M. AFFANDI 17410108
FITRIANI DWI LESTARI
SHAVIKA
AGI
Pemeriksaan Status Mental
Proses Diagnosis Gangguan Jiwa
Diagnosis
Anamnesis
Tindak Lanjut
Pemeriksaan
Terapi
A. Anamnesis (Data Subjektif)
Identitas
Alasan berobat
Riwayat gangguan sekarang
Riwayat gangguan terdahulu
Riwayat perkembangan diri
Latar belakang sosial, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, dsb.
B. Pemeriksaan
Fisik-Diagnostik
Status Mentalis
Laboratorium
Radiologik
Evaluasi Psikologik
C. Diagnosis
Aksis I = Klinis
Aksis II = Kepribadian
Aksis III = Kondisi Medik
Aksis IV = Psiko-sosial
Aksis V = Derajat Keberfungsian
D. Terapi
Farmakoterapi
Psikoterapi
Terapi Sosial
Terapi Okupasional
Dan lain-lain
E. Tindak Lanjut
Evaluasi Terapi
Evaluasi Diagnosis
Lain-lain
Rumus Sistematis
DIAGNOSIS:
ANAMNESIS + PEMERIKSAAN
(Data Subjektif) + (Data objektif)
Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut
PPDGJ III
Gangguan jiwa adalah pola perilaku atau psikologik yang secara klinis bermakna
dan secara khas berkaitan dengan gejala, penderitaan (distress) serta hendaya
(impairment) dalam fungsi psikososial (Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ)
PPDGJ III mengelompokkan diagnosis gangguan jiwa ke dalam 100 Kategori
Diagnosis, mulai dari F00 sampai dengan F98
F99 = Gangguan jiwa YTT (Yang Tidak Tergolongkan)
= untuk mengelompokkan “Gangguan Jiwa Tidak Khas”
Aksis I : - Gangguan Klinis
- Kondisi Lain Yang Menjadi Fokus
Perhatian Klinis
F0.0-F09 = Gangguan mental organik termasuk gangguan mental
simtomatik
F10 – F19 = Gangguan mental dan perilaku – Zat Psikoaktif
F20 – F29 = Skzifofrenia, Gangguan Skizopital dan Gangguan Waham
F30 – F39 = Gangguan Suasana Perasaan (Afektif/Mood)
F40 – F48 = Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform, & Gangguan Terkait Stres
F50 – F59 = Sindrom Perilaku – Gannguan Fisiologis/fisik
F62 - F68 = Perubahan Kepribadian – Non Organik, Gangguan Impuls dan seks
F80 – F89 = Gangguan Perilaku & Emosional Onset kanak-remaja
Z 03.2 = Tidak ada diagnosis aksis I
R 69 = Diagnosis Aksis I Tertunda
Aksis II : - Gangguan Kepribadian
- Retardasi Mental
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
Contoh Kasus