Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT PES

NAMA : RYSKA SINTYA SEPTIANI


NIM : 1807010236
SEMESTER : V
A. PENGERTIAN DAN PENYEBAB PES
Penyakit pes merupakan penyakit yang
menular dan dapat mengakibatkan kematian.
Tikus merupakan reservoir dan pinjal
merupakan vector penularnya, sehingga
penularan ke manusia dapat terjadi melalui
gigitan pinjal atau kontak langsung dengan
tikus yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis.
Pemerintah Indonesia maupun dunia sudah
menetapkan penyakit pes menjadi salah satu
penyakit karatina dan tercatat dalam
Internasional Health Regulation.
Agen penyebab pes atau black death adalah
bacillus Pasteurella pestis (Yesrsinia pestis ).
Karakteristik dari Yersinia pestis adalah bakteri
gram negatif, kecil, pleomorfik, non-motile,
basil bipolar berbentuk “safety pin” avoid.
B.
B.SUMBER
SUMBERDAN
DANCARA
CARAPENULARAN
PENULARAN
Berikut
Berikutini
iniadalah
adalahcara-cara
cara-carapenularan
penularanpespespada
padamanusia:
manusia:
Gigitan
Gigitanoleh
olehkutu
kutuyang
yangsebelumnya
sebelumnyatelah
telahbersarang pada
bersarang pada
hewan
hewanyang
yangterinfeksi
terinfeksiseperti
sepertitikus,
tikus,marmut,
marmut,kelinci
kelincidan
dantupai.
tupai.
Paparan
Paparanterhadap
terhadapmanusia
manusiadengan
dengansampar
samparpneumonic.
pneumonic.
Melalui
Melaluiudara
udaradengan
denganmenhirup
menhirupdroplet
dropletatau
ataupercikan
percikanair
airdari
dari
batuk
batukatau
ataubersin
bersinorang
orangyang
yangsakit.
sakit.
Melalui
Melaluiluka
lukadidikulit
kulitdan
danterkena darah
terkena darahhewan
hewanyang
yang
terinfeksi.
terinfeksi.
Goresan
Goresanatau
ataugigitan
gigitandari
darikucing
kucingdomestik
domestikyang
yangterinfeksi.
terinfeksi.
C. PATHOFISIOLOGI
Pes adalah infeksi dari sistem limfatik, biasanya
dihasilkan dari gigitan kutu yang terinfeksi,
Xenopsylla cheopis (kutu tikus). Para kutu sering ditemukan
pada hewan pengerat seperti tikus, dan mencari mangsa
binatang pengerat lainnya ketika tuan mereka mati. Bakteri
membentuk agregat dalam usus dari kutu yang terinfeksi
dan hasil ini di loak muntah darah tertelan, yang sekarang
terinfeksi ke situs gigitan hewan pengerat atau host
manusia. Setelah didirikan, bakteri cepat menyebar ke
kelenjar limfe dan berkembang biak. Y.pestis basil bisa
menahan fagositosis dan bahkan mereproduksi dalam
fagosit dan membunuh mereka. Sebagai penyakit
berlangsung, kelenjar getah bening dapat terjadi
perdarahan dan menjadi bengkak dan nekrotik .
D.
D. MASA
MASA INKUBASI
INKUBASI DAN
DAN GEJALA
GEJALA
Gejala
Gejala klinis
klinis dari
dari penyakit
penyakit PES PES dibagi
dibagi menjadi
menjadi tiga
tiga
berdasarkan
berdasarkanklasifikasinya:
klasifikasinya:
1.
1. Pes
Pestipe
tipekelenjar
kelenjargetah
getahbening
bening(bubonik)
(bubonik)
Gejala
Gejala khas
khas pada
pada tipe
tipe ini
ini adalah
adalah adanya
adanya pembesaran
pembesaran
kelenjar
kelenjar getah
getah bening
bening (diameter
(diameter 2-10 2-10 cm)
cm) yang
yang
bengkak
bengkak dandan merah.
merah. Kelenjar
Kelenjar getah
getah bening
bening yang
yang
paling
paling sering
sering terkena
terkena adalah
adalah kelenjar
kelenjar di
di selangkangan
selangkangan
karena
karena gigitan
gigitan kutu
kutu lebih
lebih sering
sering terjadi
terjadi di
di kaki.
kaki. Pes
Pes
bubonik
bubonik yang
yang sampai
sampai ke ke otak
otak dan
dan menyebabkan
menyebabkan
radang
radang selaput
selaput otak
otak disebut
disebut pespes meningitis
meningitis ,, dengan
dengan
gejala sakit
gejala sakitkepala, kejang,
kepala, kejang,kakukakuleher,
leher,dan
dankoma.
koma.
D.
D. MASA
MASA INKUBASI
INKUBASI DAN
DAN GEJALA
GEJALA
2.2.Pes
Pestipe
tipeinfeksi
infeksiluas
luas(septikemia)
(septikemia)
Bakteri
Bakteri pada
pada saluran
saluran getah
getah bening
bening dapat
dapat sampai
sampai ke ke aliran
aliran darah
darah dan
dan
menyebar
menyebarke keseluruh
seluruhtubuh.
tubuh.Racun
Racunyang
yangdihasilkan
dihasilkanoleh
olehbakteri
bakteridapat
dapat
menyebabkan
menyebabkan gumpalan
gumpalan darah
darah kecil-kecil
kecil-kecil di
di seluruh
seluruh tubuh
tubuh sehingga
sehingga
menyebabkan
menyebabkan hambatan
hambatan aliran
aliran darah.
darah. Tidak
Tidak adanya
adanya aliran
aliran darah
darah
menyebabkan
menyebabkan kematian
kematian jaringan
jaringan (gangrene)
(gangrene) yang
yang ditandai
ditandai dengan
dengan
warna
warna kehitaman.
kehitaman. Gumpalan
Gumpalan darah
darah ini
ini menghabiskan
menghabiskan bahan- bahan
bahan- bahan
pembeku
pembeku darah
darah sehingga
sehingga terjadi
terjadi perdarahan
perdarahan di di berbagai
berbagai tempat,
tempat,
seperti
seperti  perdarahan
 perdarahan kulit
kulit yang
yang tampak
tampak seperti
seperti bintik-bintik
bintik-bintik merah
merah
keunguan,
keunguan, batuk
batukdarah,
darah,  buang
 buangairairbesar
besardisertai
disertai darah,
darah,serta
sertamuntah
muntah
darah.
darah.
D.
D. MASA
MASA INKUBASI
INKUBASI DAN
DAN GEJALA
GEJALA
3.
3.Pes
Pestipe
tipeparu-paru
paru-paru(pneumonik)
(pneumonik)
Pada
Pada pes
pes tipe
tipe ini,
ini, bakteri
bakteri terutama
terutama menginfeksi
menginfeksi paru.
paru.
Gejala
Gejala tipe
tipe ini
ini adalah
adalah kelemahan,
kelemahan, nyeri
nyeri kepala,
kepala, demam,
demam,
batuk
batuk dan
dan sesak
sesak napas.
napas. Batuk
Batuk umumnya
umumnya berdahak
berdahak cair
cair
dan
dan disertai
disertai darah.
darah. Sejak
Sejak awal
awal dapat
dapat terjadi
terjadi penurunan
penurunan
kesadaran
kesadaran dandan penderita
penderita dapat
dapat meninggal
meninggal pada
pada hari
hari
keempat
keempat sampai
sampai kelima
kelima setelah
setelah gejala
gejala pertama
pertama timbul
timbul jika
jika
tidak
tidakdiobati.
diobati.
E. DIAGNOSA DAN
PEMERIKSAAN PENYAKIT
Ada 3 (tiga) tahapan diagnosis yang akan diterapkan pada kasus ini, yaitu
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis
Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien
terkait dengan keluhan yang dirasakan.
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah itu, dokter akan melanjutkan ke tahap pemeriksaan fisik. Pemeriksaan
mencakup analisis gejala fisik yang terdapat pada tubuh pasien dengan
mengacu pada gejala penyakit pes pada umumnya.
3. Pemeriksaan Penunjang
Sementara itu, untuk menguatkan diagnosis, dokter juga akan menerapkan
pemeriksaan penunjang pada pasien. Dalam kasus pes, pemeriksaan
penunjang yang dilakukan seperti pengambilan sampel darah, saliva, hingga
biopsi jaringan tubuh untuk selanjutnya dianalisis lebih lanjut di laboratorium
guna mencari tahu apakah ada kandungan bakteri Y. pestisia di dalamnya.
F. PENGOBATAN
1. Pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotik yaitu:
Streptomisin 30 mg/ kg BB/ hari secara intramuscular 2 – 4 x
sehari. Untuk anak ‐ anak 20 – 30 mg/ kg BB / hari.

2. Tetrasiklin diberikan pada hari ke 4 selama 10 – 14 hari, dosis


loading 15 mg/ kg BB/ hari dalam 4 x pemberian sampai hari
pengobatan 10 – 14.

3. Kloramfenikol dosis 50 – 75 mg/ kg BB/hari intravena 4 x


pemberian selama 10 hari.

4. Trimetoprim – sulfametoksazol.

5. Sulfadiazin 12 g/ hari selama 4 – 7 hari dosis awal 4 g dilanjutkan


2 g tiap jam sampai tercapai suhu badan normal, diteruskan 500 mg
tiap 4 jam sampai hari  pengobatan 7 – 10. 

6. Penggunaan Sulfadiazuin disertai pemberian Sodium Bikarbonat.


G. PENCEGAHAN PENYAKIT
G. PENCEGAHAN PENYAKIT
Menurut Widoyono (2008) pencegahan penularan
Menurut Widoyono (2008) pencegahan penularan
penyakit pes dapat dilakukan melalui:
penyakit pes dapat dilakukan melalui:
a. Menempatkan kandang ternak di luar rumah  
a. Menempatkan kandang ternak di luar rumah  
b. Merekontruksi rumah
b. Merekontruksi rumah
c. Membuat ventilasi
c. Membuat ventilasi
d. Melapisi lantai dengan semen
d. Melapisi lantai dengan semen
e. Melapor ke puskesmas bila ditemukan banyak
e. Melapor ke puskesmas bila ditemukan banyak
tikus yang mati
tikus yang mati
f. Mengatur ketinggian tempat tidur setidaknya >20
f. Mengatur ketinggian tempat tidur setidaknya >20
cm dari lantai
cm dari lantai
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai