Anda di halaman 1dari 4

BIOMA, Desember 2007 ISSN: 1410-8801

Vol. 9, No. 2, Hal. 58 - 61

Peningkatan Produktivitas Tanah Pasir untuk Pertumbuhan Tanaman Kedelai dengan


Inokulasi Mikorhiza dan Rhizobium

Endang Saptiningsih*
Laboratorium Struktur & Fungsi Tumbuhan, Jurusan Biologi FMIPA Undip

Abstract
Mycorhiza and Rhizobium were potensial soil nutrient-enriched organisms. This research was purposed to
study effect of Mycorrhiza and Rhizobium inoculation in increasing the productivity of sand soil for the growth of
soybean crops. This research arranged with four treatments: without inoculation(Po), with rhizobium inoculation
(Pr), with micorrhiza inoculation (Pm), with micorrhiza-rhizobium inoculation (Pmr). The data that was analysed by
ANAVA and DMRT at 5% level test. The result of study showed that the productivity of the sand soil could be
increased with mikorhiza and rhizobium inoculation indicated by increasing of soybean growth.

Key word: Sand, Soybean, Mycorrhiza, Rhizobium

PENDAHULUAN tanaman yang dapat menunjang aktivitasnya agar


Tanah merupakan lapisan permukaan bumi tetap optimum meliputi zat-zat pemacu tumbuh,
yang berasal dari bebatuan dan telah mengalami antibiotik dan enzim yang berfungsi dalam
serangkaian pelapukan oleh proses alam sehingga penyediaan kebutuhan primer. (4) habitat biota
membentuk regolit (lapisan partikel halus). Tanah tanah yang berdampak positif dalam penyediaan
pasir dapat juga dikatakan tanah berukuran pasir kebutuhan primer maupun sekunder tanaman
antara 2,0-0,20 mm dan sebagian besar tanah maupun yang berdampak negativ sebagai hama
didominasi oleh fraksi pasir. Tanah pasir banyak penyakit tanaman.
mengandung pori-pori makro, sedikit pori-pori Inokulasi Mikorhiza dan rhizobium
sedang dan pori-pori mikro. Tipe tanah seperti ini sebagai pupuk hayati pada tanah pasir dapat
sulit untuk menahan air, tetapi mempunyai aerasi membantu meningkatkan kandungan dan serapan
dan drainase yang baik. Pada umumnya tanah pasir hara akar tanaman. Mikorhiza merupakan bentuk
banyak didominasi mineral primer jenis kwarsa simbiosis akar tanaman dengan suatu jenis jamur.
(SiO2) yang tahan terhadap pelapukan dan sedikit Simbiosis ini dapat menyediakan enzim fosfatase
mineral sekunder. Mineral kwarsa mempunyai yang dapat melarutkan fosfat tak tersedia dalam
sifat ”inert” atau sulit bereaksi dengan senyawa mineral-mineral sekunder menjadi bentuk fosfat
lain dan sukar mengalami pelapukan. Kondisi ini tersedia bagi tanaman. Hifa-hifa mikorhiza juga
menjadikan tanah pasir merupakan tanah yang dapat menambah daerah penyerapan bulu-bulu
tidak subur, kandungan unsur hara rendah dan akar untuk ketersediaan hara dan air tanaman.
tidak produktif untuk pertumbuhan tanaman Bakteri Rhizobium dapat meningkatkan unsur N
(Hanafiah, 2005). bagi tanaman pada tanah-tanah yang kurang subur.
Tanah sebagai media tumbuh mempunyai Yutono (1985) mengatakan bahwa Rhizobium
empat fungsi utama yaitu sebagai : (1) tempat dapat menambah N udara melalui simbiosis
tumbuh dan berkembangnya perakaran yang dengan tanaman sekitar 40%-70% dari seluruh N
mempunyai dua peran utama sebagai penyokong yang diperlukan untuk pertumbuhan kedelai.
tegak tumbuhnya tanaman dan penyerap hara Simbiosis Mikorhiza dan Rhizobium dengan akar
tanaman. (2) penyedia kebutuhan primer tanaman tanaman dapat menyediakan sumber karbon bagi
untuk aktivitas metabolismenya meliputi air, udara mikroorganisme, sedangkan Rhizobium
dan unsur hara. (3) penyedia kebutuhan sekunder menyediakan senyawa N bagi tanaman dan
61 Endang saptiningsih

Mikorhiza untuk pertumbuhannya . Mikorhiza tanaman,dan berat kering tanaman kedelai umur
menyerap fosfor tersedia bagi tanaman untuk 45 hari setelah tanam
tumbuh dan bagi rizhobium untuk pembentukan
bintil akar dan penyematan N2 (Santosa ,1994). Perlakuan
Inokulasi Mikorhiza dan Rhizobium pada Po Pr Pm Pmr
tanah pasir diharapkan mampu meningkatkan Jumlah bintil 29,17d 77,75a 76,74ab 68,69abc
produktivitas tanah sehingga mampu akar efektif
meningkatkan serapan dan kandungan hara Persen infeksi 6,67d 14,16c 65,83b 72,50a
tanaman terutama unsur P dan N yang kurang mikorhiza(%)
tersedia pada tanah pasir. Unsur hara ini penting Tinggi 42,0c 45,5c 60,0ab 64,0a
bagi peningkatan pertumbuhan dan produktivitas tanaman ( cm )
tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk Berat kering 0,24b 0,28b 0,42a 0,42a
mengetahui peran Mikorhiza dan Rhizobium tanaman (gr)
dalam meningkatkan produktivitas tanah pasir Sumber data primer oleh: Endang, 2004.
melalui pertumbuhan tanaman kedelai. Keterangan : Angka pada baris yang sama dan
diikuti oleh huruf yang sama
BAHAN DAN METODE menunjukkan hasil yang tidak
Bahan yang digunakan yaitu: benih kedelai berbeda nyata.
varietas wilis, inokulum spora jamur Mikorhiza
(Glomus sp) berupa butiran granulair mengandung Tanah pasir yang didominasi oleh mineral-
50 spora tiap 16 gram, inokulum Rhizobium atau mineral primer terutama kuarsa (SiO2) tahan
legin dan tanah pasir dari daerah pesisir Sendang terhadap pelapukan dan tidak mampu menyerap
Sikucing, Kendal. unsur-unsur hara sehingga tidak mampu
Tanah pasir yang telah diturunkan menyediakan unsur hara bagi tanaman.
salinitasnya disterilkan dengan autoklaf pada suhu Kemampuan menahan air rendah pada tanah pasir
121 C selama 15 menit. Perlakuan penelitian juga menjadikan banyak unsur hara terlarut hilang
meliputi: Po (tanah pasir tanpa inokulasi), Pr lewat pencucian (leaching). Mineral-mineral
(inokulasi Rhizobium),Pm (inokulasi Mikorhiza), lambat tersedia misalnya Ca-P atau Mg-P dapat
Pmr (inokulasi Mikorhiza dan Rhizobium). Benih menyediakan unsur hara fosfor apabila unsur P
kedelai direndam kemudian disemai. Untuk lepas dari ikatan mineralnya. Mikorhiza dapat
perlakuan inokulasi Rhizobium, sebelum disemai membebaskan unsur fosfor dari ikatan tidak
benih dicampur legin (biakan Rhizobium). Untuk tersedia sehingga menjadi tersedia bagi tanaman
perlakuan Mikorhiza, setelah benih ditanam pada dengan enzim fosfatase yang dihasilkannya.
lubang tanam, Mikorhiza ditanam atau diberikan Tanah pasir selain miskin akan hara fosfor
disekeliling perakaran tanaman. Setelah tanaman juga miskin hara N. Nitrogen yang tersedia dalam
berumur 14 hari,bibit dipindah ke polibag. Panen tanah dalam bentuk NO3- dan NH4+ seringkali
dilakukan setelah tanaman keledai berumur 45 hari hilang terlarut karena tidak terikat pada struktur
setelah tanam, parameter yang diukur meliputi : tanah. Kondisi seperti ini dapat dapat diperbaiki
jumlah bintil akar efektif, persen infeksi lewat mekanisme pengikatan nitrogen udara dalam
Mikorhiza, tinggi tanaman dan berat kering tanah atau dalam pori makro tanah pasir. Inokulasi
tanaman. Rhizobium pada tanaman leguminosae dapat
Data yang didapatkan kemudian dianalisis membantu ketersediaan unsur hara N dalam
menggunakan analisis sidik ragam (ANAVA) dan tanaman yang ditumbuhkan pada tanah pasir.
dilanjutkan dengan uji DMRT taraf uji 5%. Hasil pengamatan jumlah bintil akar
efektif, persen infeksi Mikorhiza, tinggi tanaman
HASIL DAN PEMBAHASAN dan berat kering tanaman ( tabel 1) menunjukkan
Tabel 1. Hasil perhitungan jumlah bintil akar bahwa terjadi peningkatan jumlah bintil akar
efektif, persen infeksi Mikorhiza , tinggi efektif setelah diinokulasi dengan Rhizobium dan
Mikorhiza. Jumlah bintil akar efektif tertinggi
Peningkatan produktivitas 60

terdapat pada perlakuan inokulasi dengan terjadi pada tanaman akan mempengaruhi populasi
Rhizobium (Pr) diikuti oleh Pm dan Pmr. Jumlah mikrobia lain misalnya Rhizobium endogen dalam
bintil akar terendah terdapat pada perlakuan tanpa rizosfer tanaman. Rhizobium endogen secara alami
inokulasi (Po). Rhizobia eksogen yang diberikan terdapat dalam benih tanaman atau dari lingkungan
sebagai inokulum pada tanaman mampu bertahan, udara sekitar. Infeksi Rhizobium endogen pada
bersaing dengan rhizobia endogen dan akhirnya perakaran tanaman dan peranannya sebagai
memperbanyak diri untuk menginfeksi tanaman sumber nitrogen dalam tanaman meningkatkan
inang. Bintil akar efektif yang mampu mensintesis persen infeksi Mikorhiza pada perlakuan Pm.
suatu Fe-protein (leghemoglobin) merupakan Sementara itu pada perlakuan dengan inokulasi
respon interaksi spesifik simbiosis bakteri dengan Rhizobium, persen infeksi Mikorhiza lebih rendah
tanaman leguminosae. Jumlah bintil akar efektif dibanding perlakuan Pmr dan Pm. Efektivitas
menurun pada perlakuan inokulasi dengan Mikorhiza endogen dalam rizosfer tanaman lebih
Mikorhiza dan inokulasi Mikorhiza & Rhizobium. rendah dibandingkan Mikorhiza yang diberikan
Penurunan jumlah bintil akar efektif disebabkan secara eksogen dalam menginfeksi tanaman
oleh rendahnya kemampuan rhizobia endogen sehingga pada perlakuan Pr persen infeksi
pada Pm dalam membentuk bintil akar efektif dan Mikorhiza mengalami penurunan. Hal ini juga
terjadinya persaingan dalam memperebutkan mengakibatkan penurunan tinggi tanaman dan
sumber energi antara Rhizobium dan Mikorhiza berat kering tanaman pada Pr dibandingkan
pada perlakuan Pmr sehingga berpengaruh perlakuan Pmr dan Pm. Infeksi Mikorhiza
terhadap penurunan jumlah bintil akar efektif. berperan penting dalam penyerapan fosfor dan
Killham (1999) menyatakan bahwa faktor strain unsur hara makro yang lain (terutama N), unsur
rhizobia merupakan salah satu faktor yang hara mikro dan air (Killham, 1999). Unsur
menentukan dalam persaingan dan kemampuan nitrogen berperan secara langsung dalam
menginfeksi tanaman inang di dalam tanah. Hal ini fotosintesis dan pertumbuhan organ vegetatif
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah bintil tanaman. Sedangkan unsur fosfor terlibat dalan
akar efektif. senyawa berenergi seperti ATP atau dalam sintesis
Perlakuan inokulasi tanaman dengan protein. Pertumbuhan merupakan manifestasi dari
Rhizobium dan Mikorhiza ternyata mampu banyak proses yang dimulai dari penyediaan
meningkatkan persen infeksi mikorhiza (tabel 1). karbohidrat dari organ fotosintesis dan penyediaan
Persen infeksi Mikorhiza tertinggi terdapat pada air & unsur hara oleh akar sampai pada sintesis
perlakuan inokulasi Mikorhiza dan Rhizobium biomassa bahan baru atau biomassa tanaman.
(Pmr) diikuti oleh perlakuan inokulasi Mikorhiza Akhirnya peningkatan penyerapan hara tanaman
(Pm) dan perlakuan inokulasi Rhizobium (Pr). akan meningkatkan pertumbuhan tanaman yang
Persen infeksi Mikorhiza terendah terdapat pada diwujudkan kedalam produksi biomassa tanaman
perlakuan tanpa inokulasi (Po). Efektivitas infeksi atau berat kering tanaman.
Mikorhiza ditentukan oleh beberapa faktor salah Inokulasi Mikorhiza dan Rhizobium dapat
satunya adalah persen infeksi mikorhiza. meningkatkan produktivitas tanah pasir yang dapat
Terbatasnya unsur hara terutama nitrogen dan dilihat dari parameter pertumbuhan tanaman pada
fosfor pada tanah pasir meningkatkan respon perlakuan inokulasi Mikorhiza dan perlakuan
infeksi Rhizobium dan Mikorhiza pada tanaman. inokulasi Mikorhiza-Rhizobium dibandingkan
Pembentukan bintil akar dan pengikatan nitrogen dengan perlakuan tanpa inokulasi. Inokulasi
bebas udara sangat responsif terhadap penyerapan Mikorhiza dan Mikorhiza-Rhizobium dapat
unsur fosfor sehingga inokulasi Mikorhiza dan meningkatkan secara nyata jumlah bintil akar
Rhizobium secara eksogen (Pmr) dapat efektif dan persen infeksi mikorhiza. Kandungan
meningkatkan persen infeksi Mikorhiza. Inokulasi hara nitrat,ammonium dan fosfor yang terbatas
Mikorhiza secara eksogen pada tanaman akan pada tanah pasir dapat memacu peningkatan
mempengaruhi tanaman inang sehingga sintesis leghemoglobin pada bintil akar dan
menimbulkan perubahan pada morfologi, fisiologi perkembangan simbiosis antara jamur dan
dan pengeluaran eksudat akar. Perubahan yang tanaman. Terbatasnya hara nitrat,ammonium dan
61 Endang saptiningsih

fosfor yang berlanjut dengan penyerapan dan DAFTAR PUSTAKA


asimilasi hara nitrat, ammonium dan fosfor Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
memerlukan senyawa karbon (fotoasimilat) Raja grafindo Persada, Jakarta. Hal: 60-
sebagai sumber energi dan kerangka karbon. 72
Kandungan nitrat, ammonium dan fosfor yang
rendah dalam tanaman tidak akan menguras Killham, K. 1999. Soil Ecology. Cambridge
cadangan karbon (fotoasimilat) untuk asimilasi University Press. New York. pp 110-116.
sehingga ketersediaan senyawa karbon sebagai
energi dan kerangka karbon untuk pembentukan Santoso, B. 1994. Mikorhiza, Peranan dan
bintil akar efektif dan perkembangan mikorhiza Hubungannya dengan kesuburan Tanah.
masih dapat berlangsung. Selanjutnya jaringan hifa Fakultas Pertanian Universitas
Mikorhiza dan bintil akar efektif dapat berperan Brawijaya, Malang. Hal: 12-16
sebagai sumber hara nitrogen & fosfor dalam
tanah pasir yang dapat meningkatkan pertumbuhan Yutono, 1985. Inokulasi Rhizobium pada kedelai.
tanaman. Dalam: Somaatmajda,S., M. Ismunadji
dan Yuswadi (Eds.). Kedelai. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan, Bogor. Hal: 217-330.

Anda mungkin juga menyukai