Anda di halaman 1dari 3

Soal Essay (5 Soal)

1. Sebutkan dan jelaskan apa saja Bionomik Pinjal?


Jawab
1) Makanan
Pinjal pra dewasa mempunyai struktur mulut, organ anatomi dan fisiologi yang
sangat berbeda dengan pinjal dewasa. Sehingga jenis makanan yang dikonsumsi
juga berbeda, makanan larva pinjal terdiri dari bahan-bahan organik yang ada
disekitarnya, seperti darah yang dikeluarkan melalui organ ekskresi pinjal (anus),
bahan organik yang kaya akan protein dan vitamin B.
2) Perilaku
Perilaku pinjal secara umum merupakan parasit temporal berada dalam tubuh saat
membutuhkan makanan, tidak permanen seperti halnya kutu yang selalu menetap
pada tubuh inang. Jangka hidup pinjal bervariasi pada spesies pinjal, tergantung
apakah mereka makan atau tidak dan tergantung pada derajat kelembaban
lingkungan sekitarnya. Pinjal bergerak dengan melompat, beberapa spesies bisa
melompat setinggi 30 cm.
3) Habitat
Sebagian besar pinjal ditemukan di antara rambut atau bulu hewan atau ditempat
tidur, karpet dan pakaian orang. Pada sarang tikus yang kedalamannya lebih
dalam dan mempunyai jalan yang berkelok-kelok dan sinar matahari tidak dapat
menembus sampai ke dasar liang sehingga pada sarang tikus ini banyak
ditemukan vektor pinjal.

2. Jelaskan cara penularan vektor pinjal kepada manusia dan apa saja gejala yang dapat
ditimbulkan dari penularan vektor pinjal tersebut!
Jawab
Cara penularan melalui gigitan pinjal terutama oleh pinjal betina dikarenakan pinjal
betina membutuhkan darah untuk pengembangan telur, misalnya Yersinia Pestis yang
membelah diri dan jika pinjal menggigit hospes sehingga bakteri masuk ke hospes
melalui luka gigitan pinjal dan Manusia sebagai inang sementara dapat menjadi sasaran
gigitan pinjal, dari beberapa kejadian gigitan pinjal ke manusia terjadi akibat manusia
menempati rumah yang telah lama kosong, tidak terawat, dan menjadi sarang tikus,
kucing atau anjing berkembangbiak.
Sementara gejalanya ialah berupa reaksi kegatalan pada kulit dan bentuk-bentuk (ruam-
ruam yang kemerahan) atau juga kelainan pada kulit.

3. Pada pengendalian vektor pinjal terdapat pengendalian mekanik atau fisik. Bisakah
mahasiswa menjawab dan menjelaskan bagaimana pengendalian mekanik atau fisik ini
dan apa saja upaya yang akan dilakukan!
Jawab
Pengendalian pinjal secara mekanik dilakukan dengan cara membersihkan karpet, alas
kandang hewan peliharaan, daerah di dalam rumah yang biasa di lewati tikus atau hewan
pengganggu lainnya dengan menggunakan vaccum cleaner yang bertujuan untuk
membersihkan telur, larva dan pupa pinjal yang ada. Sedangkan tindakan fisik dilakukan
dengan memberikan lampu pada kandang hewan peliharaan karena kebanyakan vektor
pinjal tidak menyukai cahaya.

4. Penyakit apa yang disebabkan oleh vektor pinjal yang paling mematikan bagi kesehatan
manusia/masyarakat? Sebutkan dan jelaskan!
Jawab
Pinjal merupakan artropoda yang telah lama dikenal sebagai vektor penyakit mematikan
yaitu PES (Bubonic Plague). Pes adalah salah satu dari tiga epidemi selain kolera dan
demam kuning. Peraturan kesehatan Internasional menyebutkan bahwa penyakit pes
adalah penyakit menular atau penyakit yang cenderung timbul kembali, dan memiliki
potensi untuk menyebabkan epidemi dan kejadian luar biasa. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri yersinia pestis ditularkan melalui gigitan vektor pinjal.

5. Sebutkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh vektor pinjal yang mengancam


kesehatan manusia? Dan bagaimana gejalanya.
Jawab
1) Penyakit Pes (Bubonic Plague) – gejala PES berupa demam, menggigil, pusing,
lemas, nyeri otot, serta kejang.
2) Penyakit Murinae Typhus – gejalanya seperti demam dan menggigil, badan pegal
dan nyeri otot, kehilangan selera makan, mual, muntah, sakit perut, batuk, dan
ruam-ruam pada kulit.
3) Penyakit Tularemia – gejalanya bisa demam, ulceroglandular, glandular,
oculoglandular, oropharyngeal, pneumonik, dan typhoidal.
4) Penyakit Listeriosis – gejalanya yaitu dapat muncul kapan saja antara 3-70 hari
pasca infeksi bakteri Listeria, rata-rata biasanya sekitar 21 hari. Gejala umumnya
berupa demam, nyeri otot, disertai mual atau diare. Jika infeksi menyebar ke
sistem saraf pusat, gejala dapat mencakup sakit kepala, kaku pada leher, bingung,
kehilangan keseimbangan, dan terkadang mengalami kejang.

Anda mungkin juga menyukai