Judul Film : Kutolak Gratifikasi Kudapat Calon Istri
Sutradara : Arief Rochman
Asisten Sutradara : Iwan Hermawan
Penulis Naskah : Saidi Alhady
Produser : Kanwil DJP Aceh
Pemain : Ilhamna Tiara, Asyura Dwi Ayu, Rahmawaty, Toto Sugianto
Durasi : 2 Menit 26 Detik
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Sinopsis
“ Bercerita tentang seorang pemuda sederhana, bernama bagus yang
bekerja di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Bagus memiliki tetangga sebelah rumah kos (Bu Toto) yang selalu berpikir negatif terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN), karena memiliki pengalaman buruk disetiap pengurusan Ijin atau permohonan, dimana Bu Toto harus selalu memberikan amplop berisi uang (gratifikasi) kepada petugas (ASN)
“ Namun presepsi Bu Toto tersebut terpatahkan setelah datang
kekantor pajak untuk mendaftarkan diri memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Kebetulan petugas yang melayani beliau adalah Bagus, dan presepsi Bu Toto pun berubah saat Bagus menolak gratifikasi.
“ Pada akhirnya, karena kekagumannya terhadap Bagus dan karena
Integritas Bagus untuk menolak gratifikasi, maka Bu Toto pun menjodohkan anaknya (Tina) dengan Bagus. Buah manis yang diperoleh Bagus dari menolak gratifikasi adalah mendapatkan calon istri. Kutolak gratifikasi kudapat calon istri.
Kelebihan Film : a) Akting para pemeran yang totalitas b) Alur ceritanya diambil dari kenyataan yang biasa terjadi di kehidupan masyarakat
c) Perpaduan visual dan soundtrack yang membuat cerita semakin menyatu
d) Banyak pesan kehidupan yang disampaikan dalam film ini terutama pesan tentang Anti Korupsi yang biasa terjadi di masyarakat Kekurangan Film :
a) Durasinya terlalu pendek sehingga ada beberapa hal tidak dijelaskan
secara gamblang dan jelas b) Ending cerita yang dirasa kurang klimaks Kesimpulan : Dalam film pendek ini memberikan hikmah bahwa kita harus melakukan hal yang baik dan hindari gratifikasi karena ini akan menjadi kebiasaan dan awal atau ruang yang menjadi bibit korupsi, sebuah pembiasaan yang menjadi kebiasaan tidak baik harus dilawan dan dihindari ini menjadi evaluasi untuk diri sendiri dan orang lain agar tetap terhindar dari gratifikasi. Kunci untuk terhindar dari gratifikasi adalah tetap teguh dan konsisten sesuai dengan hati nurani dengan 3 P + 1 U yaitu perbuatan, perasaan, pikiran, dan ucapan. Selalu mengingat bahwa apapun yang kita lakukan pasti ada yang mengawasi.