BAB I
PENGETAHUAN DASAR LISTRIK
TUJUAN BAB
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu menjelaskan teori dasar listrik
SASARAN
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa:
1. Mampu menjelaskan teori dasar pembangkitan listrik
2. Mampu Menjelaskan besaran dan satuan listrik
- Tahanan
- Arus listrik
- Tegangan
3. Menjelaskan hubungan antara besaran listrik dengan hukum ohm
4. Menghitung daya listrik
5. Dapat menjelaskan rangkaian listrik yang digunakan pada mobil
- Menghitung tahanan total pada rangkaian seri dan paralel
- Menghitung tegangan total pada rangkian seri dan paralel
- Menerapkan konsep rangkaian seri, paralel dan gabungan pada kelistrikan
mobil
PENDAHULUAN
Listrik merupakan suatu bentuk energi yang tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Sejak ditemukannya motor bensin (Gasoline
engine) energi listrik telah digunakan untuk menyalakan campuran bahan bakar dengan
udara di dalam ruang bakar. Pada kendaraan (mobil dan sepeda motor) energi listrik
digunakan untuk penggerak mula (starter), penerangan, kelengkapan-kelengkapan seperti
Audio, AC, instrumen dan lain-lain.
memiliki inti yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif. Elektron
bergerak mengelilingi inti pada suatu jarak tertentu seperti halnya bumi mengelilingi
matahari. Elektron yang letaknya paling jauh dari inti disebut elektron bebas. Karena
letaknya yang jauh dari inti maka ikatannya terhadap inti menjadi lemah sehingga mudah
terlepas dari ikatannya dan meninggalkan inti.
Apabila atom-atom dari suatu benda, kehilangan elektron bebas karena pengaruh
luar, maka benda tersebut menjadi bermuatan positif. Sebaliknya apabila benda tersebut
mendapat penambahan elektron bebas dari luar, maka benda itu akan menjadi bermuatan
negatif. Jika ada dua buah benda yang satu bermuatan positif dan lainnya negatif
dihubungkan dengan kawat maka akan mengalirlah elektron-elektron dari benda bermuatan
negatif yang kelebihan elektron ke benda bermuatan positif yang kekurangan elektron,
hingga keadaannya menjadi seimbang. Aliran elektron ini disebut dengan aliran listrik atau
arus listrik(elecktric current). Jadi arus mengalir dari bagian negatif ke bagian positif.
Kemudian bila elektron-elektron bebas bergerak dengan arah yang tetap, maka listrik
dinamis ini dinamakan listrik arus searah atau DC (Direct Current) bila arah gerakkan dan
jumlah arus (besar arus) bervariasi secara periodik terhadap waktu, maka listrik dinamis ini
dinamakan dengan listrik arus bolak-balik (AC),
elektron
inti
B. BESARAN LISTRIK
1. Tegangan (Voltage)
Tegangan adalah potensi yang dikandung oleh sumber listrik yang besarnya
tergantung dari jarak potensi yang satu dengan potensi yang lain. Dengan demikian
tegangan merupakan penyebab mengalirnya elektron-elektron. Tegangan disimbolkan
dengan huruf U ( Jerman : Ursache), atau dengan huruf V (voltage) dan diukur dengan
Voltmeter dalam satuan volt. Satu volt adalah perbedaan tegangan (potensial) yang
3
diperlukan untuk mengalirkan arus sebesar satu amper pada suatu tahanan yang besarnya 1
ohm.
Tegangan Tinggi Tegangan rendah
2. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya elektron yang mengalir di dalam suatu penghantar yang
merupakan rangkaian tertutup. Satuannya adalah ampere(A) dengan simbol I.. Satu amper
menunjukkan banyaknya arus listrik yang mengalir di dalam suatu cairan nitrat perak yang
yang dapat memindahkan cairan tersebut seberat 1,118 mgr dalam waktu 1 detik.
3. Tahanan (resistance)
Tahanan yaitu hambatan yang dihadapi oleh aliran listrik pada suatu penghantar.
Satuan hambatan adalah ohm() dengan simbol R. 1 ohm menunjukkan besarnya
hambatan (perlawanan) yang dihadapi arus listrik dalam suatu pipa gelas yang berisi raksa
dengan diameter 1 mm dengan panjang 1063 mm pada suhu 20 oC. Besarnya hambatan
listrik pada suatu penampang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
R= l/A
R = Hambatan kawat penghantar
= Hambatan jenis
L = Panjang kawat dalam (m)
A = Luas penampang kawat (m2).
Selanjutnya tahanan jenis suatu material dapat dilihat pada tabel berikut:
Tahanan jenis pada 200 C
Bahan penghantar
Perak 0,0164
Tembaga 0,0178
Campuran aluminium 0,03
Wolfram 0,0550
Nikel 0,0780
Besi, baja 0,12 – 0,16
Konstantan 0,10
Contoh soal
a. Hitunglah besarnya tahanan kabel dibuat dari bahan tembaga. Panjang 50 m dan luas
Penyelesaian :
Dik : L = 50 m : A : 1.5 mm2
= 0,0178
R= = = 0,6
5
b. Hitunglah panjang kawat pada sebuah koil dengan R = 2,75 , luas penampang kawat
tembaga = 0.2 mm2
Jawab :
Dik : R = 2,75 , A = 0,2
= 0,018
Soal latihan:
a. Hitunglah panjang kabel yang dibutuhkan untuk membuat sebuah
koil dengan ketentuan: R = 0,045 K luas penampang kawat tembaga = 0.6
mm2
b. Hitunglah besarnya tahanan kabelistrik dibuat dari bahan tembaga. Jika
Panjang kabel 175 m dan luas penampang 2 ,5 mm2. Tahanan jenis = 0,0178
4. Hukum Ohm
Hubungan antara besaran-besaran listrik di atas dapat dinyatakan dengan hukum
Ohm. Dengan persamaan berikut:
Dimana : R = Tahanan(/ohm)
E = Tegangan(V)
I = Arus listrik(A)
6
Kuat arus berbanding langsung dengan beda tegangan sehingga hasil bagi dari beda
tegangan dan kuat arus merupakan suatau bilangan tetap. bilangan ini merupakan
merupakan suatu tahanan dari kawat penghantar yang dilalui arus tadi.
Penurunan Hukum Ohm
Kesimpulan :
I U/R
7
Menghitung tegangan
E = R x I ..........V
Menghitung tahanan
R = ……….
I = ………… A
5. Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya tenaga yang dikandung oleh aliran listrik. besarnya
daya listrik ditentukan oleh besarnya tegangan dan besarnya arus listrik yang mengalir
setiap satuan waktu. Jika daya listrik dinyatakan dalam huruf P maka besarnya daya listrik
adalah
P = E .I
Dimana U(E) merupakan satuan untuk tegangan dan I merupakan satuan dari amper. Maka
satuan daya menjadi volt amper(VA) atau dapat dinyatakan dengan Watt.
E = 12 V I=5A
P = 60 W
8
P
P = E.I E.I
Contoh soal
1. Suatu lampu pijar dengan tahanan 5 ohm dihubungkan dengan tegangan 25 volt .
Berapa besar dayanya ?
Jawab :
I= = =5A
P = E . I = 25 . 5 = 125 W
2. Sebuah lilitan dengan tahanan 4 ohm daliri arus listrik sebesar 3 amper. Hitunglah
berapa daya lampu tersebut.
Jawab:
P = I2 . R
= 32 . 4 = 36
P = 36 Watt
C. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah seluruh bagian kelistrikan yang dihubungkan satu sama
lain, sehingga merupakan suatu hubungan rantai atau hubungan keliling. Syarat-syarat
suatau rangkaian listrik adalah:
Penghantar aliran arus dan
sumber arus suatu rangakain tertutup
beban atau tahanan
9
. Dalam suatu rangkaian listrik berlaku hukum Kirchof 1, “Jumlah kuat arus yang
mengalir ke suatu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang
meninggalkan titik percaabangan itu”.
I1
I = I1 + I2
I
I2
1. Rangkain seri
Rangkain seri tahanan
Rangkaian seri tahanan adalah tahanan yang dihubungkan secara berderet oleh
sebuah penghantar seperti gambar di bawah ini:
R1 R2 R3 R4
R1, R2, R3, R4 adalah tiga resistor( hambatan yang dihubungkan secara seri) yang
diwakili oleh hambatan pengganti Rtotal (Rt)
Rtotal = R1 + R2 + R3 +R4,
Arus yang mengalir dalam rangkaian adalah sama sedangkan teganganya adalah:
Vtotal = E1 + E2 + E3 + E4
Contoh soal:
Jika: R1 2ohm, R2 8 ohm, R3 6, R4 4ohm dan I =3 A, hitunglah
a. Rtotal
b. E1, E2, E3, E4, dan Etotal
Jawab
a. Rtotal
Rtotal = R1 + R2 + R3 +R4,
= 2+8+6+4
= 20 ohm
b. E1 = R1. I = 3 . 2 Etotal = E1 + E2+ E3 + E4
= 6 Volt = 6 + 24 +18 + 12
E2 = R2. I = 8 . 3 = 60 Volt
= 24 Volt atau Et = I . Rt
E 3 = R3 . I = 6 . 3 = 3 .20
10
= 18 volt = 60 Volt
E 4 = R4 . I = 4 . 3
= 12 Volt
Rangkaian seri sumber arus
Tujuan dari rangkain seri sumber arus adalah agar tegangan yang di peroleh sesuai
dengan tegangan yang dibutuhkan. Dalam hubungan seri sumber arus berlaku rumus:
E1 E E3 E
2 4
Etotal
Etotal = E1 + E2 + E3 + E4
Etotal = Jumlaah tegangan yang dihasilkan
E1, E2, E3, E4 = Tegangan atau sumber arus yang dihubungkan
Sedangkan besarnya Itotal = I1 = I2 = I3 = I4
Dari rumus diatas ternyata pada hubungan seri, besarnya tegangan totalnya adalah
jumlah tegangan dari semua sumber arus yang dihubungkan sedangkan arus
totalnya (sama dengan arus yang terdapat pada tiap sumber tegangan)
2. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel tahanan
Dalam rangkaian paralel tahanan disusun berjajar atau berderet seperti terlihat pada
gambar
R1
R2
Untuk menghitung Rtotal dari rangakaian diatas dapat dituliskan dalam bentuk rumus
sebagai berikut:
Selain dihubungkan secara seri, sumber arus dapat dihubungkan secara paralel.
Tujuannya adalah agar arus yang dihasilkan akan menjadi lebih besar tetapi
tegangannya tetap. E1
E2
E3
Etotal
EVALUASI
1. Jelaskan secara secara singkat timbulnya listrik
2. Jelaskan hubungan antara besaran-besaran listrik
dengan menggunakan hukum ohm.
3. Hitunglah Tahanan total dari rangkaian berikut:
a.
12
b.
4. Hitunglah R3
0,1 A
DAFTAR BACAAN