Anda di halaman 1dari 10

Nama : Radeva Mumtaza. Rabu, 03 Februari 2021.

Kelas : X IPS 1.
Tugas Mata Pelajaran : PKWU (Prakarya Dan Kewirausahaan).
Guru Mata Pelajaran : Ibu Aliarna Supadmono.

“BUDIDAYA TANAMAN HIAS”

1. Silahkan cari sebanyak 5 jenis tanaman hias [lengkapi dengan nama latinnya] dan cara perbanyakannya
kemudian isi ke dalam tabel berikut(lengkapi dengan fotonya)
Lembar Kerja 2 (LK-2)
No. Nama Tanaman Hias Cara Perbanyakan Gambar

Perbanyakan dapat dilakukan


1. Keladi (Caladium) dengan mencacah umbi dan
kultur jaringan.

Tanaman kemuning dapat


diperbanyak dengan berbagai
Kemuning
2. cara seperti penyemaian biji,
(Murraya paniculate)
stek batang, cangkok, okulasi,
ataupun enten.

Perbanyakan tanaman
Kamboja Jepang dilakukan
dengan dua cara, yaitu
generatif dan vegetatif.
Perbanyakan secara generatif
Kamboja Jepang
3. adalah perbanyakan melalui
(Adenium obesum)
biji. Sementara perbanyakan
vegetatif dilakukan melalui
setek, cangkok, okulasi,
sambung (grafting), sisip,
datau pemecahan akar.
Cara perbanyakan tanaman
bunga kertas
Bougenville/Bunga Kertas
4. atau bougenville dapat
(Bougainvillea)
dilakukan dengan cara stek
batang.

Sansevieria dapat diperbanyak


secara generatif dan secara
vegetative, diantaranya adalah
Lidah Mertua
5. dengan pisah anakan, stek
(Sansevieria trifasciata)
daun, potong pucuk, cacah
daun, cabut pucuk, stek
rimpang, dan kultur jaringan.

Link Website :
1. https://wawaorchid.com/2020/06/24/cacah-umbi-cara-memperbanyak-caladium-dengan-cepat-
menghasilkan-bibit-secara-masal/
2. https://rosaqhoiriyah.wordpress.com/2018/09/25/contoh-tanaman-dan-bagaimana-cara-
perbanyakan-tanaman-tersebut/
3. https://www.tanamanku.net/teknik-dan-cara-memperbanyak-bunga-adenium.html
4. https://bibitbunga.com/cara-stek-bunga-kertas-bougenville/
5. https://hot.liputan6.com/read/4277534/cara-menanam-lidah-mertua-di-rumah-bisa-dengan-stek-
daun

2. Buatlah tahapan cara setiap perbanyakan tersebut dan lengkapi dengan gambarnya!
1.) Keladi (Caladium)

Link Website :
https://wawaorchid.com/2020/06/24/cacah-umbi-cara-memperbanyak-caladium-dengan-cepat-
menghasilkan-bibit-secara-masal/

Perbanyakan dapat dilakukan dengan mencacah umbi dan kultur jaringan.


Berikut adalah cara perbanyakan tanaman hias keladai dengan cara mencacah umbi :
1. Pilih umbi caladium dari tanaman dewasa. Cuci bersih umbi caladium dan keringkan. Potong umbi
caladium dengan ketebalan sekitar ½ cm. Bagi setiap potongan menjadi 6 – 10 bagian. Ini
tergantung dari besarnya umbi. Cuci potongan umbi tersebut sampai bersih getahnya, kemudian
kering anginkan.
2. Rendam potongan umbi dalam larutan fungisida selama 5 – 10 menit, dengan dosis sesuai dengan
fungisida yang digunakan. Ini bertujuan untuk menghindari serangan jamur.
3. Siapkan media tanam steril, campuran humus daun bambu dengan arang sekam dengan
perbandingan 2:1, taruh dinampan atau pot dengan ketebalan 5 – 10 cm. Spray media tanam
dengan air biasa sampai basah. Taruh potongan umbi pada media tanam, dan atur jaraknya agar
antar potongan umbi tidak bersinggungan. Potogan umbi yang berkulit menghadap media tanam,
dan tidak perlu potongan umbi ditutup media tanam.
4. Siram sampai jenuh dengan air biasa, kemudian tutup tempat persemaian dengan plastik
transparan yang rapat. Letakkan nampan atau pot yang sudah ditanam potongan umbi pada tempat
yang teduh. Atau dibawah naungan paranet 70 – 80%. Setelah 2 – 3 minggu kemudian akan muncul
akar dan pada minggu ke lima tunas akan bermunculan. Bibit caladium bisa dipindahkan ke pot
individu bila sudah mempunyai 2 daun.
5. Bibit caladium yang sudah mempunyai 2 daun dengan panjang 4 – 5 cm, sudah siap untuk
dipindahkan ke pot individu. Gunakan pot berdiameter 10 cm untuk memulai tanam individu.
Media tanam yang digunakan seperti media tanam pembibitan, campuran humus bambu dan arang
sekam. Media tanam dijaga jangan sampai kering atau terlalu basah. Tempatkan pot-pot caladium
individu tersebut di area yang sama saat pembibitan. Jaga kelembaban tetap stabil. Bila jumlah bibit
tidak banyak pot individu tersebut bisa ditaruh diatas nampan yang diisi air. Bila jumlah pot individu
masal, bisa ditaruh dalam talang pvc yang diisi air. Hal ini untuk menjaga kelembaban dan agar
disiang hari saat cuaca panas media tidak sampai kering.

2.) Kemuning (Murraya paniculate)

Link Website :
https://rosaqhoiriyah.wordpress.com/2018/09/25/contoh-tanaman-dan-bagaimana-cara-
perbanyakan-tanaman-tersebut/

Tanaman kemuning dapat diperbanyak dengan berbagai cara seperti penyemaian biji, stek batang,
cangkok, okulasi, ataupun enten.
Berikut adalah cara perbanyakan tanaman kemuning dengan menggunakan cara stek batang dan
cangkok :
• Cara stek batang kemuning yaitu :
1. dengan mencari batang yang sudah tua,
2. potong cabang tanaman yang sudah tua kemudian di rendam selama 12 jam.
3. Tancapkan ke media tanam yang berisi campuran kompos dan tanah,
4. dan letakkan di tempat teduh. Tunas akan tumbuh dalam waktu 4 minggu. setelah melewati 4 bulan
maka bibit sudah dapat dipindahkan kedalam pot baru.

• Cara Menanam Bunga Kemuning Dengan Cangkok :


1. Pilih batang yang telah seukuran minimal satu jari telunjuk orang dewasa.
2. Pilih batang atau cabang yang arah tumbuhnya ke atas.
3. Kerat kulitnya sepanjang sekitar 3 cm.
4. Kerok bagian kayunya sampai terasa kasar. Ini tandanya bagian kambiumnya sudah terbuang habis.
Biarkan selama 1-2 hari.
5. Siapkan lembaran plastik dan media tanam berupa tanah halus atau moss.
6. Bungkus bagian batang atau cabang yang telah dikerat.
7. Bagian batas keratan harus berada di dalam bungkusan.
8. Pertahankan kelembaban media tanam dengan menyiramnya secara rutin.

3.) Kemboja Jepang (Adenium obesum)

Link website :
https://www.tanamanku.net/teknik-dan-cara-memperbanyak-bunga-adenium.html

Perbanyakan tanaman ini dilakukan dengan dua cara, yaitu generatif dan vegetatif. Perbanyakan
secara generatif adalah perbanyakan melalui biji. Sementara perbanyakan vegetatif dilakukan melalui
setek, cangkok, okulasi, sambung (grafting), sisip, datau pemecahan akar.
Batang yang terlalu kecil dan muda mempunyai tingkat risiko kegagalan yang besar. Setek jangan
diambil dari batang utama karena sulit bertunas.

Berikut adalah cara perbanyakan tanaman Kamboja Jepang secara vegetative karena lazim
digunakan, yaitu dengan cara setek :
1. Potong batang sepanjang 10-15 cm. Sisakan 2-3 helai daun untuk mengurangi penguapan. Gunakan
pisau yang tajam dan steril agar tanaman tidak terinfeksi.
2. Setelah di potong, kering anginkan batang di tempat yang teduh selama 1-2 jam agar luka bekas
pemotongan kering. Bahan setek tersebut tidak boleh terkena air dan sinar matahari langsung.
3. Celupkan bagian yang terpotong dengan zat perangsang akar, lalu kering anginkan selama 1-2 jam.
Setelah itu, tancapkan batang setek pada media tanam sedalam 4-5 cm.
4. Siram air secukupnya secara merata. Selanjutnya, letakkan tanaman di tempat teduh dengan
intensitas cahaya natahari rendah, sekitar 60-70%.
5. Setelah 6-7 hari, tanaman dapat dipindahkan ke lokasi yang lebih panas. Pada saat itu, tanaman
mulai segar. Jika 12-14 hari kemudian tanaman belum mengeluarkan tunas dan batang terlihat
kurus maka perbanyakan dengan setek dianggap gagal. Pekebun adenium di Indonesia banyak
menggunakan cara setek untuk memperbanyak tanaman karena relatif sulit dan membutuhkan
waktu lama untuk mendapatkan bonggol.

4.) Bougenville/Bunga Kertas (Bougainvillea)

Link Website :
https://bibitbunga.com/cara-stek-bunga-kertas-bougenville/

Berikut adalah cara perbanyakan tanaman bougenville/bunga kertas dengan cara stek batang :
1. Pilih batang tanaman bougenville yang sudah dewasa atau terlihat tua.
2. Potong batang tersebut dengan cara menyerong dan runcing.
3. Siapkan media tanam berupa tanah gembur yang telah dicampur dengan pupuk kandang.
Masukkan campuran tanah tersebut pada pot berukuran sedang.
4. Tancapkan batang bougenville tadi pada media tanam sedalam 10 cm. Agar tidak bergeser, patok
dengan bilahan bambu.
5. Letakkan pot pada tempat yang teduh dan kering. Namun usahakan tempatnya tidak begitu lembab
juga tidak begitu panas.
6. Biasanya setelah 20 hari batang bougenville tersebut sudah mengeluarkan tunas mudanya.
7. Nah, setelah tanaman bunga kertas Anda sudah mulai tumbuh, maka tinggal lakukan perawatan
saja

5.) Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)


Link Website :
https://hot.liputan6.com/read/4277534/cara-menanam-lidah-mertua-di-rumah-bisa-dengan-stek-
daun

• Cara menanam lidah mertua bisa dilakukan dengan menanam tunas yang tumbuh pada induk
tanaman. Lidah mertua akan mulai bertunas pada usia kurang lebih satu tahun. Tunas bisa ditanam
terpisah dua sampai empat bulan setelah tunas muncul.
Berikut cara menanam lidah buaya dari tunasnya :
1. Pilih tanaman induk yang sehat dan rimbun dengan banyak tunas.
2. Bongkar dan angkat induk lidah mertua dari pot. Pisahkan akar dari tanah dengan cara mengetuk
tanaman hingga tanah berguguran. Setelah terpisah dari tanah, pilih tunas yang minimal memiliki
tiga helai daun. Potong batang tunas dengan pisau tajam dan olesi potongan dengan pestisida.
3. Setelah mendapatkan tunas, tanam kembali induk lidah mertua di dalam pot.
4. Anda bisa mulai menanam tunas lidah mertua yang sudah dipisahkan tadi. Caranya, isi 3/4 pot
dengan media tanam, masukkan tunas di tengahnya dan tutupi lagi dengan media tanaman. Anda
bisa menambahkan pupuk dan menempatkannya pada tempat sejuk dengan sinar matahari cukup.

• Lidah mertua juga bisa dikembangkan dengan stek daun. Teknik penanaman ini cukup mudah karena
Anda tidak membutuhkan tunas dari indukan lidah mertua. Stek daunmenjadi pilihan penanaman lidah
mertua tanpa akar.
Berikut cara menanam lidah mertua dengan stek daun :
1. Pilih indukan lidah mertua yang sehat dan cukup umur. Pilihlah bagian daun yang sudah tua.
2. Potong satu daun yang sudah tua tersebut. Potong lagi menjadi bagian yang lebih kecil,
minimal 10 cm.
3. Siapkan pot dengan sirkulasi air yang baik. Isi dengan media tanam hingga penuh.
4. Tancapkan daun lidah mertua yang sudah dipotong kecil.
5. Siram tanaman hingga air mengalir ke dalam pot.
6. Letakkan pot pada tempat teduh dan tidak langsung terkena sinar matahari.

3. Kunjungilah website budidaya tanaman hias, carilah informasi tentang hal-hal berikut :
A. Jenis tanaman hias yang mereka tanam

Link Website :
https://hot.liputan6.com/read/4323798/cara-budidaya-tanaman-aglaonema-yang-mudahkan-
pemula

Jenis tanaman hias yang mereka tanami adalah tanaman Aglaonema atau Sri Rejeki, karena
memang memiliki popularitas cukup tinggi. Tak hanya popularitas, tanaman hias ini pun memiliki harga
jual cukup tinggi karena warna, bentuk, dan daunnya yang cantik. Hal inilah yang kemudian membuat
cara budidaya tanaman Aglaonema semakin menarik untuk diketahui.
Tanaman hias ini ada banyak sekali jenisnya. Bahkan dari setiap jenis tanaman yang ada, semuanya
menjadi primadona. Mulai dari Emerald, Claudia, Adelia, Moonlight, dan masih banyak lagi lainnya.
Meski ada banyak jenis, cara budidaya tanaman Aglaonema tetaplah sama.

B. Sarana poduksi yang mereka gunakan


Link Website :
1. https://hot.liputan6.com/read/4323798/cara-budidaya-tanaman-aglaonema-yang-mudahkan-
pemula
2. http://mediawatisma2painan.blogspot.com/2016/01/sarana-budidaya-tanaman-hias.html

Sarana produksi budidaya tanaman hias tersebut terdiri atas alat dan bahan yang
dibutuhkan. Bahan terdiri dari : media tanam, benih, pupuk, pestisida dan hormon pertumbuhan.
Sedangkan alat budidaya tanaman hias terdiri atas: alat untuk mengolah tanah, pemeliharaan, panen
dan pasca panen.

Berikut ini adalah bahan untuk budidaya tanaman hias :


1. Benih/ bibit
Benih/ bibit tanaman hias dapat diperoleh dari perbanyakkan tanaman dengan cara generatif dan
vegetatif. Secara generatif berarti tanaman dapat diperbanyak dengan cara biji sedangkan
perbanyakkan tanaman dengan vegetatif bisa dengan cara stek, cangkok,perundukan, dan sebagainya.
Contoh tanaman hias yang diperbanyak dengan biji yaitu aglonema, kamboja, gelombang
cinta,tanaman hias buah (jeruk, kelengkeng,jambu,mangga). Contoh tanaman hias yang diperbanyak
dengan cara vegetatif yaitu: Bougenvil atau bunga kertas, kamboja, bunga dolar.

Benih tanaman hias Aglonema

2. Media tanam
Secara umum tanaman hias dibudidayakan dalam pot ataupun dalam polibag ditempat terbuka
atau ternaungi di pekarangan rumah. Media tanam pot dapat berupa tanah yang dicampur dengan
pupuk kandang atau berbagai media tanam siap pakai yang tersedia di toko sarana produksi pertanian
atau dapat dengan mengkombinasikan dengan beberapa media tanam berikut ini:
• Cocopeat
Cocopeat lebih familiar dengan nama serabut kelapa. Media tanam ini terbuat dari sabut kelapa yang
sudah dihancurkan. Kelebihan dari media tanam ini adalah mampu menahan air dengan baik. Jadi,
memilihnya sebagai media tanam memang sangat tepat.
• Pakis
Pakis cocok untuk tanaman Algaonema karena sifatnya steril dan tahan lama. Kelemahan dari pakis
ada pada daya serapnya yang kurang baik. Hal ini yang membuat pakis harus dicampur dengan media
tanam yang lain.
• Arang Sekam
Arang sekam bisa dijadikan pilihan media tanam tanaman Aglaonema. Hampir sama seperti pakis,
arang sekam bersifat steril dan tahan lama. Memang daya serap media tanam ini kurang baik, jadi
mencampurnya dengan media tanam lain sangat diperlukan. Meski begitu, arang sekam lebih mudah
ditemukan daripada pakis.
Campur media tanam seperti arang sekam, tanah humus, dan pakis dengan perbandingan 1:1:1.
Siapkan wadah yang sudah dilubangi atau pot berukuran sedang. Tambahkan media tanam yang sudah
disiapkan dan tanam bibit tanaman Aglaonema.
Jika menggunakan bibit dari anakan, celupkan akar dengan fungisida agar terhindar dari jamur.
Tempatkan di tempat sejuk dan teduh untuk memaksimalkan pertumbuhannya.

3. Pupuk
Pupuk adalah zat yang mutlak dibutuhkan tanaman hias. Pupuk mengandung zat hara yang
bertujuan untuk membantu metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tanaman. Pupuk
merupakan bahan yang sangat penting dalam usaha membudidayakan tanaman hias. Tanaman hias
sangat banyak membutuhkan pupuk untuk kesuburannya terutama ketika tanaman sedang berbunga
atau berbuah.
4. Pestisida
Pestisida dapat digunakan untuk membunuh berbagai penyakit pada tanaman hias.

5. Polibag atau pot

C. Teknik budidaya yang mereka gunakan


Link Website :
https://hot.liputan6.com/read/4323798/cara-budidaya-tanaman-aglaonema-yang-mudahkan-
pemula

1. Biji
Cara budidaya tanaman Aglaonema bisa dimulai dari biji. Pembibitan dengan biji memang terbilang
cukup lama, tetapi tak begitu sulit. Sebelum mulai melakukan pembibitan, pastikan sudah mencari
tanaman induk yang tua dan menghasilkan biji. Tujuannya agar biji bisa diambil dari sana dan
menghasilkan tanaman serupa. Hal ini bisa memudahkan proses perawatan dan penanamannya nanti.
Setelah biji dari tanaman induk diambil, rendam biji selama 2-3 jam. Merendam biji ditujukan untuk
merangsang perkecambahannya.
2. Stek
Stek juga bisa dijadikan sebagai cara budidaya tanaman Aglaonema. Stek ini bisa dimulai dari bagian
pucuk tanaman indukan Aglaonema. Pastikan untuk memilih batang tanaman kokoh agar kualitas
steknya bagus. Jangan asal memotong, setidaknya potong 6 sampai 7 ruas daun.
Potong bagian pucuk tanaman indukan Aglaonema menggunakan pisau atau gunting yang tajam.
Kemudian tanam pada media tanam yang sudah disediakan dan tempatkan pada tempat yang teduh.
Hindari juga tempat yang rawan gangguan dan pastikan kesejukannya tergaja.
3. Cangkok
Cara budidaya tanaman Aglaonema dengan cangkok juga bisa dijadikan pilihan. Sayangnya,
pencangkokan memang lebih rawan. Bagian batang yang dicangkok dan tak mendapat perawatan
ekstra bisa cepat busuk. Sebelum itu, pastikan induk sudah dipilih dengan kualitas yang bagus.
Induk tanaman Aglaonema yang berkualitas memiliki batang kokoh dan berwarna cokelat. Jika
sudah, kupas bagian kulit batang tanaman. Lalu lapisi dengan media yang sudah disediakan.
Campurkan pasir malang, pakis, sekam, dan humus. Tutup dengan serabut kelapa atau plastik dengan
rapat. Jangan lupa untuk memberi lubang agar sirkulasi udara tetap terjaga. Pastikan untuk selalu
menyemprot tanaman cangkok dengan rutin. Paling tidak 2 kali setiap harinya. Tanaman cangkok
biasanya akan tumbuh akar setelah 3-4 minggu kemudian.
4. Pemisahan Anakan
Memisahkan anakan bisa dijadikan sebagai cara budidaya tanaman Aglaonema. Pembibitan ini
terbilang cukup mudah, tetapi harus dengan kesabaran ekstra. Tak semua tanaman Aglaonema
memiliki anakan. Mencarinya terkadang susah-susah gampang.
Jika sudah menemukan, potong akar sambung anakan dengan tanaman indukan. Sebelum
memotongnya, cek dan pastikan akar anakannya sudah kuat dan siap dipindah. Ciri akar yang kuat ini
berwarna putih dan lebih gemuk.
Agar tunas bisa cepat tumbuh setelah pemisahan anakan, potonglah indukannya. Potong pucuk
indukan sampai menyisakan satu daun saja. cara ini akan memudahkan pembentukan tunas baru bagi
tanaman Aglaonema. Lakukan secara rutin untuk bisa menghasilkan tunas lebih banyak.

D. Kesulitan mereka dalam budidaya tanaman hias.


Link Website :
https://hot.liputan6.com/read/4323798/cara-budidaya-tanaman-aglaonema-yang-mudahkan-
pemula

Kesulitan dalam budidaya tanaman hias ini adalah harus memperhitungkan suhu ruangan
sekitarnya, jangan terlalu panas karena bisa membuat tanaman hias tersebut layu dan mati. Serta
penggunaaan pupuk kimia untuk memupuk tumbuhan aglaonema harus dihindari karena pupuk kimia
membuat tanah menjadi padat dan tidak subur. Oleh sebab itu, gunakanlah pupuk organik yang bisa
menjaga kesuburan tanah, sekaligus memenuhi nutrisi tanaman.
Hati-hati jika menyiram tanaman hias dalam ruangan. Terlalu sering menyiraminya akan membuat
tanaman cepat mati dan akarnya membusuk. Kamu tidak perlu mengairi kalau tanahnya masih terasa
lembap. Sirami jika tanah dalam pot sudah agak kering. Menyiram tanaman saat pagi lebih baik
sebelum air menguap terkena sinar matahari di siang hari.

Anda mungkin juga menyukai