Anda di halaman 1dari 29

BOTANI

JARINGAN
TUMBUHAN
Oleh:
USNAWIYAH
Fakultas Pertanian
Universitas Malikussaleh
2021
• JARINGAN adalah
kumpulan sel yang mempunyai bentuk,
asal, fungsi, dan struktur yang sama.

• Jaringan dibedakan atas :


– Berdasarkan tingkat perkembangannya
– Berdasarkan jumlah tipe sel yang
menyusunnya
– Berdasarkan fungsinya
Jaringan berdasarkan tingkat perkembangannya : dibagi
menjadi 2 yaitu Jaringan meristem dan Jaringan Permanen

1. Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang secara aktif


terlibat dalam pembelahan dan pertumbuhan sel
• Merupakan jaringan yang sangat lunak
• Meristem dibagi lagi menjadi 2 yaitu berdasarkan asalnya
dan berdasarkan tempatnya

• Berdasarkan asalnya ada 2 macam meristem :


– Meristem primer : meristem yang berkembang lansung dari
embrio, biasanya terdapat di ujung akar dan batang, bakal
daun dan bakal cabang

– Meristem sekunder : berasal dari jaringan dewasa yang


kemudian mengalami peremajaan diri menjadi meristematik
dan sel-selnya membagi diri, contoh : kambium gabus dapat
berasal dari lapisan epidermis, lapisan korteks atau jaringan
dewasa lainnya
Berdasarkan tingkat perkembangannya :
dibagi menjadi 2 yaitu

1. Jaringan meristem :
jaringan muda sekelompok sel-sel
tumbuhan yang aktif membelah.

2. Jaringan Permanen (jarinagan


dewasa):
jaringan yang telah mengalami
deferensiasi. Jaringan ini sudah tidak
mengalami pembelahan lagi atau tidak
aktif. 
1. Jaringan meristem
Menurut tempatnya meristem dalam tubuh
tumbuhan dibedakan menjadi 3 :
Meristem apikal (ujung), yakni jaringan meristem
yang berada di ujung batang dan ujung akar dan
menyebabkan pertumbuhan tunas batang dan akar.

Meristem interkalar (ruas), yakni jaringan meristem


yang berada di antara ruas-ruas batang dan
menyebabkan ruas-ruas batang dapat bertambah
panjang.

Meristem lateral (samping), yakni jaringan meristem


yang berada di kambium dan menyebabkan batang
bertambah lebar.
Ciri-Ciri Jaringan Meristem
Ukuran sel yang kecil
Terdiri dari sel-sel muda dalam fase
pembelahan dan pertumbuhan
Sel berdinding tipis
Memiliki nukleus yang relatif besar
Vakuola berukuran kecil
Banyak mengandung sitoplasma
Selnya berbentuk kubus
2. Jaringan Permanen /dewasa:

◦ Terdiri dari sel-sel dewasa

◦ Tidak terdapat proses pembelahan sel

◦ Telah mengalami diferensiasi dan strukturnya


sesuai dengan fungsinya, contohnya : sel
parenkim dalam korteks batang muda berfungsi
sebagai jaringan fotosintetik sedang pada
batang yang lebih tua berubah menjadi sel baru
dan berfungsi sebagai jaringan penguat
 Jaringan berdasarkan jumlah tipe sel yang
menyusunnya :
◦ Jaringan sederhana : disusun oleh satu macam sel
◦ Jaringan kompleks : disusun oleh dua atau lebih
tipe sel

Jaringan permanen berdasarkan fungsinya :


◦ jaringan dasar/parenkhim
◦ jaringan penguat
◦ jaringan penutup
◦ jaringan sekresi
◦ jaringan pengangkut
JARINGAN DASAR (PARENKIM):
jaringan tumbuhan yang dapat ditemukan pada
hampir semua bagian tumbuhan
 ciri-cirinya :
◦ Mengandung protoplast
◦ Mempunyai kemampuan membagi diri
◦ Vacuolanya besar
◦ Dinding tipis, jarang berkayu dan mempunyai
noktah sederhana
◦ Banyak terdapat ruang antar sel
Fungsi Jaringan Parenkim
Sebagai penyusun sebagian besar organ
tumbuhan
Sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan
Sebagai tempat berlangsungnya
fotosintetis
Sebagai jaringan penyokong
Jaringan Penyokong/Penguat
adalah jaringan yang memberikan kekuatan
bagi tumbuhan sehingga mampu berdiri
tegak 

Fungsi utama dari jaringan penyokong ini


adalah
 untuk memperkokoh tumbuhan.

Ciri utama jaringan ini adalah


 memiliki dinding yang tebal serta
 akan berhenti melakukan pembelahan ketika
sudah mencapai usia dewasa.
Ada dua jenis jaringan penyokong yakni
1. jaringan kolenkim dan
2. jaringan sklerenkim

1. Jaringan kolenkim adalah 


jaringan penyokong atau penguat pada
organ tumbuhan muda dan tanaman herba.

Kolenkim merupakan sel hidup yang sifatnya


mirip dengan parenkim.
Fungsinya untuk melindungi berkas
pengangkut, memperkuat jaringan parenkim
serta memperkokoh bentuk tumbuhan.
 Sel parenkim fungsinya beragam :
◦ Klorenkim : parenkim yang berfungsi untuk
fotosintesis (selnya penuh dengan kloroplas)
 Parenkim ada 2 :
◦ Parenkim pagar : klorenkim yang selnya
panjang dan rapat seperti pagar (daun)
◦ Parenkim bunga karang : selnya disusun
jarang seperti bunga karang, fungsinya
untuk menampung CO2 untuk fotosintesa
(pada daun di bawah parenkim pagar)
◦ Aerenkim : untuk pernafasan, mengandung
banyak ruang antar sel, khusus disusun oleh sel
yang bentuknya seperti bintang terdapat pada
tangkai daun Kanna (actinenkim)
2. Jaringan Sklerenkim
adalah jaringan penguat diri dari sel-sel
mati yang memiliki dinding sel yang kuat,
tebal dan mengandung lignin.

Fungsi jaringan sklerenkim adalah


melindungi bagian dalam sel, sebagai alat
penyokong serta sebagai alat untuk
bertahan dari tekanan luar.
JARINGAN PENGUAT
 Fungsinya untuk memperkokoh tubuh tumbuhan
 Ada 2 macam jaringan penguat : KOLENKIM DAN
SKLERENKIM
 KOLENKIM :
◦ Terdiri dari sel-sel hidup
◦ Pada daun terdapat di kedua sisi tulang daun
atau satu sisi serta sepanjang tepi daun
◦ Bentuknya memanjang dan mempunyai
penebalan dinding yang tidak merata (berupa
prisma pendek atau panjang dengan ujung
meruncing)
◦ Penebalan dinding mengandung pektin dan
selulosa bersifat elastis
JARINGAN PENGUAT
◦ Berdasarkan penebalan dindingnya kolenkim
dibagi menjadi 3 :
 Kolenkim sudut : penebalan memanjang pada
sudut sel contoh : batang Solanum tuberosum
 Kolenkim papan : penebalan pada dinding
tangensial
 Kolenkim lakuna : mirip dengan kolenkim sudut
namun banyak mengandung ruang antar sel
JARINGAN PENGUAT
 SKLERENKIM
 Sel sklerenkim dindingnya sangat tebal biasanya
sangat kuat mengandung lignin
 Terdiri dari sel-sel dengan penebalan dinding
yang merata
 Dinding sel mempunyai penebalan yang bersifat
sekunder dan pada waktu dewasa selnya bersifat
mati
 Sklerenkim terdapat pada bagian tumbuhan yang
dewasa
JARINGAN PENGUAT
 Berdasarkan bentuknya sel sklerenkim dibagi
atas sklereid dan serabut (serat)
◦ Sklereid (sel batu) : terdiri dari sel-sel pendek
dan membulat pada ujung pangkalnya, selnya
membentuk jaringan yang keras, contohnya :
tempurung kelapa, kulit biji
◦ Serabut (serat) : sel memanjang, dengan ujung
pangkal meruncing, dinding serat tebal, rongga
selnya sempi, umumnya terdapat berkar-berkar
jaringan penguat dalam korteks, dalam
perikambium floem atau xylem
JARINGAN PENGUAT

 Serat-serat yang bernilai ekonomi :


◦ Serat floem di kulit kayu pada dikotil merupakan serat
yang diperdagangkan, merupakan serat lunak walaupun
berlignin atau tidak, contohnya : Jute (Chocorus
capsularis) untuk tali dan tekstil kasar, Linen (Linum
usitatissimum) untuk kain linen dan benang, Rami
(Boehremia nivea) untuk tali dan tekstil
◦ Serat pada daun monokotil tergolong serat kasar,
dindingnya berlignin dan bersifat keras dan kaku,
contohnya : Nenas (Ananas comusus) untuk tekstil, Sisal
(Agave sisalana) untuk tali
◦ Serat daun sebagai bahan baku kertas adalah daun
jagung dan tebu
Boehremia nivea Rami
Chocorus capsularis

Linum usitatissimum
JARINGAN PENUTUP
 Merupakan pembatas tubuh tumbuhan dengan
lingkungannya
 Pada waktu tumbuhan masih muda (epidermis)
belum membentuk jaringan sekunder (jaringan
gabus)
 Fungsi jaringan penutup :
◦ Melindungi tumbuhan terhadap pengeluaran air
yang berlebihan
◦ Melindungi tumbuhan terhadap kerusakan mekanis
◦ Menjaga atau mengatur suhu tumbuhan
 Epidermis merupakan lapisan sel terluar daun,
bagian bunga, buah, biji, batang, akar yang belum
mengalami pertumbuhan sekunder
JARINGAN PENUTUP
 Pada epidermis daun, di beberapa tempat
mengalami perubahan bentuk menjadi stomata,
membentuk lapisan lilin dan lapisan kutikula
 Pada epidermis daun dan batang juga mengalami
perubahan bentuk menjadi rambut-rambut halus
(trikoma)
 Epidermis pada ujung akar membentuk rambut-
rambut akar
 Bentuk dan ukuran, susunan sel-sel epidermis
sangat bervariasi, meskipun demikian epidermis
merupakan suatu lapisan sel yang kompak,
dinding sel tipis tanpa ruang interseluler
JARINGAN SEKRESI
 Tersusun rapi membentuk sebuah struktur
khusus untuk sekresi yaitu kelenjar
 Dibedakan menjadi 2 tipe :
◦ Sel sekresi yang menahan sekretan dalam sel,
contohnya : sel lateks, kantong minyak
◦ Sel sekresi aktif mengeluarkan sekretan,
contoh : nektar bunga, kelenjar pencerna
(nepenthes)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai