Anda di halaman 1dari 18

Diagnosis dan Terapi Psikiatri

Dr.dr. H.M. Faisal Idrus SpKJ (K)


Definisi
• Diagnosis adalah hasil dari evaluasi dan itu
mencerminkan temuan.
• Evaluasi disini berarti upaya yang dilakukan untuk
menegakan atau mengetahui jenis penyakit yang
diderita oleh seseorang,
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan pengelompokkan
gejala klinik yang teramati, diagnosis diskriptif
(dengan mengabaikan berbagai latar belakang teori
yang menjelaskan mengapa gejala tersebut muncul.
PROSES DIAGNOSIS DAN TERAPI GANGGUAN JIWA
ANAMANESIS Alasan berobat

Riwayat gangguan sekarang


Riwayat gangguan dahulu
Riwayat perkembangan pibadi
Latar belakang sosial, keluarga, pekerjaan,
perkawinan, dll

PEMERIKSAAN Fisik diagnostik

Status mental
Laboratorium
Radiologik
Evaluasi Psikologik
Lain lain

DIAGNOSIS Aksis I = klinis

Aksis II = Kepribadian, RM, Mekanisme


Pertahanan.
Aksis III = Kondisi medik
Aksis IV = Stresor Psikososial
Aksis V = Taraf Fungsi

TERAPI Farmakoterapi

Psikoterapi
Terapi sosial
Terapi okupasinal
Lain lain
TINDAK LANJUT Evaulasi terapi

Evaluasi Diagnosis
Lain lain
Proses Penegakkan Diagnosis dan Terapi

Wawancara klinik Pemeriksaan Penunjang


•Riwayat Psikiatri •Pemeriksaan laboratorium
•Pemeriksaan status mental •Pemeriksaan Radiologi
•Pemeriksaan Neuroimaging
•Pemeriksaan Fisik •Pemeriksaan Psikologi.

Ikhtisar Penemuan Bermakna

Diagnosa

Terapi

Terapi psikofarmaka Terapi Psikologik Terapi sosial


Diagnosis Multiaksial
• Aksis I : Diagnosis Klinik Merupakan gejala-gejala klinik yang terbukti
dalam pemeriksaan. Contoh : gangguan depresi (gejala utama adalah
rasa sedih)
• Aksis II : Ciri/gangguan Kepribadian & Retardasi Mental Contoh :
gangguan kepribadian anankastik
• Aksis III : Penyakit Fisik Penyakit atau kondisi fisik, khususnya yang
perlu diperhatikan pada tatalaksana atau menjadi penyebab gangguan
yang dituliskan di aksis I.
• Aksis IV : Stresor Psikososial. Merupakan stressor psikososial yaitu
semua peristiwa yang mencetuskan gangguan yang dituliskan di aksis I.
Contoh : hubungan antar individu (bercerai, ditinggal meninggal)
• Aksis V : Fungsi Penyesuaian. Fungsi penyesuaian yang dinilai dari -
fungsi social (hubungan social dengan keluarga dan masyarakat) -
fungsi peran (yang dinilai mutu dan produktivitas peran yang
disandang subyek) - pemanfaatan waktu luang - fungsi perawatan diri
Aksiis I = Gangguan Klinis, kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Aksis I
F00 - F09 = Gangguan Mental Organik (+ Simtomatik)
F10 – F19 = Gangguan Mental & Perilaku Akibat Zat Psikoaktif
F20 – F29 = Skizofrenia, Gangguan Skizotipal & Gangguan Waham
F30 – F39 = Gangguan Suasana Perasaan (Afektif / Mood)
F40 – F49 = Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform, Gg Terkait
Stres.
F50 – F59 = Sindroma Perilaku ====== Gangguan Fisiologis Fisik
F62 – F68 = Gangguan Perubahan Kepribadian  Non Organik, Gg
Impuls, Gg Seks
F80 – F89 = Gangguan Perkembangan Psikologis
F90 – F98 = Gangguan Perilaku Emosional Onset Kanak-kanak / Remaja
F99 - = Gangguan Jiwa YTT
Kondisi Lain yang Menjadi Fokus PerhatianKlinis (lihat lampiran 3)
Z 03.2 = Tidak ada diagnosis Aksis I
R69 = Diagnosis Aksis I Tertunda
Aksis II = Gangguan Kepribadian, Retardasi Mental, dan Mekanisme Defensi yang digunaKan
Aksis II
F60 = Gangguan Kepribadian Khas
F60.0 = Gangguan Kepribadian Paranoid
F60 .1 = Gangguan Kepribadian Skizoid
F60 .2 = Gangguan Kepribadian Dissosial
F60 .3 = Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil
F60 .4 = Gangguan Kepribadian Histrionik
F60.5 = Gangguan Kepribadian Anankastik
F60.6 = Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)
F60.7 = Gangguan Kepribadian Dependen
F60.8 = Gangguan Kepribadian khas lainnya
F60.9 = Gangguan kepribadian YTT
F61 = Gangguan Kepribadian Campuran dan lainnya
F61.0 = Gangguan Kepribadian Campuran
F61.1 = Gangguan Kepribadian yang Bermasalah
Gambaran Kepribadian Maladaptif (Uraikan)
Mekanisme Defensi Maladaptif (Uraikan)
F70 – 79 = Retardasi Mental
Z 03.2 = Tidak ada diagnosis Aksis II
R 46.8 = Diagnosis aksis II Tertunda
R69 = Diagnosis Aksis I Tertunda
Aksis III = Kondisi Medik Umum

Aksis III
Bab I A00 –A99 = Penyakit infeksi dan parasit tertentu
Bab II C10 – F19 = Neoplasma
Bab IV E00 – G90 = Penyakit endokrin, nutrisi, & Metabolit
Bab VI G00 – G99 = Penyakit Susunan saraf
Bab VII H00 – H59 = Penyakit mata dan adneksa
Bab ViiI H60 – H95 = Penyakit telinga & proses mastoid.
Bab IX I00 – I99 = Penyakit Sistem Sirkulasi
Bab X J00 – J99 = Penyakit Sistem Pernafasan
Bab XI K00 – K93 = Penyakit Sistem Pencernaan
Bab XII L00 – L99 = Penyakit Kulit & Jaringan Subkutan
Bab XIII M00 - M99 = Penyakit Sistem muskuloskeletal & Jaringan Ikat
Bab XIV N00 – N99 = Penyakit Sistem Genitourinaria
Bab XV O00 – O99 = Kehamilan, Kelahiran Anak dan Masa Nifas
Bab XVII Q00 – Q99 = Malformasi Kongenital, deformasi, kel. Kr
Bab XVIII R00 – R99 = Gejala dan Tanda & Temuan Laboratorium
abnormal
Bab XIX S00 – T98 = Cedera, Keracunan & Kausa Eksternal
Bab XX V01 – Y98 = Kausa Eksternal dr Morbiditas dan Mortalitas
Bab XXI Z00 – Z99 = Faktor ==== Status Kesehatan & Pelayanan Kesehatan
Aksis IV = Masalah Psikososial dan Lingkungan

Aksis IV
Masalah dengan “Primary Support Group”
(Keluarga)
Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial.
Masalah Pendidikan
Masalah Pekerjaan
Masalah Perumahan
Masalah Ekonomi
Masalah Akses Ke Pelayanan Kesehatan
Masalah Berkaitan Inter aksi dengan Hukum dan
Kriminal
Masalah Psikososial dan Lingkungan Lain
Aksis V = Penilaian Fungsi Global (1)

Penilaian Global Berfungsi (GAF) Skala


Pertimbangkan psikologis, sosial dan pekerjaan berfungsi pada kontinum hipotetis
mental kesehatan penyakit. Tidak termasuk penurunan berfungsi karena keterbatasan
fisik (atau lingkungan).
Kode (Catatan: Gunakan kode menengah saat yang tepat, misalnya, 45,68,72.)
0 - informasi yang tidak memadai
100-91 - fungsi Unggul dalam berbagai kegiatan, masalah hidup sepertinya tidak pernah
keluar dari tangan, yang dicari oleh orang lain karena banyak kualitas positif. Tidak ada
gejala.
90-81 - gejala Absen atau minimal (misalnya, kecemasan ringan sebelum pemeriksaan),
berfungsi baik di semua bidang, tertarik dan terlibat dalam berbagai kegiatan, sosial
yang efektif, umumnya puas dengan kehidupan, tidak lebih dari masalah atau masalah
sehari-hari (misalnya, argumen sesekali dengan anggota keluarga).
80-71 - Jika gejala yang hadir, mereka adalah reaksi sementara dan diharapkan mampu
stresor psikososial (misalnya, sulit berkonsentrasi setelah argumen keluarga); tidak
lebih dari gangguan kecil dalam sosial, pekerjaan, atau sekolah berfungsi (misalnya,
sementara tertinggal dalam pekerjaan sekolah).
70-61 - Beberapa gejala ringan (misalnya, perasaan depresi dan insomnia ringan) ATAU
beberapa kesulitan dalam, pekerjaan, atau sekolah sosial berfungsi (misalnya, sesekali
bolos, atau pencurian dalam rumah tangga), tetapi umumnya berfungsi cukup baik,
memiliki beberapa hubungan interpersonal yang bermakna.
60-51 - gejala Moderat (misalnya, datar mempengaruhi dan pidato mendalam, sesekali
(serangan panik) ATAU kesulitan moderat ditempat kerja, atau sekolah sosial berfungsi
(misalnya, beberapa teman, konflik dengan teman sebaya atau rekan kerja).
Aksis V = Penilaian Fungsi Global (2)
• 50-41 - gejala serius (misalnya, keinginan bunuh diri, ritual obsesif parah, sering mengutil)
ATAU dengan penurunan yang serius di, kerja, atau sekolah sosial berfungsi (misalnya, tidak
ada teman, tidak mampu m pekerjaan).
• 40-31 - Beberapa gangguan dalam pengujian realitas atau komunikasi (misalnya, bicara yang
tidak logis, jelas, atau tidak relevan) ATAU penurunan besar di beberapa bidang, seperti kerja
atau sekolah, hubungan keluarga, penilaian, berpikir, atau suasana hati (misalnya, pria
tertekan menghindari teman, mengabaikan keluarga, dan tidak mampu bekerja; anak sering
memukuli anak-anak muda, adalah menantang di rumah, dan gagal di sekolah).
• 30-21 - Perilaku sangat dipengaruhi oleh delusi atau halusinasi OR gangguan serius dalam
komunikasi atau penilaian (misalnya, kadang-kadang membingungkan, bertindak terlalu
tidak tepat, bunuh diri keasyikan) ATAU ketidakmampuan untuk berfungsi di hampir semua
bidang (misalnya, tetap di tempat tidur sepanjang hari, tidak ada pekerjaan, rumah atau
teman-teman).
• 20-11 - Beberapa bahaya menyakiti diri sendiri atau orang lain (misalnya, usaha bunuh diri
tanpa jelasharapan kematian, sering kekerasan, kegembiraan manik) ATAU sesekali gagal
untuk menjaga kebersihan pribadi minimal (misalnya, membersihkan kotoran) ATAU
penurunan gross dalam komunikasi (misalnya, sebagian besar tidak koheren atau bisu).
• 10-1 - Bahaya yang menetap dan berat dari menyakiti diri sendiri atau orang lain (misalnya,
kekerasan berulang) atau ketidakmampuan yang menetap untuk menjaga kebersihan pribadi
yang minimal atau tindakan bunuh diri yang serius dengan harapan kematian yang jelas.
PROBLEM
1. Organobiologik : Masalah yang terkait
dengan gangguan/ keluahan fisik
2. Psikologik : Masalah yang terkait dengan
gangguan psikologik seperti perasaan,
pikiran dan perilaku.
3. Sosial : Masalah yang terkait dengan
aktivitas sosial dan pekerjaan
RENCANA TERAPI
1. Susun rencana pengobatan sesuai dengan gejala yang
menjadi sasaran pengobatan.
2. Tentukan jenis pengobatan dan kombinasi yang harus
diterima pasien
3. Tempatkan pasien dalam lingkungan pengobatan yang
sesuai.
4. Tentukan lama pengobatan dan jenis psikoterapi
(individu, kelompok, keluarga).
5. Jika pasien dirawat inapkan tentukan :
1) Alasannya
2) Jenis perawatan yang indikasikan
3) Kemungkinan lamanya dirawat
4) Urgensi perawatan.
Jenis Pengobatan yang diberikan
1. Psikofarmaka : Anti psikotik, anti
depresan, anti mania, anti ansietas
2. Psikoterapi : psikoanalisa,
kognitif, behavior, supportif,
kelompok, keluarga.
3. Terapi Sosial : terapi kerja, terapi
seni, rehabilitasi.
PROGNOSIS
• Prognosis adalah pendapat tentang perjalanan penyakit
segera dan dimasa datang, tingkat dan akibat gangguan.
• Ditentukan oleh faktor yang mmendukung kearah baik dan
kearah buruk, sebagai contoh dibawah ini.
1. Usia penderita saat terkena penyakit
2. Onset penyakit
3. Lamanya penyakit
4. Status perkawinan
5. Status sosial – ekonomi
6. Riwayat penyakit keluarga (herediter)
7. Riwayat premorbid sosial dan pekerjaan baik
8. Subtipe penyakit.
Contoh Prognosis Yang Baik
• Prognosis skizofrenia yang baik berkaitan dengan :
• 1) Onset akut dengan faktor presipitasi yang jelas.
• 2) Riwayat premorbid sosial dan pekerjaan baik
• 3) Ada gejala gangguan mood (khususnya depresi)
• 4) Subtipe Paranoid
• 5) Kemungkinan sub tipe Katatonik yang berhubungan
dengan gangguan mood.
• 6) Status menikah
• 7) Riwayat keluarga dengan gangguan mood.
• 8) Gejala positif menonjol (predominance)
• 9) Kebingungan
• 10) Tegang, cemas dan bermusuhan.
Contoh Prognosis Yang Buruk
Prognosis yang buruk berkaitan dengan :
1. Onset yang perlahan (insidious) dengan faktor
presipitasi yang tidak jelas
2. Riwayat premorbid sosial dan pekerjaan buruk
3. Menarik diri dan tingkah laku autistik.
4. Subtipe Hebifrenik dan Tak Terinci (Undifferentiated)
5. Tidak menikah
6. Riwayat keluarga Skizofrenia
7. Riwayat Kesukaran melahirkan
8. Terdapat gejala dan tanda-tanda neurologik
9. Gejala Negatif menonjol (predominance).
10. Tidak ada gejala-gejala gangguan mood/gangguan
aktifitas yang berlebihan
Referensi
1. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa.Rujukan
Ringkas dari PPDGJ III, 2008. 8 – 12.
2. Puri BK, Laking PJ, Treasaden IH, : History taking and clinical
examination. Textbook of Psychiatry, Churchil Livingstone,
London, First published, 1986, 57 – 84.
3. Shea CS : Psychiatric Interviewing The Art and
Understanding, WB Saunders Company, Philadelphia,
Pennsylvania, 1988.
4. Tomb DA : Buku Saku Psikiatri Edisi 6, Alih bahasa, Martina
Wiwie, Edisi bahasa Indonesia, EGC, Jakarta, 2003,
5. Sadock BJ, Sadock VA. Examination and Diagnosis of
Psychiatric Patirnts. Kaplan & Sadock’s Synopsis of
Psychiatry :, Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry.
Wolters Kluwer. 11th edition, 2015. 430 – 460.

Anda mungkin juga menyukai