Oleh :
Kelompok 5
Universitas Udayana
2019
RPS 9
Dalam pembuatan kuisioner terdapat beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan yaitu:
Langkah 5 : Tahap cara finalisasi apakah kuisioner yang dipakai sudah teruji untuk
diterapkan dengan perbaikan bila diperlukan.
Kuesioner dapat dikatakan sebagai alat serbaguna yang diperoleh untuk penilaian
dalam penelitian (Johnson, Burke dan Christensen, Larry, 2008). Kuesioner adalah daftar
pertanyaan yang disusun secara tertulis untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban para
responden (Kuncoro, Mudrajat, 2009). Menurut Johnson, Burke dan Christensen, Larry,
(2008) lima belas dasar membuat kuesioner adalah sebagai berikut:
Dasar 10 : Berikan jawaban yang tersedia untuk item questioner closed ended questions.
Dasar 13 : Agar menggunakan bahasa atau susunan kata yang tidak membuat rancu.
2. Pahami Konsep dengan Baik dan Turunkan dengan Bahasa yang Benar dan
Mudah Dimengerti
Menurut Kuncoro Mudjarat (2009), dalam menyusun desain instrument adalah membuat
kuesioner. Pada penyusunan/pembuatan kuesioner harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut
:
1. Apakah pertanyaan itu perlu ? Karena pertanyaan yang tidak perlu hanya akan
membingungkan responden
2. Bagaimanakah pertanyaan itu sebaiknya diajukan ?
3. Hal itu penting sehingga tidak membingungkan dan memberikan acuan. Selain itu
tetap dijaga kerahasiannya.
4. Apakah bentuk pertanyaannya terbuka atau tertutup ?
(open-ended question atau closed-ended question)
5. Bagaimanakah seharusnya pertanyaan itu dirumuskan ?
Sedapat mungkin dihindari menggunakan frase/istilah yang menimbulkan persepsi
ganda atau membingungkan. Hindari pertanyaan bermakna ganda (double-barreled
question).
6. Bagaimanakah format jawaban disusun ?
Apakah alternatif jawaban yang akan digunakan dikotonomi atau pilihan berganda ?
Bagaimanakah urutan alternatif jawaban disusun ? Bagaimanakah cara mengatasi
jawaban tidak tahu, tidak ada jawaban dan jawaban netral ?
7. Teknik skala yang bagaimanakah sebaiknya digunakan ?
1) Rating Scale
a) Graphic rating scales
b) Hemized rating scales
c) Comparative rating scales
2) Attitude scales
a) Likert scale
b) Semantic differential
3. Menggunakan Secara Tepat Alasan Memilih Angket Terbuka atau Tertutup
Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis untuk
memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden (Kuncoro, Mudrajad, 2009).
Responden yang akan mengisi kuesioner ini ditentukan dulu berdasarkan teknik sampling.
Angket atau kuesioner banyak dipakai oleh peneliti karena dinilai lebih praktis. Apalagi jika
jumlah responden yang diteliti cukup besar.
Jenis-Jenis Angket
Dalam penelitian kita mengenal beberapa jenis angket yakni sebagai berikut :
1) Angket Tertutup
Angket tertutup adalah angket yang pertanyaan disertai dengan pilihan jawaban yang
sudah ditentukan oleh peneliti. Jawaban ini dapat berbentuk “ya” atau “tidak” dan dapat
pula berbentuk sejumlah alternatif atau pilihan ganda. Jadi responden akan memilih salah
satu jawaban dari pilihan yang disediakan di dalam kuesioner tertutup ini. Apabila
jawaban terlebih dahulu ditentukan pilihannya maka tertutuplah kesempatan bagi
responden untuk menggunakan jawaban lain menurut keinginan sendiri. Contohnya
adalah:
Apakah anda selalu menyempatkan sarapan sebelum memulai aktivitas dipagi hari?
A. Iya
B. Tidak
Jenis alat transportasi apa yang sering anda gunakan untuk pergi ke kampus?
A. Kendaraan pribadi
B. Bis kota
C. Lainnya
2) Angket Terbuka
Angket terbuka adalah angket yang dalam daftar pertanyaan tidak diberi pilihan
jawaban, sehingga memberi kebebasan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan
keinginannya sendiri. Dalam hal ini responden dapat leluasa untuk mengemukakan
pendapat karena dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
Tidak ada pembatasan jawaban karena adanya pilihan yang diberikan oleh peneliti seperti
angket tertutup. Misalnya:
Jenis alat transportasi apa yang sering anda gunakan? Mengapa memilih jenis itu?
Bagaimana pendapat anda tentang pembatasan pemakaian kantong plastic di Bali?
Keuntungan Angket
Dalam suatu penelitian, pengumpulan data dengan menggunakan angket memiliki
beberapa keuntungan diantaranya ialah sebagai berikut :
1) Tidak memerlukan kehadiran seorang peneliti.
2) Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut waktu
senggang responden.
4) Dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu
menjawab.
5) Dapat dibuat terstandar, sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang
benar-benar sama.
6) Mudah pengisiannya karena responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya.
7) Tidak memerlukan banyak waktu untuk mengisinya.
8) Lebih besar harapan untuk dikembalikan.
9) Lebih mudah pengolahannya.
10) Dapat menjangkau responden dalam jumlah besar.
Kelemahan Angket
Selain memiliki beberapa keuntungan, pengumpulan data dengan menggunakan angket
juga memiliki beberapa kelemahan di antaranya ialah sebagai berikut :
1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang
terlewati tidak dijawab.
2) Seringkali sukar diberi validitasnya.
3) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan
jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
4) Seringkali angket tidak dikembalikan terutama jika dikirim lewat pos.
5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu
lama sehingga terlambat.
6) Pilihan jawaban mungkin tidak mencakup apa yang terkadung dalam hati responden.
7) Jawaban responden sudah diarahkan oleh peneliti, sehingga kurang ada kebebasan
secara leluasa dari responden.
8) Jawaban dari responden terkadang seadanya dapat jadi tidak dalam keadaan yang
sesungguhnya karena dalam pilihan jawaban ada yang apaling baik adan pilihan itu
cenderung dipilih oleh responden, padahal dalam kenyataannya tidak seperti itu.