Anda di halaman 1dari 6

Manusia/Peneliti sebagai Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti memiliki peran sebagai perencana, pelaksana


pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya mejadi pelapor hasil
penelitiannya (Moleong, 2016).

Menurut Moleong (2016), ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen yaitu:

a. Responsif
Manusia sebagai instrumen, responsif terhadap lingkungan dan terhadap
pribadi-pribadi yang menciptakan lingkungan.
b. Dapat menyesuaikan Diri
Manusia/peneliti harus dapat menyesuaikan diri pada keadaan dan situasi
pengumpulan data.
c. Menekankan keutuhan
Manusia sebagai instrument memanfaatkan imajinasi dan kreativitasnya dan
memandang dunia sebagai suatu keutuhan, jadi sebagai konteks yang
berkesinambungan dimana mereka memandang dirinya sendiri dan
kehidupannya sebagai suatu yang riel, benar dan mempunyai arti.
d. Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan
Sebagai instrument penelitian, manusia mampu untuk memperluas dan
meningkatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman-pengalaman praktisnya
di lapangan
e. Memproses data secepatnya
Manusia sebagai instrument mampu memproses data secepatnya setelah
diperolehnya serta menyusunnya kemabali.
f. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan
Manusia sebagai instrumen mampu menjelaskan sesuatu yang kurang
dipahami oleh subjek atau responden serta mampu mengikhtisarkan informasi
yang diperolehnya dari responden dengan tujuan untuk mengecek kembali
keabsahan data yang diperoleh, memperoleh persetujuan dari subjek tentang
apa yang dikemukakan sebelumnya serta memberi kesempatan kepada subjek
untuk mengemukakan pokok penting yang belum tercakup pada yang
diikhtisarkan peneliti.

Kuesioner

Kuesioner adalah instrumen yang banyak digunakan dan bermanfaat


untuk mengumpulkan informasi survei, menyediakan data terstruktur, seringkali
numerik, dan sering relatif mudah untuk dianalisis (Cohen, 2018).

Langkah-langkah Penyusunan Kuesioner

Menurut Cohen (2018), terdapat beberapa langkah dalam penyusunan kuesioner


yaitu:

1. Menentukan informasi yang dibutuhkan


Setiap informasi yang diperoleh harus dapat menjawab masalah penelitian
sehingga dengan demikian, kuesioner yang diajukan kepada responden akan
lebih fokus. Bahasa yang digunakan dalam kuesioner harus bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti responden
2. Merumuskan pertanyaan / hipotesis penelitian
3. Menentukan populasi target
4. Membuat kerangka sampling dan pengambilan sampel
5. menghasilkan topik / konstruksi / konsep / masalah untuk ditangani
6. Menentukan jenis pertanyaan yang akan diajukan kepada responden dan
mengurutkan pertanyaan
Dalam menentukan jenis pertanyaan yang diajukan pada responden harus jelas
dan terarah. Hindari pertanyaan yang mengandung dua pengertian yang berbeda
atau ambigu. Pertanyaan juga sebaiknya diawali dengan pertanyaan yang dapat
membuka pola piker responden terhadap pertanyaan berikutnya
7. Tulis item-item kuesioner
8. Mengidentifikasi format dan rancangan kuesioner
Karakteristik kuesioner seperti halnya format, spasi, dan posisi kalimat, memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap jawaban-jawaban yang diperoleh dari
responden. Sehingga jelas bahwa format dan rancangan kuesioner harus tersusun
rapi dan mudah dalam pengisian kuesioner
9. Periksa bahwa setiap masalah telah diatasi, dengan beberapa item untuk setiap
masalah
10. Menentuan uji coba kuesioner
Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, sebaiknya dalam penelitian ini
didahului dengan uji coba kuesioner (pre-testing questionnaire). Uji coba
dilakukan pada sekelompok responden tertentu. Kelompok responden yang diuji
coba harus sama dengan responden yang akan diteliti baik dengan latar belakang
usia, jenis kelamin, frekuensi pembelian
11. Mengolah kuisioner terakhir

Jenis-Jenis Kuesioner

1. Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada
objek penelitian untuk menjawab. Bagian kuesioner memberi tempat untuk
komentar pribadi yang jujur dari responden selain mencentang angka dan
kotak. Kuesioner terbuka ini memberi kesempatan kepada peneliti untuk
menemukan informasi yang mungkin tidak akan terungkap pada daftar
pertanyaan (Cohen, 2018).
Menurut Mustafa (2009), kuesioner terbuka memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan diantaranya:
 Kelebihan kuesioner terbuka
1. Angket terbuka berguna sekali bila peneliti kurang mengenal sampel.
2. Item yang terbuka memberi kesempatan untuk member jawaban secara
bebas dengan memungkinkan terungkapnya hal-hal yang sebelumnya
takterduga oleh peneliti, sehingga memperluas pandangan dan
pengertiannya.
 Kekurangan kuesioner terbuka
1. Kelemahan utama dari kuesioner terbuka adalah kesulitan dalam
pengolahannya karena jawaban sukar diberi kode atau diklasifikasikan.
2. Kuesioner terbuka memerlukan waktu yang banyak untuk mengisinya.
3. Nilai jawaban angket terbuka mungkin tidak sama karena perbedaan
dalam kemampuan mengatakan buah pikiran secara tertulis yang
bertalian dengan taraf pendidikan para responden juga perbedaan lain,
seperti kedudukan sosial ekonomi membawa perbedaan dalam tafsiran
dan jawaban atas pertanyaan yang terbuka.

2. Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang memuat pertanyaan/pernyataan
dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Kuesioner juga memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu:
 Kelebihan kuesioner tertutup
1. Terstruktur
2. Lebih cepat untuk kode dan dianalisis
3. Membantu responden untuk dapat menjawab dengan mudah
 Kekurangan kuesioner tertutup
1. Tidak memungkinkan responden untuk menambahkan
komentar
2. Ada risiko bahwa kategorinya mungkin tidak lengkap

3. Kuesioner dengan bentuk pertanyaan dikotomis


Kuesioner yang sangat terstruktur dan mengajukan pertanyaan tertutup.
Pertanyaan dikotomis memiliki jawaban ‘ya’ / ‘tidak’.
4. Kuesioner dengan bentuk pertanyaan pilihan ganda
Kuesioner yang memuat berbagai pilihan yang dirancang berdasarkan
kemungkinan kisaran respons terhadap pernyataan yang diberikan.

5. Rank Order
Kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang meminta responden untuk
mengisi berdasarkan peringkat/kriteria tertentu.
Contoh:
Urutkanlah pernyataan dibawah ini berdasarkan posisi dari yang paling
penting ke paling tidak penting menggunakan angka 1-5. Angka satu
menunjukkan posisi yang paling penting dan angka 5 menunjukkan posisi
yang paling tidak penting.

Siswa harus menikmati masa sekolah []


Guru harus memberikan pekerjaan rumah lebih sedikit kepada siswa []
Siswa harus memiliki lebih banyak pilihan mata pelajaran di sekolah []
Guru harus menggunakan lebih banyak metode dalam mengajar []
Siswa harus dites lebih banyak, sehingga mereka dapat belajar dengan giat [ ]

6. Rating scales
Pada rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Contoh:
Seberapa baik ruang kerja yang ada di perusahaan anda?
 4 bila tata ruang itu sangat baik
 3 bila tata ruang itu cukup baik
 2 bila tata ruang itu kurang baik
 1 bila tata ruang itu sangat tidak baik

Jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia


Daftar Rujukan

Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. 2018. Research Methods in Education. 8th
Edition. London, New York: Routllege Falmer.

Moleong, Lexy. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Mustafa, Zainal EQ. 2009. Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai