Oleh :
Alditiya Nugraha
14232004
Jatinangor
Menyetujui,
Pembimbing
Mengesahkan,
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ...................................................... i
Ringkasan ..................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................... v
Daftar Tabel .................................................................. vii
Daftar Gambar .............................................................. viii
Daftar Lampiran ............................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Pengenalan
Lapangan ................................................... 11
1.2 Maksud Dan Tujuan Praktik
Pengenalan Lapangan ............................... 11
1.3 Kegunaan Praktik Pengenalan
Lapangan ................................................... 12
1.4 Tempat Praktik Pengenalan
Lapangan ................................................... 12
1.5 Jadwal Dan Waktu Praktik
Pengenalan Lapangan ............................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prosedur .............................................. 14
2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Para
14
Ahli ........................................................
2.1.2 Standarisasi dan Kalsifikasi
15
Prosedur ....................................................
.
2.2 Penyimpanan ....................................... 16
2.3 Obat ..................................................... 17
BAB III KEADAAN UMUM TEMPAT PPL
3.1 Sejarah 19
v
Perusahaan ..............................
3.2 Visi dan Misi 20
Perusahaan .....................
3.3 Struktur 21
Organisasi ..............................
3.4 Deskripsi Tugas ................................... 22
BAB IV URAIAN KHUSUS TENTANG
JUDUL
4.1 Prosedur Penyimpanan Alat Sediaan
23
Farmasi dan Alat
Kesehatan ......................
4.2 Perhitungan penerimaan dan
23
Pengeluaran Sediaan Farmasi ...................
4.3 Penyimpanan Komoditi Rusak atau
24
Kadaluarsa .................................................
4.4 Penyimpanan Sediaan Farmasi
24
Berdasarkan Penggolongan Obat ..............
4.4.1 Penggolongan Jenis Obat
24
Berdasarkan Jenisnya ................................
4.4.2 Penggolongan Obat Berdasarkan
27
Mekanisme Kerja
Obat ..............................
BAB V PENUTUP
5.1 28
Kesimpulan ..........................................
5.2 Saran .................................................... 28
5.2.1 Saran Untuk Apotek Al Ma’soem
28
“I”
Cipacing ....................................................
.
5.2.2 Saran Untuk STKOM Al 29
vi
Ma’soem ...
DAFTAR PUSTAKA .................................................. 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................... 31
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 11
1.1 .............................................................
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
Gambar 19
3.1 ...........................................................
Gambar 22
4.1 ...........................................................
Gambar 23
4.2 ...........................................................
Gambar 24
4.3 ...........................................................
Gambar 24
4.4 ...........................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Mesin Struk ............................................................ 30
Obat Generik dan Paten .......................................... 30
Faktur Pengiriman .................................................. 31
Surat Pemesanan ..................................................... 31
BAB I
PENDAHULUAN
x
PPL adalah suatu bentuk kegiatan intrakulikuler Program
Pendidikan Diploma Tiga dan Strata Satu STKOM Al Ma’soem
yang bertujuan untuk :
1. Memberika latihan kerja kepada mahasiswa di perusahaan-
perusahaan / instansi-instansi / lembaga pendidikan atau badan
usaha lingkunga Ma’soem group.
2. Memberikan latihan kepada mahasiswa agar mampu
menerapkan teori yang didapatkan dalam perkuliahan pada
lapangan kerja yang nyata.
3. Melatih mahasiswa agar mempunyai kedisiplinan dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas kerja.
4. Melatih mahasiswa untuk dapat bekerja secara bersama-sama
dengan mintra kerjanya di tempat PPL.
Hari Waktu
Senin 02 Juli 2018 07:00 – 03:00
Selasa 03 Juli 2018 07:00 – 03:00
Rabu 04 Juli 2018 07:00 – 03:00
Kamis 05 Juli 2018 07:00 – 03:00
Jum’at 06 Juli 2018 07:00 – 03:00
Sabtu 07 Juli 2018 07:00 – 03:00
Tabel 1.1
xii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prosedur
Prosedur adalah peraturan. Dalam pengertian yang lebih lengkap,
prosedur adalah aturan bermain, aturan bekerja sama, aturan
berkoordinasi, sehingga unit-unit dalam sistem, subsistem,
subsubsistem, dan seterusnya dapat berinteraksi satu sama lain
secara efisien dan efektif..
2.1.1 Pengeritan Prosedur Menurut Para Ahli
1. Menurut Ida Nuraida (2008:35), “Prosedur adalah urutan
langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di
mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa
yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana
melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang
melakukannya.”
xiii
2. Menurut Mulyadi (2001:5) yang dimaksud dengan prosedur
adalah “suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.”
3. Menurut Ig. Wursanto (1987:19) yang dimaksud dengan
prosedur merupakan rencana, karena bersangkutan paut dengan
pemilihan suatu cara bertindak dan berlaku untuk kegiatan-
kegiatan di waktu yang akan datang. Prosedur-prosedur bukan
hanya merupakan pedoman untuk berfikir, tetapi juga untuk
bertindak dan melaksanakan cara yang tepat guna menjalankan
suatu kegiatan tertentu. Seperti halnya dengan kebijaksanaan,
prosedur juga mempunyai urutan kepentingan.
2.1.2 Standarisasi dan Klasifikasi Prosedur
Prosedur berisi cara yang dipesifikasikan untuk melaksanakan suatu
aktivitas atau suatu proses.
Prosedur dapat didokumentasikan atau tidak. Apabila prosedur
didokumentasikan biasanya disebut prosedur tertulis. Prosedur
tertulis biasanya mengikuti aturan formal berikut ini:
a. Struktur, maksud dan ruang lingkup suatu kegiatan.
b. Tanggung jawab.
c. Acuan atau dokumen terkait.
d. Proses atau tahapan kegiatan yang perlu dilakukan.
Dan klasifikasi prosedur terbagi atas 3 yaitu:
1. Teks Prosedur Sederhana
xiv
Prosedur yang dapat ditempuh hanya dengan dua atau tiga
langkah saja, contoh: prosedur mengoperasikan setrika.
2. Teks Prosedur Kompleks
Prosedur yang terdiri atas banyak langkah dan langkah-langkah
tersebut berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya.
Contoh: prosedur tentang terkena tilang.
3. Protokol
Prosedur yang langkah-langkahnya tidak terlalu ketat/rumit dan
mudah dipahami.
2.2 Penyimpanan
1. Berdasarkan Permendagri No. 17 Tahun 2007 penyimpanan
merupakan kegiatan melakukan penerimaan, penyimpanan,
pengaturan, pembukuan, pemeliharaan barang dan pengeluaran
dari tempat penyimpanan. Sedangakan menurut Subagya
(1988:68) penyimpanan juga dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan,
penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan di dalam
ruang penyimpanan. Penyimpanan juga dapat diartikan
kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan
penyelenggaraaan dan pengaturan barang-barang persediaan di
dalam ruang penyimpanan.Penyimpanan barang daerah
dilaksanakan dalam rangka pengawasan, penyelenggaraan dan
pengaturan barang persediaan di dalam gudang/ruang
penyimpanan sehingga dalam pengurusan barang persediaan
xv
agar setiap waktu diperlukan dapat dilayani dengan cepat dan
tepat. Adapun kegiatan dari penyimpanan, antara lain:
a. menerima, menyimpan, mengatur dan menjaga keutuhan
barang dalam gudang/ruang penyimpanan agar dapat
dipergunakan sesuai dg rencana secara tertib, rapi dan
aman;
b. menyelenggarakan administrasi penyimpanan/pergudangan
atas semua barang yg ada dalam gudang;
c. melakukan stock opname secara berkala ataupun insidentil
terhadap barang persediaan yg ada di dalam gudang agar
persediaan selalu dapat memenuhi kebutuhan;
d. Membuat laporan secara berkala atas persediaan barang yg
ada di gudang.
2. Menurut Subagyo (1988:68), penyimpanan berfungsi untuk
menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi–
fungsi sebelumnya dengan pemenuhan setepat–tepatnya dan
dengan biaya serendah mungkin.
3. Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Didalam apotek, dalam hal penggunaan sediaan farmasi, alkes
dan bahan medis, ada prosedur pengelolaannya yang diatur
dalam peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor
35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di
apotek.
Pengelolaan ini meliputi perencaanan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan
pelaporan.
xvi
2.3 Obat
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk
menyembuhkan penyakit, membebaskan gejala, atau merubah proses
kimia dalam tubuh.
Pengertian Obat Menurut Para Ahli
1. Menurut SK Menteri Kesehatan No. 25/Kab/B.VII/71 tanggal 9
Juni 1971, obat ialah suatu bahan atau panduan bahan-bahan
untuk digunakan dalam mentapkan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan,
memperelok badan atau bagian badan manusia.
2. Menurut Ansel (2011) obat adalah zat yang digunakan untuk
diagnosis, mengurangi sakit, serta mengobati atau mencegah
penyakit pada manusia atau hewan.
xvii
BAB III
PT. MGU
PSA APOTEKER
xx
SKA
TTK
&
Petugas Pelaksana
p
Gambar 3.1
xxi
BAB IV
Gambar 4.1
Obat bebas sering juga disebut OTC (Over The Counter) adalah
obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas
adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Gambar 4.2
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat
keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep
dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus
pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran
biru dengan garis tepi berwarna hitam. disertai tanda peringatan
dalam kemasannya.
xxiv
Obat bebas terbatas dan obat bebas disebut juga OTC (over the
counter)
Obat bebas terbatas ini dapat diperoleh di toko obat, dan apotik
tanpa resep dokter.
Gambar 4.3
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek
dengan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket
adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi
berwarna hitam.
Gambar 4.4
a. Psikotropika
xxv
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku dan obat ini harus dengan resep dokter.
b. Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan menimbulkan ketergantungan dan obat ini harus dengan
resep
dokter.
xxvi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian – uraian diatas, penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. PPL yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan STKOM Al
Ma’soem sangat bermanfaat khususnya untuk mahasiswa. Dimana
mahasiswa dilatih untuk terjun langsung ke lapangan dengan
dibekali ilmu teori dan praktek selama perkuliahan.
2. Apotek Al Ma’soem “I” Cipacing sudah menerapkan prosedur
penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan secara standar. Hal
ini dibuktikan dengan pengaplikasian prosedur penyimpanan
FIFO(First in First Out) dan FEFO(First Exoired First Out) dan
xxvii
penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang terpisah dan
khusus.
5.2 Saran
Untuk lebih lanjut penulis meberikan saran yang bermanfaat untuk
perkembangan dan pelaksanaan Praktik Pengenalan Lapangan
selanjutnya yaitu:
5.2.1 Saran untuk Apotek Al Ma’soem “I” Cipacing
1. Dilihat dari fasilitas komputer masih menggunakan Windows
XP yang kadang terdapat problem kompabiltas aplikasi,
sebaiknya di upgrade pada versi Windows 7 untuk kebutuhan
standar.
2. Untuk karyawan bagian yang bertugas sebagai Cashier harus
mengetahui harga dari berbagai macam obat dan alat kesehatan,
jika sewaktu-waktu terjadi mati listrik karyawan dapat
mengatasi masalah pelayanan konsumen dengan baik.
3. Untuk persediaan barang seharusnya lebih terpantau agar tidak
menganggu proses penjualan obat.
5.2.2 Saran untuk STKOM Al Ma’soem
1. Sebaiknya piha STKOM Al Ma’soem memantau kinerja peserta
Praktik Pengenalan Lapangan
2. Sebaiknya peserta Praktik Pengenalan Lapangan ditempatkan
sesuai jurusan
xxviii
DAFTAR PUSTAKA
http://arripple.blogspot.com/2017/02/pengertian-prosedur-menurut-
para-ahli.html
http://ilmukefarmasian.blogspot.com/2013/03/penggolongan-obat-
lengkap.html
STKOM Al Ma’soem.2018.Panduan Praktik Pengenalan
Lapangan(PPL).Bandung:STKOM Al Ma’soem
Suryaman, Rima Kusmayani.2017.Sistem Informasi Penjualan Obat
Di Apotek Al Ma’soem Bandung : Tidak diterbitkan
xxix
LAMPIRAN LAMPIRAN
xxx
Mesin Struk
xxxi
Obat Generik dan Paten
Faktur Pengiriman
Surat Pemesanan
xxxii