Anda di halaman 1dari 143

Tugas Botani

FARMASI USU 2019


DOSEN : Dr. Marline Nainggolan, M.S, Apt.
Kelompok 3
• Riski Anita Manik ( 191501015)
• Dian Febiola P (191501016)
• Ellita Br. Bangun (191501017)
• Vamelia K. Ciunardy(191501018)
• Rizky Azizah Siregar (191501019)
• Inggi (191501020)
• Tengku Sumayyah (191501021)
Jaringan
• Jaringan merupakan sekelompok sel yang
memiliki asal, struktur, dan fungsi yang sama
• Jaringan sederhana : jaringan yang secara
umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk
serta fungsinya
• Jaringan kompeks(majemuk) : Jaringan yang
terdiri atas lebih dari satu macam sel namun
asalnya sama disebut
• Jaringan Meristem
adalah jaringan yang sel selnya tetap bersifat
embrional, artinya mampu terus menerus
membelah diri tak terbatas untuk menambah
jumlah sel tubuh tumbuhan
• Ciri-ciri jaringan meristem
– Berdinding tipis
– banyak mengandung protoplasma
– vakuola kecil
– inti besar
– plastida belum matang
• Berdasarkan letaknya meristem di bagi
menjadi 3 yaitu :
– Meristem apikal (ujung): terdapat di ujung
batang & ujung akar
– Meristem interkalar (antara): terdapat di
antara jaringan dewasa (misal: pada
pangkal ruas rumput)
– Meristem lateral (samping): terdapat pada
kambium pembuluh & kambium gabus
Gambar jaringan meristem
• Berdasarkan asal terbentuknya :
– Meristem Primer: meristem yang
berkembang dari sel embrional, merupakan
lanjutan dari kegiatan embrio / lembaga,
pertumbuhan primer pada tumbuhan.
Contoh: pada kuncup ujung akar dan
kuncup ujung batang
– Meristem sekunder: meristem yang
berkembang dari jaringan dewasa yang
telah mengalami diferensiasi dan
spesialisasi (sudah terhenti
pertumbuhannya) tetapi jadi embrional
kembali. (hanya dimiliki oleh tumb. dikotil)
Contoh: kambium gabus yang pada batang
dikotil & Gymnospermae dapat dibentuk
dari sel2 korteks di bawah epidermis
• Jaringan Permanen(Dewasa)
adalah jaringan yang terbentuk dari hasil
diferensiasi & spesialisasi dari sel-sel
hasil pembelahan meristem, sudah tidak
mengalami pertumbuhan / sementara
berhenti pertumbuhannya.
• Beberapa jaringan permanen yaitu:
–Epidermis
Merupakan jaringan terluar tumbuhan,
terdiri dari selapis sel yang pipih &
rapat (tidak ada ruang antar sel).
Berfungsi melindungi jaringan di dalam
sel serta sebagai tempat pertukaran zat
–Parenkim
Berfungsi sebagai jaringan penghasil &
penyimpan cadangan makanan
–Floem
Berfungsi sebagai penyalur zat
makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan
–Xilem
Berfungsi sebagai penyalur air &
mineral dari akar ke daun
Gambar Xilem dan Floem
• Jaringan penguat
Untuk memperkokoh tubuhnya jaringan ini
juga disebut sebagai jaringan mekanik.
• Ada 2 macam jaringan penguat: kolenkim &
sklerenkim
• Kolenkim:
Merupakan sel hidup & mempunyai sifat mirip
dengan parenkima
Berfungsi sebagai penyokong pada bagian
tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan
pada tumbuhan herba.
• Tipe-Tipe Kolenkim :
• Kolenkim lamela (lamelar kolenkim) atau kolenkim
papan penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi
pada dinding tangensial sel. Kolenkim lamela
terdapat pada korteks batang Sumbucus nigra,
Rhamnus, dan tangkai Cochlearia armoracia.
• Kolenkim sudut (angular kolenkim) Penebalan
dinding sel kolenkim ini terjadi pada sudut-sudut
sel. Pada penampang melintangnya, penebalan ini
tampak terjadi pada tempat bertemunya tiga sel
atau lebih, seperti yang terdapat pada tangkai
Rumex, Vitis, Begonia, Coleus, Cucurbita, Morus,
Beta, dan pada batang Solanum tuberosum dan
Atropa belladonna.
• Kolenkim lakuna (lacunar kolenkim) Penebalan
dinding sel kolenkim ini terjadi pada dinding-dinding
yang berbatasan dengan ruang antarsel. Kolenkim
lakuna terdapat pada tangkai beberapa spesies
Compositae, misalnya Salvia, Malva, Athaea, dan
Asclepias dan pada batang Ambrosia.
• Kolenkim cincin (anular kolenkim) Istilah kolenkim
cincin diberikan oleh Duchaigne (1995) untuk tipe
kolenkim yang lumen selnya pada penampang
melintang tampak melingkar. Muller (1890)
menyebutnya knorpel-collenchyma. Pengamatan
terhadap kolenkim cincin dewasa tampak adanya
penebalan dinding sel secara terus menerus sehingga
lumen sel akan kehilangan bentuk sudutnya.
Gambar : A. Kolenkim lamela B. Kolenkim Sudut C.Kolenkim Lakuna
D. Kolenkim cincin
• Sklerenkima:
Merupakan sel2 mati, dinding selnya
sangat tebal, kuat dan mengandung
lignin
Berfungsi menguatkan bagian tumbuhan yang
sudah dewasa; serta melindungi bagian2
lunak yang lebih dalam seperti pada kulit biji
jarak, buah kenari, & tempurung kelapa
• Menurut bentuknya sklerenkima dibagi 2:
⁻ Serabut sklerenkima : berbentuk benang
panjang
⁻ Sklereida (sel batu) : dindingnya keras;
terdapat pada berkas pengangkut, di antara
sel2 parenkima, korteks batang, tangkai
daun, akar, buah, & biji, seringkali
menyusun kulit biji.
• Jaringan gabus : Berfungsi sebagai pelindung
tumbuhan dari kehilangan air. (Dan ada yang
dimanfaatkan untuk tutup botol)
Perbedaan Kolenkim dan Sklerenkim
Kolenkim Sklerenkim
Terususun atas sel-sel hidup Tersusun atas sel-sel mati

Penebalan pada bagian sudut Penebalan dinding merata dari


dari selulosa lignin

Menyokong organ tumbuhan Menyokong organ tumbuhan


yang masih muda dan tua yang dewasa

Disusun oleh serat Disusun oleh serat dan sel batu


(sklereid)
Bentuknya cenderung Bentuknya serabut
heksagonal
Gambar kolenkim dan sklerenkim
Epidermis
• Epidermis merupakan lapisan sel teluar
dari daun, bagian bunga, buah dan biji,
serta dari batang dan akar sebelum
menjalani penebalan sekunder
• Epidermis merupakan bagian dari
jaringan pelindung pada tumbuhan
.
• Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
–Tersusun dari sel-sel hidup.
–Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
–Beragam bentuk, ukuran dan
susunannya, tetapi biasanya tersusun
rapat tidak ada ruang antar sel.
–Tidak memiliki klorofil, tetapi pada
tumbuhan tenggelam dalam air dan sel
penutup epidermisnya mengandung
kloroplas
–Dinding sel jaringan epidermis bagian
luar yang berbatasan dengan udara
mengalami penebalan , sedangkan
dinding sel jaringan epidermis bagian
dalam yang berbatasan dengan
jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
–Mengalami modifikasi membentuk
derivat jaringan epidermis, misal
stomata, trikomata (rambut-rambut),
spina (duri), vilamen , sel kipas, sel
kersik (sel silika).
• Fungsi Epidermis
–Sebagai pelindung terhadap hilangnya
air karena adanya penguapan
–Sebagai pelindung terhadap kerusakan
mekanik
–Sebagai pelindung terhadap perubahan
temperature
–Sebagai pelindung terhadap hilangnya
zat-zat makanan
– Pelindung, tidak dapat ditembus air dari
luar, kecuali akar yang muda
– Peresap air dan mineral pada akar yang
muda. Oleh karena itu akar yang muda
epidermisnya diperluas dengan tonjolan-
tonjolan yang disebut bulu akar.
– Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa
melalui evaporasi atau gutasi.
– Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu
respirasi, terjadi pada epidermis yang
permukaannya bergabus
Kutikula
• Kutikula tumbuhan adalah lapisan
pelindung pada seluruh sistem tajuk
(bagian tumbuhan yang berada di atas
tanah) tumbuhan herba yang berfungsi
untuk memperlambat kehilangan air dari
daun, batang, bunga, buah, dan biji
(Salisbury et al, 1995)
Stomata
• Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu
stoma yang berarti lubang- lubang kecil
berbentuk lonjong yang dikelilingi atau
porus, jadi stomata adalah lubang oleh
dua sel epidermis khusus yang disebut
sel penutup (Guard Cell), dimana sel
• Macam-macam stomata
– Anomositik atau tipe Ranunculaceae, sel
penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang
sama ukuran dan bentuknya dari sel
epidermis lainnya

Gambar stomata anomositik


• Anisositik atau tipe Caryophyllaceae, sel
penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang
tidak sama besar

Gambar stomata anisositik


• Parasitik atau tipe Rubiaceae, setiap sel
penutup diiringi sebuah sel tetangga atau
lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu
sejajar sumbu sel penutup serta celah

Gambar stomata parasitik


• Diasitik atau tipe Caryophyllaceae, setiap
stoma di kelilingi 2 sel tetangga yang tegak
lurus terharap sumbu panjang sel penutup
dan celah

Gambar stomata diasitik


• Bagian-bagian stomata :
– Sel penutup (Guard Cell)
– Sel tetangga ( Subsidiary cell)
– Celah ( porus )
– Ruang udara dalam (substoma chamber)
Gambar struktur stomata
Trikoma
• Trikomata merupakan rambut bersel satu
atau bersel banyak dibentuk dari sel
epidermis, struktur yang lebih besar dan
padat seperti kutil dan duri, tersusun
oleh jaringan epidermis atau jaringan di
bawah epidermis(emergens).
• Fungsi trikoma pada masing-masing organ:
– Pada daun untuk mengurangi penguapan,
mengurangi gangguan hewan dan manusia,
meneruskan rangsang.
– Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu
untuk menarik serangga membantun
penyerbukan.
– Pada biji untuk mencegah gangguan
serangga yang akan merusak biji, menyerap
air sehingga biji menjadi lekas berkecambah
dan tumbuh.
– Pada batang untuk mjengurangi penguapan
dan untuk memanjat (kaktus, rotan).
• Jenis-jenis trikoma
– Trikoma non glandular (tidak menghasilkan
sekret)
• Rambut uniselular sederhana atau
multiselular uniseriat, yang tidak
memipih, umum dijumpai pada
Lauraceae, Moraceae, Triticium,
Hordeum, Pelargonium, dan Gossypium.
• Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang
multiselular dan memipih nyata sekali.
Contohnya pada Olea dan Cruciferae.
• Rambut multiselular yang dapat
berbentuk bintang atau tempat lilin
bercabang. Misalnya pada Styrak,
Platanus, dan Verbacum. Rambut kasar,
trikoma kasar berserat, yang
dipangkalnya terdiri atas sedikitnya dua
atau lebih deretan sel yang
berdampingan.
• Trikoma glandular (menghasilkan sekret)
– Trikom ini dapat bersel satu, bersel banyak,
atau berupa sisik.
– Trikom glandular terlibat dalam sekresi
berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi
garam, trikom sekresi nektar, trikom sekresi
getah, trikom sekresi terpentin, koleter,
rambut sengat, rambut akar, dll.
Papilla
• Merupakan alat sekresi yang biasanya
mengeluarkan semacam lendir
• Pappila yang tidak mengeluarkan sejenis
lendir melainkan hanya mengeluarkan air
disebut papullae
Idioblas
• dioblas adalah jaringan pada tumbuhan
yang terdiri atas sel sel yang memiliki
fungsi yang berbeda dengan sel
disekitarnya. Jaringan idioblas dapat
berupa kelenjar ataupun alat sekresi
dalam jaringan makanan.
• Kelenjar
merupakan sekumpulan sel yang
menghasilkan suatuzat. Zat tersebut
dikeluarkan dari sel penghasilnya
• Beberapa macam kelenjar pada tumbuhan :
• Kelenjar epitel, apabila sel-selnya
berdampingan satu dengan yang lainnya
sehingga merupakan suatu lapisan.
• Kelenjar rambut, dijumpai pada permukaan
organ (epidermis) dari satu sel atau banyak sel
Periderm
• Periderm adalah jaringan pelindung yang
terbentuk secara sekunder dan
menggantikan epidermis pada batang
dan akar yang menebal karena
pertumbuhan sekunder.
• Periderm terdiri dari 3 lapisan :
– Felogen ( Kambium gabus)
– Felem ( gabus)
– Feloderm
• Felogen (Kambium gabus)
– Terdiri dari satu macam sel saja
– Sel felogen memiliki vakuola dan dapat pula
berisi kloroplas maupun tanin pada periode
tertentu.
– Sel felogen memipih ke arah tangensial dan
menebal ke arah radial
– Sel felogen berbentuk segi empat atau tak
teratur
• Felem (gabus)
– Jaringan pelindung yang dibentuk oleh
felogen ke arah luar
– Susunan selnya rapat dan tidak beruang
antar sel
– Merupakan sel-sel mati, namun dapat berisi
kandungan cair atau padat yang berpigmen
atau tidak.
– Bentuk sel kotak
– Dinding selnya mengalami penebalan oleh
suberin (gabus) , serta bersifat impermeabel
(tidak tembus air).
• Feloderm (Parenkim gabus)
– Jaringan yang dibentuk oleh felogen ke
arah dalam
– Merupakan sel-sel hidup
– Jaringan ini dapat dikatakan hampir
homogen dengan parenkim korteks yang
terbentuk ke arah dalam sehingga hanya
terdapat di lapisan paling dalam.
Gambar struktur batang
Jaringan Pengangkut
• Jaringan pengangkut pada tumbuhan
terdiri dari xilem yang merupakan
jaringan pengangkut air dan floem
sebagai jaringan penangkut bahan
organik (bahan makanan).
Gambar Jaringan pengangkut
• Fungsi Xilem Dan Floem
–Fungsi utama xylem adalah
mengangkut air serta zat-zat yang
terlarut didalamnya.
–Floem berfungsi mengangkut zat
makanan hasil fotosintesis.
• Xilem dan floem berkembang dengan
diferensiasi dari prokambium.
Prokambium dibentuk oleh promeristem
pucuk.
• Xilem tumbuh kearah dalam membentuk
kayu dan floem tumbuh ke arah luar
membentuk kulit kayu.
Gambar struktur xilem dan floem
Proto/Meta Xilem
• Protoxilem adalah xilem primer yang
pertama kali terbentuk Protoxilem
berdiferensiasi dalam bagian tubuh
primer yang belum selesai pertumbuhan
dan diferensiasinya.
• Metaxilem adalah xilem yang terbentuk
kemudian setelah protoxilem
Gambar perbedaan protoxilem dan meta xilem
Proto/Meta Floem
• Protofloem
– Dinyatakan sebagai floem yang pertama kali
terbentuk pada bagian tumbuhan yang aktif
• MetaFloem
– Floem yang terbentuk setelah protofloem
– Biasanya terbentuk pada bagian tumbuhan
yang kurang aktif.
Xilem
• merupakan jaringan kompleks karena terdiri
dari beberapa tipe sel yang berbeda, baik
yang hidup maupun tidak hidup
• Xilem yang terbentuk dari prokambium
dinamakan xilem primer
• Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan
primernya lengkap, kemudian membentuk
jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas
kambium, maka xilem yang terbentuk itu
dinamakan xilem sekunder
• Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai
berikut :
– Trakeid dan Trakea
• Trakeid merupakan unsur xilem yang
lebih primitip di dinding trakea karena
tumbuhan anggota pteridophyta,
gymnospermae dan spermatophyta
fosilnya hanya mempunyai trakeid
• Trakea di anggap berasal dari trakeid.
• Transportasi air dan zat hara dalam
trakea dapat berlangsung antara sel yang
satu dengan sel yang lain secara bebas
lewat perforasi,
• Dalam trakeid peristiwa itu berlangsung
lewat noktahantara sel-selnya.
• Sel-sel pembentuk trakea merupakan
deretan memanjang (ujung bertemu
ujung) dan perofasi pada ujung selitu
sangat sempurna atau bahkan dinding
selnya hilang sehingga membentuk pipa
panjang. Setelah terbentuk pipa ini,
dinding yang tidak mengalami perofasi
mengadakan penebalan sekunder
– Serabut Xilem
• Serabut ini strukturnya serupa serabut
sklerenkim meskipun asalnya dari trakeid
yang berdifrensiasi lebih lanjut dengan
dinding yang tebal dan noktah sederhana
– Parenkim Xilem
• Seperti halnya parenkim di tempat lain,
sel-sel ini merupakan sel hidup, terdapat
padaxilem primer maupun sekunder.
• Berfungsi sebagai penimbun cadangan
makanan
Perbedaan Xilem primer
dan Sekunder
• Xilem primer
–Xilem yang terbentuk dari prokambium
–Xilem primer terbentuk dari 2 proese
aitu proses protoxilem dan metaxilem.
• Xilem sekunder
–Xilem yang membentuk jaringan
sekunder sebagai hasil aktivitas
kambium
–Xylem sekunder memiliki parenkim
yang berasal dari kambium yang
berbentuk fusiform atau bentuk sel
jari-jari, sehingga diperoleh sel-sel yang
sumbu panjangnya mengikuti arah jari-
jari organ
Floem
• Floem merupakan jaringan kompleks, terdiri
dari beberapa unsur dengan tipe yang
berbeda yaitu buluh tapisan, sel pengiring,
parenkim serabut, dan sklereid.
• Fungsi floem sebagai jaringan translokasi
bahan organik (asimilat) yang terutama berisi
karbohidrat. Dalam jumlah kecil di temukan
juga asam amino dan hormon.
• Floem berasal dari perkembangan kambium
disebut floem primer dan yang merupakan
hasil perkembangan kambium disebut floem
sekunder.
• Komponen – Komponen Penyusun Floem
– Pembuluh
• Unsur penyusun pembuluh terdiri dari
dua bentuk yaitu :
–Sel tapisan yang merupakan sel
tunggal dan bentuknya memanjang,
dengan bidang tapisan terletak di
samping atau ujung sel, terdapat pada
tumbuhan pyteridophyta dan
gymnospermae.
–Buluh tapisan, terdapat pada
angiospermae, berupa berkas sel-sel
memanjang yang masing-masing
merupakan bagian dari buluh itu dan
di hubungkan oleh satu atau lebih
bidang tapisan biasanya terletak di
ujung sel.
• Sifat khas unsur pembuluh adalah
adanya bidang tapisan pada dinding
selnya, serta terdapatnya modifikasi
protoplas yaitu tanpa nukleus.
– Sel pengiring
• Sel penggiring terbentuk dari sel induk
yang sama dengan sel pembuluh. Sel
induk itu membelah satu atau dua kali
secara memanjang serta tidak sama
besar, menghasilkan sel pembuluh yang
besar dan sel pengiring yang kecil
– Parenkim Floem
• Parenkim floem berfungsi sebagai
penimbun lemak dan tepung.
• Pada saat floem masih aktif, sel parenkim
ini tidak mengalami pembelahan dinding.
Kemudian bila floem itu tidak berfungsi
lagi, parenkim ini akan merubah menjadi
sklerenkim atau menjadi felogen
–Serabut
• Serabut berfungsi sebagai penguat
sejak awal, atau terjadi dari
parenkim floem setelah sel
pembuluh tidak berfungsi lagi.
Perbedaan Floem Primer
dan Sekunder
• Floem primer
–Floem yang berasal dari perkembangan
prokambium
–Mula-mula floem terbentuk dari hasil
diferensiasi merintem apikal pada
ujung padang.
• Floem sekunder
–Floem yang berasal dari perkembangan
kambium.
–Setelah tumbuhan mengalami
pertumbuhan sekunder, floem
dibentuk oleh meristem sekunder.
• Macam-macam berkas pengangkut :
• Kolateral
– Kolateral Tertutup
• Tipe kolateral tertutup terbentuk bila
antara xilem dan floem tidak terdapat
kambium, melainkan terdapat parenkim.
Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup
ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim
yang sering disebut sebagai seludang
berkas pengangkut. Berkas pengangkut
tipe kolateral tertutup ini dapat dijumpai
pada tumbuhan golongan Monokotil.
– Kolateral Terbuka
• Pada tipe ini antara xilem dan floem
terdapat kambium, misalnya pada
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
• Pada tipe kolateral terbuka, kambium
merupakan penghubung antara xilem dan
floem.
• Berdasarkan letaknya pada tipe ini,
kambium dibedakan menjadi dua yaitu
kambium fasikuler, bila kambiumnya terletak
dalam berkas pengangkut dan kambium
interfasikuler bila kambiumnya terletak di
luar berkas pengangkut. Kambium fasikuler
berperan dalam pembentukan floem ke arah
luar dan xilem ke arah dalam.
Kolateral terbuka Kolateral tertutup
–Bikolateral
• Bikolateral merupakan tipe ikatan
pembuluh dimana xilem diapit oleh
floem luar dan floem dalam.
Gambar macam-macam berkas pengangkut
• Konsentris
Disebut tipe konsentris, yaitu bila jaringan
pengangkut yang ada terletak di tengah-
tengah, sedangkan unsur jaringan pengangkut
lainnya mengelilingi unsur yang berada di
tengah itu. Pada tipe konsentris letak xilem
dikelilingi floem atau sebaliknya.
– Konsentris amphikribral
Pada tipe ini letak xilem berada di tengah-
tengah, dan floem mengelilingi xilem
tersebut. Umumnya dijumpai pada
tumbuhan golongan paku-pakuan
(Pteridophyta).
– Konsentris amphivasal
Pada tipe ini letak amphivasal floem berada
di tengah-tengah, sedangkan xilem
mengelilingi floem tersebut. Contohnya
pada Cirdyline sp. dan rhizoma Jeringau
(Acorus calamus)
Gambar tipe-tipe kosentris
• Radial
Tipe radial terjadi bila xilem dan floem
bergantian menurut arah jari-jari lingkaran
Contoh : terdapat pada akar primer dikotil dan
akar tumbuhan monokotil.

Gambar berkas pengangkut tipe radial


Bentuk-bentuk penebalan
pada xylem
• Penebalan cincin
merupakan pola penebalan dinding sekunder
yang paling sederhana. Lapisan sekunder
berupa cincin kecil di bagian dalam dinding
primer. Setiap cincin terpisah dari cincin lain,
sehingga memberi kekuatan pada sel yang
rebah, dan tidakmenggunakan bahan dinding
terlampau banyak.
• Penebalan spiral
Pada sel muda polanya rapat sekali, sewaktu
sel memanjang spiral merenggang
• Penebalan tangga
Hampir setengah permukaan dinding primer
tertutup oleh penebalan ini. Arah penebalan
tidak hanya melebar, tapi vertikal sehingga
unssur trakeal diperkuat oleh semua pihak
(dinding tidak akan rebah ke arah dalam dan
tahan terhadap pemanjangan).
• Penebalan jala
Penebalan sekunder tidak teratur, bagian
penebalan vertikal lebih banyak , tidak bisa
meluas selnya
• Penebalan bernoktah terlindung bulat
Penebalan jenis ini menutup hampir seluruh
permukaan dinding primer dengan dinding
sekunder, kecuali pada daerah bernoktah.
Keadaan ini memberikan kekuatan maksimum
terhadap sel, namun daerah keluar masuk zat
minimum.
DAUN
• Daun merupakan salah satu organ tumbuhan
yang tumbuh dari ranting, biasanya berwarna
hijau (mengandung klorofil) dan terutama
berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari untuk fotosintesis.
• Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan
dalam melangsungkan hidupnya karena
tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia
harus memasok kebutuhan energinya sendiri
melalui konversi energi cahaya matahari menjadi
energi kimia.
• Fungsi Daun
– Tempat terjadinya fotosintesis.
– pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di
jaringan parenkim palisade. sedangkan pada
tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada
jaringan spons.
– Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai
organ respirasi
– Tempat terjadinya transpirasi.
– Tempat terjadinya gutasi.
– Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Misalnya pada tanaman cocor bebek(tunas daun).
Histologi Daun
• Epidermis
Epidermis pada daun merupakan lapisan
sel hidup terluar. Jaringan ini terbagi
menjadi epidermis atas dan epidermis
bawah, berfungsi melindungi jaringan
yang terdapat di bawahnya.
–Epidermis atas ( permukaan adaksial)
• Terdiri atas satu lapis sel yang memiliki
hanya sedikit kloroplas atau tidak ada
sama sekali
• Sel terlihat transparan sehingga
memungkinkan cahaya matahari
menembus lapisan sel tersebut
• Permukaan atas ditutupi oleh kutikula
yang berfungsi untuk mengurangi
penguapan air yang terlalu berlebihan
pada daun
–Epidermis bawah (permukaan abaksial)
• Pada umumnya sebagian besar stomata
terdapat pada epidermis bawah
• Sel penutup berbeda dari sel epidermis
lainnya dalam hal bentuk dan kehadiran
kloroplas.
• Sel penutup berfungsi untuk mengatur
membuka dan menutupnya stomata
mengendalikan pertukaran gas
• Mesofil
– Jaringan parenkimatis yang terdapat di
antara epidermis
– Mengalami diferensiasi membentuk
jaringan fotosintetik yang mengandung
klorofil
– Pada beberapa tumbuhan, terutama
tumbuhan dikotil, mesofil terbagi menjadi :
palisade dan spons
Gambar : Jaringan mesofil
• Palisade / jaringan tiang :
– sel memanjang berbentuk batang
– tersusun dalam barisan
– tegak lurus permukaan daun
– terdiri dari satu atau beberapa lapis sel yang
mengandung kloroplas
– terspesialisasi untuk meningkatkan efisiensi
fotosintesis
– terdapat tepat di bawah epidermis,
• umumnya pada sisi adaksial : daun
dorsiventral/bifacial
• pada tumbuhan xeromorf (hidup pada kondisi
kering), palisade terdapat pada kedua sisi
/permukaan daun : daun isolateral/isobilateral
• Jaringan spons/jaringan bunga karang
– Bentuk : isodiametris atau memanjang sejajar
permukaan daun
– Lokasi : di bawah palisade
– Memiliki lobus yang menghubungkan satu sel
spons dengan sel lainnya
– Fungsi dari jaringan spons :
• penyimpanan gula dan asam amino yang
disintesis dilapisan palisade
• Membantu proses pertukaran gas Pada siang
hari sel-sel bunga karang mengeluarkan O2 dan
uap air ke lingkungan dan mengambil CO2 dari
lingkungan
Gambar : Jaringan episermis, palisade, dan spons
• Jaringan Pembuluh
– Xilem (Pembuluh kayu)
Fungsi utama xylem adalah mengangkut air
serta zat-zat yang terlarut didalamnya.
– Floem(Pembuluh tapis)
Floem berfungsi mengangkut zat makanan
hasil fotosintesis
Gambar Struktur daun
• Perberdaan daun monokotil dan dikotil

DIKOTIL MONOKOTIL
Mesofil daun terdiri dari jaringan Mesofil daun terdiri dari sel-sel
parenkim palisade dan spons parenkim struktur dan
ukurannya seragam
Memiliki bentuk tulang daun Memiliki bentuk tulang daun
menjari dan menyirip melengkung dan sejajar
Tidak ditemukan adanya sel Beberapa jenis tumbuhan
kipas epidermisnya membentuk sel
kipas
Gambar daun dikotil dan monokotil
• Tipe-tipe daun:
• Daun dorsiventral atau bifasial
– Umumnya pada dikotil
– Daun dorsiventral biasanya tubuh dalam
arah horizontal dengan permukaan atas dan
bawah yang berbeda, permukaan atas
memperoleh penyinaran yang lebih kuat
dibanding permukaan bawah
• Daun isobilatelar disebut juga isolateral atau
ekuifasial
– Umumnya pada tumbuhan monokotil.
– Daun isobilateral menggantung vertikal
sehingga kedua permukaan daun menerima
sinar matahari langsung dengan jumlah
yang seimbang.
– Daun isobilateral mempunyai struktur yang
seragam pada permukaan atas dan bawah.
– Sangat sedikit tumbuhan dikotil dan
sebagian besar tumbuhan monokotil
mempunyai daun isobilateral.
• Tipe Kranz dari Anatomi Daun
Pada daun tumbuhan tertentu, lapisan sel
mesofil berorientasi menjari mengelilingi
berkas pengangkut disebut kranz. Pada
tumbuhan C4 penamaan tipe kranz anatomi
daun.
• Ciri-ciri:
– mencakup mesofil dan seludang berkas.
– Hidup di daerah beriklim hangat
– Tipe anatomi daunnya disebut tipe kranz.
– Tumbuhan C4 meliputi Aizoaceae,
Amaranthaceae, Compositae,
Chenopodiaceae, Cyperaceae,
Euphorbiaceae, Gramineae, Nygtaginaceae,
Portulacaceae, dan Zygopphyllaceae.
– kloroplas dari berkas pengangkut pada
tumbuhan C4 menimbung tepung dan
mungkin berbeda dalam ultrastruktur
kloroplas mesofil.
– Pada Tebu, Kloroplas pada berkas
pengangkut tidak mempunyai grana. Pada
tumbuhan C4 grana tampak jelas pada
semua kloroplas.
• Tipe daun pada gymnospermae
– Pakis Haji (Cycas)
• Pakis haji (aji) atau populer juga dengan
nama sikas adalah sekelompok tumbuhan
biji terbuka yang tergabung dalam marga
pakishaji atau Cycas dan juga merupakan
satu-satunya genus dalam suku pakishaji-
pakishajian (Cycadaceae).
GYMNOSPERMAE
• Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos
(telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan
berbiji terbuka merupakan kelompok
tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung
dalam bakal buah (ovarium). Pada
Gymnospermae, biji terekspos langsung atau
terletak di antara daun-daun penyusun
strobilus atau runjung
–Daun Konifer
• Tetumbuhan runjung atau konifer
(Pinophyta atau Coniferae) adalah
sekelompok tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae) yang
memiliki runjung ("cone") sebagai
organ pembawa biji.
BATANG
• Batang (bahasa Latin: caulis) merupakan salah
satu dari organ dasar tumbuhan
berpembuluh.
• Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat
semua organ lain bertumpu dan
tumbuh. Daun dan akar dianggap sebagai
perkembangan lanjutan dari batang untuk
menjalankan fungsi yang lebih khusus
• Fungsi batang :
– Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur
hara dari akar.
– Memperluas tajuk tumbuhan untuk
efisiensi penangkapan cahaya matahari.
– Tempat tumbuhnya organ-organ generatif.
– Efisiensi penyerbukan dan membantu
pemencaran benih.
– Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat
penyimpanan makanan cadangan, misalnya
berupa umbi atau rimpang.
Struktur Anatomi Pertumbuhan
Primer Batang Dikotil
• Strutur primer batang dikotil dibangun oleh
jaringan-jaringan primer sebagai berikut.
– Epidermis, terbentuk atas sel-sel pipih yang
berfungsi melindingi jaringan yang ada di
dalamnya, umumnya satu lapis. Dinding sel
tebal dan dilapisi kitin atau kutikula.
– Korteks, daerah di bawah epidermis yang
tersusun dari sel-sel parenkim, fungsinya
dapat untuk menyimpan cadangan
makanan.
– Stele atau silinder pusat, merupakan bagian
terdalam dari batang. Setele tersebut disusun oleh
xilem, floem, kambium vascular, dan empulur.
• Xilem primer, merupakan jaringan yang
kompleks, yang tersusun atas pembuluh xilem
(trakea) dan trakeid, terbentuk pada pembuluh
primer.
• Floem primer merupakan jaringan korteks yang
tersusun oleh beberapa macam sel yang
mampu mengangkut zat organik hasil
fotosintesis dari daun ke tempat lain. Misalnya,
floem dan serabut floem.
• Kambium vascular (kambium pembuluh),
merupakan jaringan yang bersifat
meristematis dan terbentuk dari
prokambium. Kambium ini terletak di
antara jaringan xilem dan floem.
Pembelahan kearah luar sel-sel kambium
akan membentuk floem sekunder
sedangkan kea rah dalam akan
membentuk xilem sekunder.
• Empulur, baian dalam batang yang
tersusun oleh sel parenkima dan dapat
berfungsi sebagai tempat penyimpanan
makanan.
Struktur Anatomi Pertumbuhan
Primer Batang Monokitil
• Batang monokotil
Tumbuhan monokotil atau tumbuhan berkeping satu
berbeda dengan batang tumbuhan dikotil. Batang
tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium
sehingga tumbuhan monokotil hanya dapat tumbuh
tinggi tanpa membesar. Berikut adalah susunan
batang monokotil :
– Epidermis
Epidermis adalah bagian terluar dari batang tumbuhan
monokotil yang tersusun dari selapis sel. Pada lapisan ini
terdapat stomata dan biasanya tersusun dari jaringan yang
memiliki dinding sel yang tebal.
• Korteks
Bagian korteks batang tumbuhan monokotil terdiri
dari jaringan dengan beberapa lapis sel dan memiliki
rongga udara yang berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas.
• Stele
Sama seperti batang tumbuhan dikotil, silinder pusat
pada tumbuhan monokotil juga memiliki berkas
pembuluh Xylem dan Floem. Namun berbeda pada
tumbuhan dikotil, berkas pembuluh pada tumbuhan
monokotil tersebar dan berselang seling. Berkas
pembuluh tumbuhan monokotil biasanya memiliki
susunan koleteral tertutup. Susunan tersebut juga
menyebabkan tumbuhan monokotil tidak dapat
tumbuh membesar Batas antara silinder pusat dan
korteks pada tumbuhan monokotil sulit untuk dilihat.
Gambar sistem jaringan pada batang monokotil
KAMBIUM
• Kambium yang terdapat pada batang
tumbuhan dapat dibagi
• menjadi 2 macam, yaitu :
– Kambium vaskuler
• Kambium yang terdapat di dalam berkas
pengangkutan . Jika kambium vaskuler
selnya menuju ke arah dalam, maka akan
membentuk xilem dan ke arah luar
membentuk floem. Dan apabila ke samping
akan membentuk jaringan meristematis
yang berfungsi memperluas kambium.
– Kambium intervaskuler
• Kambium yang terdapat di antara dua berkas
pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan
berfungsi membentuk jari-jari empulur.
Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium
felogen), kambium ini terdapat pada
permukaan batang atau akar yang pecah akibat
pertumbuhan sekunder.
• Kambium gabus ke arah luar membentuk sel
gabus pengganti epidermis dan ke arah dalam
membentuk sel feloderm hidup. Kambium
inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar
tahun pada tumbuhan.
Jaringan Gabus
• Jaringan gabus sering berfungsi menggantikan
epidermis ketika lapisan epidermis itu rusak
karena usia atau faktor lain sehingga jaringan
dibawahnya terlindung dari kehilangan banyak air
dan gangguan mekanik.
• Jaringan gabus tersebut membentuk jaringan ke
arah dalam yang tersusun dari sel-sel hidup dan
dinamakan Feloderm. Sebaliknya kambium gabus
membentuk ke arah luar yang tersusun dari sel-
sel mati dan dinamakan Felem.
• Felem inilah yang bersifat tidak tembus air
(impermiable) karena dinding selnya mengalami
penebalan oleh suberin.

Gambar anatomi batang


JARINGAN PENYUSUN BATANG
DAN KAYU
• Jaringan Meristem ( Jaringan Embrional )
Meristem adalah jaringan tumbuhan yang
terdiri atas sel-sel yang selalu membelah dan
belum berdiferensiasi.
– Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan
atas:
• Meristem apikal (meristem ujung)
terdapat pada ujung-ujung pokok batang
dan cabang serta ujung akar,
• Meristem interkalar/aksilar (meristem
antara), terdapat di antara jaringan
dewasa, misalnya pada pangkal ruas
batang,
• Meristem lateral (meristem samping),
terletak sejajar dengan permukaan organ,
misalnya kambium dan kambium gabus.
• Jaringan Permanen ( Jaringan Dewasa )
Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah
mengalami pengubahan bentuk yang
disesuaikan dengan fungsinya atau diferensiasi
dan sudah tidak bersifat meristematik, disebut
jaringan permanen.
– Jaringan Epidermis
• Epidermis adalah jaringan paling luar
yang menutupi permukaan organ
tumbuhan yang berfungsi sebagai
pelindung jaringan yang ada di bagian
sebelah dalam.
– Jaringan Parenkim ( Jaringan Dasar)
• Parenkim adalah jaringan yang berdinding tipis
yang berisi protoplasma atau jaringan dasar
tumbuhan yang terdiri dari atas sel-sel hidup
yang memiliki fungsi dan bentuk berbeda-beda
• Ciri jaringan parenkim
–Memiliki dinding sel yang tipis
–Mengalami penebalan (parenkim xilem)
–Selnya berbentuk kubus atau memanjang
dan mengandung vakuola sentral yang besar
–memiliki ruang antarsel, misalnya pada daun
–Fungsi: sarana pertukaran gas,
berlangsungnya proses
fotosintesis,penyimpanan makanan,
metabolisme (fotosintesis pada daun)
– Jaringan penyokong
Jaringan penyokong atau jaringan penguat
pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim
dan sklerenkim
• Kolenkim
–Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup
yang bentuknya memanjang dengan
penebalan dinding sel yang tidak
merata dan bersifat plastis, artinya
mampu membentang, tetapi tidak
dapat kembali seperti semula bila
organnya tumbuh
• Sklerenkim
–Sklerenkim merupakan jaringan
penyokong tumbuhan, yang sel - selnya
mengalami penebalan sekunder dengan
lignin dan menunjukkan sifat elastis.
Sklerenkim tersusun atas dua kelompok
sel, yaitu sklereid dan serabut
– Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri
atas sel-sel xilem dan floem, yang membentuk
berkas pengangkut (berkas vaskuler).
• Xilem
–Berfungsi untuk transportasi air dan
mineral serta zat hara dari akar ke
batang dan daun.
• Floem
–Berfungsi menyalurkan gula, asam
amino serta hasil fotosintesis lainnya
dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
AKAR
• Akar adalah salah satu bagian tumbuhan yang
tumbuhnya di dalam tanah. Akar merupakan
organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama
yaitu untuk menghisap air dan garam mineral dari
dalam tanah
• Fungsi akar pada tumbuhan :
– Sebagai pondasi berdirinya batang pohon
– Tempat menyerap air dan segala nutrisi yang
terkandung didalam tanah, misalnya garam
mineral
– Menyuplai jenis hormon pada tumbuhan dalam
pertumbuhan batang dan ranting
– Tempat menyimpan makananaa bagi
pertumbuhan tumbuhan
• Karakteristik akar secara umum :
– Akar cenderung tumbuh ke bawah atau ke
samping daripada ke atas.
– Tidak ada klorofil pada akar.
– Tidak memiliki daun-daun dan tunas.
– Memiliki tudung akar pada ujungnya.
– Akar bercabang, dan berasal dari struktur
endogenik.
– Posisi xilem dan floem berada pada radii
yang berbeda.
– Memiliki rambut akar pada daerah dekat
apeks akar.
• Anatomi Akar
• Tudung akar
Tudung akar terdapat di ujung akar dan
melindungi promeristem akar serta membantu
penembusan tanah oleh akar, terdiri atas sel
hidup yang sering mengandung pati.
• Epidermis
Sel epidermis akar berdinding tipis dan
biasanya tanpa kutikula. Namun, kadang-
kadang dinding sel paling luar berkutikula. Ciri
khas akar adalah adanya rambut akar yang
teradaptasi untuk menyerap airdan garam
tanah. Rambut akar adalah sel epidermis yang
memanjang ke luar, tegak lurus permukaan
akar, dan berbentuk tabung.
• Korteks akar
• Pada umunya korteks terdiri dari sel
parenkim. Pada sejumlah besar
monokotil yang tidak melepaskan
korteksnya semasa akar masih hidup,
banyak sklerenkim dibentuk. Sel korteks
biasanya besar dan bervakuola besar.
Plastid didalamnya menghimpun pati.
Lapisan paling dalam berkembang
menjadi endodermis dan satu atau
beberapa lapisan korteks paling luar
dapat berkembang menjadi eksodermis.
• Endodermis
Endodermis tersusun oleh satu lapis sel yang
berbeda secara fisiologi, struktur, dan fungsi
dengan lapisan sel di sekitarnya. Berdasarkan
perkembangan dinding selnya,endodermis
dibedakan menjadi:
• Endosermis primer, yang mengalamipenebalan
berupa titik-titik Caspary dari suberin dan
kutin.
• Endodermis sekunder, apabilapenebalan
berupa pita Caspary dari zatlignin.
• Endodermis tersier, apabila
penebalanmembentuk huruf U yang
mengandunglapisan suberin dan selulosa
padadinding radial dan tangensial bagiandalam.
• Eksodermis
– Pada sejumlah besar tumbuhan, dinding sel
pada lapisan sel terluar korteks akan
membentuk gabus, sehingga terjadi
jaringan pelindung baru, yakni eksodermis
yang akan menggantikan epidermis.
– Struktur dan sifat sitokimiawi sel
eksodermis mirip sel endodermis. Dinding
primer dilapisi oleh suberin dan lapisan itu
dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga dapat
ditemukan.
• Stele/silinder pusat
Stele atau silinder pusat akar merupakan bagian
terdalam dari akar, yangterletak di sebelah dalam
lapisan endodermis. Stele/ silinder pusat terdiri dari
berbagaimacam jaringan yaitu:
– Perisikel/ Perikambium, merupakan lapisanterluar
dari stele. Pertumbuhan perisikel kearah luar akan
membentuk akar cabang.
– Berkas vaskuler (Pembuluh Angkut/ Vasis),Terdiri
atas xilem dan floem yang tersusunbergantian
menurut arah jari jari. Berkasvaskuler (pembuluh
angkut) terdiri darixylem dan floem.
– Empulur, letaknya paling dalam atau diantara
berkas pembuluh angkut terdiri darijaringan
parenkim. Pada akar empulurhanya ada pada
tumubuhan monokotil.
• Silinder pembuluh
Silinder pembuluh terdiri dari jaringan
pembuluh dengan satu atau beberapa lapisan
sel di sebelah luarnya, yaitu perisikel. Jka
bagian tengah tidak ditempati jaringan
pembuluh, maka bagian itu diisi oleh
parenkim empulur di bagian dalam, perisikel
langsung berbatasan dengan protofloem dan
protoxilem. Perisikel dapat mempertahankan
sifat meristematiknya di dalamnya terbentuk
akar lateral, felogen, dan sebagian dari
cambium pembuluh
Hal Monokotil Dikotil
Sistem perakaran Serabut Tunggang
Sistem anatomi Batas ujung akar dengan Tidak jelas
kaliptra jelas
Perisikel terdiri dari beberapa Terdiri dari satu lapis sel
lapis sel berdinding tebal berdinding tebal

Letak berkas pengangkut Letak berkas pengangkut pada


antara xylem dan floem pada akar sekunder bersifat
akar tua tetap selang seling kolateral. Xylem di dalam dan
floem di lar
Punya empelur yang luas pada Punya empelur sempit atau
pusat akar tidak punya empelur pada
pusat akar
Perisikel membentuk cabang Perisikel membentuk cabang
akar akar dan meristem sekunder
seperti kambium dan
kambium gabus
Tidak punya kambium Kambium sebagai meristem
sekunder
Punya lengan protoxilem Jumlah lengan protoxilem 2-6,
jarang lebih
• Akar monokotil
– Akar monokotil umumnya mempunyai sekitar
sepuluh atau lebih kelompok protoxilem
(poliark).
– Endodermis pada akar tumbuhan monokotil
membentuk dinding sekunder yang tebal
– Xilem dan floem tidak tersusun rapi pada akar
tumbuhan monokotil, hal ini disebabkan
karena antara xilem dan floem tidak terdapat
kambium seperti pada akar tumbuhan dikotil.
– Xilem berhenti tumbuh sebelum bagian pusat
terbentuk. Hal ini menyebabkan jalur-jalur
xilem tidak berbentuk binang, tetapi
membentuk satu ikatan dengan lainnya.
• Akar Dikotil
– Tidak terdapat empulur
– Xilem terletak di bagian tengah akar,
sedangkan floem di bagian luar xylem
(dibatasi oleh kambium)
– Pembuluh xilem berdinding tebal, seratnya
sedikit, namun parenkim banyak
– Perisikel terdiri dari selapis sel
– Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
Gambar akar dikotil dan monokotil
• Pertumbuhan sekunder pada akar
– Terjadi pada Gymnospermae dan tumbuhan
dikotil
– Terjadi karena aktivitas kambium pembuluh
ataujaringan pembuluh sekunder
– Kambium pembuluh berasal dari sisa-sisa sel
prokambium yang tidak terdiferensiasi
membentuk kelompok sel Jumlah kelompok
tergantung pada tipe akar (diark, triark dll.)
– Perisikel di bagian luar tonjolan xilem turut
aktif membentukkambium
• Daerah Pembagian Akar
– Daerah Pembelahan sel
• tersusun atas sel-sel bersifat
meristematik, aktif mengalami
pembelahan mitosis
– Daerah pemanjangan sel
• tersusun atas sel-sel yang mengalami
pemanjangan, dan sel-sel tampak
bervakuola
• Adanya pemanjangan sel menyebabkan
akar terdorong ke dalam tanah
• Di daerah pemanjangan terlihat 3 macam
jaringan,
–Prokambium (silinder pusat)
–Meristem dasar (korteks, endodermis)
–Protoderm (epidermis)
– Daerah pendewasaan sel
• Tersusun atas sel-sel yang mulai
mengalami proses diferensiasi sampai sel
berkembang menjadi bentuk sel dewasa
• Pada bagian epidermis telah tampak
adanya rambut-rambut akar
Gambar struktur akar

Anda mungkin juga menyukai