Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

ASSALAMU’ALAYKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWTyang telah memberikan


rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu yang berkaitan dengan “Data, Variabel, Hipotesis,
Rerata ukur, Rerata Harmonis”. kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan.
Maka dari itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Tidak lupa juga kami
mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini banyak kesalahan dan
kekhilafan . kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Sinjai, 1 maret 2021

Penulis

I
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I..................................................................................................................... 1
BAB II....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 24

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud data penelitian
adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang
merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti baik tertulis
maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi,
sumber datanya bisa berupa benda gerak atau proses sesuatu apabila
peneliti menggunakan dokumentasi maka dokumen atau catatanlah
yang menjadi sumber data. Sementara imam suprayogo
mengemukakan bahwa ada beberapa jenis sumber data, terutama
dalam penelitian kualitatif, yaitu meliputi narasumber, peristiwa atau
aktifitas, tempat atau lokal dan dokumen. Jenis-jenis sumber data
akan dibahas lebih lanjut pada poin pembahasan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Definisi Dan Jenis - Jenis Data?
2. Apakah Definisi Variabel Dan Jenis - Jenis Variabel?
3. Apakah Definisi Dan Macam - Macam Hipotesis ?
4. Apakah Definisi Rerata, Rerata Ukur Dan Rerata Harmonis?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Dan Jenis - Jenis Data.
2. Untuk Mengetahui Definisi Variabel Dan Jenis - Jenis Variabel.
3. Untuk Mengetahui Definisi Dan Macam - Macam Hipotesis.
4. Untuk Mengetahui Rerata, Rerata Ukur Dan Rerata Harmonis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DATA
1. Definisi Data
Data merupakan elemen awal yang menjadi dasar
pertimbangan pemutusan suatu kebijakan. Secara sederhana data
adalah kumpulan dari fakta-fakta yang dapat memberikan gambaran
luas suatu keadaan. 1

Data dikumpulkan melalui cara-cara tertentu kemudian diolah


sehingga menghasilkan suatu informasi yang jelas dan mudah
dipahami. Data dibutuhkan dalam beragam bidang, mulai dari
pergudangan, kependudukan, penjualan, penelitian dan sebagainya.
Semakin kompleks data maka semakin rumit juga pengelolaannya.
Data adalah kumpulan dari fakta yang dapat berupa angka,
simbol ataupun tulisan yang diperoleh melalui pengamatan suatu
objek. Data yang baik harus dapat dipercaya kebenarannya (reliable),
akurat, tepat waktu, dan mencakup ruang lingkup yang luas.

Data masih bersifat mentah, sehingga orang yang melihat


atau membacanya belum bisa mendapat suatu informasi yang
utuh. Maka dari itu perlu adanya pengolahan terhadap data yang
diperoleh sehingga menghasilkan sebuah informasi yang dapat
dipahami. Pengertian Data Menurut Para Ahli:2

a. Menurut Mills (1984:17) Data adalah fakta mentah, observasi


ataukejadian dalam bentuk angka dalam bentuk angka atau
simbol khusus

1
Putra, Pengertian Data : Fungsi, Sumber, Jenis - jenis Data dan Contohnya, diakses
dari https://salamadian.com/pengetian-data/ , pada tanggal 1 Maret 2021, pukul 10.30

2
b. Menurut Syafrizal Helim Situmorang Data adalah sekumpulan
informasi atau nilai yang diperoleh dari hasil observasi
(pengamatan) suatu obyek
c. Menurut Kamus Webster data adalah things known or
assumed atau sesuatu yang diketahui dan dianggap.
d. Menurut KBBI data adalah keterangan atau bahan nyata yang
dapat dijadikan dasar kajian untuk membuat analisis dan
kesimpulan.3

Data memiliki beragam fungsi atau manfaat, beberapa diantara


manfaat data adalah;

a. Sebagai Dasar Membuat Keputusan


Data dapat digunakan untuk membuat keputusan terbaik
terhadap suatu permasalahan yang ada. Dengan data keputusan
akan lebih mudah dibuat dan lebih dapat dipertanggungjawabkan
b. Sebagai Dasar Perencanaan
Dalam membuat suatu perencanaan diperlukan adanya suatu
parameter yang akurat. Data disini dibutuhkan untuk menjadi
parameter dan acuan dalam membuat suatu perencanaan.Dengan
adanya data juga mampu untuk memperkirakan keadaan di masa
yang akan datang, sehingga suatu perencanaan akan lebih terarah
dan tingkat keberhasilannya semakin tinggi.
c. Sebagai Acuan Implementasi Suatu Kegiatan
Dengan adanya data dapat dijadikan acuan atau tolak ukur untuk
melakukan suatu kegiatan.
d. Sebagai Bahan Evaluasi
Dalam suatu organisasi atau lembaga pasti diperlukan adanya
evaluasi untuk meningkatkan mutu. Data disini berperan sebagai

3
Ibid

3
bahan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan atau kinerja
suatu organisasi.

2. Jenis Jenis Data

Data dikelompokkan menjadi berbagai jenis, diantaranya


adalah berdasarkan sifatnya, berdasarkan sumbernya, berdasarkan
waktu pengumpulannya, dan berdasarkan cara memperolehnya.

Jenis Data Berdasarkan Cara Memperolehnya:

Data berdasarkan cara memperolehnya dibedakan menjadi 2,


yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dan dikumpulkan
langsung dari objek yang diteliti oleh orang atau organisasi yang
melakukan penelitian. Contoh:

a) Data hasil kuisioner terhadap responden


b) Data hasil wawancara langsung
c) Data hasil survey

b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak atau
sumber lain yang telah ada. Jadi penulis tidak mengumpulkan
data langsung dari objek yang diteliti. Biasanya data sekunder
diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu dan data diterima
dalam bentuk jadi, seperti diagram, grafik, tabel. Contoh:4

a) Data sensus penduduk oleh BPS


b) Data penyakit kanker yang dikeluarkan oleh WHO

4
Ibid

4
c) Data startup di Indonesia yang dikeluarkan oleh Menteri
Komunikasi dan Informasi

Jenis Data Berdasarkan Sifatnya

Jenis data berdasarkan sifatnya dibagi lagi menjadi dua,


yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data deskriptif atau data yang tidak
berbentuk angka,biasanya dinyatakan dalam bentuk verbal, simbol,
atau gambar. Data kualitatif dapat diperoleh melalui wawancara,
kuisioner, observasi, studi literatur, dan lain sebagainya. Data
kualitatif biasanya bersifat objektif, sehingga setiap orang yang
membacanya akan menimbulkan penafsiran yang berbeda. Contoh:

a) Kuisioner tentang tingkat kepuasan pasien di suatu rumah


sakit
b) Kualitas pelayanan di hotel, dan lain-lain.
c) Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk
angka yang diperoleh dari suatu penelitian, pengukuran, atau
observasi.5

b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dapat diperoleh dengan melakukan survey untuk
mendapatkan jawaban rigid berupa angka. Data kuantitatif ini bersifat
objektif, sehingga setiap orang yang mebaca atau melihat data ini
akan menafsirkannya dengan sama. Contoh:

a) Umur Rudi 20 tahun


b) Tinggi badan rata-rata di kelas A adalah 172 cm
c) Suhu di Kota Jakarta mencapai 37 derajat

5
Ibid

5
d) Pendapatan perkapita Indonesia mencapai 20 triliun, dan lain
sebagainya.

Jenis Data Berdasarkan Sumbernya

Data berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua macam, yaitu


data internal dan data eksternal.6

a. Data Internal
Data internal adalah data yang diperoleh langsung dari suatu
organisasi atau tempat dilakukannya penelitian.Contoh:

a) Kebutuhan tenaga kerja di suatu perusahaan


b) Jumlah karyawan di perusahaan
c) Tingkat kepuasan karyawan di suatu institusi
d) Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar organisasi atau
tempat dilakukannya penelitian. Data eksternal ini biasnya
digunakan sebagai pembanding antara organisasi lain dengan
organisasi yang bersangkutan.

b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar lingkup kerja kita.
Contoh:

a) Data kependudukan yang dikeluarkan oleh BPS


b) Data penjualan produk perusahaan lain
c) Jumlah siswa di sekolah lain

Jenis Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya

6
Ibid

6
Jenis data berdasarkan waktu pengumpulannya dibagi menjadi
dua macam, yaitu data cross section dan data berkala (time series
data) .

a. Data Cross Section

Data cross section adalah data yang diambil pada 1 periode


waktu tertentu sehingga ia membutuhkan data di waktu lain jika
ingin melakukan perbandingan.

Contoh sederhana: dalam sebuah desa ada 100 KK, dengan parameter
tertentu 30% nya dikategorikan sebagai keluarga Miskin. Nah 30%
nya itu adalah data yang dihasilkan dari data cross section karena
hanya mencakup titik waktu itu saja. Untuk melakukan perbandingan
apakah di desa tersebut angka kemiskinan menurut atau naik, maka ia
membutuhkan data-data yang sebelumnya telah diteliti.

Contoh:

a) Data penjualan suatu perusahaan pada bulan Februari 2018


b) Data keuangan perusahaan pada bulan Mei 20157

b. Data Berkala

Data berkala adalah data yang diambil secara kontinu dari waktu
ke waktu untuk mengetahui perkembangan dari objek yang sedang
diamati atau diobservasi.

Data ini nantinya akan diamati pola perubahannya dari periode


ke periode. Pola perubahan ini dapat digunakan untuk membuat
perencanaan atau mengambil sebuah keputusan. Data berkala dapat

7
Ibid

7
diambil setiap hari, minggu, bulan, triwulan, atau setiap tahun.
Contoh:

a) Data impor beras Indonesia tahun 2010 – 2020


b) Jumlah penjualan perharai selama bulan Agustus 2019
c) Hasil pertanian setiap bulan selama tahun 2019

3. Sumber Data

Menurut Zuldafrial (2012:46), sumber data adalah subjek dari


mana data dapat diperoleh. Ada dua macam sumber data, yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder.

Sumber data primer adalah sumber data diperoleh langsung oleh


peneliti. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang
tidak diperoleh langsung oleh peneliti, biasanya sumber data ini
diperoleh dari pihak lain.8

a. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan


dalam suatu penelitian untuk mengumpulkan atau memperoleh data.
Metode pengumpulan data menjadi hal yang tak kalah pentingnya
dalam suatu penelitian. Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dan mencapai tujuan penelititan. Dengan
teknik pengumpulan data yang tepat akan diperoleh data yang akurat,
sehingga hasil dari penelitian memiliki kredibilitas yang tinggi.

Ada beberapa teknik atau metode untuk mengumpulkan data,


yaitu wawancara, observasi, angket (kuesioner), dokumentasi.

1. Wawancara

8
Ibid

8
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
tanya jawab antara peneliti dengan narasumber untuk mendapatkan
informasi. Wawancara dapat dilakukan secara langsung/tatap muka
ataupun tanpa tatap muka, yaitu melalui media komunikasi. Wawancara
terbagi menjadi dua jenis:

a. Wawancara Terstruktur
Pada wawancara terstruktur, peneliti teleh mempersiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber.
Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu seperti kamera, perekam
suara, alat tulis, dan lain sebagainya.
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Lain halnya dengan wawancara tidak terstruktur, biasanya
peneliti tidak mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu.

2. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek


menggunakan pancaindera. Observasi bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk suatu penelitian. metode pengumpulan
data ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Participant observation
Pada participant observation, peneliti ikut terlibat langsung dalam
proses observasi terhadap suatu objek yang sedang diamati.
b. Non participant observation
Sedangkan non participant observation, peneliti tidak terlibat
secara langsung dalam proses observasi.

3. Angket (kuesioner)

Metode pengumpulan data berikutnya adalah angket (kuesioner).


Metode ini dilakukan dengan cara meberikan pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada sejumlah responden yang dijadikan sampel pada suatu

9
penelitian.9 Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kueasioner dibedakan
menjadi dua jenis:

a. Kuesioner terbuka -> Pada kuesioner terbuka responden diberikan


kebebasan untuk menjawab kuesioner.
b. Kuesioner tertutup -> Sebaliknya pada kuesioner tertutup sudah
disediakan pilihan jawaban umtuk dipilih sesuai dengan kondisi
responden.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara


mengumpulkan dan menganalisi dokumen-dokumen yang telah ada.
Dokumen dapat berupa autobiografi, surat, arsip foto, jurnal kegiatan,
dan lain sebagainya.10

B. Variable

1. Definisi Variabel

Istilah variabel dapat diartikan bermacam – macam. Dalam


tulisan ini variable diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi
11
objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan Variabel
penelitian adalah karakter, atribut atau segala sesuatu yang terbentuk, atau
yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian sehingga mempunyai
variasi antara satu objek yang satu dengan objek yang lain dalam satu
kelompok tertentu kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel merupakan
sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut
sebagai faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan
diteliti.Variabel penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian
9
Ibid
10
Ibid
11
Muchlisin Riadi, Pengetian dan Jenis-jenis variabel, diakses dari
https://www.kajianpustaka.com/2020/09/pengertian-dan-jenis-variabel-penelitian.html?m=1 ,
pada tanggal 1 Maret 2021, pukul 11.54

10
yang memberikan pengaruh dan mempunyai nilai (value). Variabel
merupakan suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga dapat
mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan penggunaan
variabel, kita dapat dengan mudah memperoleh dan memahami
permasalahan.12

Berikut definisi dan pengertian variabel penelitian dari beberapa sumber


buku:

 Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala


sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
 Menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek
penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian
suatu penelitian.
 Menurut Ibnu (2003), variabel penelitian adalah suatu konsep
yang mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori, atau
kondisi.
 Menurut Hatch dan Farhady (1981), variabel penelitian adalah
atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu
orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
 Menurut Sugiarto (2017), variabel penelitian adalah karakter yang
dapat diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu
pengenal atau atribut dari sekelompok objek. Maksud dari
variabel tersebut adalah terjadinya variasi antara objek yang satu
dengan objek yang lainnya dalam kelompok tertentu.

2. Jenis - jenis Variabel

12
Ibid

11
Menurut Winarno (2013), Variabel dibeda-bedakan jenisnya berdasarkan
kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang
mempelajari hubungan sebab-akibat antar variabel, dapat diidentifikasi
beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel
moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening.
Hubungan antar variabel tersebut dalam penelitian ditunjukkan dalam
gambar diagram di bawah ini.

Variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian suatu


penelitian. Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas,
variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening.
Adapun penjelasan masing-masing variabel penelitian tersebut adalah
sebagai berikut

a. Variabel Terikat

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau


output. Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output,
kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak
dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang
dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya variabel terikat
adalah kondisi yang hendak kita jelaskan. Dalam

12
eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang
dimanipulasikan/dimainkan oleh pembuat eksperimen.13

Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel


berikut: (1) Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan
jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y), (2) Hubungan antara
kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis pemain bola voli
(Y). Bertolak dari dua contoh di depan, peneliti bertanya: apa yang
akan terjadi pada Y jika X dibuat lebih besar atau lebih kecil? Dalam
hal ini peneliti memandang Y sebagai variabel terikat, karena Y akan
berubah sebagai akibat dari diubahnya X. Disebut dependent karena
nilai Y akan berubah (terikat/ tergantung) pada nilai variabel bebas
(X).

b. Variabel Bebas

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang


diduga sebagai sebab munculnya variabel variabel terikat. Variabel
bebas sering disebut juga dengan variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk
diketahui hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain.

Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel


berikut: (1) Hubungan antara kekuatan otot tungkai (X) dengan
jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y), (2) Hubungan antara
kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis pemain bola voli
(Y). Bertolak dari dua contoh di depan, peneliti bertanya: apa yang
akan terjadi pada Y jika X dibuat lebih besar atau lebih kecil? Dalam

13
Ibid

13
14
hal ini peneliti memandang Y sebagai variabel terikat, karena Y
akan berubah sebagai akibat dari diubahnya X. Disebut dependent
karena nilai Y akan berubah (terikat/ tergantung) pada nilai variabel
bebas (X).15

c. Variabel Moderator

Variabel moderator merupakan variabel antara, adalah sebuah


tipe khusus variabel bebas, yaitu variabel bebas sekunder yang
diangkat untuk menentukan apakah ia mempengaruhi hubungan
antara variabel bebas primer dan variabel terikat. Variabel moderator
adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk
mengungkap apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Jika peneliti ingin mempelajari
pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y tetapi
ragu-ragu apakah hubungan antara X dan Y tersebut berubah karena
variabel Z, maka Z dapat dianalisis sebagai variabel moderator.

d. Variabel Kontrol

Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari


sekaligus dalam waktu yang sama. Beberapa di antara variabel
tersebut harus dinetralkan pengaruhnya untuk menjamin agar variabel
yang dimaksud tidak mengganggu hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel-variabel yang pengaruhnya harus
dinetralkan disebut sebagai variabel kontrol. Jadi, variabel kontrol
adalah faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruhnya
oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut mempengaruhi
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel
kontrol berbeda dengan variabel moderator. Penetapan suatu variabel
menjadi variabel moderator adalah untuk dipelajari (dianalisis)
14
Ibid
15
Ibid

14
pengaruhnya, sedangkan penetapan variabel kontrol adalah untuk
dinetralkan/disamakan pengaruhnya.

e. Variabel Antara (Intervening)

Uraian tentang variabel di depan merupakan variabel-variabel


yang konkret (nyata). Variabel bebas, variabel moderator, dan
variabel kontrol masing-masing dapat dimanipulasi oleh peneliti dan
dapat diamati (diukur) pengaruhnya terhadap variabel terikat. Apabila
suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel
terikat ternyata tidak dapat diamati (diukur) karena terlalu abstrak,
maka variabel tersebut biasanya dipandang sebagai variabel antara
(intervening). Jadi variabel antara adalah faktor yang secara teoretik
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak dapat
dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi. Pengaruh
variabel intervening terhadap variabel terikat hanya dapat
diinferensikan berdasarkan pengaruh variabel bebas dan/atau variabel
moderator terhadap variabel terikat.16

f. Variabel Diskrit

Variabel diskrit: disebut juga variabel nominal atau variabel


kategori karena hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang
berlawanan yakni "ya" dan "tidak". Misalnya ya wanita, tidak wanita,
atau dengan kata lain: "wanita-pria", "hadir-tidak hadir",
"atas-bawah". Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini
yang dapat dioperasikan untuk menghitung frekuensi yang muncul,
yaitu banyaknya pria, banyaknya yang hadir dan sebagainya. Maka
angka dinyatakan sebagai frekuensi. Dengan demikian data penelitian
dengan variabel diskrit merupakan penanda kategori, yang tidak
dapat dioperasikan berbentuk penambahan, pengurangan, perkalian

16
Ibid

15
atau pembagian. Keberadaannya terbatas pada penentuan sebagai
frekuensi.

g. Variabel Kontinum

Variabel kontinum dapat dipisahkan menjadi tiga jenis variabel


kecil, yaitu:

1. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tata urutan


berdasarkan tingkatan misalnya sangan tinggi, tinggi, pendek. Untuk
sebutan lain adalah variabel "lebih kurang" karena yang satu
mempunyai kelebihan dibanding yang lain. Contoh: Agung terpandai,
Nico pandai, Ganang tidak pandai.
2. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika
dibanding dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat
diketahui dengan pasti. Misalnya: Suhu udara di luar 31° C. Suhu
tubuh kita 37° C. Maka selisih suhu adalah 6° C. Jarak
Surabaya-Blitar 162 km, sedangkan Surabaya-Malang 82 km. Maka
selisih jarak Malang-Blitar, yaitu 80 km.
3. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ratio
memiliki harga nol mutlak yang dapat dioperasikan berbentuk
perkalian sekian kali. Contoh: Berat Pak Rudi 70 kg, sedangkan
anaknya 35 kg. Maka Pak Rudi beratnya dua kali anaknya.17

C. Hipotesis
Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah asumsi atau
dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu
yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar
defenisi diatas,sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis adalah
jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.18
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha
17
Ibid
18
Dr. Harnovinsah, Ak ,Metodologi Penelitian, Yogyakarta:Universitas Mercu Buana

16
atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab
permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada
hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum
berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.
Penelitian pada tingkat eksplanasi (artinya memberikan
keterangan terhadap variebel- variabel yang akan diteliti tentang
objek penelitian melalui data yang dikumpulkan) dibagi menjadi
tiga,yaitu:deskriptif,komparatif,dan asosiatif. Berdasarkan uraian di
atas,maka permasalahan penelitian diuraikan sebagai berikut:
a. Permasalahan yang bersifat deskriptif yaitu permasalahan yang tidak
membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain hanya
menggambarkan variabel saja.menentukan titik peluang,hipotesis yang
dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran (estimatif). Contoh:
gaya mengajar dosen statistik mencapai 70% dari kriteria rata-rata nilai
ideal.
b. Permasalahan Komparatif merupaka rumusan masalah penelitian yang
membandingkan kberadaan satu variabel atau lebih sampel yang berbeda
pada waktu yang berbeda. Contoh : Adakah perbedaan presetasi belajar
antara murid dari sekolah A dan sekolah B?
c. Pernasalahan Asosiatif merupakan rumusan masalah penelitian yang
besifat menanyakan hibungan antara 2 variabel atau lebih. Terdapat 3
bentuk yaitu:
1) Hubungan simetris, suatu hubungan antara 2 variabel atau
lebih yang kebetulan munculnya sama.
2) Hubungan kausal, hubungan yang sebab akibat. Jadi disini
variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan19
dependen(dipengaruhi).

19
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta :
Bumi Aksara, 2009 Hal-

17
3) Hubungan interaktif, hubungan yang saling mempengaruhi.
Disini tidak diketahui mana variabel independen dan
dependen

Adapun hipotesis berdasarkan hubungan tingkat explanasi yang akan diuji,


antara lain:
a. Hipotesis deskriptif untuk keperluan pengujian dengan statistik,
bentuk rumusan hipotesis deskriptif lengkap ialah ”Terdapat perbedaan
antara titik taksiran (yang diperkirakan 5 ton/ha)”.
b. Hipotesis Komparatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada
permasalahan yang bersifat membedakan. Contoh: ada perbedaan
kemampuan berbahasa asing antara lulusan pondok pesantren X dengan
lulusan SMU Y,yaitu lulusan pondok pesantren X lebih baik dari pada
lulusan SMU Y.
c. Hipotesis Asosiatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada
permasalahan yang bersifat hubungan. Sedangkan menurut sifat
hubungannya hipotesis penelitian atau alternatif ada tiga jenis yaitu:
1) Hipotesis hubungan simentris hubungan bersifat kebersamaan
antara dua variabel atau lebih,tetapi tidak menunjukkan sebab
akibat.Contoh: ada hubungan antara berpakaian mahal dengan
penampilan.
2) Hipotesis hubungan sebab-akibat (kausal) ialah hipotesis yang
menyatakan hubungan bersifat mempengaruhi antara dua
variabel atau lebih. Contoh: pergaulan bebas berpengaruh
positif terhadap penyakit AIDS.
3) Hipotesis hubungan interatif ialah hipotesis hubungan antara
hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat saling
mempengaruhi.Contoh: terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi antara status sosial ekonomi dengan terpenuhi
gizi keluarga.
Berikut beberapa kriteria hipotesis yang baik:

18
 Dikembangkan dengan teori yang sudah ada, penjelasan logis atau
hasil hasil penelitian sebelumnya.
 Hipotesis menunjukkan maksudnya dengan jelas.
 Hipotesis dapat diuji Hipotesis ini lebih baik dibanding hipotesis
kompetisinya.

D. Rerata

Rata-rata hitung kadang-kadang disebut juga rata-rata atau


rerata. Selanjutnya, saya memilih menggunakan kata rerata, agar
hemat kata. Rerata adalah suatu nilai hasil dari membagi jumlah
nilai data dengan banyaknya data. Simbol rerata untuk populasi
adalah µ sedangkan untuk sampel adalah y bar. Karena, umumnya
kita lebih banyak terlibat dengan data sampel, maka rerata
20
sampel akan lebih banyak digunakan. Rumus untuk menghitung
rerata adalah sebagai berikut.

Atau lebih sederhana lagi ditulis:

_
 Yi
Y
n
1. Ra a-rata ukur ( Geometrik )
t
merupakan rata-rata yang diperoleh dengan mengalihkan semua
data dalam suatu kelompok sampel, kemudian di akarpangkatkan dengan
banyaknya data sampel tersebut. Secara matematis rata-rata ukur
( geometrik) dirumuskan sebagai berikut :

20
Admin, Rerata, diakses dari
https://rumusstatisik.com/2013/08/rata-rata-harmonik-harmonic-avarage.html , pada
tanggal 1 Maret 2021, pada pukul 14.42

19
G = rata-rata ukur (geometrik)
n = jumlah sampel
Contoh soal rata-rata ukur : Diketahui data suku bunga tabungan
beberapa bank adalah sebagai berikut.
6.75, 5.75, 6.50, 6.25, 6.25, 6.10, 5.70, 5.90, 6.25, 5.60
Berapakah rata-rata ukur ( geometrik ) suku bunga Bank-bank
tersebut?
Penyelesaian :
Rata-rata ukur (geometrik) bisa dihitung dengan menggunakan rumus
pertama atau kedua. Cara perhitungannya sebagai berikut:

G = 6,095

2. Rata-rata Harmonik ( Harmonic Average)


Rata-rata harmonik (harmonic average) adalah rata-rata yang
dihitung dengan cara mengubah semua data menjadi pecahan, dimana
nilai data dijadikan sebagai penyebut dan pembilangnya adalah satu,
kemudian semua pecahan tersebut dijumlahkan dan selanjutnya
dijadikan sebagai pembagi jumlah data. Rata-rata harmonik ini sering
disebut juga dengan kebalikan dari rata-rata hitung (aritmatik).
Secara matematis rata-rata harmonik dirumuskan sebagai berikut.

n
H n
1

xi
i 1

Keterangan:
H = rata-rata harmonik

20
n = jumlah data sampel
xi = nilai data ke-I
Contoh soal rata-rata harmonis :
Suatu pertandingan bridge terdiri dari 10 meja. Pada pertandingan
tersebut ingin diketahui rata-rata lama bermain dalam 1 set kartu bridge.
Pada pertandingan pertamanya dihitung lama bermain untuk setiap set
kartu di setiap meja. Hasilnya adalah sebagai berikut (dalam menit).
7, 6, 8, 10, 8, 8, 9, 12, 9, 11

Berapakah rata-rata harmonik lama pertandingan tersebut?

Jawab:
Dari rumus dapat dihitung rata-rata harmonik adalah sebagai berikut.

21
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Data merupakan elemen awal yang menjadi dasar pertimbangan


pemutusan suatu kebijakan. Secara sederhana data adalah kumpulan dari
fakta-fakta yang dapat memberikan gambaran luas suatu keadaan. Data
dikumpulkan melalui cara-cara tertentu kemudian diolah sehingga
menghasilkan suatu informasi yang jelas dan mudah dipahami. Data
dibutuhkan dalam beragam bidang, mulai dari pergudangan,
kependudukan, penjualan, penelitian dan sebagainya.
Semakin kompleks data maka semakin rumit juga pengelolaannya.
variabel dapat diartikan bermacam – macam. Dalam tulisan ini
variable diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan Variabel penelitian adalah
karakter, atribut atau segala sesuatu yang terbentuk, atau yang menjadi
perhatian dalam suatu penelitian sehingga mempunyai variasi antara satu
objek yang satu dengan objek yang lain dalam satu kelompok tertentu
kemudian ditarik kesimpulannya.

 Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala


sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
 Menurut Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek
penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian
suatu penelitian.

Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah asumsi atau


dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang
sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar defenisi

22
diatas,sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau
dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.

Rata-rata hitung kadang-kadang disebut juga rata-rata atau


rerata. Selanjutnya, saya memilih menggunakan kata rerata, agar hemat
kata. Rerata adalah suatu nilai hasil dari membagi jumlah nilai data
dengan banyaknya data.

B. SARAN

Dari makalah yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat


bagi kita semua umumnya kami pribadi. Dan kami sadar bahwa makalah
kami masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari
berbagai sisi terutama dari referensi yang kami dapat. Jadi kami berharap
saran dan kritiknya yang bersifat membangun untuk perbaikan
selanjutnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Admin, 2020. Rerata,


https://rumusstatisik.com/2013/08/rata-rata-harmonik-harmonic-avara
ge.html , (diakses tanggal 1 Maret 2021)

Muchlisin Riadi, 2016 ,Pengetian dan Jenis-jenis variabel


https://www.kajianpustaka.com/2020/09/pengertian-dan-jenis-variabe
l-penelitian.html?m=1 , (diakses pada tanggal 1 Maret 2021)

Putra, 2019, Pengertian Data : Fungsi, Sumber, Jenis - jenis Data dan
Contohnya, https://salamadian.com/pengetian-data/ , (diakses
tanggal 1 Maret 2021)

Sukardi. 2009 ,Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan


Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara

24

Anda mungkin juga menyukai