Diagnosis
Gangguan
Mental
Klasifikasi VS Labeling
Labeling: memberikan cap pada orang ke dalam suatu klasifikasi
atau penggolongan tanpa tujuan yang jelas.
Tujuan Klasifikasi
- Alasan berobat
- Riwayat gangguan
- Aksis I : Klinis
sekarang - Aksis II :
- Riwayat gangguan - Fisik-diagnostic
Kepribadian - Farmakoterapi
dahulu - Status mentalis
- Aksis III : Kondisi - Psikoterapi
- Riwayat - Laboratorium
- Evaluasi terapi
Medis - Terapi social - Evaluasi diagnosis
perkembangan diri - Radiologik
- Aksis IV : Kondisi - Terapi okupasional - Lain-lain
- Latar belakang - Evaluasi psikologis
Psikososial - Lain-lain
social, keluarga, - Lain-lain
- Aksis V : Taraf
Pendidikan,
Fungsi
pekerjaan,
perkawinan, dll
Diagnosis Multiaksial
Aksis I : - Gangguan Klinis
- Kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis
Aksis II : - Gangguan Kepribadian
- Retardasi Mental
Aksis III : Kondisi medis umum
Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan
Aksis V : Penilaian fungsi secara global (GAF)
Aksis I
F00 – F09 : Gangguan Mental Organic (+ simtomatik)
F10 – F19 : Gangguan Mental & Perilaku Zat Psikoaktif
F20 – F29 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal & Gangguan Waham
F30 – F39 : Gangguan Suasana Perasaan (Afektif/ Mood)
F40 – F48 : Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform & Gangguan terkait Stres
F50 – F59 : Sindrom Perilaku Gangguan Fisiologis/ Fisik
F62 – F68 : Perubahan Kepribadian Non Organik, Gangguan Impuls, Gangguan Seks
F80 – F89 : Gangguan Perkembangan Psikologis
F90 – F98 : Gangguan Perilaku & Emosional Onset Kanak-Remaja
F99 : Gangguan Jiwa TTT
Mood Disorders
Histrionic Personality Disorder
Schizotypal Personality Disorder
Paranoid Personality Disorder
Narcissistic Personality Disorder
Borderline Personality Disorder
Antisocial Personality Disorder
Dependent Personality Disorder
Personality Change Due to General Medical Condition
Identity Problem