelamar yang bersangkutan diterima. Tanpa adanya latar belakang
pendidikan tersebut maka proses pemmilihan atau seleksi akan menjadi sulit.
f. Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang pelamar kerja turut memegang peranan penting dalam proses
seleksi. Bagaimana pun juga suatau organisasi secara optimal kan senantiasa ingin
memperoleh tenaga kerja yang sehat jasmani dan rohani kemudian memiliki postur tubuh
yang cukup baik terutama untuk jabatan-jabatan tertentu.
g. Tampang
Menurut Drs. Manullang, dalam jabatan-jabatan tertentu tampang juga merupakan salah
satu kualifikasi yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam melaksanakan
tugasnya.
Misalnya tugas sebagai pramugari, pelayan toko dan lain-lain.
h. Bakat
Batat atau aptitube seseorang calon pelamar tenaga kerja turut juga pemegang kunci sukses
dalam proses seleksi bakat ini dapat tampak pada tes-tes, baik fisik maupun psikolog. Dari
tes-tes tersebut dapat diketahui bakat yang tersembunyi, yang suatu saat dapat
dikembangkan.
i. Temperamen
Temperamen adalah pembawaan seseorang. Temperamen tidak dipengaruhi oleh
pendidikan, namun berhungan langsung dengan “emosi” seseorang.
Menurut Drs. Manullang, temperamen adalah sifat yang mempunyai dasar bersumber pada
faktor-faktor dalam jasmani bagian dalam yang di timbulkan oleh proses-proses biokimia.

11
Temperamen seseorang itu bermacam-macam ada yang periang, tenang dan tentram,
bersemangat, pemarah, pemurung, pesimis .hal ini menentukan sukses tidaknya seleksi
atau tempat yang cocok bagi seseorang pelamar bila diterima bekerja dalam organisasi.
j. Karakter
Karakter berbeda dengan tempramen meskipun ada hubungan yang erat antara keduanya,
temperamen adalaha faktor ‘endogen’ sedangkan karakter adalah faktor ’exogen’. Suatu
karakter seseorang dapat diubah melalui pendidikan sedangkan temperamen tidak dapat
diubah.
Seleksi menurut penulis yaitu suatu kegitan yang dilakukan setelah kegiatan penarikan
sumber daya manusia yang mana akan karyawan akan dipilih dan ditempatkan pada suatu
pekerjaan yang kosong.
Kegiatan seleksi tergantung pada kebijakan suatu perusahaan, baik waktu maupun teknik
seleksi.
Contoh kasus seleksi volunteer perpustakaan di SD N Bulusan Semarang yang mana
volunteer di tujukan bagi anak-anak ilmu perpustakaan dan pada seleksi tersebut
menggunakan wawancara. Yang mewawancarai yaitu kakak angkatan atas yang diamanahi
oleh dosen kita, mereka diharapkan dapat menyeleksi calon voleunteer yang benar-benar
mampu untuk membantu dan menyelesaikan dalam pembentukan perpustakaan dari awal.
Pertanyaan yang diajukan antara lain seputar kegiatan apa yang bisa disumbangkan pada
perpustakaan tersebut, terkait pengelolaan perpustakaan dari kegitan awal, mulai dari
pemilihan buku sampai selving.
Seleksi tersebut di lakukan satu kali saja, karena yang mengikuti jumlahnya tergolong
sedikit hanya 10 orang saja. Wawancara di lakukan perseorangan, agar penyeleksi mudah
mengetahui pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dari calon volunteer.
Harapan diadakan seleksi pada calon volunteer yaitu dapat menerapkan dan mepraktikkan
keilmuan yang diperoleh pada waktu kuliah, bukan hanya teori saja. Perpustakaan SD
Negeri Bulusan Semarang tergolong perpustakaan yang mempunyai bahan pustaka yang
lumayan banyak dan masih bagus-bagus, kebanyakan diperoleh dari sumbangan
pemerintah.

12
Dari pihak kepala sekolah SD Negeri Bulusan Semarang sudah menyerahkan sepenuhnya
kepada volunteer untuk memperbaiki perpustakaan tersebut agar nantinya dapat digunakan
oleh semua masyarakat sekolah sebagai sumber informasi yang valid.

13
PENUTUP

Seleksi (selection) adalah proses memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai
dengan persyaratan pekerjaan. Kegiatan seleksi dilakukan untuk mengurangi sebagian
jumlah pelamar, sehingga diperoleh clon karyawan yang terbaik.

Seleksi dilakukan agar memperoleh karyawan atau pustakawan yang berkualitas dan dapat
menjalankan tugas dan wewenang dari perusahaan terkait, dan tercapainya tujuan dari
suatu perusahaan.

Langkah-langkah seleksi karyawan secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :

1. Menerima lamaran kerja


2. Wawancara pendahuluan
3. Tes psikologi
4. Pemeriksaan referensi
5. Wawancara seleksi
6. Persetujuan atasan langung
7. Pemeriksaan kesehatan
8. Induksi atau orientasi

Faktor yang harus diperhatikan dalam seleksi

1. Penawaran tengan kerja


2. Etika
3. Internal organisasi
4. Kesamaan kesempatan

14
LAMPIRAN

Ket : Alamat SD Negeri Bulusan Ket : Kegiatan bersih-bersih oleh volunteer

Ket : Bahan pustaka SD Negeri Bulusan Ket : Hasil kerja dari volunteer

15
DAFTAR PUSTAKA

Dessler, Gary.2008. Human Resource Management. Edisi 10, jilid 1.Jakarta : PT Indeks

Mathis, Robert L dan John H Jackson, 2006. Manajemen SDM, -Jakarta : Salemba Empat.

Subekhi, Akhmad. 2012. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia.- Jakarta :


Prestasi Pustakaraya.
Wilson, bangun.2012 “Manajemen Sumber Daya Manusia”-Jakarta : Erlangga

16

Anda mungkin juga menyukai