0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan11 halaman
Penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang menular melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Gejalanya bervariasi mulai dari pembengkakan kelenjar getah bening hingga septikemia yang menyebabkan kematian jaringan. Masa inkubasinya antara 2-7 hari dan penularannya dapat dicegah dengan mengendalikan vektor seperti tikus dan kutu.
Penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang menular melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Gejalanya bervariasi mulai dari pembengkakan kelenjar getah bening hingga septikemia yang menyebabkan kematian jaringan. Masa inkubasinya antara 2-7 hari dan penularannya dapat dicegah dengan mengendalikan vektor seperti tikus dan kutu.
Penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang menular melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Gejalanya bervariasi mulai dari pembengkakan kelenjar getah bening hingga septikemia yang menyebabkan kematian jaringan. Masa inkubasinya antara 2-7 hari dan penularannya dapat dicegah dengan mengendalikan vektor seperti tikus dan kutu.
NIM : 1807010236 SEMESTER : V A. PENGERTIAN DAN PENYEBAB PES Penyakit pes merupakan penyakit yang menular dan dapat mengakibatkan kematian. Tikus merupakan reservoir dan pinjal merupakan vector penularnya, sehingga penularan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan pinjal atau kontak langsung dengan tikus yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis. Pemerintah Indonesia maupun dunia sudah menetapkan penyakit pes menjadi salah satu penyakit karatina dan tercatat dalam Internasional Health Regulation. Agen penyebab pes atau black death adalah bacillus Pasteurella pestis (Yesrsinia pestis ). Karakteristik dari Yersinia pestis adalah bakteri gram negatif, kecil, pleomorfik, non-motile, basil bipolar berbentuk “safety pin” avoid. B. B.SUMBER SUMBERDAN DANCARA CARAPENULARAN PENULARAN Berikut Berikutini iniadalah adalahcara-cara cara-carapenularan penularanpespespada padamanusia: manusia: Gigitan Gigitanoleh olehkutu kutuyang yangsebelumnya sebelumnyatelah telahbersarang pada bersarang pada hewan hewanyang yangterinfeksi terinfeksiseperti sepertitikus, tikus,marmut, marmut,kelinci kelincidan dantupai. tupai. Paparan Paparanterhadap terhadapmanusia manusiadengan dengansampar samparpneumonic. pneumonic. Melalui Melaluiudara udaradengan denganmenhirup menhirupdroplet dropletatau ataupercikan percikanair airdari dari batuk batukatau ataubersin bersinorang orangyang yangsakit. sakit. Melalui Melaluiluka lukadidikulit kulitdan danterkena darah terkena darahhewan hewanyang yang terinfeksi. terinfeksi. Goresan Goresanatau ataugigitan gigitandari darikucing kucingdomestik domestikyang yangterinfeksi. terinfeksi. C. PATHOFISIOLOGI Pes adalah infeksi dari sistem limfatik, biasanya dihasilkan dari gigitan kutu yang terinfeksi, Xenopsylla cheopis (kutu tikus). Para kutu sering ditemukan pada hewan pengerat seperti tikus, dan mencari mangsa binatang pengerat lainnya ketika tuan mereka mati. Bakteri membentuk agregat dalam usus dari kutu yang terinfeksi dan hasil ini di loak muntah darah tertelan, yang sekarang terinfeksi ke situs gigitan hewan pengerat atau host manusia. Setelah didirikan, bakteri cepat menyebar ke kelenjar limfe dan berkembang biak. Y.pestis basil bisa menahan fagositosis dan bahkan mereproduksi dalam fagosit dan membunuh mereka. Sebagai penyakit berlangsung, kelenjar getah bening dapat terjadi perdarahan dan menjadi bengkak dan nekrotik . D. D. MASA MASA INKUBASI INKUBASI DAN DAN GEJALA GEJALA Gejala Gejala klinis klinis dari dari penyakit penyakit PES PES dibagi dibagi menjadi menjadi tiga tiga berdasarkan berdasarkanklasifikasinya: klasifikasinya: 1. 1. Pes Pestipe tipekelenjar kelenjargetah getahbening bening(bubonik) (bubonik) Gejala Gejala khas khas pada pada tipe tipe ini ini adalah adalah adanya adanya pembesaran pembesaran kelenjar kelenjar getah getah bening bening (diameter (diameter 2-10 2-10 cm) cm) yang yang bengkak bengkak dandan merah. merah. Kelenjar Kelenjar getah getah bening bening yang yang paling paling sering sering terkena terkena adalah adalah kelenjar kelenjar di di selangkangan selangkangan karena karena gigitan gigitan kutu kutu lebih lebih sering sering terjadi terjadi di di kaki. kaki. Pes Pes bubonik bubonik yang yang sampai sampai ke ke otak otak dan dan menyebabkan menyebabkan radang radang selaput selaput otak otak disebut disebut pespes meningitis meningitis ,, dengan dengan gejala sakit gejala sakitkepala, kejang, kepala, kejang,kakukakuleher, leher,dan dankoma. koma. D. D. MASA MASA INKUBASI INKUBASI DAN DAN GEJALA GEJALA 2.2.Pes Pestipe tipeinfeksi infeksiluas luas(septikemia) (septikemia) Bakteri Bakteri pada pada saluran saluran getah getah bening bening dapat dapat sampai sampai ke ke aliran aliran darah darah dan dan menyebar menyebarke keseluruh seluruhtubuh. tubuh.Racun Racunyang yangdihasilkan dihasilkanoleh olehbakteri bakteridapat dapat menyebabkan menyebabkan gumpalan gumpalan darah darah kecil-kecil kecil-kecil di di seluruh seluruh tubuh tubuh sehingga sehingga menyebabkan menyebabkan hambatan hambatan aliran aliran darah. darah. Tidak Tidak adanya adanya aliran aliran darah darah menyebabkan menyebabkan kematian kematian jaringan jaringan (gangrene) (gangrene) yang yang ditandai ditandai dengan dengan warna warna kehitaman. kehitaman. Gumpalan Gumpalan darah darah ini ini menghabiskan menghabiskan bahan- bahan bahan- bahan pembeku pembeku darah darah sehingga sehingga terjadi terjadi perdarahan perdarahan di di berbagai berbagai tempat, tempat, seperti seperti perdarahan perdarahan kulit kulit yang yang tampak tampak seperti seperti bintik-bintik bintik-bintik merah merah keunguan, keunguan, batuk batukdarah, darah, buang buangairairbesar besardisertai disertai darah, darah,serta sertamuntah muntah darah. darah. D. D. MASA MASA INKUBASI INKUBASI DAN DAN GEJALA GEJALA 3. 3.Pes Pestipe tipeparu-paru paru-paru(pneumonik) (pneumonik) Pada Pada pes pes tipe tipe ini, ini, bakteri bakteri terutama terutama menginfeksi menginfeksi paru. paru. Gejala Gejala tipe tipe ini ini adalah adalah kelemahan, kelemahan, nyeri nyeri kepala, kepala, demam, demam, batuk batuk dan dan sesak sesak napas. napas. Batuk Batuk umumnya umumnya berdahak berdahak cair cair dan dan disertai disertai darah. darah. Sejak Sejak awal awal dapat dapat terjadi terjadi penurunan penurunan kesadaran kesadaran dandan penderita penderita dapat dapat meninggal meninggal pada pada hari hari keempat keempat sampai sampai kelima kelima setelah setelah gejala gejala pertama pertama timbul timbul jika jika tidak tidakdiobati. diobati. E. DIAGNOSA DAN PEMERIKSAAN PENYAKIT Ada 3 (tiga) tahapan diagnosis yang akan diterapkan pada kasus ini, yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. 1. Anamnesis Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dirasakan. 2. Pemeriksaan Fisik Setelah itu, dokter akan melanjutkan ke tahap pemeriksaan fisik. Pemeriksaan mencakup analisis gejala fisik yang terdapat pada tubuh pasien dengan mengacu pada gejala penyakit pes pada umumnya. 3. Pemeriksaan Penunjang Sementara itu, untuk menguatkan diagnosis, dokter juga akan menerapkan pemeriksaan penunjang pada pasien. Dalam kasus pes, pemeriksaan penunjang yang dilakukan seperti pengambilan sampel darah, saliva, hingga biopsi jaringan tubuh untuk selanjutnya dianalisis lebih lanjut di laboratorium guna mencari tahu apakah ada kandungan bakteri Y. pestisia di dalamnya. F. PENGOBATAN 1. Pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotik yaitu: Streptomisin 30 mg/ kg BB/ hari secara intramuscular 2 – 4 x sehari. Untuk anak ‐ anak 20 – 30 mg/ kg BB / hari.
2. Tetrasiklin diberikan pada hari ke 4 selama 10 – 14 hari, dosis
loading 15 mg/ kg BB/ hari dalam 4 x pemberian sampai hari pengobatan 10 – 14.
3. Kloramfenikol dosis 50 – 75 mg/ kg BB/hari intravena 4 x
pemberian selama 10 hari.
4. Trimetoprim – sulfametoksazol.
5. Sulfadiazin 12 g/ hari selama 4 – 7 hari dosis awal 4 g dilanjutkan
2 g tiap jam sampai tercapai suhu badan normal, diteruskan 500 mg tiap 4 jam sampai hari pengobatan 7 – 10.
6. Penggunaan Sulfadiazuin disertai pemberian Sodium Bikarbonat.
G. PENCEGAHAN PENYAKIT G. PENCEGAHAN PENYAKIT Menurut Widoyono (2008) pencegahan penularan Menurut Widoyono (2008) pencegahan penularan penyakit pes dapat dilakukan melalui: penyakit pes dapat dilakukan melalui: a. Menempatkan kandang ternak di luar rumah a. Menempatkan kandang ternak di luar rumah b. Merekontruksi rumah b. Merekontruksi rumah c. Membuat ventilasi c. Membuat ventilasi d. Melapisi lantai dengan semen d. Melapisi lantai dengan semen e. Melapor ke puskesmas bila ditemukan banyak e. Melapor ke puskesmas bila ditemukan banyak tikus yang mati tikus yang mati f. Mengatur ketinggian tempat tidur setidaknya >20 f. Mengatur ketinggian tempat tidur setidaknya >20 cm dari lantai cm dari lantai TERIMAKASIH