Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Kuesioner dan
Skala
Pengukuran
Pokok bahasan : Pembuatan Kuesioner
Penelitian, Skala Pengukuran, dan Uji Coba
Kuesioner.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Industri Kode MK Farida

08

Abstract Kompetensi
Salah satu instrumen pengumpul Mahasiswa mampu memahami :
data dalam penelitian adalah 1. Pembuatan kuesioner,
kuesioner, atau disebut juga daftar kelebihan dan kelemahannya
pertanyaan (terstruktur). Kuesioner 2. Merancang Kuesioner
Penelitian
ini biasanya berkaitan erat dengan 3. Hal-hal yang harus
masalah penelitian, atau juga diperhatikan dalam
hipotesis penelitian yang Merancang Kuesioner
dirumuskan. Penelitian
4. Skala Pengukuran
5. Uji coba kuesioner

Pendahuluan

Salah satu instrumen pengumpul data dalam penelitian adalah kuesioner,


atau disebut juga daftar pertanyaan (terstruktur). Kuesioner ini biasanya berkaitan
erat dengan masalah penelitian, atau juga hipotesis penelitian yang dirumuskan.
Disebut juga dengan istilah pedoman wawancara (interview schedule), namun kita
akan menggunakan istilah generiknya yaitu kuesioner.
Sebelum membuat kuesioner, ada baiknya peneliti mengantisipasi
kemungkinan adanya kesalahan yang sering terjadi berkaitan dengan pelaksanaan
pengumpulan data dari responden. Beberapa permasalahan yang mungkin dan
bahkan sering terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya adalah sebagaimana
disarankan oleh Bailey (1987), sebagai berikut:
(a) Responden sering menganggap wawancara tidak masuk akal dan bahkan sering
menganggapnya sebagai dalih (subterfuge) untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya
komersial. Alternatif pemecahannya antara lain adalah menyampaikannya dalam
pengantar bahwa penelitian yang akan dilakukan benar-benar untuk tujuan
nonkomersial. Tentu saja dengan kata-kata yang baik dan sopan.
(b) Responden merasa terganggu dengan adanya informasi yang dirasa menyerang
dirinya atau kepentingannya, misalnya takut dirilis di media massa.
Pemecahannya adalah menghindari pertanyaan yang sensitif, serta diyakinkan
bahwa tidak akan ada nama responden di dalamnya.
(c) Responden menolak bekerja sama atas dasar pengalaman masa lalu. Upayakan
untuk meyakinkan responden bahwa ini beda, beri pengertian bahwa responden
dalam hal ini turut berjasa dalam membantu penelitian ini.
(d) Responden yang tergolong dirinya kelompok minoritas sehingga merasa lelah
karena sering dijadikan kelinci percobaan (guinea pig). Ini jarang terjadi di negeri
kita. Namun jika hal seperti ii terjadi, peneliti bisa menggunakan instrumen lain.,
atau bahkan mencari sumber data yang lain.
(e) Responden orang ‘penting’ dan sering merasa tahu akan apa yang akan
ditelitinya. Cara pemecahannya adalah dengan metode menyanjung orang

MSDM Metode Penelitian


2 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penting tadi, misalnya dengan mengatakan bahwa hanya dialah orang satu-
satunya yang bisa memberikan informasi tentang masalah ini.
(f) Responden menjawab dengan pertimbangan normatif, berpikir baik atau jelek.
Katakan kepadanya bahwa penelitian ini semata-mata untuk pengembangan
ilmu, dan bukan untuk kepentingan lain. Selain itu nama responden juta tidak
perlu dicantumkan.
(g) Responden merasa takut akan ‘kebodohannya’ dalam menjawab pertanyaan ini.
Katakan kepadanya bahwa jawaban apapun dari responden itu penting, dan
tidak ada yang salah dalam menjawab.
(h) Responden mengatakan tidak ada waktu untuk menjawabnya, atau merasa itu
bukan bidang minatnya. Pemecahannya adalah mengatakan bahwa dialah satu-
satunya orang yang bisa memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian
ini.

