Anda di halaman 1dari 12

JAWABAN SOAL UJIAN

MATA KULIAH PERLINTAN


(PERLINDUNGAN TANAMAN)

OLEH
NURSAN
NIM : 20012014041

DOSEN MATA KULIAH

TEGUH PRATAMA, SP, MP

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
1. Contoh Arthopoda dan Sikulus Hidupnya serta peranannnya

Arachnoidea laba-laba)
Sikulus Hidupnya
Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada
bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah
penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks
(dada).
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.Paru-paru buku
adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada
bagian abdomen.Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal =
tubulus ) Malpighi.
Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini
terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula
Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar
koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah
koksa (segmen pada kaki insecta).
Peranannya
Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang
pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan.Kalisera dan
pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.
2. OPT berperan penting dalam dunia pertanian

Organisme pengganggu tanaman adalah semua organisme yang dapat


menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena
menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau
kompetisi hara terhadap tanaman budidaya. Hal ini mengakibatkan
perlunya penanggulangan akan adanya serangan OPT karena
perkembangan serangan OPT yang tidak dapat dikendalikan, akan
berdampak kepada timbulnya masalah-masalah lain yang bersifat
sosial, ekonomi, dan ekologi. Salah satu organisme pengganggu
tanaman yang perlu diwaspadai adalah Gulma.

Salah satu organisme pengganggu tanaman yang perlu diwaspadai


adalah Gulma.
Gulma merupakan tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan. Hal
ini dikarenakan menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan
tanaman produksi melalui kompetisi
3. 10 Contoh Serangga yang menjadi hama
a. . Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Gejala serangannya ditandai dengan adanya tanaman muda yang
patah atau tangkai daunnya terpotong.
Tanaman inangnya antara lain ialah tanaman muda yang baru
ditanam seperti cabai, kubis bunga, jagunga\
Intensitas seranganya 70%ng p
b. Orong-orong (Gryllotalpasp.)
Gejala serangan ditandai dengan tanaman atau tangkai daun
rebah, karena pangkalnya dipotong. Pada ubi kentang terdapat
lubang-lubang. Tanaman inangnya antara lain ialah tanaman
muda yang baru ditanam seperti cabai, tomat, terung, bayam,
kangkung, paria, kacang panjang, dan kentang.
Intensitas serangannya 30%
c. Siput (Achatinasp.)
Gejala serangan ditandai adanya daun berlubang-lubang kecil.
Tanaman inangnya antara lain ialah kubis, kailan, kubis, bunga, caisim,
selada, dll.
Intensitas serangannya 35%

d. Lalat pengorok daun (Liriomyza sp.)


Gejala serangan ditandai adanya bintik-bintik putih dan alur korokan
yang berwarna putih pada permukaan daun. Tanaman inang antara lain
ialah bawang merah, buncis, cabai, kacang panjang, kentang, labu,
mentimun oyong, seledri, semangka, tomat, dan terung
Intensitas Serangannya 20%

e. Oteng-oteng (Epilachna sparsa)


Pada stadia larva ini yang paling merusak. Larva dan imago memakan
permukaan daun bagian atas dan bawah sedangkan lapisan epidermis
dan tulang daun ditinggalkan. Tanaman inangnya antara lain ialah
bayam, kacang panjang, kangkung, kentang, terung, mentimun, tomat,
semangka, paria, oyong, dll.
Intensitas serangannya 12%
f. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala serangan oleh larva instar muda ditandai daun-daun berlubang
dan epidermis bagian atas ditinggalkan, sedangkan ulat yang sudah
dewasa memakan seluruh bagian daun termasuk tulang daun dan buah
dimakan. Hampir semua tanaman diserang oleh hama ini.
Intensitas seranganny 75%
g. Ulat buah (Helicoverpa armigera)
Gejala serangan ditandai adanya lubang pada buah. Larva/ ulat akan
ditemukan di dalam buah. Tanaman inangnya antara lain ialah tomat,
cabai, jagung, tembakau, kapas, dll.
Intensitas gejalanya 80%
h. Wereng kapas (Empoasca sp.)
Gejala serangannya berupa bintik-bintik pada daun terutama pada
permukaan daun bagian atas. Kisaran inangnya sangat luas, terutama
mentimun, terung, tomat, dll.
Intensitas serangannya 30%
i. Kutukebul (Bemisia tabaci)
Kutukebul merupakan vektor penyakit virus kuning (virus gemini) yang
menyerang tanaman cabai dan kacang-kasangan. Tanaman inangnya
antara lain ialah cabai, kacang panjang, kentang, labu, mentimun,
semangka, paria, dan tomat.
Intensitas serangannya 20%
j. Kutudaun persik (Myzus persicae) dan kutudaun kapas (Aphis
gossypii)
Secara langsung gejala serangan kutudaun menyebabkan daun
yang terserang berkeriput, kekuningan, terpuntir, pertumbuhan
tanaman terhambat, layu lalu mati. Secara tidak langsung
kutudaun adalah sebagai vektor beberapa jenis penyakit virus
Intensitas Serangannya 60%.
4. a. Ordo Serangga

Ordo Archaeognatha

Serangga ordo Archaeognatha adalah kelompok serangga dengan ciri-ciri


ukuran sedang, ordo serangga tidak bersayap, toraks membungkuk,
hipognatus (alat mulut mengarah ke bawah), mata majemuk besar,
beberapa segmen abdomen memiliki sepasang styles dan vesikel, memiliki
3 ‘ekor’ (sersi) yang tengah lebih panjang, pra-dewasa seperti dewasa
namun ukuran lebih kecil. Terdiri dari dua famili yakni Machilidae dan
Meinertellidae.

Ordo Blattodea

Ordo serangga Blattodea adalah kelompok serangga kecoa dengan ciri-ciri


ukuran kecil sampai besar, bentuk pipih, secara dorsoventral hipognatus,
mata majemuk berkembang baik (kecuali pada penghuni gua), protororaks
besar dan seperti perisai, sayap depan terbentuk seperti tegmina berkulit
yang melindungi sayap belakang yang besar, cuping anal yang besar pada
sayap belakang, koksa besar yang berbatasan secara ventral, sersi
biasanya bersegmen banyak; tingkat pra-dewasa (nimfa) seperti dewasa
tetapi lebih kecil.
4. b. Ordo

Ordo Archaeognatha

Serangga ordo Archaeognatha adalah kelompok serangga dengan ciri-ciri


ukuran sedang, ordo serangga tidak bersayap, toraks membungkuk,
hipognatus (alat mulut mengarah ke bawah), mata majemuk besar,
beberapa segmen abdomen memiliki sepasang styles dan vesikel, memiliki
3 ‘ekor’ (sersi) yang tengah lebih panjang, pra-dewasa seperti dewasa
namun ukuran lebih kecil. Terdiri dari dua famili yakni Machilidae dan
Meinertellidae.

Ordo Blattodea
Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo
Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek
dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang
ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan
menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen
(disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang.
Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk
melompat.
5. Mekanisme Virus, Cendawan, Nematoda dan Bakteri
a. Virus dengan replikasi dan pembentukan protein virus di dalam
tubuh tanaman menggunakan ATP dari tanaman inang. Proses ini
diikuti dengan perubahan proses fisiologi yang berupa peningkatan
aktivitas protein anaplerotik, peningkatan laju fotosintesis dan
peningkatan kandungan pati.
b. Cendawan Cendawan tular tanah, Fusarium sp., merupakan penyakit
utama pada tanaman jagung, terutama pada musim hujan. Cendawan
ini menyebabkan penyakit busuk batang, busuk tongkol, dan busuk biji.
Gejala serangan: daun mendadak layu dan mengering, pangkal batang
berubah warna menjadi cokelat kekuningan, dan apabila cendawan
mencapai tongkol atau biji akan menyebabkan pembusukan biji.
c. Nematoda Nematoda parasit tanaman dapat menyebabkan kerusakan
hampir mencapai 100 persen. Hal ini akan menyebabkan tanaman puso
dan petani gagal panen. Nematoda yang menyebabkan kerusakan pada
tanaman hampir semuanya hidup didalam tanah, baik yang hidup bebas
didalam tanah bagian luar akar dan batang didalam tanah bahkan ada
beberapa parasit yang hidupnya bersifat menetap didalam akar dan
batang.
d. Bakteri Patogen melakukan penetrasi dari permukaan tanaman ke
dalam sel, jaringan atau tubuh tanaman inang melalui empat macam
cara yaitu, secara langsung menembus permukaan tubuh tanaman,
melalui lubang-lubang alami, melalui luka, dan melalui perantara
(pembawa, vektor).
6. Patogen yang paling memberikan dampak lebih terhadap penurunan

produksi tanaman adalah Patogen Virus

7. Contoh Gulma
a. Tanaman Hortikultura
Amaranthus spinosus L. (Bayam duri)
Arfomisia vulgaris L. (Lokat mata)
Axonopus ruderalis Schl Bip. (Rumput pahit
b. Tanaman pangan
Gulma berdaun lebar umumnya termasuk family
Dicotyledoneae dan Pteridophyta.
Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae
Gulma pakis-pakisan (Fern)
c. Tanaman Perkebunan
Gulma Berdaun Lebar (broad leaves)
Gulma berdaun sempit (grasses):
Teki (sedges):
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai