Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MATA PELAJARAN EKONOMI

-Ibu Hanim Novalyna Damanik, S.Ek-

MAKALAH
“MENGENAI SISTEM EKONOMI SYARIAH YANG ADA DI INDONESIA”

DISUSUN OLEH :

1. RADEVA MUMTAZA - X IPS 1


2. EZA PUTRA NAZALIA - X IPS 1
3. NADHIRA ZALFAA - X IPS 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PANGKALPINANG

TAHUN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ekonomi tentang “Sistem Ekonomi Syariah Yang Ada

diIndonesia”.

Makalah ekonomi ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar

kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ekonomi tentang “Sistem Ekonomi

Syariah Yang Ada Di Indonesia” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi

terhadap pembaca.

Kelompok 1

Ttd.

2
DAFTAR ISI
Halaman judul ……………………………………………………………………….. 1

Kata Pengantar ………………………………………………………………………. 2

Daftar Isi……………………………………………………………………………….. 3

I Pendahuluan …………………………………………………………………. 4

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………… 4

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………..... 7

1.3 Tujuan Pembahasan ……………………………………………............. 8

II. Pembahasan …………………………………………….............................. 9

2.1 Deskripsi Sistem Ekonomi Syariah .…………………………………... 10

III Penutup ………………………………………………………….................... 23

3.1 Kesimpulan ………………………………………................................. 23

3.2 Saran …………………………………………....................................... 24

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sebuah negara dapat memilih alternatif untuk memulihkan

perkonomian yang disebabkan oleh krisis ekonomi global. Salah satu cara

untuk mengatasi krisis adalah mengembangkan sistem ekonomi syariah

yang terbukti tahan terhadap guncangan krisis ekonomi, terutama krisis

yang terjadi di Indonesia. Tujuan utamanya yaitu kesuksesan yang hakiki

berupa tercapainya kesejahteraan di dunia dan akhirat. Ekonomi syariah

disebut juga ekonomi Islam karena ekonomi syariah adalah sistem

ekonomi, dimana dalam kegiatannya memperhatikan kaidah dan

kententuan hukum islam.

Beberapa tahun belakangan banyak lembaga ekonomi berbasis

syariah didirikan di Indonesia, baik dalam bentuk perbankan maupun non-

perbankan. Sistem dan lembaga tersebut berkembang sejak krisis

ekonomi tahun 1997. Sejak berdirinya Bank Muamalat sebagai pelopor

bank yang menggunakan sistem syariah pada tahun 1991, lembaga –

lembaga keuangan syariah lain terus bermuculan. Munculnya sistem

ekonomi syariah menjadi peluang besar, mengingat Indonesia memiliki

penduduk beragama Islam terbesar di Dunia.

Sampai saat ini penduduk muslim di Indonesia telah mencapai

sekitar 200 juta jiwa. Sebuah pasar yang sangat besar bagi sebuah

bisnis. Indonesia merupakan negara yang memiliki perbankan syariah

dengan kinerja keuangan tertinggi di dunia. Indonesia juga merupakan

4
negara yang perbankan syariahnya memiliki pertumbuhan sangat pesat.

Baik dilihat dari bertambahnya jumlah bank maupun bertambahnya aset.

Ketentuan dalam menjalankan perekonomian di syariah di

Indonesia didasarkan pada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan

sudah diadopsi menjadi peraturan Bank Indonesia. Selama beberapa

tahun terakhir, perkembangan ekonomi syariah secara global terus

mengalami pertumbuhan yang fantastis. Ini dibuktikan dengan mulai

banyaknya negara-negara yang menggunakan sistem ekonomi syariah.

Uniknya, perkambangan ekonomi syariah ini terjadi pesat di negara non-

muslim. Pemerintah Singapura adalah salah satu pengadopsi non-Muslim

paling awal dari sistem ini, diikuti oleh Inggris, Luksemburg dan Hong

Kong, yang mengeluarkan sukuk pertama mereka pada tahun 2014.

Baru-baru ini, negara-negara Afrika seperti Afrika Selatan, Nigeria dan

Pantai Gading telah membuat perubahan hukum dan pajak, antara lain

mempermudah peminjam menerbitkan sukuk.

Bahkan di Asia sendiri ekonomi syariah lebih terkenal di negara

yang bukan mayoritas muslim, sebut saja seperti Thailand yang sudah

jadi pusat makanan halal, Australia yang menjadi pusat daging halal, dan

Korea Selatan sebagai produsen kosmetik halal. Lalu, bagaimana dengan

perekonomian syariah di Indonesia yang mayoritasnya muslim?

Secara global, berdasarkan data Global Islamic Economic Indicator

2017, Indonesia berada di posisi 10. Perkembangan ekonomi syariah

terus dikebut pertumbuhannya. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-

9 dunia di kategori total aset keuangan syariah, masih jauh dibawah

negara tetangga Malaysia yang berada di posisi ke-3.

5
Dampak dari perkembangan ekonomi syariah di Indonesia semakin

hari semakin terasa. Ini dapat di lihat dari meningkatnya jumlah produk-

produk investasi syariah, pembiayaan syariah, seperti sukuk pemerintah,

sukuk korperasi hingga pembiayaan individu. Sukuk sendiri merupakan

sebuah produk obligasi yang berbentuk syariah.

6
Berdasarkan grafik diatas dapat kita lihat bahwa pembiayaan

syariah melalui sukuk terus meningkat setiap tahunnya. Dengan

meningkatnya pembiayaan syariah secara koperasi yang besar-besar,

maka tidak heran kini pun kita sebagai individu juga dapat menikmati

berkah ekonomi syariah dengan melakukan pembiayaan secara syariah.

Pembiayaan syariah masuk dalam kategori Industri keuangan Non-bank

(IKNB) syariah yang diawasi oleh OJK mencakup berbagai sektor, yaitu

perusahaan perasuransian syariah, dana pensiun syariah, lembaga

pembiayaan syariah, dan lembaga keuangan syariah khusus serta

lembaga keuangan mikro (LKM) syariah.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, maka

rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Apa itu Ekonomi Syariah? yang pada saat ini digunakan pada

perekonomian di Indonesia.

2. Seperti apa sistem Ekonomi di Indonesia?

3. Apa saja permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia?

4. Bagaimana penerapan sistem ekonomi syariah di Indonesia?

5. Apa saja prinsip dan ciri – ciri dari sistem ekonoi syariah?

6. Apa tujuan dan manfaat dari penerapan sistem ekonomi syariah ini di

Indonesia?

7. Bagaimana perkembangan ekonomi syariah di indonesia?

7
1.3. TUJUAN PEMBAHASAN

Tujuan dari makalah mengenai “Sistem Ekonomi Syariah Yang Ada

Di Indonesia” ini, akan membahas lebih lanjut lagi mengenai hal sebagai

berikut:

1. Untuk menjelaskan sistem ekonomi apa saja yang ada di Indonesia.

2. Menelaah permasalahan ekonomi di Indonesia.

3. Mengetahui apa itu sistem ekonomi syariah dan penenerapannya di

indonesia.

4. Serta, mengetahui bagaimana proses perkembangan sistem tersebut di

Indonesia.

8
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DESKRIPSI SISTEM EKONOMI SYARIAH

Apa itu Ekonomi Syariah?

Ekonomi syariah adalah cabang ilmu pengetahuan yang berupaya

memandang, menganalisis, dan menyelesaikan permasalahan ekonomi

sesuai dengan syariat Islam. Syariat itu sendiri adalah peraturan hidup bagi

manusia sesuai ajaran dalam Al-Quran dan hadits. Menurut dalam Bahasa

Arab, kata ekonomi diistilahkan dengan kata “iqtisad” yang berasal dari

akar kata Qasd yang mempunyai magna dasar sederhana, hemat, sedang,

lurus dan tengah-tengah. Sedang kata “iqtisad”mempunyai magna

sederhana, penghematan dan kelurusan. Istilah ini kemudian mashur

digunakan sebagai istilah ekonomi dalam Bahasa Indonesia.1 Ekonomi

Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah

ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.2

Sistem Ekonomi di Indonesia.

Sistem menyangkut pengaturan yaitu pengaturan kegiatan ekonomi

dalam suatu masyarakat atau negara berdasarkan suatu cara atau metode

1
Syakur, Dasar-Dasar Pemikiran Ekonomi Islam.,
2
Muhammad Abdul Manan, Teori Dan Prakteik Ekonomi Islam (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima
Yasa, 1997).

9
tertentu.3 Menurut Adi Warman Karim, tiga wilayah level (teori, sistem dan

aktivitas) tersebut menjadi basis dalam upaya penegakan syariah dalam

bidang ekonomi Islam yang harus dilakukan secara akumulatif. Dengan

demikian diperlukan adanya upaya yang sinergi dengan melibatkan seluruh

komponen dalam rangka menegakkan Syari’ah dalam bidang ekonomi.4

Di negara Indonesia sudah mengalami 4 perubahan sistem ekonomi

Indonesia dari masa penjajahan dahulu, berikut penjelasannya :

I. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

Sistem ekonomi pertama kalinya diterapkan di negara Indonesia

adalah sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi indonesia liberal ini terjadi

kisaran tahun 1950-1957 beberapa tahun setelah Indonesia merdeka di

tahun 1945. Pada saat itu sering terjadi perubahan kabinet yang

berdampak pada lemahnya ekonomi Indonesia saat itu.

Penanggulangan kondisi itu banyak kebijakan seperti penggunting

uang kertas Rp. 5 menjadi 2 bagian sehingga memiliki 1 bagian Rp. 2,5

(untuk alat pembayaran yang sah) dan 1 bagian lagi Rp. 2,5 (untuk beli

obligasi pinjaman nasional). Kebijakan tersebut dikatakan kebijakan

pemotongan nilai uang dikeluarkan oleh menteri keuangan saat itu yaitu

Bapak Syafruddin Prawiranegara. Selain kebijakan gunting uang kertas,

pada masa itu terjadi gerakan banteng untuk mengubah struktur ekonomi

kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Kebijakan ini dicetuskan oleh

Dr. Sumitro Djojohadikusumo (ahli ekonomi pada kabinet natsir). Gerakan

3
M Nur Ariyanto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2012), 1.
4
Ibid.

10
ini juga bertujuan melindungi para pengusaha dalam negeri dengan

memberikan bantuan berupa kredit dan bimbingan konkret.

II. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

Pada masa demokrasi terpimpin tersebut Indonesia mengalami

perubahan sistem perekonomian negara dari sistem ekonomi liberal

menjadi sistem ekonomi etatisme, dimana sistem ekonomi ini semua

aktivitas diatur dan dikuasai oleh negara baik itu aspek sosial, ekonomi,

politik dan terpusat pada negara. Sistem ekonomi Indonesia etatisme ini

dikeluarkan oleh presiden Ir. Soekarno pada 5 Juli 1959.

Dimana kegagalan sistem ekonomi indonesia liberal membuat para

pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha asing seperti

pengusaha cina. Sehingga terbentuknya Dewan Perancang Nasional

(Depernas) pada tanggal 15 Agustus 1959 dipimpin oleh Moh. Yamin guna

untuk mempersiapkan rancangan undang-undang pembangunan nasional

berencana.

Pada masa itu terjadi penurunan nilai uang (devaluasi) seperti uang

kertas Rp. 500 menjadi Rp. 50 dan uang kertas Rp. 1.000 menjadi Rp. 100,

akan tetapi upaya tersebut masih belum bisa mengatasi kemerosotan

ekonomi khususnya bidang moneter.

III. Masa Demokrasi Ekonomi (1967-1998)

Pada masa demokrasi ekonomi tahun 1967-1998 tepatnya pada

masa pemerintahan orde baru bapak Soeharto, dimana mengalami

11
perubahan sistem ekonomi Indonesia menjadi sistem ekonomi campuran.

Dalam sistem ekonomi indonesia campuran ini adanya ikut campur tangan

pemerintah dan masyarakat bersama-sama ikut memajukan kegiatan

ekonomi.

Pemerintah sebagai pengendali ekonomi sedangkan masyarakat

yang menempuh kegiatan produksi, distribusi dan konsumsinya. Upaya

pemerintah guna membantu masyarakat terhindar dari masalah ekonomi

modern seperti kesulitan menentukan barang atau jasa yang akan

diproduksi. Adapun beberapa kebijakan bapak Soeharto untuk memulihkan

perekonomian meliputi :

o Bergabungnya kembali indonesi dengan International Monetary Fund

(IMF), sehingga bantuan keuangan dari negara asing masuk ke

Indonesia.

o Menghapus hiperinflasi dengan melarang pendanaan domestik dalam

bentuk pencetakan uang.

o Pembebasan bea cukai impor dan menanggulangi devaluasi rupiah,

sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor ke luar negeri.

IV. Masa Demokrasi Pancasila (1998-Sekarang)

Pada masa tahun 1998 sampai sekarang sistem ekonomi Indonesia

menggunakan sistem ekonomi pancasila, dimana sistem ekonomi

pancasila merupakan pengembangan dari sistem ekonomi campuran.

Peranan koperasi merupakan salah satu bentuk dari implementasi sistem

ekonomi pancasila yang mengacu pada pilar ekonomi rakyat yang

berasakan kekeluargaan.

12
Seperti dikutip dari UU no 25 tahun 1992 pasal 3, tujuan koperasi

untuk menyejahterakan anggotanya serta ikut membangun tatanan

perekonomian negara agar terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan

makmur. Pengelolaan ekonomi dilakukan melalui musyawarah yang

dilakukan oleh perwakilan rakyat.

Apa saja permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia?

1. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui tingkat produksi barang

dan jasa yang dapat dihasilkan selama satu periode tertentu. Pertumbuhan

ekonomi negara berkembang seperti Indonesia sering terkendala masalah

modal dan investasi. Indonesia masih bergantung pada modal dari

investasi pihak asing untuk menunjang kegiatan ekonominya.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga

minyak dunia. Kenaikan harga minyak dunia merupakan akibat langkanya

minyak mentah. Kelangkaan disebabkan menipisnya cadangan minyak

serta terhambatnya distribusi minyak. Kenaikan harga minyak

menyebabkan harga barang pokok lain ikut naik. Akibatnya, daya beli

masyarakat menjadi berkurang dan terjadi penurunan kegiatan ekonomi

masyarakat.

2. Kemiskinan.

Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup meliputi makanan,

pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai

akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara riil. Masyarakat

mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara

13
umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara layak sehingga

taraf hidupnya menurun.

Menurunnya angka kemiskinan ditunjang adanya penurunan harga

komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan komoditas

bukan makanan.

3. Pengangguran.

Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang

tidak bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat

menimbulkan beberapa permasalahan pada suatu negara.

Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak

seimbang dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja.

Akibatnya, banyak angkatan kerja yang tidak dapat terserap dalam

lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran.

4. Kesenjangan Penghasilan.

Penghasilan digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai

kebutuhannya. Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarkat dengan

penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah.

Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan

hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Sementara

itu, kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak mampu

memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang paling dasar.

Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu

menimbulkan permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu,

diperlukan peran pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi

pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat

14
dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam

meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan

kecemburan sosial masyarakat.

5. Inflasi.

Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara

keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat

terhadap barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan

perekonomian, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja

pemerintah, melemahnya nilai rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian

negara. Berdasarkan sumbernya inflasi dapat digolongkan menjadi dua,

yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.

6. Hutang Luar Negeri.

Indonesia memiliki hutang luar negeri yang sangat banyak yakni

lebih dari USD 100 miliar. Setiap kementerian mempunyai hutang.

Indonesia adalah negara dengan hutang luar negeri terbesar ke-3 di dunia

setelah Brazil dan Meksiko. Hutang yang terus menumpuk tersebut

menyebabkan terjadinya berbagai masalah perekonomian seperti nilai

mata uang Rupiah yang terus menurun.

7. Defisit Anggaran.

APBN Indonesia selalu mengalami defisit. Defisit adalah saat ketika

anggaran belanja lebih tinggi dari anggaran pendapatan. Itulah salah satu

alasan kenapa hutang negara kita terus menumpuk. Penyebab utamanya

adalah korupsi, perilaku pemerintah yang sangat boros anggaran, dan

subsidi yang tidak tepat sasaran.

15
8. Ketidakmampuan Industrial.

Industri di Indonesia kebanyakan hanya merakit barang saja.

Kalaupun ada industri besar, industri tersebut pasti milik asing.

Perindustrian masih sangat bergantung pada ekonomi, bahan baku, dan

teknologi asing. Padahal kita memiliki sumber daya alam dan sumber daya

manusia yang sangat besar. Namun karena kita tidak dapat mengelolanya

dengan baik, maka kita harus meminta bantuan asing. Akibatnya, sebagian

keuntungan dibawa ke luar negeri sedangkan Indonesia hanya

mendapatkan pendapatan dari pajak dan upah buruh saja.

9. Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya Manusia.

Walaupun penduduk Indonesia terbanyak ke-4 di dunia, namun

kualitasnya masih sangat buruk. Sehingga Indonesia selalu kekurangan

para ahli dan harus mendatangkannya dari luar negeri. Sedangkan

kebanyakan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri hanya bisa

menjadi pembantu saja.

10. Penguasaan Iptek Yang Kurang.

Penguasaan iptek di Indonesia juga masih sangat kurang. Ini

disebabkan karena jumlah tenaga ahli di Indonesia masih sangat sedikit.

Kalaupun ada, mereka lebih memilih untuk bekerja di luar negeri karena

penghasilannya jauh lebih tinggi. Penguasaan iptek yang kurang

menyebabkan Indonesia tidak bisa mengelola kekayaan alamnya sendiri.

11. Korupsi

Korupsi menjadi masalah serius di negeri ini. Hampir di semua

bidang terjadi korupsi dan suap-menyuap baik itu “kelas teri” maupun

“kelas kakap”. Akibatnya bermacam-macam, mulai dari program

16
pemerintah yang menjadi kacau, penegakan hukum menjadi lemah, dan

pemborosan anggaran.

12. Masalah Pangan

Ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan

membuat harga pangan terus meroket terutama sembako. Ditambah lagi

dengan semakin sempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan.

Sangat ironis memang mengingat Indonesia adalah negara agraris yang

sangat subur. Kesejahteraan petani yang kurang diperhatikan menjadi

salah satu penyebabnya. Untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini,

pemerintah harus mengimpornya dari luar negeri.

13. Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi

Indonesia memang sedang pesat-pesatnya membangun. Tetapi

yang disayangkan adalah kenapa hanya kawasan tertentu saja yang

dibangun sedangkan daerah lain ditinggalkan begitu saja. Hal ini

menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dan daerah perkotaan

menjadi semakin padat. Jika pemerintah melakukan pembangunan secara

merata, maka setiap daerah akan berkembang lebih cepat dan itu juga bisa

mempercepat kemajuan Indonesia.

Penerapan Sistem Ekonomi Syariah di Indonesia.

Ekonomi Syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang

mempelajari masalah - masalah ekonomi rakyat yang dilandasi oleh nilai –

nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistim ekonomi koperasi berbeda dari

kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (WelfareState).

Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik

modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan

17
Selain itu, ekonomi dalam kacamata Islam merupakan tuntutan

kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Perbedaan

sistem ekonomi syariah dengan sistem ekonomi biasa, yaitu sistem

ekonomi syariah dalam memperoleh keuntungan, sistem ini menggunakan

cara sistem bagi hasil berbeda dengan sistem ekonomi liberal maupun

sosial yang cenderung memperoleh keuntungan sebesar-besarnya tanpa

melihat aspek dari konsumennya.

Selama beberapa tahun terakhir, perkembangan ekonomi syariah


secara global terus mengalami pertumbuhan yang fantastis. Ini dibuktikan
dengan mulai banyaknya negara-negara yang menggunakan sistem
ekonomi syariah.
Uniknya, perkambangan ekonomi syariah ini terjadi pesat di negara
non-muslim. Pemerintah Singapura adalah salah satu pengadopsi non-
Muslim paling awal dari sistem ini, diikuti oleh Inggris, Luksemburg dan
Hong Kong, yang mengeluarkan sukuk pertama mereka pada tahun 2014.
Baru-baru ini, negara-negara Afrika seperti Afrika Selatan, Nigeria dan
Pantai Gading telah membuat perubahan hukum dan pajak, antara lain
mempermudah peminjam menerbitkan sukuk.

Prinsip dan ciri – ciri dari sistem ekonomi syariah

Prinsip ekonomi syariah dirumuskan menjadi enam poin, yaitu

sebagai berikut :

1. Pengendalian harta individu Pengendalian harta individu harus berjalan

secara produktif. Kendali ini berfungsi untuk mengalirkan harta secara

produktif di bidang perekonomian. Aliran harta bisa berupa investasi

produktif di sektor riil, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Jika harta

mengalir secara produktif, maka kegiatan ekonomi akan berjalan terus

menerus.

18
2. Distribusi pendapatan yang inklusif Distribusi pendapatan dan

kesempatan bertujuan untuk menjamin inklusivitas perekonomian bagi

seluruh masyarakat. Itulah mengapa distribusi dari masyarakat dengan

harta melebihi nisab bisa disalurkan dalam bentuk zakat untuk delapan

golongan, seperti fakir, miskin, amil, mualaf, hamba sahaya, ghorim,

fisabilillah, dan ibnus sabil.

3. Optimalisasi bisnis (jual beli) dan berbagi risiko Setiap bisnis yang

dijalankan berdasarkan ekonomi syariah selalu menekankan sistem bagi

hasil dan risiko.

4. Transaksi keuangan terkait erat sektor riil Setiap transaksi keuangan yang

berdasarkan ekonomi syariah harus dijalankan pada sektor riil. Dalam

perspektif Islam, aktivitas ekonomi harus mampu mendorong

berkembangnya sektor riil seperti perdagangan, pertanian, industri, dan

jasa. Hal yang ditekankan pada ekonomi syariah adalah tidak adanya

tolerir untuk aktivitas ekonomi nonriil, seperti perdagangan uang,

perbankan sistem riba, dan lainnya.

5. Partisipasi sosial untuk kepentingan publik Dalam Islam, seseorang yang

memiliki harta harus ikut berpartisipasi membangun kepentingan

bersama. Misalnya saja mewakafkan tanah untuk rumah sakit, membeli

sukuk untuk pembangunan jalan, dan sebagainya. Hal ini berdasarkan

firman Allah SWT dalam QS Al-Hadid 57 : 7, yang artinya: “Berimanlah

kamu kepada Allah dan RasulNya dan nafkahkanlah sebagian dari

hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-

orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari

hartanya memperoleh pahala yang besar.” Jika diimplementasikan dalam

19
kehidupan sehari-hari dan dikelola secara optimal, prinsip ini bisa

menambah sumber daya publik dalam kegiatan aktif perekonomian.

6. Transaksi muamalat Transaksi muamalat mencerminkan kegiatan

ekonomi khususnya perdagangan yang dipraktikkan oleh Rasulullah SAW

saat berdagang di Madinah. Nilai yang terkandung dalam transaksi

muamalat adalah menjunjung tinggi keadlian serta kerja sama dan

keseimbangan. Setiap transaksi haruslah mematuhi aturan yang

ditetapkan oleh syariat.

Ciri Ciri Ekonomi Syariah :

1. Adil Adil dalam Islam tidak bisa dimaknai sebagai hasil kesepakatan

sosial. Esensi adil dalam Islam adalah keseimbangan atau proporsional di

antara penyusun sistem perekonomian dan perlakukan terhadap individu

di semua lini kehidupan.

2. Tumbuh sepadan Tumbuh sepadan mengacu pada pertumbuhan ekonomi

yang seimbang antara sektor keuangan dan sektor riil. Hal itu tentu harus

sesuai dengan kemampuan produksi dan daya beli masyarakat.

3. Bermoral Bermoral artinya segala hal yang berkaitan dengan aktivitas

ekonomi harus bersumber dari Al-Quran dan hadits. Selain itu, setiap

anggota masyarakat harus memiliki kesadaran dan pemahaman terhadap

kepentingan bersama jangka panjang serta mendahulukan kepentingan

bersama di atas kepentingan individu.

4. Beradab Ekonomi syariah menjunjung tinggi nilai luhur bangsa seperti

tradisi dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang, selama tradisi

tersebut tidak melanggar syariat.

20
Tujuan dan manfaat dari penerapan sistem ekonomi syariah.

Tujuan Ekonomi Syariah :

Tujuan yang hendak dicapai melalui ekonomi syariah tidak bisa

dilepaskan dengan tujuan dari syariat Islam (maqashid al-syari’ah), yaitu

mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat melalui kehidupan yang

baik dan terhormat (hayyatan toyyibah). Syariat Islam merupakan aturan

yang bisa mewujudkan terpeliharanya 5 kemaslahatan dasar, yaitu

agama, jiwa, intelektualitas, keturunan, dan harta kekayaan.

Manfaat Ekonomi Syariah :

1. Islam mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat

melalui dua cara, yaitu pengharaman riba dan kegiatan sektor riil.

2. Mampu menciptakan anggaran negara yang memihak pada rakyat.

3. Mendorong pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat.

4. Mendorong penyediaan pelayanan publik.

5. Terjadi pemerataan dalam distribusi pendapatan yang memihak rakyat,

melalui wakaf, zakat, sedekah, dan sebagainya.

Perkembangan ekonomi syariah di indonesia?

Ekonomi syariah di Indonesia diawali dengan munculnya Bank

Muamalat Indonesia oada tahun 1992. Berdirinya Bank Muamalat

melatarbelakangi terbentuknya lembaga-lembaga keuangan lainnya. Pola

bagi hasil yang diterapkan oleh Bank Muamalat menandakan dimulainya

sistem perbankan ganda. Selang waktu 1992 – 1998 hanya ada satu bank

syariah dan beberapa BPR syariah.

Barulah pada tahun 1998 dikeluarkan UU No.10/1998 sebagai

amandemen UU N.7/1992 tentang perbankan yang memberikan landasan

21
hukum lebih kuat bagi kehadiran perbankan syariah. Di era tahun 1990an,

pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia tergolong lambat.

Hal itu berbanding terbalik dengan perkembangan ekonomi syariah

di era 2000an di mana ekonomi syariah berkembang cukup pesat. Saat

ini, sudah ada 600 miliar USD aset yang dikelola oleh perbankan syariah.

Tidak hanya itu, respon baik kehadiran ekonomi syariah di Indonesia juga

dibuktikan dengan semakin banyak dibukanya lembaga pendidikan tinggi

yang berbasis ekonomi.

22
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Berdasarkan perumusan masalah serta pembahasan yang telah dibahas

secara rinci oleh penulis, maka dapat menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Ekonomi Syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari

masalah - masalah ekonomi rakyat yang dilihami oleh nilai - nilai Islam.

Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme,

sosialisme, maupun negara kesejahteraan (WelfareState).

2. Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik

modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan.

3. Ekonomi dalam kacamata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus

anjuran yang memiliki dimensi ibadah. Perbedaan sistem ekonomi syariah

dengan sistem ekonomi biasa, yaitu sistem ekonomi syariah dalam

memperoleh keuntungan, sistem ini menggunakan cara sistem bagi hasil

berbeda dengan sistem ekonomi liberal maupun sosial yang cenderung

memperoleh keuntungan sebesar – besarnya tanpa melihat aspek dari

konsumennya.

4. Konsumsi dalam pandangan ekonomi Islam tidak hanya berkutat pada

kepuasan (utility) semata, melainkan lebih kepada kehalalan serta etika dalam

berkonsumsi. Untuk mendapatkan apa yang akan kita konsumsi harus sesuai

dengan syariat Islam, tidak melanggar larangan yang telah ditentukan dalam al-

Qur’an dan Hadits. Kehalalan konsumsi dalam Islam meliputi: (a) kehalalan cara

mendapatkannya sehingga tidak terjadi kebathilan masyarakat dalam mencari

23
konsumsi. (b) Kehalalan dari dzatnya, tidak semua yang ada didunia ini halal

dikonsumsi, ada beberapa makanan atau minuman yang memudharatkan

sehingga dilarang untuk dikonsumsi. Dalam berkonsumsipun ada etika-etika

yang pantas untuk manusia melakukannya.

5. Adapun perbedaan yang signifikan tentang konsep konsumsi antara

ekonomi Islam dan konvensional yaitu dalam ekonomi konvensional perilaku

rasional dianggap equivalent (sejajar) dengan memaksimalkan utility,

sedangkan dalam ekonomi Islam bertujuan mencari kemas}lahatan yang

berlandaskan al-Qur’an dan hadits.

6. Ekonomi Islam dalam berkonsumsi sangat memperhatikan kebahagian

dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat, sedangkan dalam ekonomi

konvensional cakupan tujuannya terbatas hanya pada kepuasan dalam

kehidupan di dunia saja. Meskipun demikian, tidak selamanya konsep

konsumsi dari kedua pandangan tersebut selalu berbeda, baik ekonomi

Islam maupun ekonomi konvensional setuju bahwa masyarakat dalam

berkonsumsi adalah semata - mata untuk mempertahankan hidup.

3.2. SARAN

Dari makalah ini, penulis hendak memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Penulisan makalah ini merupakan penelitian analisis komparatif mengenai

sistem ekonomi syariah yang diterapkan di Indonesia. Dalam penulisan ini

penulis sering kali kesulitan mendapatkan materi serta teori – teori dari

sistem ekonomi syariah dikarenakan kurangnya informasi perkembangan

dari sistem ekonomi syariah yang digunakan dalam sistem perekonomian di

Indonesia ini.

24
2. Kepada para pakar ataupun ahli pada bidang dari sistem perekonomian di

Indonesia terutama pada sistem ekonomi syariah, perlu kiranya

mengembangkan kajian khusus tentang sistem ekonomi syariah, karena

salah satu cara untuk mengatasi krisis adalah mengembangkan sistem ekonomi

syariah yang terbukti tahan terhadap guncangan krisis ekonomi, terutama krisis

yang terjadi di Indonesia ini.

Demikianlah makalah ini telah dirampung dengan bantuan berbagai

pihak. Makalah ini disusun berdasarkan kemampuan penulis, baik dalam metode

maupun materi. Sedangkan penulis masih terbatas dengan pengetahuannya

sendiri. Maka dari itu makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna.

Berangkat dari kekurangan ini penulis sangat mengharap kritik serta saran

membangun dari berbagai pihak.

Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu untuk

memperkaya keintelektualan serta pengetahuan bagi semua pihak terutama

bagi pengembang ilmu ekonomi, serta semoga dapat memberikan manfaat

kepada seluruh lapisan masyarakat yang mendapatkan kesempatan untuk

membacanya serta memahaminya.

25

Anda mungkin juga menyukai