pedagogik
Dalam bahasa sehari-hari kita juga sering mendengar kata-kata lain yang sering
digunakan memelihara anak dan mengurus anak. Memelihara anak dapat diartikan
memberi perlindungan kepada anak supaya lestari hidupnya. Perkataan demikian
kadang-kadang dihubungkan dengan perkataan memelihara ayam, memelihara
anjing, memelihara ternak.Oleh karena itu sebaiknya jangan dipakai kepada
anak.Mendidik menurut Darji Darmodiharjo menunjukkan usaha yang lebih
ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, hati nurani, kecintaan, rasa
kesusilaan, ketaqwaan dan sebagainya.
Lebih sempit lagi perkataan latihan, seperti latihan menggambar, latihan membaca
dan menulis, latihan naik sepeda, latihan menembak dan sebagainya. Latihan ialah
usaha untuk memperoleh keterampilan dengan melatihkan sesuatu secara
berulang-ulang, sehingga terjadi mekanisasi atau pembiasaan.
Related
Tujuan pengajaran yang bersifat intelek anak ialah supaya anak kelak sebagai
orang dewasa memiliki kemampuan berpikir seperti yang diharapkan dari orang
dewasa secara ideal, yaitu mampu berpikir logis, kritis, objektif, sistematis, analitis,
integratif dan inovatif.
Anak hidup dalam berbagai situasi yang mengandung segala kemungkinan; karena
itu ia selalu memperoleh pengaruh oleh berbagai faktor, dari rumah, sekolah,
masyarakat secara luas dan pengaruh alam sekelilingnya. Majalah, koran, atau
buku-buku yang dibaca anak, film yang dilihatnya, kawan-kawan sepermainan,
sawah, ladang atau laut yang mengelilinginya, semuanya berpengaruh terhadap
perkembangannya. Tetapi segala pengaruh tersebut walaupun bersifat positif dan
konstruktif, tidak dapat disebut pendidikan.Bila ada pendapat bahwa segala
pengaruh positif disebut pendidikan, pendapat itu dapat disebut
"Panpedagogisme".Pendidikan dalam ilmu mendidik, hanya kita batasi pada
pengaruh yang dengan sengaja diusahakan oleh orang dewasa terhadap anak yang
belum dewasa; dan pengaruh tersebut harus bersifat positif dan konstruktif.
Manusia tidak saja hidup sebagai individu yang mempunyai kebebasan dan
hak-haknya sebagai individu, namun manusia hidup pula dalam ikatan kerja
sama dengan sesama manusia yang disebut kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan dalam prakteknya berbentuk pergaulan antara pendidik dan anak
didik, namun tentu suatu pergaulan yang tertuju kepada tujuan pendidikan
yaitu manusia mandiri, memahami nilai, norma-norma susila dan sekaligus
mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai, norma-norma tersebut. Proses
mempengaruhi adalah proses psiko social yang berlangsung antara individu
yang satu dengan individu yang lain karena manusia adalah makhluk sosial.
Menurut Jan Ligthart pendidikan itu didasari oleh kasih sayang yang
merupakan sumber bagi dua syarat yang lain yaitu kesabaran dan
kebijaksanaan. Sikap kesabaran sangat diperlukan untuk menghadapi anak
karena sikap tidak sabar atau lekas marah tidak akan menggairahkan
kejiwaan anak. Lagi pula hasil pendidikan kita tidak dapat dengan segera
kita saksikan dalam satu dua tahun.Hasil pendidikan, baru dapat kita nilai
bila anak telah mencapai kedewasaannya.
Antara teori dan praktek pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan karena memiliki hubungan komplementer (saling melengkapi),
saling mengisi satu sama lainnya. Seperti misalnya pelaksanaan pendidikan
dalam keluarga, pendidikan di sekolah, pendidikan di masyarakat, sehingga
dapat dijadikan sumber dalam menyusun teori pendidikan.Begitu sebaliknya
suatu teori pendidikan sangat bermanfaat sebagai suatu pedoman dalam
melaksanakan praktek pendidikan.
Teori pendidikan (dalam hal ini pedagogik), perlu dipelajari secara akademik
(secara ilmiah di Perguruan Tinggi), khususnya di Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) yang mempersiapkan lulusannya untuk menjadi
pendidik baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sebab kalau tidak
dibekali teori pendidikan, jangan sampai terjerumus seperti yang
dikemukakan oleh Gunning.