Hama adalah semua herbivora yang dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia
secara ekonomis. Akibat serangan hama, produktivitas tanaman menurun, baik kualitas maupun
kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu, kehadirannya perlu
dikendalikan apabila populasinya di lahan telah melebihi batas Ambang Ekonomik. Dalam
kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-jenis hama (nama umum, siklus hidup,
dan karakteristik) serta gejala kerusakan tanaman menjadi sangat penting agar tidak melakukan
kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan pengendalian.
Penyebab hama sebagian besar adalah berasal dari golongan serangga, namun demikian serangga
yang berperan sebagai hama ternyata hanya 1-2 persen saja, sedangkan sisanya yang 98-99
persen adalah merupakan serangga berguna yang dapat berperan sebagai parasitoid, predator,
penyerbuk (pollinator), pengurai (decomposer), dan serangga industry. Menurut banyak ahli
entomologi, serangga terdiri 30 ordo, namun hanya 13 ordo yang merupakan ordo penting dalam
perlindungan tanaman. Pengenalan gejala serangan hama sangat penting untuk diketahui karena
untuk menentukan binatang penyebabnya umumnya lebih mudah diketahui dari gejala
serangannya atau perilaku serangga tersebut.
Perilaku serangga hama merusak tanaman sehingga merugikan pertanian, diantaranya adalah:
Serangga menyerang (menggerek, melubangi, menghisap cairan, menggorok,
menyebabkan kanker, menyebabkan bengkak atau puru) pada akar tanaman sehingga
proses pengisapan/penyerapan unsur hara, air, dan lain-lain terganggu.
Bentuk Gejala serangan serangga hama diantaranya ditentukan oleh jenis hama dan tipe alat
mulut dari serangga hama tersebut. Berikut ini adalah contoh gejala serangan serangga hama
menurut ordo serangga.
Ordo Lepidoptera (kupu-kupu & ngengat). Dari ordo ini yang banyak merusak tanaman
adalah larvanya (ulat). Tipe alat mulut larva menggigit-mengunyah. Akibat serangannya
ialah bagian organ tanaman hilang atau rusak, pertumbuhan tidak normal, bahkan dapat
menimbulkan kematian tanaman atau bagian tanaman.
Ordo Diptera (lalat). Stadium hama yang banyak merugikan tanaman adalah larvanya.
Larva ordo Diptera sering disebut belatung atau tempayak. Tipe alat mulut tempayak
adalah menggigit-mengunyah. Umumnya tempayak menyerang tanaman dengan cara
menggerek dan masuk ke bagian dalam tanaman, kemudian memakan bagian dalam
tanaman tersebut. Akibat serangannya bisa menim-bulkan perubahan bentuk,
pembusukan, atau pertumbuhan tanaman ter-hambat (kerdil).