Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008:60) dinyatakan bahwa analisis
adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan. Menurut Pradopo (1995:93), analisis merupakan
penguraian terhadap bagian-bagian atau unsur-unsurnya.
B. Rumusan Masalah
i. Apa yang dimaksud dengan Lagu 1 Bagian ?
ii. Apa saja struktur musik dari Lagu Lagu 1 Bagian ?
iii. Apa saja contoh Lagu 1 Bagian ?
iv. Bagaimana cara menganalisis Lagu 1 Bagian ?
C. Tujuan
i. Untuk mengetahui apa maksud dari Lagu 1 Bagian
ii. Untuk mengetahui struktur musik dari Lagu 1 Bagian
iii. Untuk mengetahui apa saja contoh dari Lagu 1 Bagian
iv. Untuk mengetahui bagaimana cara menganalisis lagu 1 Bagian
3
BAB II
PEMBAHASAN
B. Struktur Musik
Di dalam musik, selain unsur-unsur musik yang terdiri atas melodi, ritmis,
harmoni, dan dinamik, terdapat bentuk musik yang terdiri atas beberapa
komponen, antara lain motif, tema, frase, dan kalimat. Berikut akan dijelaskan
komponen yang terdapat dalam struktur musik:
1. Bentuk-bentuk bagian yang sederhana.
a) Motif
Motif adalah unit terkecil dari struktur lagu yang
mengandung suatuunsur musikal. Tetapi harus didukung
dengan semua unsur-unsur musik seperti melodi, ritmis, dan
harmoni.
Kedudukan sebuah motif dalam arus melodi
mempunyai peranan dalam membangun busur kalimat
sehingga dapat dikembangkan menjadi kalimat tanya dan
jawab. Selain membentuk sebuah melodi, motif juga berperan
dalam pembentukan sekuen yaitu pengulangan figur melodi.
Apabila motif kecil tadi dikembangkan maka akan
membentuk variasi melodi atau dengan kata lain untuk
membuat variasi melodi dalam karya musik dilakukan dengan
cara mengembangkan motif-motif yang ada sebelumnya.
b) Frase
Frase adalah satu kesatuan unit yang secara konvensional
terdiri dari4 birama panjangnya dan ditandai dengan sebuah
kadens. (Wicaksono, 1998 : 4). Frase dibagi menjadi dua
yaitu fraseantesenden, dan frase konsekuen.
4
Berikut dijelaskan pengertian frase antesenden dan
konsekuen;
a) Frase anteseden.
Frase anteseden adalah frase tanya atau
frase depan dalam suatukalimat lagu yang
merupakan suatu pembuka kalimat dan
biasanya diakhiri dalam kadens setengah (pada
umumnya jatuh pada akord dominan).
b) Frase konsekuen.
Frase konsekuen adalah frase jawab atau
cfrase belakang dalamsuatu kalimat dalam lagu
dan pada umumnya jatuh pada akord tonika.
c). Periode atau kalimat.
Periode adalah gabungan dua frase atau lebih dalam
sebuah wujudyang bersambung sehingga bersama-sama
membentuk sebuah unitseksional (Miller, tanpa tahun : 166).
Dalam kalimat atau periode, frase yang terdapat didalamnya
bisa dibentuk dari frase anteseden anteseden, ataupun frase
anteseden-konsekuen.
Lagu “Desaku Yang Kucinta” adalah lagu bentuk satu bagian yang sudah
memenuhi syarat sebagai karya lagu yang utuh baik dalam penggunaan figur,
5
motif, frase maupun harmoni iringannya. Menurut penuturan L. Manik sebagai
pencipta lagu tersebut, terciptanya lagu ini karena diilhami oleh Strauss si raja
waltz dengan karyanya Blue Danob. Akan tetapi L. Manik tahu persis etika
penciptaan sebuah karya, maka beliau hanya mengambil irama waltz saja yang
diadopsi dalam penulisan karya lagunya. Menulis komposisi musik jenis apapun
boleh berkiblat namun hanya terbatas padastylenya saja bukan menjiplak mentah-
mentah seperti yang terjadi pada musik pop Indonesia umumnya.
a. Motif
Motif adalah suatu bentuk pola irama, atau pola melodi, atau
gabungan dari pola irama dan melodi, yang kecil atau pendek tetapi
mempunyai arti.
6
2. Ulangan pada Tingkat lain
Keterangan :
a. m = Motif Asli
b. m1 = Sekuens Naik
c. m2 = Sekuens Turun
d. m3 = Sekuens Turun
e. m4 = Sekuens Turun
f. M = Motif Asli
g. M1 = Sekuens Naik
h. M2 = Sekuens Naik
i. M2 = Sekuens Naik
b. Prioda
c. Prase
Lagu ini memiliki bentuk frase tanya dan jawab dalam satu tema
A(aa’) -- terlihat dari 17 jumlah birama/simetris. Kalimat tanya dimulai dari
bar 1 dan 3, kalimat jawab bar 2 dan 4 (a’). Figur dari notasi mayoritas
7
menggunakan not 1/8 (satu ketuk). Tempo yang dipakai 70bpm (Adantino),
tempo cepat memungkinkan notasi yang dibunyikan tidak terlalu cepat,
sehingga memudahkan anak bila menyanyi dalam penggalan-penggalan
liriknya. Dan range/interval antar nada melodi yang melangkah
memudahkan anak untuk mencapai nada demi nada.
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lagu satu bagian sering dijumpai pada lagu anak-anak. Lagu satu bagian
hanya memiliki satu buah kalimat, dengan pola melodi yang sederhana. sehingga
anak-anak menjadi mudah untuk menghafal serta menyanyikannya.
Lagu satu dapat dicerna dengan mudah oleh anak-anak karena liriknya yang
jelas dan ringan. Selain itu, lirik dalam lagu ini tidak terlalu padat dan menggunakan
bahasa yang sederhana sehingga mudah diingat dan dihafal oleh anak-anak. Lagu ini
bertempo lembut sesuai dengan tema lagu yang penuh nasehat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Schoenberg, A. (1972). Models for Beginners in Composition. Rev. Leonard Stein. New
York :Schirmer.
Siegmeister, Elie. (1965). A Workbook for Harmony and Melody, vol. I. Wadsworth
Publishing Company.
Stein, Leon. (1979). Structure and Style : Expanded Edition The Study an Analysis of
Prier, Karl-Edmund. (1996). Ilmu Bentuk Musik, Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Wisesa, Bayu Ki. (1990). Sekar Macapat Untuk SD & SMP,Surakarta : Tiga Serangkai.
10