16C11666
FAKULTAS KESEHATAN
DENPASAR
2020
RANGKUMAN MATERI HOLISTIK
Perawat holistik juga berfokus pada menjadi mitra dalam proses penyembuhan
pasien dan dapat menggunakan pengetahuan keperawatan, teori, keahlian dan intuisi
untuk memberikan perawatan bagi orang tersebut secara keseluruhan (Ackley dan
Ladwig, 2011). Hippocrates pertama kali menyebutkan ide holisme dalam teori
interferensi, di mana ia mengusulkan bahwa pikiran dan tubuh saling mempengaruhi,
kemudian diuraikan oleh Florence Nightingale, yang mempromosikan asuhan
keperawatan yang berfokus pada persatuan, kesejahteraan, dan hubungan timbal balik
antara manusia, peristiwa, dan lingkungan.
1. Aspek Spiritual
Spiritual merupakan hubungan diri sendiri, alam dan Tuhan (Ghaderi et al., 2018).
Spiritualitas dimulai dari anak-anak sampai dengan lansia (berbanding lurus).
Masalah keperawatan yang sering muncul yaitu distress spiritual, Penyakit akut
(serangan jantung, kecelakaan, dan diagnosa kanker) yang mana dipandang
sebagai hukuman atas perbuatan yang dijalani, Penyakit kronik (perbaikan
keadaan dari penyakit kronis meningkatkan spiritualitas seseorang), Penyakit
terminal (menghadapi kematian). Untuk mengatasi hal tersebut perlu diberikan
intervensi secara aspek spiritual yang meliputi, sistem dukungan (keluarga dan
sosial), berdoa, terapi diet (pantangan), dan mendukung ritual (cara berdoa
masing-masing).
2. Aspek Sosial.
Sosial merupakan hubungan antara satu orang dengan orang lain / hubungan antara
pasien dengan dirinya sendiri, keluarga dan orang lain termasuk perawat. Masalah
sosial yang sering dihadapi diantaranya, stigma, bullying, violence in worplace,
menarik diri. Permberian intervensi dalam aspek sosial merujuk pada prinsip etik
keperawatan meliputi, autonomy, beneficiency / nonmaleficiency, fidelity, justice.