PENDAHULUAN
I.1. Pemicu
“Seorang anak laki – laki 5 tahun datang ke poliklinik dibawa ibunya karena penisnya
lebih kecil dari teman sebayanya. Berat badan penderita saat ini 38 kg.”
Gambar 1. Anatomi sistem gonadotropin dan susunan gambar sekretorik FSH dan LH pada masa
pubertas.
Hipofisis dibagi menjadi lobus anterior dan posterior. Pembuluh darah
menghubungkan hipothalamus dengan kelenjar hipofisis anterior, pembuluh darah ini
berakhir sebagai kapiler pada kedua ujungnya, dan karena itu dikenal sebagai sistem portal.
Sistem portal merupakan saluran yang sangat penting karena memungkinkan pergerakan
hormon pengelepasan dari hipotalamus ke kelenjar hipofisis, sehingga memungkinkan
hipotalamus mengatur fungsi hipofisis.2,4
Hipothalamus akan mengeluarkan hormon GnRH (Gonadotropin releasing hormone),
kemudian merangsang hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon FSH (Folicle
stimulating hormone) dan LH (Luitenizing releasing hormone) dengan sel targetnya di testis,
yaitu tubulus seminiferus dan sel interstisium sel leydig. 2,4,5
Pada masa prapubertas, kadar kedua hormon ini tidak terlalu tinggi, namun pada masa
pubertas terjadi lonjakan peningkatan aktivitas hormonal, terutama hormon seks.1,2,3,4,5
Hormon hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior dijelaskan dalam tabel
dibawah ini.
Tabel. 1. Ringkasan Hormon Utama
Kelenjar Hormon Sel Taget Fungsi Utama
Endokrin
Hipothalamus Hormon yang melepaskan Hipofisis anterior Mengontrol pengeluaran hormon – hormon
dan menghambat (TRH, hipofisis anterior
CRH, GnRH, GHRH,
GHH, PRH, PIH)
Pituitary Anterior TSH (Thyroid – Sel folikel tiroid Merangsang sekresi T3 dan T4
stimulating hormone)
GH (growth hormone) Tulang dan jaringan lunak Merngsang pertumbuhan tulang dan jaringan
lunak; anabolisme protein, metabolisme lemak
dan konservasi glukosa
FSH (Follicle stimulating Wanita (Folikel ovarium) Mendorong pertumbuhan dan perkembangan
hormone) folikel, merangsang sekresi estrogen
Pria (tubulus seminiferus) Merangsang produksi sperma
GONAD
Wanita : Estrogen (estradiol) Organ seks wanita, tubuh Mendorong perkembangan folikel, berperan dalam
ovarium Progesteron secara keseluruhan pengembangan karakteristik seks sekunder, merangsang
pertumbuhan uterus dan payudara
Tulang Mendorong penutupan epifise
Uterus Mempersiapkan rahim untuk kehamilan
Pria: Testosteron Organ seks pria, tubuh secara Merangsang produksi sperma; bertanggung jawab untuk
Testis keseluruhan perkembangan karakteristik seks sekunder;
meningkatkan dorongan seks
Tulang Meningkatkan lonjakkan pertumbuhan masa pubertas;
mendorong penutupan epifisis
Testis dan Inhibin Hipofisis anterior Menghambat sekresi FSH (follicle stimulating hormone)
Ovarium
Sumber: Lauralee, sheerwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke sistem.2001
Gambar 2. Aktivasi aksis hipothalamus – hipofisis – gonad
Aktivitas gonadotropik pada masa fetus meningkat, namun menurun paska kelahiran
hingga masa prapubertas. Melonjaknya aktivitas gonadotropik melonjak pada masa pubertas
hingga dewasa. 1,2,3,4,5,7
Gambar 3. Mekanisme Feedforward dan feedback pada aksis hypothalamo – pituitari- gonad.
Terdapat mekanisme feed back negatif pada poros hipotalamus-hipofisis-gonad yang
mengatur fungsi reproduksi laki-laki dan perempuan. Mekanisme feed back negatif diketahui
dengan adanya penurunan sekresi FSH dan LH apabila terdapat kenaikan testosteron. FSH
berpengaruh pada sel Sertoli dalam tubulus seminiferus dalam proses spermatogenesis.
Sedangkan LH berpengaruh pada sel interstisial menstimulasi sekresi testosterone.
Testosteron memberi efek inhibisi yang nyata terhadap LH dan hanya sedikit
memberi efek inhibisi pada FSH. Efek inhibisi testosteron terhadap FSH dan LH dapat terjadi
Secara tidak langsung dengan mempengaruhi hipotalamus sehinggga terjadi penurunan
frekwensi sekresi GnRH yang kemudian berpengaruh pada hipofisis. Secara langsung dengan
mempengaruhi pars anterior hipofisis, sehingga terjadi penurunan sekresi hormon FSH dan
LH. 1,2,3,4,5,6,7
Pada bayi ukurannya 1, pada awal pubertas 4, dan pada masa dewasa pada umumnya
diatas 10. Jadi ukuran testis di atas 4 dapat dianggap sudah masuk dalam masa pubertas
(angka – angka tersebut menyatakan volume testis dalam ml). 8
2.5. Mikropenis
Suatu keadaan yang ditandai dengan pembentukan anatomi penis yang normal, namun
panjang dari peregangan penis dibawah 2,5 standar deviasi berdasarkan usia. Panjang
peregangan normal penis pada anak yang baru lahir adalah 3.5cm (-2.5 standar deviasi yaitu
1.8cm). Pengukuran panjang penis dilakukan dengan meregangkan penis secara maksimal
pada bagian yang lembeknya. Pengukurannya dengan menggunakan sebuah penggaris dan
dilakukan penekanan kembali di ramus pubik, hingga menekan lapisan lemak suprapubik.
Peregangan penis dilakukan dengan cara menggenggam kepala penis diantara ibu jari dan jari
telunjuk. Pengukuran panjang penis dari dorsum penis hingga ujung dari kepala penis, namun
tidak termasuk frenulumnya jika ada. Kecermatan pada pemeriksaan dan pengukuran sangat
penting dalam menentukan kehadiran mikropenis pada anak laki – laki. Mikropenis harus
dibedakan dengan “hidden penis”, dimana pada “hidden penis” adalah normal penis namun
terhalang karena lapisan lemak suprapubik atau suatu anomali kongenital yang ditandai
dengan penis yang seperti membungkuk. Pasien dengan mikropenis diklasifikasikan dalam 4
kategori besar, yaitu:1,5,7,9,11,12
1. Hipogonadotropik hipogonadisme.
Yang ditandai dengan abnormalitas aksis hipotalamus – pituitari berupa inadekuat
dari produksi androgen. Kelainan yang termasuk dalam kategori ini yaitu, Kallmann’s
syndrome, Prader Willie syndrome, Laurence–Moon syndrome, Rud’s syndrome, dan suatu
kondisi defiiensi multipel hormon pituitari. 1,5,7,9,11,12
Gambar 8. Etiologi Hipogonadotropik Hipogonadisme
2. Hipergonadotropik hipogonadisme
Ditandai dengan kegagalan gonad primer. disebabkan oleh kerusakan testis, dimana
kadar testosteron rendah sedangkan gonadotropin meningkat. Kondisi yang termasuk
kedalam kelainan ini yaitu Klinefelter syndrome dan kelainan lain pada polisomi kromosom
X ,Robinow syndrome, trisomy 21, Noonan’s syndrome, dan Laurence–Moon syndrome.
1,5,7,9,11,12