Anda di halaman 1dari 9

OLEH

1.      MARIA NI MADE ILIA YUDI ROSITA (1529051005)


2.      VIVIANA MURNI (1529051011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Evaluasi menjadi hal yang penting dan harus diperhitungkan oleh pendidik dalam menilai
kemampuan peserta didik terhadap materi yang  diajarkan. Penilaian adalah kegiatan yang tidak
mungkin dipisahkan dari kegiatan pendidikan  dan pembelajaran secara umum. Semua kegiatan
pendidikan yang dilakukan hharus selalu diikuti dan disertai dengan kegiatan penilaian. Pada
hakekatnya penilaian yang dilakukan tidak semata-mata untuk menilai hasil belajar siswa saja,
melainkan juga berbagai faktor lain, antara lain kegiatan pengajaran yang dilakukan itu sendiri.
Banyak alat atau instrument yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi, dalah satunya
adalah tes. Istilah tes tidak hanya popular di lingkungan persekolahan, tetapi juga di luar sekolah
bahkan masyarakat umum. Di sekolah, tes ini sering ini disebut dengan tes prestasi belajar. Tes
ini banyak digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik dalam bidang kognitif,
seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Tes sebagai alat pengukuran hasil belajar siswa, diharapkan mampu memberikan informasi
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Artinya, alat tes dapat memberikan informasi
tetntang siswa sesuai dengan keadaan yang mendekati sesungguhnya. Hal itu penting karena
informasi akan dipergunakan untuk mempertimbangkan dan kemudian memutuskan sebagai
kebijakan baik yang berkenaan dengan siswa maupun kegiatan pengajaran secara umum. Sebuah
alat tes yang baik harus memenuhi kriteria tertentu, antara lain haruslah tidaklah terlalu mudah
dan terlalu sulit. Alat tes yang baik harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi kelayakan,
kea=sahihan, keterpercayaan, dan kepraktisan.
Dari bebrabagai jenis tes, dalam makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai tes
bentuk uraian (Essay), dalam bentuk uraian (Essay) peserta didik dituntut untuk menguraikan,
mengorganisasikan dan menyatakan jawaban dengan kata-kata sendiri dalam bentuk, teknik dan
gaya yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dilihat dari luas sempitnya materi yang
ditanyakan, tes bentuk uraian dibagi menjadi dua yaitu uraian terbatas dan uraian bebas.
Memang ada pendapat yang mengatakan bahwa pencapaian kualitas dan mutu soal bentuk
uraian itu lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan soal berbentuk tes objektif,
sebab tidak usah terlalu mengikuti berbagai aturan sebagaimana penyususun soal berbentuk  tes
objektif. Cara mengoreksinya juga tidak usah repot, baca saja lembar jawaban dan dieberi skor
secara global., sesuai dengan perkiraan dan kepantasan. Kualitas soal tidak usah terlalu
dipikirkan, asal sudah sesuai dengan materi yang ada di buku pegangan, sudah cukup. Yang
menjadi pertanyaan adalah benarkan pendapat yang demikian itu ?  kalau tidak benar, lalu
bagaimanakah cara yang tepat untk memperoleh soal tes bentuk uraian yang berkualitas? Uraian
dalam makalah ini mencoba membahas tentang upaya membuat tes bentuk urai yang berkualitas
dan hal-hal yang berkaitang dengannya.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah Keaslian Tes Essay ?
2.      Bagaimanakah Tipe Tes pertanyaan Essay ?
3.      Bagaimanakah Aturan Penyusunan Pertanyaan Essay ?
4.      Bagaimanakah Aturan Penskoran Tes Essay ?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk mengetahui :
1.      Keaslian Tes Essay
2.      Tipe Tes pertayaan Essay
3.      Aturan Penyusunan Pertanyaan Essay
4.      Aturan Penskoran Tes Essay

1.4  Manfaat Penulis
Dapat meningkatkan pemahaman guru atau pembaca tentang menyusun tes essay yang baik.

BAB II
PEMBAHASAN
Tes essay tidak efisien untuk mengukur hasil pembelajaran, tetapi tes ini memberikan kebebasan
bagi pesertas tes yang diperlukan pada pengukuran tertentu yang lebih kompleks. Hasil tes ini
termaksud pada tes pada kemampuan untuk mencipta, mengorganisasikan, mengintegrasikan,
menggambarkan dan tipe-tipe performansi yang sejenis yang dapat disebut sebagai produksi dan
sintensis.
2.1  Keaslian Test Essay
Karakteristik paling penting dari tes essay adalah memberikan kebebasan jawaban. Siswa
diberikan pertanyaan yang mengharuskan mereka mengahsilkan jawaban mereka sendiri. Mereka
biasanya bebas untuk memutuskan pendekatan yang digunakan dalam memecahkan masalah
tersebut, informasi factual apa yang digunakan, bagaimana mengorganisasikan jawaban, dan apa
yang ditekankan dari pada setiap aspek dari jawabannya. Oleh karena itu pertanyaan berbentuk
essay menempatkan kemampuan yang tertinggi untuk mencipta, mengintegrasikan dan
menggambarkan sebuah ide.  Tes ini merupakan jenis tes yang dapat mengukur kinerja dimana
tes obyektif tidak memadai untuk melakukan pengukuran.
Jika karena bukan beberapa kekurangan yang agak serius dari tes essay, bentuk obyektif
mungkin saja tidak akan pernah ada. Salah satu kelemahan utamanya adalah terbatasnya sampel
pencapaian yang disediakan. Ini dikarenakan oleh sedikitnya pertanyaan yang masuk ke dalam
tes essay, sehingga prestasi peserta didik hanya terbatas pada beberapa area saja. Meskipun
demikian hali ini memungkinkan tersedianya pengukuran yang mendalam dari area yang terbatas
ini, hal ini secara jelas tidak memungkinkan untuk memperoleh sampel representative untuk
sebuah prestasi. Akibatnya peserta didik yang sangat terkonsentrasi pada area dimana pertanyaan
itu muncul akan memperoleh skor yang tinggi, sedangkan peserta didik yang lebih
memperhatikan area yang lain  akan memperoleh nilai yang lebih rendah.
Kekurangan yang kedua adalah berkaitan dengan jawaban peserta didik. Karena peserta didik
harus menuliskan jawaban mereka dengan kata-kata mereka sendiri, kemampuan menulis juga
mempengaruhi nilai yang mereka terima. Kelamahan dalam ekspresi dan kesalah dalam tanda
baca, ejaan serta tata bahasa dan sejenisnyaa akan mengurangi nilai yang mereka peroleh. Ini
tentu saja mendistorsi nilai sebagai ukuran hasil pembelajaran yang diharapkan. Di sisi lain
kepandaian dalam menulis dan melebih-lebihkan cenderung akan meningkatkan skor pada tes
essay. Bahkan siswa yang tidak mengatakan apa-apa tetapi mampu mengungkapkan dengan baik
sangat mungkin untuk menerima nilai yang lebih. Contoh yang berlebihan seperti ini pernah
diungkapkan beberapa tahun  yang lalu. Sebuah biro tes perguruan tinggi memilih siswa yang
memiliki keterampilan menulis yang bagus dan mengirimnya ke sebuah latihan tengah semester
ke mahasiswa regular untuk mengetahui seberapa baik dia menjawab tes essay tanpa persiapan.
Pertanyaan utama yang diberikan adalah memberikan evaluasi kritis terhadap novel yang belum
pernah dibaca oleh peserta tes. Jawabannya dimulai sebagai berikut : “ini bukanlah novel terbaik
yang pernah baca, tapi bukan juga yang terburuk. Novel ini memiliki kelebihan yang nyata,
seperti perhatian yang detail yang diberikan untuk membangun karakter utama. Pada bagian lain
beberapa karakter pendukung  tidak dikembangkan sepenuhnya seperti…”. Evaluasinya terus
dilakukan dan berlapis-lapis. Kemudian kerja ujian tersebut dikembalikan  pada pertemuan
berikut, disertai dengan komentar dari profesornya: “ini adalah evaluasi terbaik yang pernah saya
baca dari novel yang pernah saya baca.” Meskipun sangat ektrim, hal  ini akan memberikan
pengalaman bahwa sangat sulit dalam memperoleh ukuran prestasi yang tidak terkontaminasi 
dengan test essay.
Kelemahan ketiga, terkait dengan hal di atas yaitu dalam memberikan skor pada unsur
subyektifitas. Variasi dari isi jawaban dari kertas ke kertas cenderung menyebabkan pergeseran
standar selama proses penilaian. Dengan demikian, penilaian bukan hanya sulit tapi memerlukan
waktu yang juga tidak sedikit, dan cenderung menyebabkan inkonsistensi. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa penilai yang berbeda menetapkan nilai yang berbeda ketika mengevaluasi
pekerjaan yang sama secara terpisah, dan bahwa terdapat variasi dari penilai yang sama ketika
menilai kembali pekerjaan yang sama dalam jangka waktu tertentu. Dalam menyelesaikan tes
essay kita cenderung tidak percaya diri dalam mengandalkan tes ini untuk pengukuran prestasi.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat inkonsistensi dari penilaian dalam beberapa
penelitian terlihat bahwa dalam  tes essay ini sering terjadi ketidakjelasan mengenai jawaban
yang diinginkan dan tidak adanya metode penskoran yang pasti. Penelitian juga menunjukkan
bahwa jawaban essay dapat menilai dengan tingkat realibilitas yang tinggi ketika faktor-faktor
yang telah dijelaskan di atass dipertimbangkan secara hati-hati.
Keterbatasan dari tes essay yang besarnya seperti dijelaskan di atas tidak akan mungkin
digunakan sebagai satu-satunya alat ukur prestasi. Tetapi pada bagian lain tes essay sangat
penting dalam pengukuran hasil belajar tertentu yang mungnkin digunakan untuk beberapa
tingkatan dari hamper semua tes prestasi belajar. Program pengujian yang berimabang diman tes
mancakup kedua jenis pertanyaan, yaitu essay dan obyektif, meskipun pada akhirnya hasil
belajar mereka tidak bisa diukur dengan sangat obyektif. Oleh karena itu, untuk pengukuran
sebagian besar hasil belajar kita akan gunakan tes obyektif karena tes ini memiliki reabilitas yang
lebih tinggi dan mampu mengukur sampel yang lebih luas. Untuk pengukuran hasil pembelajaran
yang lebih kompleks seperti untuk mencipta, mengorganisasi serta mengevaluasi sebuah ide kita
gunakan tes essay meskipun dengan beberapa keterbatasan.
Dari ringkasan perbandingan  ciri-ciri tes obyektif dan tes essay ditampilkan pada table 1 di
bawah ini. Kita dapat lihat dari table berikut, kedua tipe item efisien untuk beberapa tujuan dan
tidak efisien untuk yang lainnya. Di ini juga terlihat bahwa kedua tipe cenderung berlawanan
satu sama lainnya dalam gal jenis pembelajaran yang diukur dan akibat yang paling mungkin
dalam pembelajaran peserta didik.
Tes Obyektif Tes Essay
Pengukuran hasil belajar Baik untuk menilai belajar Tidak efisien untuk hasil
yang terkait dengan belajar  terkait dengan
pengetahuan, pemahaman, pengetahuan, baik untuk
aplikasi dan analisis, tidak pemahaman, aplikasi dan
baik untuk sintesa, dan analisis, sangat baik untuk
evaluasi sintesa dan evaluasi.
Isi dari sampel Digunakan untuk item yang Digunakan untuk item yang
banyak dan cakupan yang luas sedikit dan cakupan yang
dimana akan membuat konten sempit, dimana akan membuat
yang representatif. konten sampel tidak
representative.
Penyiapan tes Penyiapan tes yang baik akan Penyiapan tes yang baik akan
sangat sulit dan menghabiskan sangat sulit tetapi tidak
banyak waktu. menghabiskan waktu sebanyak
tes obyektif.
Penskoran Obyektif, simple, dan Subyektif, sulit, dan
reliabilitasnya tinggi reliabiltasnya rendah.
Faktor yang dapat Kemampuan membaca dan Kemampuan menulis dan
mengubah skor siswa menebak mengarang
Efek yang mungkin Mendorong siswa untuk Mendorong siswa untuk
dalam pembelajaran mengingat, menggambarkan mengorganisasikan,
dan menganalisis dari ide lain. mengintegrasikan dan
menggambarkan ide mereka.

2.2  Tipe Pertanyaan Essay


Kebebasan dari jawaban diperboleh dalam berbagai pertanyaan essay. Peserta didik mungkin
wajib untuk memberikan jawaban singkat dan tepat, atau mereka diberi kebebasan yang luas
untuk menentukan bentuk dan ruang lingkup jawaban mereka. Pertanyaan untuk jenis yang
pertama umumnya disebut sebagai pertanyaan dengan jawaban terbatas dan untuk tipe yang
kedua disebut dengan pertanyaan dengan jawaban yang luas.
Pertanyaan dengan jawaban singkat menempatkan batasan ketat terhadap jawaban yang akan
diberikan. Batas-batas materi yang harus dipertimbangkan biasanya sempit dan didefinisikan
dengan masalah dan bentuk spesifik dari jawaban sering ditunjukkan (dengan kata seperti
“sebutkan”, “didefinisikan”, dan “berikan alas an”). Dalam beberapa kasus jawaban dibatasi
lebih jauh lagi dengan menggunakan materi pengantar atau menggunakan arahan khusus.
Contoh :
Jelaskan ciri-ciri dari tes obyektif dan tes essay untuk pengukuran hasil belajar pada level
pemahaman. Batasi jawabanmu dalam 1 halaman.
Contoh :
Pak Roger, guru IPA kelas IX, ingin mengukur kemampuan peserta didik dalam menjelaskan
“intepretasi data saintifik” dengan kertas dan pensil tes.
1.      Jelaskan lankah-langkah yang harus diikuti Pak Roger
2.      Berikan alas an untuk membenarkan setiap langkah
   Pembetasan dari bentuk dan tuang lingkup  dari jawaban pertanyaan essay memiliki
keuntungan maupun kelemahan. Pertanyaan tentu bisa dipersiapkan secara mudah, terkait secara
langsung untuk hasil belajar yang spesifik dan penskoran lebih mudah. Tetapi di sisi lain, tes ini
memberikan kesempatan kecil kepada peserta didik untuk mendemontrasikan kemampuan
mereka untuk mengorganisasi, mengintegrasi, dan embangun pola baru yang penting dari
jawaban. Pembatasan ini  membuat jawaban akan menjadi sempit sehingga hanya berguna untuk
pengukuran hasil tes belajar pada level pemahaman, aplikasi dan analisis. Tes ini secara relative
memiliki nilai yang kecil untuk pengukuran hasil pada level sintesa dan evaluasi. Pada level
tersebut pertanyaan dengan jawaban yang luas menyediakan pengukuran yang lebih tepat.
       Pertanyaan dengan jawaban yang luas
Pertanyaan dengan jawaban yang luas memberikan peserta didik hampir kebebasan tak
terhingga untuk menentukan bentuk dan ruang lingkup dari jawaban mereka. Meskipun dalam
beberapa contoh batasan yang agak kaku masih dapat dikenakan, seperti batasan waktu ataupun
batasan halaman, pembatasan bahan dapat dikenakan, seperti batasan waktu ataupun batasan
halaman, pemmbatasan bahan dapat dimasukkan dalam jawaban dan pada bentuk jawaban
minimal yang mungkin. Peserta didik harus diberikkan kebebasan yang cukup untuk
mendemonstrasikan kemampuaanya dalam sinttesa dan evaluasi, dan control yang cukup untuk
memastikan bahwa keterampilan dan kemampuan intelektual yang dimaksud akan terlihat dari
pertanyaan. Oleh karena iitu, jumlah dari struktur tes akan bervariasi dari item ke item
tergantung dari hasil belajar yang hendak diukur, tetapi tetap diberikan penekanan untuk
kebebasan yang besar sebagai hal yang dibolehkan.
Contoh :
Hasil sintesa : untuk kursus yang anda ajarkan ataupun yang anda harapkan untuk mengajar,
siapakan rencana lengkap untuk mengevaluasi prestasi belajar peserta didik. Yakinkan untuk
memasukkan langkah-langkah yang akan dilakukan, intrumen yang akan digunakan dan berikan
alas an atas pilihanmu.
Contoh :
Hasil evaluasi : (Peserta didik diberikan tes prestasi belajar yang lengkap termasuk  di
dalamnya kesalahan atau kekurangan dalam petunjuk, pada item tes dan pengaturan item).
Tuliskan sebuah evaluasi kritis dari tes ini, gunakan aturan dan standar kriteria evaluasi untuk
menjelaskan kontruksi tes di dalam bukumu. Termasuk juga analisis detail dari kekuatan dan
kelemahan tes dan evaluasi kualitas secara keseluruhan dan kemungkinan efektifitasnya.
Pertanyaan dengan jawaban yang luas menyediakan kesempatan untuk berkreasi dalam
mengintegrasikan ide, mengevaluasi secara keseluruhan dari materi, dan pendekatan yang luas
dalam pemecahan masalah. Ini semua merupakan hasil belajar yang penting dan salah satunya
tidak dapat diukur dengan tipe tes yang lainnya. Masalah besarnya tentu saja dalam
mengevaluasi jawaban dengan realibitas yang cukup untuk menyediakan pengukuran dari
pembelajaran. Hal ini sangat sulit dan menghabiskan waktu yang banyak, tetapi hasil yang
penting akan terlihat untuk menentukan pembelajaran tambahan dan usaha yang dibutuhkan
selanjutnya.
2.3  Aturan Penyusun Pertanyaan Essay
Konstruksi yang jelas serta pertanyaan essay yang tidak ambigu akan menimbulkan jawaban
yang diinginkan merupakan tugas yang lebih sulit dari yang dibayangkan. Berikut adalah aturan
yang tidak akan membuat tugas menjadi lebih mudah, tetapi dengan mengaplikasikannya kita
akan memperoleh bentuk essay dengan kualitas yang tinggi.
1.      Menggunakan tes essay hanya untuk mengukur hasil pembelajaran yang kompleks.
Hampir semua pengetahuan menghasilkan keuntungan yang sedikit melalui pengukuran
dengan pertanyaan essay. Hasil ini biasanya dapat diukur lebih efektif dengan tes obyektif,
dimana kelemahan dari sampel dan masalah dan penskoran ditampilkan pada tes essay. Hal ini
mungkin menjadi pengecualian, ketika penyediaan jawaban menjadi bagian mendasae dari hasil
pembelajaran, tetapi untuk hamper semua hasil  pengetahuan tes essay hanya sedikit
menyediakan pengukuran yang reliable tanpa keuntungan yang lain.
Pada level pemahaman, aplikasi dan analisis, baik tes obyektif maupun tes essay sangat
berguna. Bahkan tes obyektif akan dilihat sebagai prioritas utama, sementara tes essay akan
digunakan pada situasi dimana siswa diharapkan untuk memberikan pendapat, menjelaskan
hubungan, menjelaskan data, menyimpulkan atau prosedur yang lain untuk sebuah jawaban yang
tepat. Ketika ketersediaan jawaban menjadi hal yang penting, konstruksi tes dengan jawaban
menjadi hal yang penting, konstruksi tes dengan jawaban yang sempit akan sangat tepat
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai