ABSTRAK
Spesies elang adalah salah satu jenis raptor yang mendominasi populasi burung yang direhabilitasi di
WRC Jogja untuk tujuan konservasi. Pemeriksaan rutin selama rehabilitasi melibatkan pemeriksaan
hematologi untuk mengevaluasi dan monitoring status kesehatan raptor. Akan tetapi, kendala di
lapangan masih sering ditemui seperti rendahnya kualitas sampel hingga populasi sel darah yang terlalu
padat untuk dihitung dengan metode pengenceran dan kamar hitung standar. Studi ini bertujuan untuk
memberikan gambaran metode penghitungan eritrosit dan leukost total yang dilakukan pada elang di
WRC Jogja. Metode handling dan restraint pada elang dilakukan secara fisik menggunakan hood dan
handuk, mengadaptasi metode Aba. Pengambilan darah sebanyak 1-2,5 ml dilakukan melalui vena
ulnaris atau vena basilica dengan syringe 3 ml dan jarum 24 G (gauge). Darah ditampung dalam tabung
dengan antikoagulan EDTA dan dihitung maksimal tiga jam setelah koleksi darah dilakukan. Metode
pengambilan darah memakan waktu kurang dari 30 menit dan observasi elang pascakoleksi darah tidak
menunjukkan tanda-tanda hypovolemic shock. Modifikasi dilusi darah dilakukan dengan mengencerkan
darah 250 kali dengan larutan Natt-Herricks untuk penghitungan eritrosit dan 50 kali untuk
penghitungan leukosit dengan larutan Rees-Ecker. Hasil modifikasi pengenceran menunjukkan populasi
sel darah yang dapat dihitung dengan metode manual menggunakan kamar hitung. Metode ini
diharapkan dapat diaplikasikan untuk penghitungan sel darah pada kondisi yang sama pada spesies
burung lain.
ABSTRACT
Most of raptor species rehabilitated for conservation purpose at WRC Jogja are eagles. Annually, we
perform general raptor examination involving conventional routine hematologic examination. However,
low sample quality and over dense blood cell population during total erythrocyte and leukocyte counting
were deemed as obstacles. This study aimed to give wider insight in how total erythrocyte and leukocyte
counting was performed at WRC Jogja to overcome those obstacles. Firstly, handling and restraint were
done physically adapting the Aba method. One-to-two half millilitres of blood was collected from the
ulnar vein using 3-ml-syringe with 24-gauge-needle which was then preserved in an EDTA-containing
tube and proceeded to subsequent method no more than 3 hours after collection. No hypovolemic shock
was observed. During total erythrocyte and leukocyte counting using Neubauer-ruled counting
chamber, we modified the dilution factor to be 250-fold and 50-fold respectively. This method yielded
a countable cell density and can be applied in other species in similar condition.
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 11
Hardian dkk. : Metode Penghitungan Eritrosit dan Leukosit Total pada Raptor di Wildlife Rescure
Centre Jogja
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 12
Hardian dkk. : Metode Penghitungan Eritrosit dan Leukosit Total pada Raptor di Wildlife Rescure
Centre Jogja
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 13
Hardian dkk. : Metode Penghitungan Eritrosit dan Leukosit Total pada Raptor di Wildlife Rescure
Centre Jogja
Restraint pada elang dilakukan tarsus dan kedua sisi sayap dipegang oleh
dengan menggunakan hood kain untuk operator. Untuk kebutuhan pengambilan
menutup kepala dan handuk untuk darah, sayap elang dapat dikeluarkan dari
mengamankan sayap (Gambar 2). Elang dan dipegang oleh operator yang lain.
diposisikan rebah dorsal dengan bagian
Gambar 3. Skema anatomi sayap elang dan titik pengambilan darah yang biasa dilakukan pada elang-
elang di WRC Jogja.
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 14
Hardian dkk. : Metode Penghitungan Eritrosit dan Leukosit Total pada Raptor di Wildlife Rescure
Centre Jogja
Gambar 4. Rumus umum penghitungan estimasi jumlah sel total dengan kamar hitung Neubaeur.
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 15
Hardian dkk. : Metode Penghitungan Eritrosit dan Leukosit Total pada Raptor di Wildlife Rescure
Centre Jogja
Gambar 5. Skala dan ukuran kamar hitung Neubauer dengan kamar hitung eritrosit (merah) dan
kamar hitung leukosit (biru) (a), pipet Thoma eritrosit (b), pipet Thoma leukosit (c), dan
modifikasi pipet dengan sambungan selang untuk menghisap darah dengan syringe 10 ml
(d)
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 16
Hardian dkk. : Metode Penghitungan Eritrosit dan Leukosit Total pada Raptor di Wildlife Rescure
Centre Jogja
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 17
Hardian dkk. : Metode Penghitungan Eritrosit dan Leukosit Total pada Raptor di Wildlife Rescure
Centre Jogja
sedangkan ruang bohlam pipet leukosit unit dengan skala 0.1 – 1.0 unit sebagai
memiliki volume 10 unit. Pipa kapiler penanda volume darah yang dihisap.
masing-masing pipet memiliki volume 1
Faktor dilusi dihitung dengan 0,1 mm) sehingga lima kotak yang lebih
membagi volume ruang bohlam pipet kecil sebagai area hitung sel eritrosit
dengan volume darah yang dimasukkan memiliki total volume 0,02 mm3. Jumlah
dalam pipa kapiler (Gambar 6). Karena leukosit total dihitung pada keempat
pipa kapiler memiliki skala, manipulasi kamar hitung leukosit yang masing-
volume darah yang dihisap dapat masing memiliki volume 0,1 mm3 (1 x 1
dilakukan. Sebagai contoh, jika dalam x 0,1 mm).
penghitungan eritrosit, darah dengan
volume 0.5 unit masih terlalu padat Hasil Penghitungan Eritrosit dan
populasinya di bawah kamar hitung, Leukosit Total
maka volume darah dapat diturunkan Seluruh penghitungan eritrosit dan
hingga 0.2 unit. Karena volume ruang leukosit total dengan pengenceran
bohlam pipet eritrosit adalah 100 unit standar menunjukkan kepadatan sel yang
dan volume darah yang dihisap adalah
tinggi di bawah kamar hitung. Setelah
0.2 unit, maka faktor dilusinya adalah dilakukan pengenceran, hasil
500. penghitungan eritrosit dan leukosit total
Kamar hitung Neubauer memiliki dapat dilihat pada Tabel 1. Gambar 7
ukuran 3 x 3 mm dengan jarak antara menunjukkan kepadatan populasi sel
permukaan kamar hitung dengan kaca sebelum dan setelah modifikasi
penutup (coverslip) adalah 0,1 mm. pengenceran standar dengan larutan
Volume cairan yang berada di atas kamar Rees-Ecker.
hitung eritrosit adalah 0,1 mm3 (1 x 1 x
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 18
Hardian dkk. : Metode Penghitungan Eritrosit dan Leukosit Total pada Raptor di Wildlife Rescure
Centre Jogja
Gambar 7. Populasi darah di bawah kamar hitung dengan pengenceran standar dan modifikasi.
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 19
Hardian dkk. : Metode Penghitungan Eritrosit dan Leukosit Total pada Raptor di Wildlife Rescure
Centre Jogja
Website : http://vbcj.ub.ac.id
E-mail : vbcj@ub.ac.id 20