Pembuatan Kuesioner

Kegagalan-kegagalan dalam membuat kuesioner:


(a) Luncuran pertanyaan ganda: Jangan menanyakan satu masalah dalam satu
pertanyaan. Contoh, apakah anda sering menyobek buku di perpustakaan
selagi tidak ada pengawas yang melihatnya; dan apakah anda juga sering
mencoreti buku milik perpustakaan untuk kepentingan penjelasan secara
khusus?.
(b) Pertanyaan yang mengarahkan: Hindari bentuk pertanyaan seperti ini. Contoh,
menurut presiden, kita harus mengencangkan ikat pinggang dalam
menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan ini. Anda setuju, bukan?.
Pertanyaan seperti ini biasanya dijawab secara langsung dengan kata ‘setuju’.
Bisa dibayangkan bahwa jika semua pertanyaan dijawab dengan setuju.
(c) Pertanyaan sensitif: Hati-hati dengan pertanyaan sensitif seperti contoh berikut:
Anda pernah melakukan onani?; Anda pernah melakukan hubungan seks
sebelum nikah?. Pertanyaan jenis ini termasuk kategori sensitif, bahkan kurang
ajar.
(d) Pertanyaan yang menakut-nakuti: Contoh. Di daerah ini sering terjadi
perampokan dan penodongan di malam hari. Bisa Anda sebutkan orangnya?;

MSDM Metode Penelitian


3 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
atau, Anda tentu mengetahui peristiwa pembunuhan yang terjadi beberapa
waktu lalu di daerah ini, karena andalah yang paling dekat dengan tempat
kejadian perkara (TKP). Kami datang untuk menyelidikinya, oleh karena itu
tolong jawab dengan sejujurnya pertanyaan-pertanyaan kami.

Kuesioner tertutup dan terbuka


Ada dua jenis pertanyaan dalam kuesioner, yakni pertanyaan terbuka,
terbuka, dan gabungan tertutup dan terbuka. Pertanyaan dengan jawaban terbuka
adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan penuh kepada responden untuk
menjawabnya. Di sini peneliti tidak memberikan satupun alternatif jawaban.
Sedangkan pertanyaan dengan jawaban tertutup adalah sebaliknya, yaitu semua
alternatif jawaban responden sudah disediakan oleh peneliti. Responden tinggal
memilih alternatif jawaban yang dianggapnya sesuai.
(a) Kuesioner dengan jawaban tertutup: Salah satu keuntungannya untuk kuesioner
ini adalah sebagai berikut:
(1) Jawaban-jawaban bersifat standar dan bisa dibandingkan dengan jawaban
orang lain;
(2) Jawaban-jawabannya jauh lebih mudah dikoding dan dianalisis, bahkan
sering secara langsung dapat dikoding dari pertanyaan yang ada, sehingga
hal ini dapat menghemat tenaga dan waktu;
(3) Responden lebih merasa yakin akan jawaban-jawabannya, terutama bagi
mereka yang sebelumnya tidak yakin;
(4) Jawaban-jawaban relatif lebih lengkap karena sudah dipersiapkan
sebelumnya oleh peneliti; dan
(5) analisis dan formulasinya lebih mudah jika dibandingkan dengan model
kuesioner dengan jawaban terbuka.

Meskipun demikian, ada juga kelemahannya, yakni:


(1) sangat mudah bagi responden untuk menebak setiap jawaban, meskipun
sebetulnya mereka tidak memahami masalahnya;
(2) responden merasa frustrasi dengan sediaan jawaban yang tidak satu pun
yang sesuai dengan keinginannya;
(3) sering terjadi jawaban-jawaban yang terlalu banyak sehingga
membingungkan responden untuk memilihnya;

MSDM Metode Penelitian


4 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(4) tidak bisa mendeteksi adanya perbedaan pendapat antara responden
dengan peneliti karena responden hanya disuruh memilih alternatif jawaban
yang tersedia.

(b) Kuesioner dengan jawaban terbuka: Keuntungannya antara lain adalah:


(1) dapat digunakan manakala semua alternatif jawaban tidak diketahui oleh
peneliti, atau manakala peneliti ingin melihat bagaimana dan mengapa
jawaban responden serta alasan-alasannya. Hal ini sangat baik untuk
menambah pengetahuan peneliti akan masalah yang diutarakannya;
(2) membolehkan responden untuk menjawab sedetil atau serinci mungkin atas
apa yang ditanyakan peneliti. Dalam hal ini pendapat responden dapat
diketahui dengan baik oleh peneliti.

(c) Kuesioner dengan jawaban tertutup dan terbuka (gabungan): Untuk


menjembatani kekurangan-kekurangan seperti tadi, maka sering digunakan
pertanyaan model gabungan antara keduanya. Dengan model tertutup dan
tebuka, semua kekurangan seperti tadi bisa diatasi. Misalnya dalam satu
pertanyaan, disamping disediakan alternatif jawaban oleh peneliti, juga perlu
disediakan alternatif terbuka (c. …………… ) untuk diisi sendiri oleh responden
sesuai dengan pendapatnya secara bebas. Dalam mengolah data untuk model
terakhir ini, bisa dilakukan pengelompokan ulang atas semua jawaban
responden pada alternatif terbuka tadi. Atau bisa juga peneliti melihat ulang
apakah jawaban responden yang terakhir itu sebenarnya sudah termasuk ke
dalam salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Dan jika ternyata
jawabannya sama dengan salah satu alternatif jawaban yang tersedia namun
dalam bahasa yang berbeda, peneliti bisa menganggapnya sebagai jawaban
seperti pada alternatif yang tersedia tadi.

Contoh sebuah pertanyaan sederhana dengan alternatif jawabannya: Tujuan


Anda berkunjung ke perpustakaan adalah:
(1) mengerjakan tugas-tugas akademik;
(2) mencari informasi akademik untuk kepentingan tugas dari dosen;
(3) menambah wawasan;

MSDM Metode Penelitian


5 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(4) ………… menambah pengetahuan. (Responden menjawab dengan tulisan
sendiri pada alternatif yang terbuka ini).

Susunan pertanyaan
Ada aturan umum dalam menyusun urutan pertanyaan yang dibuat, meskipun
tidak mutlak, yakni sebagai berikut:
(a) Pertanyaan sensitif dan pertanyaan model jawaban terbuka sebaiknya
ditempatkan di bagian akhir kuesioner.
(b) Pertanyaan-pertanyaan yang mudah sebaiknya ditempatkan pada bagian awal
kuesioner.
(c) Susunlah pertanyaan dengan pola susunan yang saling berkaitan satu sama lain
secara logis.
(d) Susunlah pertanyaan sesuai dengan susunan yang logis, runtut, dan tidak
meloncat-loncat dari tema satu ke tema yang lain.
(e) Jangan gunakan pasangan pertanyaan yang mengecek reliabilitas. Misalnya,
setujukah Anda terhadap aborsi? Sementara itu di tempat lain, ada pertanyaan,
tidak setujukan Anda terhadap aborsi?.
(f) Gunakan pertanyaan secara singkat dan jelas, tidak bertele-tele.

Pertanyaan kontingensi
Maksudnya adalah bentuk pertanyaan yang masih ada kelanjutannya.
Misalnya, Anda pernah mabuk?. Jika pernah, bagaimana rasanya?. Jenis
pertanyaan seperti ini dimungkinkan adanya, namun harus berpatokan kepada
kemungkinan adanya hubungan tertentu antara tema yang satu dengan tema yang
lain. Selain itu, jawaban-jawaban dari responden atas pertanyaan lanjutan ini akan
sangat membantu memperdalam wawasan peneliti.

Kata pengantar kuesioner


Kata pengantar dalam kuesioner banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan
kuesioner tersebut. Kata-kata yang digunakan juga sangat mempengaruhi
responden dalam menjawabnya. Misalnya, kata pengantar yang kasar tentu tidak
akan mendapat simpati responden, bahkan mungkin ditolak.

MSDM Metode Penelitian


6 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk itu, disarankan, gunakan kata-kata yang sopan, wajar, menghormat,
dan jangan terlalu panjang. Cukuplah misalnya, beberapa kalimat pengantar, tujuan,
dan ucapan terima kasih atas kesediaan responden untuk menjawabnya.

Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner


1. Pertanyaan Terbuka: pertanyaan yang memungkinkan responden
memberikan jawaban sesuai dengan cara atau pendapatnya. Misal:
Sebutkan lima sifat pemimpin yang Anda sukai:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
5. ……………………………

Bagaimana pendapat Anda tentang kepemimpinan supervisor Anda?


______________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan terbuka akan sangat


bervariasi. Pengelompokkan jawaban-jawaban serupa akan menjadi suatu
pekerjaan yang tidak mudah

2. Pertanyaan Tertutup: responden tinggal memilih jawaban di antara pilihan


yang sudah disediakan. Misal : Atasan Anda mendelegasikan tugas dengan jelas:
1. Sangat Setuju Sekali
2. Sangat Setuju
3. Setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju

Kadangkala pertanyaan disajikan secara terbuka sekaligus tertutup. Misal:

MSDM Metode Penelitian


7 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pekerjaan Anda:
1. Pegawai Negeri Sipil
2. TNI
3. Professional:
a. Dokter
b. Guru
c. Pengacara
d. lainnya (Sebutkan): ______________________
4. Pengusaha
5. Lainnya (Sebutkan): ___________________________

Pertanyaan-pertanyaan tertutup dapat dengan mudah dikodekan dan diolah


untuk tahap penelitian selanjutnya
Bentuk Pertanyaan:
a. Pernyataan Positif
b. Pernyataan Negatif

Pertanyaan dalam kuesioner ditulis dalam bentuk PERNYATAAN bukan


pertanyaan. Pernyataan Positif : pernyataan yang jawabannya SESUAI dengan
harapan peneliti. Pernyataan Negatif : pernyataan yang jawabannya TIDAK SESUAI
dengan harapan peneliti Misal: Jika ingin diketahui kinerja kasir sebuah toko
swalayan

Pernyataan Positif (Contoh LSR)


Kasir di toko swalayan ini ramah:
1. Tidak Setuju 2. Setuju 3. Sangat Setuju
Pernyataan Negatif (Contoh LSR)
Kasir tidak sopan:
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju
Pengkodean atau pembobotan nilai jawaban:
Pada pernyataan Positif: nilai paling positif diberi bobot paling besar (karena
paling positif berarti paling sesuai harapan)
Pada pernyataan Negatif: nilai paling negatif diberi bobot paling besar (karena
paling negatif berarti paling sesuai harapan)

MSDM Metode Penelitian


8 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Idealnya dalam suatu kuesioner penelitian, komposisi bentuk pernyataan
positif dan negatif berimbang, misalnya dari 30 pernyataan dirancang terdiri dari 15
pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif.
Pernyataan positif dan negatif harus diletakkan secara bergantian
Dengan meletakkan pernyataan positif dan negatif bergantian, responden
benar-benar membaca pernyataan-pernyataan dengan teliti dan menjawab dengan
benar

Teknik Pengukuran (Teknik Penskalaan)

Teknik Pengukuran (Teknik Penskalaan)


Dua teknik pengukuran dengan kuesioner yang paling populer adalah:
a. Likert’s Summated Rating (LSR)
b. Semantic Differential (SD)

Likert’s Summated Rating (LSR)


LSR adalah skala atau pengukuran sikap responden. Jawaban pernyataan
dinyatakan dalam pilihan yang mengakomodasi jawaban antara Sangat Setuju
Sekali sampai Sangat Tidak Setuju. Banyak pilihan biasanya 3, 5, 7, 9 dan 11.
Dalam prakteknya yang paling sering digunakan adalah 5. Terlalu sedikit pilihan
jawaban menyebabkan pengukuran menjadi sangat kasar. Terlalu banyak pilihan
jawaban menyebabkan responden sulit membedakan pilihan
Banyak pilihan ganjil juga menimbulkan masalah, responden yang
malas/enggan akan menjawab pilihan yang di tengah ( = jawaban netral)

Semantic Differential (SD)


Responden menyatakan pilihan di antara dua kutub kata sifat atau frasa.
Dapat dibentuk dalam suatu garis nilai yang kontinyu, dan dapat diukur dalam
satuan jarak atau dalam bentuk pilihan seperti LSR

Skala Likert
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa

MSDM Metode Penelitian


9 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu
laporan yang menjelaskan penggunaannya [1]. Sewaktu menanggapi pertanyaan
dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap
suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya
disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:

 Sangat tidak setuju


 Tidak setuju
 Netral
 Setuju
 Sangat setuju

Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan
juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan
bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah
pilihan tersebut ternyata sangat mirip.
Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan
positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang
digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu
kutub karena pilihan "netral" tak tersedia.

SERVQUAL
SERVQUAL adalah suatu kuesioner yang digunakan untuk mengukur kualitas
jasa. Cara ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an oleh Zeithaml, Parasuraman
& Berry, dan telah digunakan dalam mengukur berbagai kualitas jasa. Dengan
kuesioner ini, kita bisa mengetahui seberapa besar celah (gap) yang ada di antara
persepsi pelanggan dan ekspektasi pelanggan terhadap suatu perusahaan jasa.
Kuesioner SERVQUAL dapat diubah-ubah (disesuaikan) agar cocok dengan industri
jasa yang berbeda-beda pula (misalnya bank, restoran, atau perusahaan
telekomunikasi). Skala SERVQUAL meliputi lima dimensi kualitas jasa yaitu: 1.
Tangibles 2. Reliability 3. Responsiveness 4. Assurance 5. Empathy Setiap dimensi
memiliki beberapa pertanyaan dan dijawab dalam rentang nilai 1 sampai 7, di mana
angka 1 mewakili perasaan sangat tidak setuju (strongly disagree) dan angka 7

MSDM Metode Penelitian


10 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mewakili perasaan sangat setuju (strongly agree), dengan total pertanyaan
sebanyak 22.

Uji Coba Kuesioner


Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Kesalahan operasionalisasi variabel mungkin terjadi karena dimensi yang
penting luput direalisasikan menjadi butir pertanyaan dalam kuesioner. Kesalahan
dapat diminimalkan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner.
Validitas mengacu pada apakah kuesioner benar-benar dapat mengukur apa yang
ingin diukur. Sebagian besar validitas diukur secara logika (subyekif), hanya validitas
konstruk yang dapat diukur secar matematika/statistika.

Jenis Validitas:

1, Validitas Konstruk (Construct Validity).


Konstruk adalah penyusun atau elemen suatu konsep/variabel. Misal: Jika
suatu konsep disusun berdasarkan 5 elemen tetapi dalam kuesioner hanya diukur 3
elemen maka validitas konstruk kuesioner ini rendah. Ukuran validitas konstruk
dinyatakan dalam koefisien korelasi (R) setiap butir pernyataan dengan nilai total
seluruh butir. Valid tidaknya setiap butir kemudian dibandingkan dengan nilai kritik
pada Tabel Kolstoe, 1977.

2. Validitas Isi (Content Validity)


Bertujuan memeriksa apakah butir-butir pertanyaan sesuai dengan
pengetahuan aau kemampuan responden.

3. Validitas Eksternal (External Validity)


Membandingkan kuesioner yang dibuat dengan kuesioner yang sudah dibakukan

4. Validitas Prediktif (Predictive Validity)


Mengukur apakah kuesioner dapat digunakan meramalkan perilaku di masa
depan. Validitas prediktif diberi nilai tinggi jika apa yang diramalkan terbukti

MSDM Metode Penelitian


11 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Validitas Rupa (Face Validity)
Validitas tampilan kuesioner, sesuai dengan format

6. Validitas Budaya (Culture Validity)


Apakah butir-butir pernyataan dalam kuesioner sudah sesuai budaya atau
kondisi responden

Reliabilitas
Reliabilitas menyatakan derajat keandalan dan konsistensi kuesioner.
Beberapa metode penghitungan reliabilitas, misalnnya:
a. Metode Test − Retest
b. Metode Test − Retest Paralel
c. Teknik Belah Dua (Split Half)
d. Analisis Diskriminan
Pada prinsipnya, semua metode perhitungan itu mengukur reliabilitas melalui
koefisien korelasi setiap butir pernyataan dengan total seluruh butir (sama dengan
Validitas Konstruk)

Uji Coba Kuesioner


Sebelum kuesioner benar-benar digunakan untuk mengumpulkan data,
dilakukan uji coba dengan menyebarkan kuesioner kepada kira-kira 30 responden
Hasil uji coba kemudian digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas.
Butir-butir yang tidak valid atau tidak reliabel kemudian diperbaiki, diubah, atau jika
tidak memungkinkan dihilangkan dan selanjutnya kuesioner diuji kembali

Alat Bantu Pembuat Kuesioner


Metode perhitungan validitas dan reliabilitas ini dapat diaplikasikan dengan
bantuan program komputer (Misalnya EXCEL atau SPSS). Kuesioner dapat dibuat
dengan pengolah kata atau dengan program-program komputer lainnya yang
memang dibuat untuk membuat kuesioner (Misalnya: EPI-INFO atau Lotus Notes).
Pembuatan kuesioner dengan program komputer memungkinkan publikasi
kuesioner secara on-line di internet. Beberapa web di internet juga menyediakan
fasilitas membuat kuesioner atau pooling on-line, misalnya web votepedia yang
dibangun di atas teknologi Wikipedia.

MSDM Metode Penelitian


12 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Dicopy dari :
kuesionerpenelitian.blogspot.com/

MSDM Metode Penelitian


13 Farida
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai