Anda di halaman 1dari 8

Tugas Makalah

Fisiologi Pasca Panen

SEMANGKA (Citrullus vulgaris. Scard)

NAMA : I GEDE YUDI SAPUTRA


NIM : G011171314
KELAS : FISPAN F

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


DEPARTEMEN BUDIDAYA TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semangka merupakan tanaman yang termasuk kedalam komoditas hortikultura
dan dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan). Semangka merupakan salah satu buah
yang digemari dan mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Semangka digemari oleh
masyarakat indonesia dikarenakan rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya
yang banyak.
Tanaman semangka (Citrullus vulgaris. Scard) adalah tanaman yang berasal
dari Benua Afrika tepatnya di gurun pasir Kala hari. Penyebarannya ke India, China
dan Amerika dilakukan oleh para pelayar dari pedagang. Buah semangka memiliki
daya tarik tersendiri dari buahnya yang segar dan manis. Kandungan airnya mencapai
92 %, karbohidrat 7 % dan sisanya adalah vitamin. Semangka termasuk tanaman
musim kering, tetapi akhir-akhir ini dengan teknologi yang makin berkembang,
semangka dapat ditanam kapan saja. Agar dapat tumbuh dengan baik dan cepat,
tanaman semangka membutuhkan iklim yang kering, panas dan tersedia cukup air
Iklim yang basah akan menyebabkan pertumbuhannya terhambat, mudah
terserang penyakit, serta produksi dan kualitas buahnya akan menurun. Perkembangan
teknologi budidaya semangka di daerah Sub-tropika lebih maju dibandingkan daerah
asalnya (tropika). Jenis-jenis baru baik, hibrida yang diploid (semangka berbiji)
maupun yang triploid (semangka tak berbiji), telah banyak dikembangkan dengan
kualitas buah dan hasil jauh lebih baik dibandingkan dengan semangka tropis
Terdapat puluhan varietas semangka yang dibudidayakan, tetapi hanya
beberapa yang diminati para petaniataukonsumen. Di Indonesia varietas yang cocok
dibudidayakan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Semangka Lokal (Semangka hitam
dari Pasuruan, Semangka Batu Sengkaling dan Semangka Bojonegoro) dan Semangka
Hibrida Impor (dari hasil silangan Hibridasi) yang mempunyai keunggulan tersendiri.
Semangka tersebut diklasifikasikan menurut benih murni negara asalnya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui klasifikasi semangka
2. Untuk mengetahui karakteristik
3. Untuk mengetahui permasalahan dalam produksi semangka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Buah Semangka
Tanaman semangka (Citrullus vulgaris S)adalah tanaman yang berasal dari
Afrika. Tanaman ini mulai dibudidayakan sekitar 4000 tahun SM sehingga tidak
mengherankan bila konsumsi buah semangka telah meluas ke semua belahan dunia.
Semangka termasuk dalam keluarga buah labulabuan (Cucurbitaceae) dan memiliki
sekitar 750 jenis (Syukur, 2009).
Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang hidupnya merambat dan
memiliki anekaragam jenis seperti semangka merah, semangka kuning, semangka biji
dan semangka non biji. Menurut Rukmana (1994), klasifikasi ilmiah semangka adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrullus vulgaris
2.2 Karakteristik Tanaman Semangka
Semangka merupakan tanaman setahun, bersifat menjalar, batangnya kecil dan
panjangnya dapat mencapai 5m. Batangnya ditumbuhi bulu-bulu halus yang panjang
tajam dan berwarna putih. Batangnya mempunyai sulur yang bercabang 2 – 3 buah,
sehingga memanjat. Tanaman semangka mempunyai bunga jantan, bunga betina dan
hermaprodit yang letaknya terpisah, namun masih dalam satu pohon. Jumlah bunga
jantan biasanya lebih banyak daripada bunga lainnya. Buahnya berbentuk bulat sampai
bulat telur (oval). Kulit buahnya berwarna hijau atau kuning, blurik putih atau hijau.
Daging buahnya lunak, berair dan rasanya manis. Warna daging buah merah atau
kuning (Syukur, 2009).
2.2.1 Morfologi Semangka

Tanaman semangka merupakan tanaman semusim, tumbuh merambat hingga


mencapai panjang 3-5 meter.17 Batangnya lunak,bersegi, berambut dan panjangnya
mencapai 1,5-5 meter. Daun semangka berseling, bertangkai, helaian daunnya lebar
dan berbulu, menjari, dengan ujungnya runcing. Panjang daun sekitar 3-25 cm dengan
lebar 1,5-5 cm. Bagian tepi daun bergelombang dan pemukaan bawahnya berambut
rapat pada tulangnya. Bunga tanaman semangka muncul pada ketiak tangkai daun,
berwarna kuning cerah. Semangka memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan
(staminate), bunga betina (pistillate), dan bunga sempurna (hermaphrodite) (Sobir at
al, 2010).

Pada umumnya semangka memiliki bunga jantan dan bunga betina dengan
proporsi 7:1. Semangka memiliki bentuk yang beragam dengan panjang 20-40 cm,
diameter 15-20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai 20 kg. Menurut bentuknya
buahnya dibedakan menjadi tiga yaitu bulat, oval dan lonjong18 bahkan sekarang ada
yang berbentuk kotak. Semangka mempunyai kulit buah yang tebal, berdaging dan
licin. Daging kulit semangka ini disebut dengan albedo. Warna albedo semangka putih.
Bagian kulit semangka memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kulit semangka kaya akan zat sitrulin. Warna kulit buah bermacam-macam, seperti
hijau tua, kuning agak putih, atau hijau muda bergaris putih. Daging buahnya renyah,
mengandung banyak air dan rasanya manis dan sebagian besar berwarna merah,
walaupun ada yang berwarna jingga dan kuning. Bentuk biji pipih memanjang
berwarna hitam, putih, kuning atau cokelat kemerahan, bahkan ada semangka tanpa
biji ) (Sobir at al, 2010).

2.2.2 Manfaat dan Kandungan Gizi Semangka

Buah semangka memiliki daya tarik khusus. Warna daging buahnya yang merah
dan kuning serta konsistensinya yang remah, berair banyak, sangat merangsang selera
untuk mencicipinya. Buah yang masih muda dapat dibuat sayur. Kulit buahnya dapat
dibuat acar dan bijinya dibuat kuaci (makanan kecil yang rasanya gurih dan asin)
(Apriogi, 2012).

Rasa gurih ini ditimbulkan oleh kandungan lemak dan protein biji yang cukup
tinggi (30 40%). Disamping rasanya yang enak, semangka juga digemari orang karena
banyak mengandung nilai gizi seperti vitamin A dan vitamin C serta kalium yang baik
bagi kesehatan. Bagi penderita hipertensi, semangka dapat dikonsumsi sehingga bisa
menetralisasi tekanan darah. Selain itu, semangka dapat mengobati sariawan,
membersihkan ginjal, dan mempergiat kerja jantung. Laporan terakhir menunjukkan
bahwa selain mengandung antioksidan, semangka juga mengandung senyawa
citrulline, yaitu asam amino yang memiliki kemampuan untuk mengendurkan saluran
pembuluh darah, seperti efek viagra.21 Berdasarkan hasil penelitian ilmuwan Amerika

Serikat menunjukan bahwa kandungan sitrulin pada kulit semangka lebih banyak dari
pada dalam buahnya (Apriogi, 2012)

2.3 Permasalahan Produksi Semangka


Di Indonesia, buah keluarga labu-labuan telah berkembang seperti di negara-
negara lain yang telah lebih dahulu membududayakan tanaman dengan jenis yang
sama, walaupun masih sedikit agak ketinggalan. Dikarenakn, sebelum tahun 1970,
pertanian di Negara kita lebih mengutamakan kebutuhan pangan pokok, yakni beras.
Tahun 1970 ini pula yang menjadi titik tolak perkembangan tanaman pangan selain
beras. Dengan terobosan terobosan baru dan kemajuan teknologi, pemerintah telah
mendirikan balai-balai penelitian tanaman pangan. Hal inimemberikan andil yang
positif, dalam penyebarluasan daerah penanaman keluarga labu-labuan ini (Samadi,
1996).

Balai balai jenis itu bermunculan di berbagai daerah di Indonesia pada tahun
1984. Meningkatnya perhatian terhadap budidaya tanaman hortikultura tadi didasarkan
atas terbukanya peluang untuk memasarkan semangka keluar negeri, terutama hasil
budidaya tanaman pangan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan (Samadi,
1996).
Rendahnya daya saing sector pertanian kita disebabkan oleh sempitnya
penguasaan lahan, tidak efisiennya usahatani, dan iklim usaha tani yang kurang
kondusifserta ketergantungan pada alam masih tinggi. Untuk meningkatkan daya saing
sector pertanian ini tidak ada jalan lain, selain kerja keras masyarakat dan pemerintah
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian, membuka areal pertanan
baru yang dibagikan kepada buruh tanimemperluaspenguasan lahan oleh setiap
keluarga tani dan menggunakan teknologi maju untuk meningkatkan produktivitas dan
produksi pertanian (Siswono Yudohusodo, 1999)

Permasalahan yang menonjol dalam upaya pengembangan tanaman semangka


ialah produktivitas yang masih tergolong rendah, hal ini merupakan refleksi dari
rangkaian berbagai factor yang ada antara lain, pola usaha tani yang kecil, mutu bibit
yang rendah yang ditunjang oleh kergaman jenis, serta rendahnya penerapan teknologi
budidaya (Dudung Abdul Adjid, 1993).
DAFTAR PUSTAKA
Apriogi Ade Sandra. 2012. Pengaruh Pemberian Bokashi terhaadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris L.). Pertenakan UIN Sultan Syarif
Kasim, Pekanbaru. hal. 5
Dudung Abdul Adjid, 1993. Kebijaksanaan Pengembangan Hortikultura diIndonesia
dalam Pelita VI. Seminar dan Konggres PERHORTI.Malang 20-21 Nopember
1993. 13 pp.
Rukmana, R. 1994. Budidaya Semangka Hibrida. Yogyakarta: Kanisius.
Samadi, B. 1996. Semangka Tanpa Biji. Yogyakarta: Kanisius
Siswono Yudohusodo, 1999. Upaya Pemberdayaan Petani sebagai FaktorUtama
Program Pembangunan Nasional. Gerakan Terpadu PeduliPertanian, Undip
Semarang. 11 pp.
Sobir dan Firmansyah D. Siregar. 2010. Budidaya Semangka Panen 60 hari. Jakarta.
Penebar Swadaya. hal. 14. 17 Ibid, hal. 13
Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik pemuliaan tanaman. Bagian
Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Bogor. Departemen Agronomi dan
Hotikultura IPB. 284 hal

Anda mungkin juga menyukai