A. Pengertian Pedagogik • Pedagogik merupakan ilmu yang membahas pendidikan anak, atau menjelaskan tentang seluk beluk pendidikan anak. 1. Pedagogik: Pendidikan dalam Arti Khusus
Pedagogik adalah Ilmu Mendidik Anak. Jadi
pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Proses pendidikan menurut pedagogik berlangsung sejak anak lahir sampai anak mencapai dewasa. 2. Pedagogik Dalam Arti Luas Pendidikan dalam arti luas merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yag berlangsung sepanjang hayat. Beberapa prinsip dasar tentang pendidikan: a. Pendidikan berlangsung seumur hidup b.Tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama semua manusia c. Bagi manusia pendidikan merupakan suatu keharusan, karena denagn pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang. Secara psikologis, seseorang dikatakan dewasa bila ia telah memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan dan keputusan yang diambil. Andragogi adalah suatu model proses pembelajaran peserta didik (warag belajar) dewasa. B. Mendidik, Mengajar, dan Melatih
Pendidikan pada hakikatnya mengandung tiga
unsur, yaitu mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik menurut Darji Darmohidarjo lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat, kecintaan, rasa kesusilaan, ketaqwaan, dn lain-lainnya. Mengajar berarti member pelajaran tentang berbagi ilmu yang bermanfaar bagi perkembangan kemampuan berpikirnya. Sedangkan latihan ialah usaha untuk memperoleh keterampilan dengan melatihkan sesuatau secara berulang-ulang, sehingga terjadi mekanisme atau pembiasaan. C. Ilmu Pendidikan Sebagai Teori Ibu dan ayah berusaha membimbing anak- anaknya untuk menjadi anak-anak mandiri, bertanggung jawab terhadap dirinya, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan. Seorang guru selalu berusaha membantu anak didiknya dalam memecahkan persoalan sekolahnya. Upaya pendidikan bukan suatu tindakan yang dapat dilakukan dengan serampangan, namun harus direncanakan. Teori pendidikan diperlukan untuk mengurangi berbagai kesalahan pendidikan. 1. Pentingnya Teori Pendidikan Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang hanya dapat dilakukan poleh manusia. Pendidikan sebagai suatu kegiatan manusia, dapat diamati sebagai suatu praktik dalam kehidupannya. Teori dan praktik pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, memiliki hubungan komplementer (salimh melengkapi), saling mengisi satu sama lainnya. J.H. Gunning (Belanda) pernah mengemukakan bahwa “Teori tanpa praktik merupakan perbuatan yang amat istimewa (genius), sebaliknya praktik tanpa teori bagi orang gila atau penjahat”. Menurut Gunning bagi kebanyakan pendidik perlu paduan mesra dari keduanya (teori dan praktik). Teori pendidikan perlu dipelajari secara akademik, sebab kalau tidak dibekali teori pendidikan perbuatan pendidik atau guru tersebut seperti perbuatan orang yang tidak waras, suatu perbuatan yang tidak berencana, tidak tentu arah dan tujuannya. Ilmu pedidikan harus dipelajari, karena yang akan dihadapi adalah manusia, menyangkut nasib kehidupan dan hidup manusia, akan menyangkut harkat derajat manusia serta hak asasinya. Perbuatan pendidik bukan perbuatan yang sembrono, melainkan perbuatan yang harus betul-betul disadari dalam rangka membimbing anak kepada suatu tujuan yang akan dituju. Ilmu pendidikan sebagai teori perlu kita pelajari karena praktik mendidik tanpa didasari oleh teori tentang pendidikan, akan membawa kita kepada kemungkinan berbuat kesalahan. Ilmu pendidikasn merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sifatnya praktis. Karena ilmu pendidikan mempelajari dasar-dasar, prinsip-prinsip serta tujuan tentang kegiatan mendidik. • Iktikad baik pendidikan dalam menunaikan tugasnya selalu berusaha untuk mengurangi kesalahan-kesalahan atau membatasi kesalahan-kesalahan seminimal mungkin. Tiga golongan kesalahan dalam melaksanakan pendidikan menurut Prof. Sikun Pribadi yaitu: a. Kesalahan-kesalahan teknik b. Kesalahan-kesalahan yang bersumber pada struktr kepribadian c. Kesalahan-kesalahan yang sifatnya konseptual Dapat disimpulkan bahwa mempelajari tori tentang pendidikan, yaitu teori tentang membimbing dan membina atau mendidik anak didik, adalah cara yang paling praktis. 2. Pendidikan Dalam Ruang Lingkup Mikro dan Makro Pendidikan dalam ruang lingkup mikro artinya mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam skala kecil, dan pendidikan dalam ruang lingkup makro, kita mengkaji pendidikan yang dilaksanakan dalam skala besar. Pendidikan yang dilakukan secara nasioanal dengan segala perangkat aturan seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasioanal, pendidikan mencangkup pendidikan sekolah dan luar sekolah, erlangsung seumur hidup, hal tersebut melakukan tinjauan pendidikan secara makro (besar). Pendidikan dalam skala kecil, misalnya pendidikan dalam keluarga saja dan pendidikan di sekolah saja. Pengelompokan kajian pendidikan secara mikro dan makro tersebut dapat dilihat dari dua segi: 3. Manusia sebagai individu, dan sebagai anggota masyarakat Havigurst mengatakan bahwa manusia tidak akan menjadi manusia kalau ia tidak hidup bersama dengan dan dalam masyarakat, semua masyarakat tak mungkin ada tanpa adanya anggota-anggota masyarakat atau individu-individu yang hidup didalamnya. Individu dan masyaakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain, dan saling membutuhka. Pendidikan individual dapat disebut pendidikan dalam ruang lingkup mikro, dan pendidikan kelompok (group) disebut pendidikan dalam ruang lingkup makro, saling melengkapi. a. Pendidikan individual Pendidikan dalam ruang lingkup mikro terjadi dalam lingkungan keluarga, sejak anak berada dalam kandungan sampai dengan ia belajar di sekolah. Sel- sel otak membutuhkan protein yang cukup untuk tumbuh. Seperti bayi yang baru lahir oleh sang ibu pertumbuhannya sangat diperhatikan. Tentu yang diperhatikan ibu bukan pertumbuhan badan jasmani saja, melainkan ibu berusaha agar segi kejiwaan anak dapat berkembang dengan sempurna. b. Pendidikan kelompok Pendidikan dalam ruang lingkup makro terjadi dalam lingkungan sekolah dan kepramukaan. Pendidikan sekolah sebagai suatu sistem merupakan suatu investasi jangka panjang untuk mengembangkan sumber-sumber daya manusia. Tentang pendidikan pramuka, dapat secara singkat dikatakan bahwa pendidikan itu sebagai pelengkap pendidikan sekolah, karena dalam pendidikan kepramukaan mempunyai nilai edukatif yang tinggi. D. Tanggung jawab pendidikan 1. Tangung Jawab Keluarga Pendidikan dalam arti khusus ini menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan keluarga, dalam arti tanggung jawab keluarga (ayah dan ibu) sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. 2. Tanggung Jawab Bersama Pendidikan dalam arti luas berlangsung sepanjang hayat, berusaha untuk meningkatkan taraf hidup manusia, yang merupakan tanggung jawab bersama dari semua pihak, yaitu keluarga, masyarakat, dan pemerintah, sesuai Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 7 sampai 11). Tanggung jawab pendidikan selanjutnya bagi orang dewasa merupakan tanggung jawabnya sendiri. • Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia, baik sebagai individu, maupun sebagai kelompok dalam kehidupan bermasyarakat. Yangmana lingkungan keluarga memainkan peranan yang penting dalam perkembangan kepribadiannya sebagai kesatuan kehidupan kejiwaan, yang merupakan modal dasar untuk dikembangkan lebih lanjut, sehingga manusai sebagai individu dapat mencapai taraf dan mutu kehidaupan yang mungkin dicapai seseorang dalam kehidupan. Pendidikan perlu memperhatikan segi-segi kehidupan moral, religi, dan kesehatan jiwa. Terkadang, usaha pendidikan mendapat hambatan atau gangguan dari munculnya nafsu dari insting yang primitive. Kecemasan merupakan salah satu hambatan yang tidak mudah diatasi, yang biasanya timbul dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan. Oleh karena itu, pendidikan membantu seorang individu agar dapat mengatasi segala permasalahan hidup, mengatasi jenis konflik kejiwaan, meningkatkan kemampuan individu menyesuaikan diri dengan lingkungan serta dengan segala jenis masalah kesulitan dan perubahan nilai-nilai.