Kuesioner dan
Skala
Pengukuran
Pokok bahasan : Pembuatan Kuesioner
Penelitian, Skala Pengukuran, dan Uji Coba
Kuesioner.
08
Abstract Kompetensi
Salah satu instrumen pengumpul Mahasiswa mampu memahami :
data dalam penelitian adalah 1. Pembuatan kuesioner,
kuesioner, atau disebut juga daftar kelebihan dan kelemahannya
pertanyaan (terstruktur). Kuesioner 2. Merancang Kuesioner
Penelitian
ini biasanya berkaitan erat dengan 3. Hal-hal yang harus
masalah penelitian, atau juga diperhatikan dalam
hipotesis penelitian yang Merancang Kuesioner
dirumuskan. Penelitian
4. Skala Pengukuran
5. Uji coba kuesioner
Pendahuluan
Pembuatan Kuesioner
Susunan pertanyaan
Ada aturan umum dalam menyusun urutan pertanyaan yang dibuat, meskipun
tidak mutlak, yakni sebagai berikut:
(a) Pertanyaan sensitif dan pertanyaan model jawaban terbuka sebaiknya
ditempatkan di bagian akhir kuesioner.
(b) Pertanyaan-pertanyaan yang mudah sebaiknya ditempatkan pada bagian awal
kuesioner.
(c) Susunlah pertanyaan dengan pola susunan yang saling berkaitan satu sama lain
secara logis.
(d) Susunlah pertanyaan sesuai dengan susunan yang logis, runtut, dan tidak
meloncat-loncat dari tema satu ke tema yang lain.
(e) Jangan gunakan pasangan pertanyaan yang mengecek reliabilitas. Misalnya,
setujukah Anda terhadap aborsi? Sementara itu di tempat lain, ada pertanyaan,
tidak setujukan Anda terhadap aborsi?.
(f) Gunakan pertanyaan secara singkat dan jelas, tidak bertele-tele.
Pertanyaan kontingensi
Maksudnya adalah bentuk pertanyaan yang masih ada kelanjutannya.
Misalnya, Anda pernah mabuk?. Jika pernah, bagaimana rasanya?. Jenis
pertanyaan seperti ini dimungkinkan adanya, namun harus berpatokan kepada
kemungkinan adanya hubungan tertentu antara tema yang satu dengan tema yang
lain. Selain itu, jawaban-jawaban dari responden atas pertanyaan lanjutan ini akan
sangat membantu memperdalam wawasan peneliti.
Skala Likert
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan
juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan
bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah
pilihan tersebut ternyata sangat mirip.
Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan
positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang
digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu
kutub karena pilihan "netral" tak tersedia.
SERVQUAL
SERVQUAL adalah suatu kuesioner yang digunakan untuk mengukur kualitas
jasa. Cara ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an oleh Zeithaml, Parasuraman
& Berry, dan telah digunakan dalam mengukur berbagai kualitas jasa. Dengan
kuesioner ini, kita bisa mengetahui seberapa besar celah (gap) yang ada di antara
persepsi pelanggan dan ekspektasi pelanggan terhadap suatu perusahaan jasa.
Kuesioner SERVQUAL dapat diubah-ubah (disesuaikan) agar cocok dengan industri
jasa yang berbeda-beda pula (misalnya bank, restoran, atau perusahaan
telekomunikasi). Skala SERVQUAL meliputi lima dimensi kualitas jasa yaitu: 1.
Tangibles 2. Reliability 3. Responsiveness 4. Assurance 5. Empathy Setiap dimensi
memiliki beberapa pertanyaan dan dijawab dalam rentang nilai 1 sampai 7, di mana
angka 1 mewakili perasaan sangat tidak setuju (strongly disagree) dan angka 7
Jenis Validitas:
Reliabilitas
Reliabilitas menyatakan derajat keandalan dan konsistensi kuesioner.
Beberapa metode penghitungan reliabilitas, misalnnya:
a. Metode Test − Retest
b. Metode Test − Retest Paralel
c. Teknik Belah Dua (Split Half)
d. Analisis Diskriminan
Pada prinsipnya, semua metode perhitungan itu mengukur reliabilitas melalui
koefisien korelasi setiap butir pernyataan dengan total seluruh butir (sama dengan
Validitas Konstruk)
Dicopy dari :
kuesionerpenelitian.blogspot.com/