a b
Gambar 1 Gemma Marchantia (a) dan PL. Gema cup (b)
3. Tunas adventif
Tunas adventif dalah tunas yang tidak tumbuh pada ketiak daun atau ujung batang,
tetapi tumbuh pada bagian tanaman yang biasanya tidak bertunas, misalnya bagian
ventral thalus lumut hati, pada daun cocor bebek, akar jambu biji, kesemek, dan
sukun.
Gambar 2 Tunas adventif
(bebekhttps://www.google.co.id/search?q=gambar+akar+adventif+tanaman+sukun)
4. Geragih atau stolon
Geragih atau stolon adalah modifikasi batang yang tumbuh menyamping dan di ruas-ruasnya
tumbuh bakal tanaman baru. Geragih adalah cabang batang yang memiliki perubahan
bentuk dan penambahan fungsi. Geragih biasanya berbuku-buku dan beruas-ruas. Dari
ruas-ruas ini akan muncul tunas-tunas yang dapat menjadi tanaman baru.
Gambar 3 Stolon
(Sumber https://www.google.co.id/search?q=geragih+atau+stolon)
5. Pembentukan tunas terjadi pula pada tumbuhan tingkat tinggi dan biasanya disebut
anakan, misalnya: pisang, paku, dan rumput. Pada tumbuhan tersebut, bagian batang
yang ada di dalam tanah dapat membentuk tunas yang akan tumbuh menjadi individu
baru dekat induknya dan membentuk koloni.
7. Umbi Batang
Umbi batang adalah batang di dalam tanah yang berubah fungsi menjadi tempat
cadangan makanan. Di beberapa tempat dari umbi terdapat mata tunas. Jika umbi
batang ditanam, tunas tersebut akan tumbuh menjadi individu baru. misalnya :
kentang, gadung, dan uwi.
Gambar 9. Merunduk
4. Enten (Menyambung)
Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel, yaitu menggabungkan bagian
dua tanaman yang mempunyai sifat berbeda. tanaman yang perakarannya kuat di
sambung dengan tanaman yang buahnya baik, misalnya : kopi dan buah – buahan.
Ciri tumbuhan. Tubuh tumbuhan masih berupa thallus, artinya tidak memiliki akar,
batang, dan daun sejati, akan tetapi memiliki bagian yang menyerupai akar yang
disebut rhizoid.
merupakan tumbuhan darat sejati, bentuknya kecil dan panjang, hidup di tempat yang
lembab atau basah seperti di bebatuan, tanah, dan dinding tua. Sebagai tumbuhan
peralihan antara tumbuhan berthallus dan tumbuhan berkormus, mampu
berfotosintesis, tidak mempunyai berkas pengangkut. Gametofit merupakan fase
dominan.
Reproduksi aseksual/tidak kawin dengan cara fragmentasi, tunas, gemma,
Reproduksi seksual/perkembangbiak secara kawin, fase zigot dan embrio yang sangat
singkat. Sporofit tumbuh menumpang pada gametofit.
Siklus hidup lumut hati disajikan pada Gambar 13.
https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/metagenesis-lumut-paku.html
Tumbuhan paku juga dikenal sebagai kormifita berspora. Sporofit merupakan fase
dominan. Sporangium tumbuh dan berkembang pada bangunan khusus yang berupa
sorus, sporokarp atau synanyium tergantung tumbuhannya. Pembentukan spora di
dalam sporangium terjadi melalui pembelahan meiosis. Spora haploid yang lepas dari
sporangim akan berkecambah, tumbuah dan berkembang di tempat lembab
membentuk gametofit . Gametofit tumbuh soliter di tempat yang lembab, membentuk
alat kelamin jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (archegonium). Pembentukan
sel sperma di dalam anteridium dan sel telur di dalam achegonium melalui
pembelahan mitosis. Pembuahan terjadi melalui perantaraan air untuk membawa sel
sperma menuju archegonium. Reproduksi secara seksual diawali dengan pembuahan
antara sel gamet jantan yang berlagel dan sel telur di dalam arkhegonium. Gametofit
akan mengalami kemunduran setelah zigot tumbuh dan berkembang membentuk
embrio. Embrio selanjutya tumbuh dan berkembang menjadi sporofit dewasa.
C. TUMBUHAN Gymnospermae
Gymnospermae terdiri dari pakis haji (Cycas rumphii), putri dara cina (Ginkgo biloba),
melinjo (Gnetum gnemon), dan pinus (Pinus merkusii).
Ciri tumbuhan. Merupakan tumbuhan kormus (mempunyai akar, batang dan daun
sejati), berbiji terbuka. Tipe akar tunggang, batang berkayu, memiliki kambiumdan
mengadakan pertumbuhan sekunder. Bentuk daun jarum, memanjang kaku dan ada
pula yang helaian sederhana. Contohnya, Pakis haji bentuk daunnya menyerupai
palem.
Reproduksi aseksual pada jenis tertentu dengan dengan membentuk tunas, kultur
jaringan.
Reproduksi seksual dengan biji. Alat reproduksi pada gymnosperma berupa sporofil-
sporofil yang membentuk struktur khusus berbentuk kerucut pada ujung tunas
fertile/ujung cabang yang disebut dengan strobilus. Strobilus jantan tersusun dari
banyak mikrosporofil. Srobilus betina tersusun dari banyak megasporofil. Pada Pinus
sp, Setiap miko/megasporofil terdapat dua sporangium.
Megasporangium/ovulum/bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah (berbiji terbuka)
sehingga biji dapat terlihat dari luar di antara daun-daun.
Proses pembentukan mikrospora/pollen terjadi di dalam mikrosporangium secara
meiosis. Perkembangan mikrogametifit terjadi setelah polinasi di ruang polen.
Megasporogenesis terjadi di dalam nuselus pada bakal biji/ovulum. Jumlah sel induk
megaspora yang tunggal membelah secara meiosis membentuk tetrad megaspora
linier yang haploid. Tiga megaspora mengalami kemunduran/degenerasi. Satu
megaspora yang fungsional tumbuh menjadi megagametofit dengan ditandai oleh
terjadinya pembelahan inti bebas, diikuti dengan pembentukan beberapa
archegonium di daerah dekat mikropil dan sellulerisasi di dadaerah sekitarnya. Sel
telur berada di dalam setiap archegonium. Khususnya untuk Gnetum, tidak terbentuk
archegonium seperti Gymnospermae lainnya. Yang terjadi pada Gnetum adalah pada
waktu membelahan inti bebas di daerah dekat mikropil terdapat beberapa sel yang
berukuran besar dengan inti yang besar. Sel-sel inilah yang berfungsi sebagai sel telur.
Ciri umum. Merupakan tumbuhan kormus (mempunyai akar, batang dan daun sejati)
dan berbiji tertutup. terdiri atas tumbuhan dikotil (berkeping dua) dan monokotil
(berkeping 1).
Struktur bunga sempurna dapat dilihat pada Gambar 17 dan 18. Bunga memiliki
benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina . Benang
sari tersusun oleh tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anthera). Proses
mikrosporogenesis /pembentukan serbuk sari/pollen terjadi di dalam
sporangium/lokuli anthera melalui pembelahan meiosis.
Putik tersusun oleh kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah
(ovarium) yang di dalamnya terdapat bakal biji (ovulum). Biji tidak terlihat dari luar (biji
tertutup) (Gambar Megasporogenesis terjadi di dalam nuselus. Satu inisial sel
megaspora membelah secara meiosis menghasilkan 4 sel megaspora haploid.
Megagametogenesis/proses pembentukan sel telur (avum) sangat Penyerbukan
tumbuhan a bervariasi tergantung jenisnya.
Struktur buah Apel dapat dilihat pada Gambar 21, biji kacang merah pada Gambar 22, dan
struktur PL Biji dan embrio Zea pada Gambar 23.
Gambar 21 Struktur buah buah Apel
a. Tangkai b. Biji c.
endokarpium
d. mesokarpium e. etokarpium
Gambar 22 Struktur Biji kacang merah Gambar 23 Struktur PL Biji dan embrio Zea