Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Pendidikan

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN RUANG LINGKUP


1. Pengertian Pendidikan Maha Luas
Segala sesuatu yang dialami oleh individu sepanjang hidupnya selama ada pengaruh
lingkungan, berupa pengalaman hidup yang bersifat positif yang dapat membawa
pelajaran bagi individu yang mengalaminya. Pendidikan maha luas berlangsung
dalam segala lingkungan hidup, baik yang diciptakan ataupun ada dengan sendirinya,
baik yang terprogam ataupun tidak disengaja.
2. Pengertian Pendidikan Secara Sempit
Adalah proses mendidk yang dilakukan di sekolah oleh pendidik (guru). Diprogram
oleh kurikulum, dan waktunya terbatas. Bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
tertentu sesuai dengan program kurikulum.
3. Pengertian Pendidikan dalam arti Luas Terbatas
Pendidikan ini merupakan jalan tengah antara Pendidikan Maha Luas dan Pengertian
Pendidikan Secara Sempit. Pendidikan ini berlangsung seumur hidup, tetapi tidak
berlangsung sembarang, hanya pada saat saat tertentu, dan hanya berlangsung pada
lingkungan kultural. Pendidkan ini dapat berbentuk pendidikan formal, non-formal,
dan informal. Dan kegiatannya berbentuk pengajaran, bimbingan, dan latihan.
Tujuan dari pendidikan ini menunjang tercapainya tujuan hidup.

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDEKATAN ILMIAH


1. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang memepelajari tentang tingkah laku individu. Maka
pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan psikolohi adalah proses
pengembangan individu.
2. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang memprlajari tentang interkasi individu dengan
lingkungannya. Maka pendidikan berdasarkan pendekatan sosiologi tidak akan
terwujud apabila tidak ada interaksi antara manusia dengan manusia
ataupun manusia dan lingkungannya.
3. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia. Maka pengertian
pendidikan berdasarkan pendekatan antropologi adalah proses pemindahan budaya
satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Politik
Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari tentang ketatanegaraan dan
pemerintahan. Maka pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan politik adalah
proses seorang individu untuk menjadi seorang warga negara yang diharapkan.
5. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha manusia dalam
mencapai kemakmuran hidup. Pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan
ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu penegrtian pendidikan ekonomi makro dan
ekonomi mikro. Pengertian pedidkan berdasarkan ekonomi makro adalah seperti
penanaman modal, apabila suatu individu diberi pendidikan, maka pendidikan
tersebut dapat menjadi modal dalam menunjang kehidupan. Sedangkan pengertian
pendidikan dalam ekonomi mikro seperti profesionalisasi, dengan mendapatkan
pendidikan auatu individu akan menjadi manusia yang berkualitas.

C. PENGERTIAN PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM


Sistem adalah sekumpulan komponen atau bagian bagian yang saling berkaitan satu
sama lain yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. Maka pengertian pendidikan
berdasarkan pendekatan sistem artinya pendidikan dapat dilihat dari keseluruhan
aspek input, proses, dan output. Pendidikan adalah keseluruhan yang terintegrasi dari
setiap aspek pendidikan. Mulai dari input yang diproses, atau ditransformasi oleh
komponen-komponen pendidikan yang berhunungan satu sama lain yang sesuai
dengan fungsinya masing-masing berjalan seiring seirama dalam mencapai tujuan
pendidikan (output pendidikan), yaitu manusia terdidik yang mempunyi kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor.

Pengertian Pendidikan Dalam Arti Sempit


Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi antara pendidik dan
peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Namun pendidikan dalam arti
sempit sering diartikan sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga
pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh
terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka). Dalam arti sempit, pendidikan
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta didik.
Sebagaimana kita maklumi, tujuan pendidikan suatu sekolah atau tujuan pendidikan suatu
kegiatan belajar-mengajar di sekolah tidak dirumuskan dan ditetapkan oleh para siswanya.
2. Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individu dalam masyarakat cukup bervariasi,
mungkin kurang atau sama dengan enam tahun, sembilan tahun bahkan lebih dari itu. Namun
demikian terdapat titik terminal pendidikan yang ditetapkan dalam satuan waktu.
Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau di dalam lingkungan khusus yang diciptakan
secara sengaja untuk pendidikan dalam konteks program pendidikan sekolah. Dalam
pengertian sempit, pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi peserta didik
(siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi).
Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar yang terprogram dan bersifat
formal atau disengaja untuk pendidikan dan terkontrol.
Dalam pengertian sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik profesional
atau guru. Setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang berbeda :
a. Hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu menghasilkan
perbedaan pula mengenai konsep atau definisi yang identik dengan pendidikan.
b. Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendidikan identik dengan sosialisasi (socialization).
c. Berdasarkan pendekatan antropologi, pendidikan identik dengan enkulturasi (enculturation).
d. Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal pada diri
manusia (human investment).
e. Berdasarkan pendekatan politik, pendidikan identik dengan civilisasi (civilization).
f. Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik dengan personalisasi atau
individualisasi (personalization atau inividualization).
g. Berdasarkan pendekatan biologi, pendidikan identik dengan adaptasi (adaptation).

B. Pengertian Pendidikan Dalam Arti Luas


Sedangkan pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara manusia
sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-
ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan
hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan
lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir).
Jadi pendidikan dalam arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup
(life is education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala
pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan
berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu.
Dalam arti luas, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang lain.
2. Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life long
education). Karena itu pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan individu yang bersifat
multi dimensi, baik dalam hubungan individu dengan Tuhannya, sesama manusia, alam,
bahkan dengan dirinya sendiri.
3. Dalam hubungan yang besifat multi dimensi itu, pendidikan berlangsung melalui berbagai
bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja untuk pendidikan
maupun yang tidak disengaja untuk pendidikan.
4. Berlangsung bagi siapa pun. Setiap individu anak-anak atau pun orang dewasa,
siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/ mahasiswa dididik atau mendidik diri.
5. Pendidikan berlangsung dimana pun. Pendidikan tidak terbatas pada schooling saja.
Pendidikan berlangsung di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan di dalam lingkungan alam
dimana individu berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas pada pendidik profesional.

C. Pengertian Pendidikan Secara Alternatif


Ilmu pendidikan secara alternative adalah system pendidikan yang tidak selalu identik
dengan sekolahatau jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
struktur dan berjenjang. Pendidikan alternative berfungsi mengembangkan potensi peserta
didik dengan penekanan dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian fungsional

D. Tujuan Pendidikan dan Domain Ilmu Pendidikan


Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,
tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab, (Kemdiknas)."
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-
lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan
merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan
mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.
Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi disini pendidikan hanya
menekankan pada intelektual saja, dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukur
keberhasilan pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dan budi pekerti anak.

Domain Ilmu Pendidikan


Adapun domain pendidikan menurut Bloom adalah sebagai berikut :
1. Domain Kognitif
Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama berupa Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan
Keterampilan Intelektual (kategori 2-6)
a. Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta,
gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta
menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik
definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk
produk.

b. Pemahaman (Comprehension)
Berisikan kemampuan mendemonstrasikan fakta dan gagasan mengelompokkan dengan
mengorganisir, membandingkan, menerjemahkan, memaknai, memberi deskripsi, dan
menyatakan gagasan utama
· Terjemahan
· Pemaknaan
· Ekstrapolasi
Pertanyaan seperti: Membandingkan manfaat mengkonsumsi apel dan jeruk terhadap
kesehatan
c. Aplikasi (Application)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode,
rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang
penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan
mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone
diagram.
d. Analisis (Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-
bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola
atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari
sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah
penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap
penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
e. Sintesis (Synthesis)
Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau
pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau
informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di
tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat
reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas
produk.
f. Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi,
dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai
efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus
mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi,
nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.

2. Domain Afektif
Pembagian domain ini disusun Bloom bersama dengan David Krathwol.
a. Penerimaan (Receiving/Attending)
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran
bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.
b. Tanggapan (Responding)
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan,
kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.
c. Penghargaan (Valuing)
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah
laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan
ke dalam tingkah laku.
d. Pengorganisasian (Organization)
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk
suatu sistem nilai yang konsisten.
e. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex)
Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik
gaya-hidupnya.

3. Domain Psikomotor
Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan domain yang
dibuat Bloom.
a. Persepsi (Perception)
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
b. Kesiapan (Set)
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
c. Guided Response (Respon Terpimpin)
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi
dan gerakan coba-coba.
d. Mekanisme (Mechanism)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan
cakap.
e. Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)
Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks.
f. Penyesuaian (Adaptation)
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
g. Penciptaan (Origination)
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi, kondisi atau permasalahan
tertentu

Pengertian Pendidikan Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia : “pendidikan


proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang di
usahakan mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan;proses,cara,pembuatan mendidik”.

Definisi Maha Luas Pengertian Pendidikan


Pendidikan adalah hidup (segala pengalaman belajar yg berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung
sepanjang hayat sejak manusia lahir).
Definisi Sempit Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai
lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap
anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang
sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas
sosial mereka).

Definisi alternatif atau luas terbatas Pengertian Pendidikan


Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintahan. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat. Untuk mempersiapkan
peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup.
Secara tepat di masa yang akan datang.

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN


 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
 Ilmu pendidikan adalah uraian secara sistematis dan ilmiah tentang bimbingan atau
tuntunan pendidikan kepada anak-anak didik dalam perkembangannya agar ia
tumbuh secara wajar berpribudi baik, sebagai anggota masyarakat yang hidup selaras
dan seimbang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
B. Pengertian Ilmu Pendidikan Secara Sempit
Dalam arti sempit pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta
didik.
2. Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individu dalam masyarakat cukup bervariasi,
ada yang 6 tahun, 9 tahun bahkan lebih tetapi terdapat titik terminal yang ditentukan
dalam satuan waktu.
C. PENGERTIAN ILMU PENDIDIKAN SECARA LUAS
Dalam arti luas pendidika memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Tujuan pendidika sama degan tujuan hidup individu dan tidak ditentukan oleh orang
lain.
2. Pendidikan berlangsung kapanpun (berlangsung sepanjang hayat)
3. PEndidikan berlangsung bagi siapapun.
4. Pendidikan berlangsung dimanapun.
D. PENGERTIAN ILMU PENDIDIKAN SECARA ALTERNATIF
Ilmu pendidikan secara alternatif adalah sistem pendidikan yang tidak selalu
identik dengan sekolah atau jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara struktur dan berjejang. Pendidikan secara alternatif berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan dengan penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
fungsional.

APAKAH PENDIDIKAN: PENGERTIAN


MAHA LUAS, SEMPIT, DAN LUAS

TERBATAS

A. DEFINISI MAHA LUAS

1. Pendidikan adalah hidup, pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang


berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi
hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

2. Karakteristik khusus

a. Masa pendidikan. Pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada
pengaruh lingkungan.

b. Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan hidup.

c. Bentuk kegiatan. Terentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tak disengaja
sampai dengan terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam pangalaman balajar dalam
hidup.

d. Tujuan. Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar. Tidak


ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan pendidikan adalah
tidak terbatas. Tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup.

3. Pendukung. Kaum Humanis Romantik.

a. Kaum humanis romantic (seperti : john holt, William glasser, jonathan kozol, dan
sebagainya), dan kaum pragmatic ( seperti : john dewey, William heard Kilpatrick, dan
sebagainya) cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti maha luas, dan mengecam
praktek pendidikan di sekolah yang diselenggarakan dalam zamannya, karena di sekolah
berlangsung dehumanisasi, yaitu proses pengikisan martabat kemanusiaan. sekolah terasing
dari kehidupan nyata. Hubungan guru dan murid adalah otoriter, sehingga kurang
berlangsung perkembangan individu secara optimal.

b. Kecaman yang radikal datang dari ivan illich, yang dituangkan dalam deschooling
society (masyarakat tanpa sekolah). Ivan illich terang-terangan mengutuk pendidikan dalam
bentuk sekolah karena dia yakin bahwa sekolah dengan sendirinya tidak memadai, dan
hanya mendorong kepada mengasingkan siswa dari hidup. dan dia juga yakin bahwa tujuan
peniadaan sekolah dalam masyarakat akan menjamin siswa dapat memperoleh kebebasan
dalam belajar, tanpa harus memperjuangkan untuk memperolehnya dari masyarakat. Ivan
illich berpendapat bahwa sistem pendidikan yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu:
(1) memberi kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh
sumber belajar pada setiap saat; (2) memungkinkan semua orang yang ingin memberikan
pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan mudah untuk
melakukannya,demikian pula bagi yang ingin mendapatkannya; (3) menjamin tersedianya
masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan.

B. DEFINISI SEMPIT

1. Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan di


sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang
diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai
kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan
tugas-tugas sosial mereka.

2. Karakteristik khusus

a. Masa pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam waktu terbatas, yaitu masa anak dan
remaja.

b. Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang


diciptakan khusus untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara teknis pendidikan
berlangsung di kelas.

c. Bentuk kegiatan. Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum.
Kegiatan pendidikan lebih berorientasi pada kegiatan guru sehingga guru mempunyai
peranan yang sentral dan menentukan. Kegiatan pendidikan terjadwal, tertentu waktu dan
tempatnya.

d. Tujuan. Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar. Tujuan pendidikan terbatas
pada pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu. Tujuan pendidikan adalah
mempersiapkan hidup.

3. Pendukung. Kaum behavioris.

a. Kaum behavioris (misalnya: B. Watson, B.F.Skinner, lester frank ward, dan sebagainya)
cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti sempit. Mereka mempunyai pandangan
yang optimis terhadap peranan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan, dan pesimis
atau meragukan peranan pendidikan dalam bentuk-bentuk pengalaman belajar dalam hidup
yang tidak dilembagakan. Ada tiga prinsip utama yang mendasari sekolah dalam
menyelenggarakan proses rekayasa pengubahan tingkah laku,yaitu: (1) pembentukan pola
tingkah laku seseorang sangat kuat dipengaruhi lingkungan; (2) pendidikan di sekolah
merupakan rekayasa perubahan tingkah laku yang terprogram secara cermat; dan (3) masa
depan sekolah sebagai lembaga rekayasa pola tingkah laku yang terprogram adalah cerah
karena mempunyai peranan yang besar dalam mencapai kemajuan.

b. Optimisme kaum behaviorisme terhadap keberadaan dan peranan sekolah dalam


masyarakat modern tidak terlepas dari optimisme yang kuat terhadap ilmu dan teknologi di
dalam membangun masyarakat modern.
C. DEFINISI ALTERNATIF ATAU LUAS TERBATAS

1. Pendidikan adalah uasaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat. Pendidikan adalah pengalaman hidup
terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal, dan informal di sekolah, dan di
luar sekolah yang berlangsung seumur hidup.

2. Karakteristik khusus

a. Masa pendidikan. Pendidikan berlangsung seumur hidup, yang kegiatan-kegiatannya


tidak berlangsung sembarang, tetapi pada saat-saat tertentu.

b. Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam sebagian dari lingkungan hidup.


pendidikan hanya berlangsung dalam lingkungan hidup kultural.

c. Bentuk kegiatan. Pendidikan dapat berbentuk pendidikan formal, informal, dan non-
formal. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk bimbingan, pengajaran, dan latihan. Kegiatan
pendidikan berbentuk kegiatan belajar mengajar.

d. Tujuan. Tujuan pendidikan merupakan perpaduan tujuan-tujuan pendidikan yang


bersifat pengembangan kemampuan-kemampuan pribadi secara optimal dengan tujuan
sosial yang bersifat manusia seutuhnya yang dapat memainkan peranannya sebagai warga
dalam lingkungan persekutuan hidup dan kelompok sosial. Tujuan pendidikan adalah
sebagian dari tujuan hidup, yang bersifat menunjang terhadap pencapaian tujuan-tujuan
hidup.

3. Pendukung. Kaum humanis realistik dan realisme kritis.

a. Kaum humanis realistik (misalnya Edgar faure, felipe Herrera, dan sebagainya) dan
juga kaum realisme kritis (stella van petten Henderson, dan sebagainya) cenderung
mengambil jalan tengah dari definisi pendidikan yang maha luas dan yang sempit. Dengan
menggunakan pendekatan dialektis, Edgar faure sebagai ketua, merumuskan makna
pendidikan sebagai usaha memaksimalkan peranan pengajaran di sekolah dan di luar
sekolah. Pendidikan adalah menjadikan pengajaran di sekolah makin bersifat kegiatan
belajar, dan pendidikan di luar sekolah makin terprogram dan produktif, untuk menuju
tercapainya manusia seutuhnya dengan segala kekayaan kepribadiannya.

b. Pendekatan dialektis dalam merumuskan makna pendidikan dapat kita temukan


dalam introduction to philosophy of education dari stella van petten Henderson. Dalam
bukunya, dia memadukan pengertian pendidikan sebagai pengembangan potensi-potensi
yang terdapat dalam diri seseorang, dan pendidikan sebagai warisan sosial dari generasi tua
kepada generasi muda.

http://asraasry.blogspot.co.id/2012/04/
PENGERTIAN PENDIDIKAN DALAM ARTI LUAS

Dalam arti luas hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adaalah hidup(life is education dan
education is life).Maksudnya bahwapendidikan adalah segala pengalaman hidup (belajar)
dalam berbagailingkungan yang berlangsungsepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi
perrtumbuhan atau perkembangan individu.Dalam arti luas pendidikan memiliki
karakteristik sebagai berikut :a.

Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang lain.

b.Pendidikan berlangsung kapanpun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life long


education). Karena itu pendidikan itu berlangsungdalam konteks hubungan individu yang
bersifat multi dimensi, baik dalamhubungan individudengan Tuhannya, sesma manusia,
alam, bahkan dengan dirinya sendiri.

c.Dalam hubungan yang bersifat multi dimensi itu, [endidikan berlangsungmelalui berbagai
bentuk kegiatantindakan dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja untuk pendidikan
maupun yang tidak disengajauntuk pendidikan.

d.Pendidikan berlaangsung bagi siapapun. Setiap indivisu, anak-anak, ataupun orang


dewasa,siswa/mahasiswa ataupun bukan siswa/ mahasiswa– didik atau mendidik diri.

e.Pendidikan berlangsung dimanapun.

f.Pendidikan tidak terbatas pada schooling atau persekolahan saja. Pendidikan berlangsung
di dalam keluarga,sekolah, masyarakat, dan didalam lingkungan alam dimana individu
berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas padapendidik professional.

2.PENGERTIAN PENDIDIKAN DALAM ARTI SEMPIT

Dalam arti sempit, dama prakteknya identik dengan persekolahan (schooling), yaitu
pengajaran formal di bawahkondisi-kondisi yang terkontrol, hanyalah bagi yang menjadi
peserta didik. Pendidik bagi siswa terbatas pada pendidik yang professional atau guru.Dalam
arti sempit, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut :a.

Tujuan pendidikan dalam arti sempit di tentukan oleh pihak luar individu peserta didik.
Sebagaimana kitamaklumi, tujuan pendidikan suatu sekolah atau tujuan pendidikan suatu
kegiatan belajar mengajar disekolah tidak dirumuskan dan ditetapkan oleh para siswanya.

b. Lama waktunya pendidikan bagi setiap indivisudalam masyarakat cukup bervariasi,


mungkin kurang atausama dengan 6 tahun, 9 tahun atau bahkan lebih dari itu. Namun
demikian terdapat titikterminal pendidikanyang di tetapkan dalam satuan waktuSetiap
disiplin ilmu memiliki objek formal yang berbeda dan memiliki konsep yang berbeda yang
identik dengan pendidikan.

a.Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendidikan identik denga sosilaisasi (socialization).


b.Berdasarkan pendekatan antropologi pendidkan identik dengan enkulturasi
(enculturation)

.c.Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal pada


diri manusia (humaninvestment)

d.Berdasarkan pendekatan politik, pendidikan identik dengan civilisasi (civilization)

e.Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik dengan personalisasi atau


individualisasi(personalization atau individualization)

f.Berdsarkan pendekatan biologi, pendidikan identik adaptasi (adaptation)

3.PENGERTIAN PENDIDIKAN DALAM ARTI LUASTERBATAS ATAU ALTERNATIF

Ilmu pendidikan secara alternative adalah system pendidikan yang tidak selalu identik
dengan sekolahatau jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara struktur dan berjenjang. Pendidikanalternative berfungsi mengembangkan potensi
peserta didik dengan penekanan dengan penguasaan pengetahuandan keterampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian fungsional

Karakteristik pendidikan dalam arti luas, meliputi:


1. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat (long life education)
2. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu
3. Pendidikan berlangsung bagi siapa pun (anak atau dewasa)
4. Pendidikan terbentuk dari berbagai aktivitas, kegiatan, tindakan atau kejadian yang secara
langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
individu.
5. Pendidikan berlangsung di mana pun (keluarga, sekolah maupun masyarakat)
6. Pendidik tidak terbatas hanya kepada pendidik profesional.
Dalam arti sempit, Robandi (2005: 5) menjelaskan bahwa, ”pendidikan merupakan persekolahan
(schooling) yaitu pengajaran, pelatihan dan pembentukan karakter dalam situasi yang terkontrol”.
Karakteristik pendidikan dalam arti sempit, yaitu:
1. Waktu pendidikan setiap individu bervariasi, ada yang enam tahun, sembilan tahun, dua belas
tahun dan sebagainya, diadasarkan atas titik terminal pendidikan dalam satuan waktu
2. Tujuan pendidikan tidak sama dengan tujuan individu, ditentukan oleh pihak luar peserta didik,
misal sekolah.
3. Pendidikan hanya bagi mereka yang menjadi peserta didik pada lembaga pendidikan formal.
4. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, terkontrol, bersifat formal.
5. Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau ruang khusus yang diciptakan untuk kegiatan belajar
mengajar, misal bimbingan belajar atau kursus.
6. Pendidik terbatas hanya kepada pendidik profesional.
http://guraru.org/guru-berbagi/hakikat-pendidikan/

DEFINISI PENIDIKAN

A. Definisi Maha Luas

Pendidikan adalah hidup, maksudnya segala pengalaman belajar yg berlangsung dalam


segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang
hayat sejak manusia lahir.

B. Definisi Sempit

Pendidikan adalah sekolah maksudnya pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai


lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan
remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.

C. Definisi alternatif atau luas terbatas

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintahan. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat. Untuk mempersiapkan peserta didik agar
dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup. Secara tepat di masa yang
akan datang.

Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan


formal, non formal dan informal di sekolah dan luar sekolah. Yang berlangsung seumur
hidup yang bertujuan optimalisasi perkembangan kemampuan-kemampuan individu. Agar
di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

Pendidikan adalah usaha sadar yang teratur dan sistematis yang dilakukan oleh orang tua
yang di serahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat-sifat dan
tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

http://makhulmathic.blogspot.co.id/2011/06/makalah-tentang-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai